Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), punya banyak teman kyai, tetapi sengaja tidak mengundang mereka untuk menghadiri acara-acara Ahok, terutama menjelang pilkada Jakarta periode 2017-2022. Ahok tidak ingin para tokoh agama Islam yang terhormat diejek karena dianggap mendukung pemimpin non muslim.
"Saya bukan nggak mau ngundang. Saya punya teman kyai banyak. Saya punya tema kyai di Jawa Timur banyak, saya nggak enak kalau beliau di-bully," kata Ahok ketika bertemu Gus Sholeh MZ di markas kampanye, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/12/2016).
Gus Sholeh merupakan tokoh agama dari Surabaya, Jawa Timur. Dia dulu pernah menjadi tim sukses Ahok ketika maju menjadi calon bupati di pilkada Belitung Timur periode 2005-2010. Hari ini, dia mendadak datang ke markas kampanye untuk memberikan dukungan moral kepada Ahok yang sekarang menghadapi tuduhan menistakan agama.
Ahok kemudian mengungkapkan ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukungnya maju di pilkada Belitung Timur, Gus Dur juga di-bully sebagian warga.
"Dulu Gus Dur saja di-bully karena bela saya. Saya pikir, saya bukan tidak hormat pada kyai. Saya nggak suka memanfaatkan teman-teman untuk kepentingan pribadi. Ini (Gus Sholeh) nggak kasih tahu saya mau datang, tiba-tiba nongol," ujar Ahok.
Gus Sholeh kemudian mengaku tak diundang Ahok untuk datang ke markas kampanye. Dia datang atas prakarsa relawan Ahok bernama Negeriku Indonesia Jaya.
"Pak Ahok itu dulur saya, saya bilang (kepada relawan Negeriku Indonesia Jaya) kamu dukung Ahok jangan minta proyek, tapi harus lillahi ta'ala. Saya bilang kalau lillahi ta'ala, saya datang," kata Gus Sholeh.
Sumber
EmoticonEmoticon