Senin, 13 November 2017

HEBOH VIRAL!!!! Makin Ngawur, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan arahan agar lurah, camat, dan walikota harus kerja 24 jam

Tags




Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan delapan arahan terkait pelayanan publik kepada wali kota/bupati, camat, dan lurah se-DKI Jakarta. Anies mengingatkan jajarannya untuk tidak menerima pungli, korupsi, dan gratifikasi.

"Tak boleh ada pungli, korupsi, dan gratifikasi apa pun," kata Anies saat memberikan pengarahan di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).

Kedua, Anies meminta tidak ada kekosongan pelayanan publik meskipun saat jam istirahat. Sebab, kata Anies, satu kesalahan akan dapat menutupi prestasi ratusan kelurahan lainnya.

"Cukup 1 atau 2 kesalahan menutup kebaikan 267 kelurahan, yang salah menutup yang baik," ujarnya.

Ketiga, Anies mengimbau tidak ada yang terlambat saat masuk kantor. Kehadiran minimal 15 menit sebelum jam pelayanan.

"Empat, tak boleh mengabaikan kedaruratan, terutama warga, sense of urgency. Bapak-Ibu harus tahu antisipasi hujan, Lebaran, dan lain-lain, Bapak-Ibu punya pengalaman," imbaunya.

Kelima, ia mengimbau jangan ada masalah yang menggantung atau tidak terselesaikan. Keenam, jangan ada diskriminatif dan bertindak semena-mena atau merendahkan.

"Tak enak menjadi being dislike," ujarnya.

Ketujuh, ia meminta semua wali kota/bupati, camat, dan lurah memastikan tidak ada anak buahnya yang membolos atau berada di tempat yang tidak seharusnya pada saat jam kerja.

"Delapan. Bapak-Ibu kerja 24 jam," imbaunya.

Anies juga meminta jajarannya berpenampilan patut saat melayani masyarakat. Terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan, Anies akan menegur dua atasan di atasnya.



"Bila ada pelanggaran yang dilakukan, dua atasan di atasnya akan ditegur," tutur Anies.

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-3725527/anies-minta-lurah-hingga-wali-kota-kerja-24-jam

Ada-ada saja perilaku Gubernur DKI Jakarta saat ini, sejak awal dilantik, hingga hampir genap satu bulan ini mereka selalu berucap, bersikap, dan bertingkah aneh.

Mungkin saat ini mereka sudah begitu stress dan pusing hadapi dan selesaikan masalah di Ibu Kota ini sehingga sikap dan bicaranya makin ngawur dan melantur.

Setelah nantinya mereka akan membuka ruang aduan publik di tiap kecamatan, kemudian dikesempatan yang sama Anies memerintahkan bawahannya untuk kerja 24 Jam penuh.

Kita tidak tahu arah pasti pembicaraan Gubernur DKI Jakarta ini, apakah yang dimaksud kerja 24 Jam penuh ini seperti aplusan satpam, yang hari ini 24 Jam jaga besok libur, atau mungkin yang dimaksud kerja 24 Jam yakni kerja hanya sehari semalam kemudian libur panjang, atau kerja 24 Jam yang dimaksud kerja rodi yang tidak berhenti hingga para pekerja muntah darah dan meninggal ditempat, apes bener SKPD Jaman Now.

Seperti biasanya akhirnya nanti Anies Sandi selalu punya cara untuk mengelak, lari, dan ngeles bahwa yang dimaksud bukan seperti itu, atau yang sebenarnya mereka maksud bukan seperti yang mereka ucapkan, jadi ingat Rumah Lapis, itu rumah atau kue ya.

Nampak dari sikapnya yang tidak jelas ini membuat warga DKI Jakarta menilai bahwa Anies Sandi tak pernah punya rencana dan solusi yang matang, sehingga penerapan kebijakan yang diambil nampak terburu-buru, tergesa-gesa, seperti sedang lari dikejar atau mengejar sesuatu.

Warga DKI menilai sikap Anies Sandi yang membuat bawahan seperti sapi perah dan bantalan adalah langkah depresi yang dalam, Anies Sandi seolah mencoba sembunyi dan lari dari kenyataan, mereka sembunyi dari keluhan warga dibelakang walikota dan camatnya, mereka juga terkesan lari dari tanggung jawabnya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Seharusnya Anies Sandi tak perlu berlebihan dalam memimpin bawahannya, sebab bagaimanapun juga lurah, camat, dan walikota adalah manusia biasa juga yang butuh tidur dan istirahat, kerja nonstop belum tentu produktif dan hasilkan kinerja baik, sebab kualitas hasil kerja yang baik tidak diukur dari kuantitas dan durasi jam kerjanya saja, tetapi efektifitas kerja yang dihasilkan dari tiap jam kerja, sebab percuma kerja 24 Jam jika kerjanya santai, hasilnya akan tetap nol besar, jadi meski durasi kerjanya biasa, tapi efektif dan produktif maka hasil kerja yang dilahirkan akan menampilkan hasil dan kualitas cemerlang, karena efektif.

Durasi kerja tidak menjamin dan tidak akan membuat pekerja dan hasil kerja jadi lebih baik, mereka hanya akan semakin kelelahan sehingga produktivitas menurun, hasil menurun, Anies harusnya meningkatkan dan membentuk efektif kerja dijajaran SKPD Jakarta, sehingga durasi tak lagi jadi soal.

Nampaknya Anies Sandi lupa bahwa mereka adalah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, sehingga yang seharusnya paling bertanggung jawab di Ibu Kota ini adalah mereka, yang paling bertanggung jawab atas warga di Ibu Kota ini seharusnya adalah mereka, seharusnya merekalah yang hadapi dan terima keluhan warga, seharusnya merekalah yang kerja 24 Jam, bukannya bawahannya, seharusnya mereka jadi orang yang paling capek dan paling menderita urus Jakarta, bukannya bawahannya, saya akan beritahu mukidi soal ini.




Sumber

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon