Selasa, 12 Desember 2017

Jakarta Banjir Salah Jokowi? Micin Mana Micin?

Tags




Selamat malam Batfans! Sudah jelas banjir kemarin merupakan fakta kegagalan Anies dan Sandi dalam mempersiapkan Jakarta menghadapi banjir. Sudah jelas dong siapa yang salah tapi bukan tukang minum jus micin kalau gak bisa putar balik fakta dengan pedenya.

Jokowi kena lagi deh, banjir di Jakarta yang salah Jokowi. Memang Pak Jokowi ini penyabar jadi kalau orang lain yang gak becus tinggal salahin Jokowi aja. Pendekar micin menyalahkan Jokowi kata mereka Jokowi sudah Presiden tapi kok tetap banjir. Hahaha lucu kan? Perhatikan bagaimana mereka jumpalitan membela majikannya, ngakunya sih pribumi tapi kok segitunya belain Anies? Ya sudah gak apa-apa, kita sih gak rasis, gak pernah merasa paling pribumi dan paling berhak.

Jokowi memang pernah berkata, kalau dia jadi Presiden banjir di Jakarta akan lebih mudah diatasi. Namun Pak Jokowi, sehebat apapun dia tentu hanya manusia biasa. Dulu dia berkata begitu karena jika Pak Jokowi jadi Presiden sudah pasti Ahok jadi Gubernurnya. Yah hanya sejauh itu dia bisa melihat, namanya juga manusia biasa.

Soal banjir ini memang itu kekuatan alam, sulit melawannya persis seperti yang Sandiaga Uno katakan. Tapi kalau menyerah begitu saja dengan kekuatan alam, tentu sudah lama manusia punah dari muka bumi ini. Soal banjir yang bisa dilakukan adalah mengurangi titik banjir.

Manusia tidak bisa mencegah siklus tahunan berbagai badai di Samudra Hindia tapi bisa melakukan berbagai upaya agar titik banjir berkurang. Tahun 2012 ada lebih dari 2.200 titik banjir di Jakarta dan pada tahun 2016 titik banjir di Jakarta tinggal 80 titik saja.

Artinya memang benar selama Jokowi menjadi Presiden, banjir semakin berkurang. Buktinya titik banjir semakin menurun. Lalu kalau sekarang daerah yang tadinya sudah gak banjir kembali dilanda banjir salah siapa?

Ya sederhana saja, kita lihat perubahan apa yang terjadi kemarin? Jokowi masih Presiden hingga saat ini. Dulu Gubernurnya Ahok sekarang jadi Anies Baswedan. Nah apa yang berubah coba? Anak SD juga dengan mudah tau. Gubernurnya berubah yang tadinya Ahok sekarang jadi Anies. Sederhana seperti memasak, kalau ganti koki lalu masakan jadi gak enak ya masa yang salah koki sebelumnya.


Fakta di lapangan memang menunjukkan gagalnya Anies mempersiapkan Jakarta menghadapi banjir. Sudah tahu musim penghujan, sudah tahu cuaca ekstrim yang diributkan malah air mancur hingga podium, bukannya siap-siap menghadapi banjir. Kata nenek kita jaman dulu "Sedia payung sebelum hujan", entah kalau di Belanda.

Lamban, banjir sudah 1 meter baru muncul dan baru tahu kalau pompa rusak. Kabarnya dari 6 pompa yang jalan hanya 2. Bilangnya sih sudah ngasih perintah tapi ternyata kabar terakhir pompa-pompa yang rusak tersebut sudah dilaporkan sejak 22 Oktober.

Salah satu operator pompa bernama Mulyadi mengatakan, sudah melaporkan kerusakan pompa tersebut sejak 22 Oktober 2017 lalu. Namun, hingga kini laporannya belum ditindaklanjuti.

"Rusaknya 22 Oktober, dari 6 ada 4 panel yang rusak, kami sih enggak nyalahin siapa-siapa, tapi belum ditindaklanjuti sampai sekarang," ujar Mulyadi.

Jadi pemimpin itu bukan hanya ngasih perintah atau ngasih surat. Tapi juga mengawasi, betul gak sudah dikerjakan. Nah kan laporannya sudah naik lalu kenapa gak ada tindaklanjut? Oh iyah, mungkin sedang sibuk bikin podium baru yah? Biar keren gitu kayak Presiden Jokowi? Lah kok sama yah suka maen Presiden-presiden'an?

Ada yang lucu sebenarnya kemarin itu. Walaupun lamban tapi akhirnya si Gubernur ngecek juga ke lapangan dan nemu masalah pompa tadi. Sementara si Wakilnya adem di balaikota nyobain podium baru. Hahaha....memang enak jadi yang banyak duit yah. Udah gitu ngasih pernyataannya juga belepotan, dari nyalahin pohon sampai pamer aplikasi 'Pantau Banjir'.

Tapi ya sudahlah, namanya juga masih training, semoga bisa jadi pelajaran kedepannya. Soal banjir warga Jakarta cuman mau lihat usaha nyata dari Gubernur untuk mengatasi masalah banjir ini. Jadi sebenarnya gak perlu lah ide-ide aneh yang gak jelas dan dibungkus kata-kata ajaib bak motivator terkenal itu. Cukup teruskan saja usaha Gubernur sebelumnya, kan sudah terbukti tuh. Tinggal nerusin aja kok susah bener...

Begitulah kelelawar





Artikel Terkait


EmoticonEmoticon