Tim pemenangan pasangan calon (paslon) calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat optimis memenangkan Pilgub DKI Jakarta hanya satu putaran. Hasil survei terbaru yang dilansir indikator politik Indonesia menyatakan hingga Januari 2017 ini elektabilitas pasangan Ahok-Djarot saat ini meningkat sebesar 38,2 persen.
"Harapan untuk mencapai (menang) satu putaran bukan suatu yang mustahil," kata Maruarar Sirait ketua tim pemenangan Ahok-Djarot saat berada di kantor indikator politik Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (25/1).
Menurutnya, peningkatan elektabilitas Ahok-Djarot merupakan bukti bahwa warga Ibu Kota menginginkan sosok pemimpin yang benar-benar memahami dan mampu menangani berbagai permasalahan yang ada di Jakarta.
Maruarar bersyukur pemilih di Jakarta adalah pemilih yang rasional, pemilih yang cerdas sehingga bisa mempelajari, menganalisa, memilah dan memilih informasi. Menurutnya, ini penting bagi demokrasi.
"Kalau pemilihnya berdasarkan rasionalitas kinerja dan prestasi, saya kira itu adalah kabar baik bagi Indonesia," sambungnya.
Maruarar menambahkan, faktor lain yang menyebabkan naiknya elektabilitas Ahok adalah tindakan Ahok yang secara terang-terangan meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas dugaan penistaan agama Islam yang dilakukan olehnya.
"Respons Ahok menghadapi situasinya dia minta maaf, itu penting sekali, itu menunjukkan sportifitas. Karena tidak ada manusia yang sempurna, kalau salah ya minta maaf," bela Maruarar.
Perubahan perangai mantan Bupati Belitung Timur menjadi lebih baik lagi juga dinilai sebagai salah satu faktor naiknya elektabilitas suami Veronica Tan ini.
"Kemudian bersungguh-sungguh memperbaiki kesalahannya agar tidak melakukan lagi kedepan. Minta maaf, supaya lebih santun, lebih sabar, lebih hati-hati berbicara dan itu Ahok lakukan," ujar Politisi PDIP ini.
EmoticonEmoticon