TRIBUNNEWS.COM, PURBALINGGA - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga menyesalkan terbitnya soal ujian akhir semester mata pelajaran Tarikh SMP Muhammadiyah1 Purbalingga, yang menyinggung calon gubernur DKI Jakarta.
Ketua Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga Sukamto mengatakan, pihaknya telah memanggil guru pembuat soal itu dan memberikannya teguran keras.
"Dia sudah membuat surat pernyataan bermaterai, berisi permohonan maaf dan janji tidak akan mengulang lagi. Surat itu sudah ditembuskan ke wilayah dan pusat," katanya, Jumat (9/12).
Sukamto menegaskan, jika kejadian serupa terulang, guru berstatus guru tetap yayasan tersebut harus siap dikeluarkan dari yayasan.
Menurut Sukamto, soal nomor 48 tersebut tidak sesuai dengan materi kurikulum mata pelajaran Tarikh. Materi soal itu juga bukan ranah dunia pendidikan.
"Saya juga tidak mengerti motivasi guru membuat soal itu. Apa karena terbawa emosi saya juga tidak tahu,"katanya
Sukamto mengatakan, setiap akhir semester gasal, masing-masing sekolah melalui guru mata pelajaran memang diberi kewenangan menyusun soal ujian untuk siswa mereka.
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM ikut menentukan soal pada saat penilaian akhir untuk kenaikan kelas.
Setelah kejadian ini, kata Sukamto, Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah PDM akan mengadakan rapat evaluasi dan mengumpulkan seluruh guru sekolah Muhammadiyah, agar peristiwa serupa tak terulang kembali.
"Akan kami sampaikan, bahwa yang demikian tidak benar karena tidak sesuai dengan kurikulum. Jadi semua soal harus sesuai dengan kurikulum," katanya.
Dalam surat pernyataan itu, guru pembuat soal itu menyatakan permohonan maaf kepada semua pihak atas kekhilafannya membuat soal.
Ia mengaku membuat soal tersebut karena dikejar deadline dengan kondisi kelelahan dan kurang fokus.
Sementara soal yang sudah dibuatnya sebelumnya hilang karena tersimpan di komputer sekolah yang rusak.
Dia juga mengakui yang sudah dia lakukan tidak sesuai dengan buku ajar, serta tidak ada niat untuk menimbulkan perbedaan pendapat seperti sekarang.
Nama Ahok
Seperti diberitakan dunia pendidikan dikejutkan dengan temuan soal pilihan ganda penilaian akhir semester yang menyinggung calon Gubernur DKI Jakarta.
Nama Ahok muncul di pilihan jawaban pada soal pilihan ganda nomor 48 Penilaian Akhir Semester Gasal Ciri Khusus Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah tahun 2016/2017 pada mata pelajaran Tarikh, awal Desember 2016.
Pada soal nomor 48 tersebut berbunyi, Siapakah nama calon Gubernur Jakarta yang melecehkan Al-Quran saat ini?
Di bawah pertanyaan itu tersedia pilihan jawaban, a. Paijo b. Ahik c. Ken Ahok d. Basuki Candra (ahok).
Ujian mata pelajaran Tarikh itu diperuntukkan untuk kelas IX pada Jumat, 2 Desember 2016. Ada 50 soal pilihan ganda dan lima soal dengan jawaban terbuka.
Selain soal nomor 48, terdapat soal lain yang kontroversial pada lembar soal itu, yakni soal nomor 50.
Soal nomor 50 itu berbunyi, Partai politik yang tidak mengenal Islam bahkan memusuhinya adalah.
Pilihan jawaban soal itu yakni, a. PPP, b. PAN, c. SI, dan d. PKI Kafir. (*)
Home
berita
nasional
politik
Guru SMP Muhammadiyah1 Purbalingga yang Bikin Soal Ujian Tentang Ahok dan Partai Kafir Akhirnya Meminta Maaf
Sabtu, 10 Desember 2016
Guru SMP Muhammadiyah1 Purbalingga yang Bikin Soal Ujian Tentang Ahok dan Partai Kafir Akhirnya Meminta Maaf
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
EmoticonEmoticon