Kamis, 30 November 2017

VIDEO VIRAL!!! MENGEJUTKAN !! Inilah Alasan Pak Jokowi Pecat Anies Sebagai Menteri Pendidikan & Kebudayaan

Tags

UNTUK DANA PENDIDIKAN 40,2 MILIAR NYARIS HILANG, PEMIMPIN MACAM APA KALIAN?

Tags





Wakil Gubernur alias wagubernur, bukan wahgabener Sandiaga Uno mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta salah melakukan verifikasi alamat Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia alias Himpaudi. Sesuai dengan rancangan anggaran pembelanjaan daerah (RAPBD), pada tahun 2018, Himpaudi akan menerima dana dari Pemprov DKI Jakarta sebesar 40,2 miliar.

Sebenarnya nilai ini tidak terlalu besar, dan asal kita tahu, pada saat Ahok menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, ia juga banyak menyediakan dana hibah. Lantas mengapa banyak orang yang sekarang mulai protes kepada Anies Sandi?

Sudah menjadi rutinitas bahwa dana hibah merupakan hal yang lumrah dimasukkan dalam RAPBD untuk direalisasikan, pada tahun berikutnya. Lantas mengapa Anies Sandi terkesan dicibir? Jelas karena ketidakprofesionalan mereka di dalam mengelola. Apalagi dengan 73 anggota TGUPP yang sudah diatur dalam pergub, akan menggodok Jakarta selama lima tahun.

Mengapa kesalahan alamat ini bisa terjadi? Bahkan dengan nilai yang tidak kecil, yakni 40,2 miliar. Himpaudi adalah sebuah himpunan untuk pendidikan anak usia dini. Pendidikan adalah hal yang penting, karena di dalam pendidikan terdapat masa depan. Jika kita ingin masa depan yang baik, tentu kita akan mencarikan pendidikan yang baik untuk anak kita.

Segala bentuk pendidikan di dunia, menjadi sebuah investasi yang sangat besar. Maka banyak sekali negara-negara baik dari maju maupun berkembang, memberikan anggaran yang besar dalam pendidikan. Setiap negara yang maju, paling memikirkan pendidikan. Maka tidak heran jika keuangan yang digunakan untuk mendukung pendidikan sebuah negara, sangatlah besar.

"Ya itu kan salah verifikasi… Nanti itu ditanya langsung dengan Dinas Pendidikan. Jangan saling menyalahkan dulu, kami dapatkan informasinya," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (28/11/2017).

Sandiaga Uno, mungkin sudah terbiasa dengan uang-uang senilai puluhan miliar. Ia sudah terbiasa sebagai pebisnis kelas kakap, dengan harta triliunan. Tentu 40,2 miliar sangat kecil buat dirinya. Namun sekecil apapun di matanya, nilai dana hibah tersebut tidak kecil untuk orang lain. Mungkin saja ia suka bermain-main dan tidak teliti dengan uang sebanyak itu.

Uang yang menurutnya sedikit, yang dapat diperoleh hanya dalam hitungan hari melalui usahanya, atau bahkan merupakan nilai bunga per harinya melalui deposito, tidak sedikit untuk orang lain. Sesedikit apapun uang tersebut, seharusnya Sandiaga Uno tetap harus menjaga marwahnya sebagai wakil gubernur yang mengelola uang rakyat sebaik-baikya. Lagipula, 40,2 miliar itu adalah uang rakyat, mengapa bisa sampai salah verifikasi? Apakah ini bentuk keteledoran, atau bentuk kongkalikong dengan pihak lain?

"Alamatnya tertukar, Dinas Pendidikan sudah cek dan memang tertukar alamatnya," ujar Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Andriantodi Gedung DPRD DKI Jakarta


Pertanyaannya sederhana, mengapa bisa salah alamat? Memangnya uang itu uang pribadi? Jika uang pribadi dan salah kirim, ya itu resiko bodohmu. Tetapi uang 40,2 miliar ini adalah uang rakyat, yang dimiliki rakyat, dipercaya kepada pemprov untuk mengelola. Namun mengapa bisa sampai tidak dikelola dengan baik?

Pemprov DKI Jakarta di bawah dua badut ini, rasanya mulai tidak mendapatkan kepercayaan rakyat. Lucunya, 58% rakyat Jakarta berhasil ditipu oleh jualan agama dan ancaman. Jualan mayat dan ayat, menjadi andalan para pendukung. Profesionalitas dibuang jauh-jauh, diganti dengan kelucuan yang sangat memboroskan APBD.

Teman saya berkata, jika mau bodoh, ya bodoh saja sendiri, asal jangan mencelakakan orang. Jika mau boros, silakan boros, namun jangan sampai salah alamat dan dianggap aneh-aneh oleh rakyat. Sandiaga Uno rasanya harus belajar dari Ahok, seorang birokrat andal yang benar-benar mengetahui uang mana yang harus dikeluarkan, yang mana yang harus disimpan untuk kebaikan rakyatnya.

"Iya ini juga kantor Himpaudi, mereka numpang alamat di sini… Alamatnya itu RT 009 RW 005 Nomor 25. Nomor memang sama dengan Yayasan di seberang (Assaadah), tapi itu 25C" kata Direktur PT Tegap Mitra Nusantara Irsyad Ma'as.

Akhir kata, jangan sampai Anies Sandi mengorbankan kepercayaan rakyat, hanya karena salah alamat mengirimkan uang 40,2 miliar. Di dalam demokrasi dan era keterbukaan ini, sulit bagi kita untuk tidak diekspos. Bayangkan, masa ingin memanfaatkan anak-anak yang harusnya dididik, sebagai potensi lahan untuk tindak korupsi? Inikah yang dinamakan keberpihakan? Kalian tega, jangan gunakan anak-anak untuk mengeruk keuntungan dan melumat habis APBD!

Betul kan yang saya katakan?




Habib Rizieq Dipastikan Batal Pulang ke Indonesia Hadiri Reuni Alumni 212

Tags





TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Habib Rizieq Shibab, Damai Hari Lubis, memastikan kliennya tidak akan pulang ke Indonesia untuk menghadiri acara reuni alumni 212 di Monas pada 2 Desember 2017.

Hal tersebut disampaikannya sekaligus mengklarifikasi pernyataan atau rumor kehadiran Habib Rizieq dalam acara reuni 212.


"Merujuk pernyataan saya sebelumnya terkait tidak tahunya akan kehadiran beliau di tanah air pada acara 212. Maka sekarang terjawab sudah," ujar Damai Hari, melalui pesan singkat, Kamis (30/11/2017).

Meski demikian, Habib Rizieq direncanakan akan melakukan telekonferens langsung dari Merah ke kawasan Monas saat acara 212 berlangsung.

"Rencana Insya Allah Imam Besar Habib Rizieq Shibab akan telekonferens dari kota Mekkah ke kawasan Monas saat 212," kata Damai Hari.

Alasan dilakukannya telekonferens, kata Damai Hari, tak lepas dari kerinduan pengikut Habib Rizieq.

Ia menuturkan memang pengikutnya yang cinta beliau mayoritas ingin beliau hadir karena sudah rindu berat.

"Namun, demi keselamatan beliau serta keamanan bangsa dan negara yang hakekatnya adalah kepentingan umat dan kepentingan kemajemukan, maka kami harus bersabar," tambahnya.

Sementara itu, Damai Hari juga mengkritik oknum rekan advokat yang mengatakan Habib Rizieq mau dan akan hadir dalam acara 212.

Baginya, tanpa sadar oknum tersebut hanya menimbulkan kerugian umat dan membuka aib dirinya.

"Jadi biarlah itu dinamika kehidupan sosial, dalam sebuah kelompok pasti ada 1 atau 2 yang kurang bijak, hanya demi kepentingan pribadinya atau istilahnya genit media," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan kembali ke tanah air, pada tanggal 2 Desember 2017.

Ia diduga akan hadir dalam acara peringatan 1 tahun hari kebangkitan umat Islam Indonesia.

Acara tersebut memperingati unjuk rasa super damai pada tanggal 2 Desember 2016 yang dihadiri sekira 7,5 juta orang.

Unjuk rasa itu sebagai bentuk protes atau tekanan terhadap pemerintah dalam hal ini institusi Polri selaku penegak hukum dalam menangani kasus Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).



Anies Baswedan Sudah Terbukti Gagal

Tags



REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Abdullah Sammy

Judul di atas mungkin kini ada di kepala orang-orang yang masih mengidap penyakit baper kronis usai Pilgub DKI 2017. Ya, selain menimbulkan perseteruan panas, Pilgub DKI lalu memang merusak sebagian objektivitas dan rasionalitas dalam berpikir. Konsep keadilan dalam berpikir sudah tak ada lagi di kepala sebagian barisan sakit hati.

Sebaliknya, yang tersisa dari Pilgub adalah semangat untuk membalas dendam kekalahan. Memang tak semua yang mengidap penyakit kejiwaan bawaan Pilkada ini. Warisan Pilkada memang begitu dalam. Ini mirip seperti Pilpres 2014. Sejak itulah kita mengenal kata haters atau mereka yang membenci calon terpilih.

Sedikit intermezo saja. Haters sejatinya merupakan leksikon bahasa Amerika yang diciptakan oleh aktor Will Smith. Pada tahun 1997, Smith memperkenalkan istilah haters lewat lagu hits-nya Gettin’ Jiggy wit It. Smith mengartikan haters sebagai orang yang cemburu pada keberhasilan orang lain.

Dengan filosofi yang sama kita bisa mengartikan haters di dunia politik adalah orang-orang yang dipenuhi rasa cemburu karenakekuasaan yang bertepuk sebelah tangan. Jadi layaknya orang yang sedang dibakar cemburu, logika adalah barang nomor dua. Emosi jadi semangat utama haters ini. Sehingga wajar haters tak butuh rasionalitas.

Celakanya haters yang menggadaikan rasionalitas ini ada di segala lapisan, utamanya orang terdidik. Profesor hukum dari Wake Forest University, Gregory S Parks bahkan menilai haters ini adalah orang yang menipu akalnya sendiri. Tak peduli tingkat kecerdasannya, haters memanipulasi rasionalitas demi melanggengkan kebenciannya.

Kita mesti bersyukur Pilkada DKI tak hanya memproduksi haters. Sebab masih ada dari dari Ahoker yang punya rasionalitas untuk menilai kinerja gubernur baru, Anies Baswedan. Di sisi lain, banyak Aniser yang juga masih tetap berpikir kritis sekalipun yang berkuasa adalah jagonya.

Sayangnya kecenderungan baper tetap masih besar, bahkan di kalangan media. Jurnalis sebagai warga negara biasa memang punya preferensi politik pribadi. Celakanya, preferensi pribadi ini masuk ke ruang redaksi. Jurnalis harusnya terbebas dari subjektivitas politik. Tapi semua hanya bait pemanis kata dalam kode etika. Gejolak hati membuat banyak jurnalis, tak peduli zaman old atau zaman now juga ikut dalam pusaran baper atau cheerleader.

Sebagai pribadi, saya pun harus mengakui punya pula preferensi politik tertentu. Dan di lingkungan, saya termasuk orang yang terbuka dalam menyatakan pilihan dan penilaian politik pribadi. Dalam kesempatan berdiskusi dengan rekan sekantor jelang Pilgub, saya sejak awal kurang mempercayai janji kampanye Anies sebagai calon gubernur yang terlalu bombastis.

Lebih jauh, biarlah urusan preferensi itu saya telan sendiri. Satu hal yang jelas kini, Anies dengan janji-janji manisnya telah melenggang ke Balaikota. Mau tak mau atau suka tidak suka, Anies telah menjadi gubernur yang memimpin kita semua, warga DKI Jakarta.

Berhasil dan gagalnya seorang gubernur yang merasakan kita semua selaku warga. Jadi kritikan sejatinya adalah sebuah kewajiban bin keharusan. Sebab dengan kritik pejabat akan lebih terkontrol dalam menjalankan laju kekuasaannya sehingga sesuai koridor dan tujuan untuk mensejahterakan rakyat.

Celakanya banyak dari kita yang sulit membedakan mana itu kritikan dan kebencian. Ada sedikit contoh saat ada kawan yang sedikit marah saat saya mengkritisi Anies dalam tulisan berjudul 'Kritik Pertama untuk Anies Baswedan' yang dimuat ROL pada 18 Oktober 2017.

Aniser itu menganggap saya bagian dari barisan sakit hati yang sengaja mencari celah kesalahan dari gubernur yang saat itu baru menjabat sehari. Padahal di sisi lain, sekitar setahun sebelumnya, Ahok pun dikritisi dalam tulisan 'Ahok, Media, dan Teluk Jakarta' yang dimuat ROL pada 7 April 2017.

Kritikan bagi Anis dan Ahok itu bobot nilainya sama, yakni saat pejabat salah melangkah dan bersikap maka siapapun orangnya mesti dikritisi habis. Sandaran nilai-nilai inilah yang menjadi semangat bagi kita untuk tetap waras dan fair di tengah serbuan cheerleader dan kaum baper.

Yang harus kita bela sesungguhnya adalah nilai positif seperti kejujuran, transparansi, toleransi, respek, dan kedisiplinan. Dan harusnya atas dasar itulah kita bersimpati kepada sang pemimpin. Namun kecenderungannya zaman now, kita terlalu mudah bersimpati pada pemimpin karena rajin masuk got, menciptakan album lagu, gebrak meja, atau canggih dalam beretorika. Bukan itu.

Yang harusnya kita bela adalah nilai-nilai luhur yang dimiliki siapapun pejabatnya. Jadi selama nilai luhur itu tak dijalankan, tak peduli Jokowi, Ahok, atau Anies mesti dikritisi habis.


Dalam konteks Anies Baswedan, kini yang sedang hangat disorot adalah penyusunan RAPBD DKI 2018. Ada beberapa pengalokasian anggaran yang mengundang kontroversi. Dua hal yang paling disorot adalah anggaran kolam ikan DPRD DKI senilai Rp 620 juta. Sorotan tak kalah besar juga pada anggaran Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) sebesar Rp 28,99 miliar. Padahal di era Ahok penganggarannya hanya Rp 2,35 miliar.

Mari kita soroti soal anggaran TGUPP yang melonjak paling tajam. Pihak Pemprov beralasan anggaran tinggi adalah karena penambahan personel tim pendukung gubernur sebanyak 73 orang. Alibinya adalah ke-73 orang itu diisi para ahli di segala bidang.

Tapi pada kenyataannya, kita sudah pernah punya berbagai lembaga ahli yang dibentuk di tingkatan pemerintah pusat. Tapi faktanya lembaga para penasehat yang personelnya gemuk itu malah menjadi sarana untuk membalas hutang budi selama kampanye. Walhasil lembaga itu tak menghasilkan sesuatu yang signifikan dalam mendukung eksekutif. Mudah-mudahan saja ini tak sedang terulang di DKI.

Satu hal lagi adalah masalah klasik bangsa ini adalah terlalu banyak pemikir dan ahli teori tapi minim eksekusi. Rasanya dengan tim sebanyak 73 orang, Anies bisa merumuskan berbuku-buku teori. Tapi apakah teori ini bisa dieksekusi?

Dan hal lain yang ditakutkan adalah apabila ke-73 tim gubernur ini bisa mencampuri urusan dan memerintah tiap kepala dinas. Jika itu yang terjadi maka kekacauan sistem pemerintahan dan penyalahgunaan wewenang akan rawan terjadi.

Tapi hal yang paling konyol dalam RAPBD DKI adalah ratusan juta uang rakyat yang dihabiskan untuk kolam ikan. Apa memang DKI sedang mau membuka bisnis ikan hias di kantor DPRD?

Memang kritikan jadi terasa sangat wajar, bahkan sudah menjadi keharusan jika melihat RAPBD DKI itu. Tapi kritikan dan kebencian kini berwarna abu-abu. Kaum baper kronis kerap ikut berlindung dan menyamar di balik baju kritikus. Saat era pemilu lalu dia menjadi tim sukses lawan, tapi saat jagonya kalah dia langsung mengganti atribusi sebagai pengamat. Padahal orang-orang macam ini kalau jagonya menang akan berganti baju lagi menjadi sebagai komisaris berdasi. Sejarah sejatinya sudah mencatat siapa-siapa yang nyambi sebagai pengamat di era SBY dulu dan kini tidur lelap sebagai komisaris di era Jokowi.

Haters kini memang banyak yang menyamar di balik kritik yang disampaikan. Padahal landasan kritikannya adalah kebencian.

Jadi apa pun itu, kebijakan Anies sudah mereka vonis. RAPBD 2018 sudah dianggap sebagai bukti kegagalan Anies sepenuhnya. Layaknya judul yang saya tulis, mereka sudah menyimpulkan bahwa si gubernur tak becus dan gagal sama sekali. Pikiran yang sejatinya sudah timbul beberapa saat setelah pengumuman hasil quick count Pilkada DKI.

Jadi sudah ada hukum tak tertulis yakni pasal 1; Anies selalu salah dan pasal 2; Anies tak pernah benar. Dan jika Anies berbuat benar sekalipun harus kembali mengacu pada pasal 1. Ya, itulah yang ada di kepala barisan sakit hati alias haters.

Padahal jika kembali membahas RAPBD DKI 2018, faktanya anggaran kolam ikan disusun pada 7 April 2017. Dan bagi para barisan sakit hati itu, 7 April 2017 tetap Anies yang bertanggungjawab bukannya Djarot Saiful Hidayat. Karena yang berlaku pasal 1; Anies selalu salah!

Soal TGUPP pun para haters Anies ini seakan gelap mata dengan melewatkan satu fakta. Mereka lupa bahwa di era sebelumnya staf dan pembantu gubernur sosoknya misterius dan kerap berubah-ubah atribusi. Kadang hanya diakui sebagai staf magang, tapi berubah menjadi sahabat, atau besok-besok disebut rekan berdiskusi. Tapi kenyataannya anak magang itu berkantor di Balaikota tapi digaji perusahaan swasta. Staf itu pun bisa mengatur agenda pertemuan rutin gubernur dengan pengusaha tanpa ada transparansi dari isi pertemuan itu.

Jika perbandingannya seperti itu, saya lebih setuju tim gubernur digaji sendiri dengan APBD ketimbang digaji pengusaha. Sebab dengan itu kinerjanya lebih transparan, mudah diawasi, dan bisa diukur kinerjanya.

Tapi mungkin saya yang terlalu berburuk sangka kepada para barisan sakit hati yang kini mengkritisi TGUPP dan kolam ikan. Mungkin saja mereka memang ingin agar Anies Baswedan kreatif dengan menunjuk anak magang yang digaji oleh pengusaha kelas kakap. Barang kali bila staf pembantu gubernur digaji uang pengusaha maka bisa mengatur banyak pertemuan rahasia dengan si pengusaha itu, seperti era lalu.

Ah, memang sulit ditebak jalan hati para barisan sakit hati ini. Mungkin kritikan mereka baru akan mereda saat jago mereka kembali ke kursi kuasa. Sama sejatinya seperti pada cheerleader kekuasaan saat ini yang bisa berganti baju menjadi haters kapan saja saat kelak jagonya lengser dari Balaikota.

Objektivitas dan rasionalitas jadi omong kosong. Sebab yang mereka dukung hanyalah sosok manusianya. Mau salah benar manusia junjungannya, nilai yang berlaku adalah sang idola harus selalu dibela. Fansboy.

Tak dapat sepenuhnya dibantah bahwa konsep berpikir seperti ini juga diidap oknum di dunia media. Dan celaka bagi sebuah bangsa jika jurnalisnya larut dalam semangat fansboy atau haters. Mengutip ahli psikologi sosial University Princeton, Ziva Kunda dalam buletin berjudul The Fase for Motivated Reasioning, "Orang (fansboy/haters) tak menyadari bahwa proses yang mereka kerjakan telah bias oleh tujuan yang ada di kepala mereka. Dan mereka hanya akan mengakses sebagian dari pengetahuan mereka yang sesuai dengan tujuan mereka."

Pandangan Kunda juga bisa meyasar pada jurnalis yang hanya akan memproduksi karya dengan manipulasi di kepala mereka untuk melambungkan citra atau menjatuhkannya.

Tapi apapun itu, semangat untuk mengkritisi Anies saat ini jauh lebih baik ketimbang untuk memujinya. Setidaknya banyak media kini yang sudah kembali kepada khitahnya. Media kini sudah kembali dalam posisi normal sebagai alat kontrol kekuasaan. Bukan justru sebagai alat sanjung puja dan jilat ludah penguasa.

Mengakhiri tulisan ini saya punya sedikit doa dan harapan kepada Tuhan. Jikalau memang untuk menciptakan semangat kritis di dunia jurnalis mesti yang berkuasa pejabat yang tak mereka sukai, maka semoga tak pernah ada lagi pejabat yang mereka sukai di muka bumi.

Sebab satu paragraf kritikan wartawan jauh lebih berharga dari beribu-ribu artikel berita poles citra.




Polisi diminta tahan Ahmad Dhani

Tags





Merdeka.com - Bos Republik Cinta Manajemen Ahmad Dhani menjalani pemeriksaannya sebagai tersangka ujaran kebencian di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (30/11). Dhani dijerat UU ITE pasal 28 juncto pasal 45 A.

Andreas Nahot Silitonga, selaku kuasa hukum pelapor yakni Jack Lapian berharap polisi dengan cepat memproses kasus ini. "Sehingga pada saatnya akan masuk dalam pengadilan. Di mana dalam pengadilan itu juga akan kita lihat bahwa sebenarnya dugaan tindak pidana yang dilakukan Ahmad Dhani terbukti atau tidak," ujar Andreas di Mapolres Jakarta Selatan.

Jack Lapian melaporkan politisi Gerindra itu pada 9 Maret 2017. Dia mengatakan, penyidikan dimulai 14 Juli 2017. Sudah empat bulan dilakukan penyidik. Polisi juga sudah memeriksa saksi dan saksi ahli. Mulai dari ahli bidang sosiolog hukum, ahli ITE dan ahli bahasa dan ahli pidana. Dia yakin penetapan tersangka sudah dilakukan secara profesional.

Pihaknya meminta polisi menahan Dhani selama menjalani proses pemeriksaan kasus ini. Menurutnya, polisi sudah punya dasar kuat menjebloskan Dhani ke balik jeruji besi. Penahanan Dhani sudah memenuhi Pasal 21 ayat 4 KUHAP yang menyatakan penahanan dapat dilakukan terhadap tersangka yang diancam tindak pidananya di atas 5 tahun atau lebih.

"Kami juga berharap karena memang yang utama adalah selama proses ini berjalan dilakukan penahanan terhadap Ahmad Dhani. Itu penting bagi kami. Karena sebagaimana diketahui alasan penahanan dalam kuhap itu ada dua, secara subjektif dan objektif. Secara objektif, pasal 45 A UU ITE, ancaman pidananya 6 tahun."

Dia melanjutkan, secara subjektif polisi juga bisa menahan Dhani dengan kekhawatiran melarikan diri atau mengulangi perbuatannya. Andreas khawatir Dhani mengulangi perbuatannya dan semakin banyak pihak yang dirugikan.

"Jadi kami sangat berharap nanti secara formal kami akan melakukan permohonan kepada polres melalui surat bahwa kami meminta dilakukan penahanan terhadap ahmad dhani. Kami menyerahkan proses ini seluruhnya kepada hukum," tegasnya.

Jack Lapian melihat, kasus ini menjadi karma bagi Dhani. Apalagi Dhani juga sempat menjadi tersangka di kasus yang lain.

"Kalau sering berati bangga ya jadi tersangka. Mungkin ada karmanya, semua akan terjadi, semua ada karmanya. Mungkin Ahmad Dhani belum pernah merasa jadi terdakwa sampai di vonis pengadilan. Saya optimis ini akan di vonis tetap oleh pengadilan," ucap Jack Lapian. [noe]



ALHAMDULILLAH!!! Akhirnya Din Syamsuddin tidak ikut mendukung unjuk rasa pada 2 Desember atau Aksi 212, Ini Alasannya...

Tags



TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin tidak ikut mendukung unjuk rasa pada 2 Desember atau Aksi 212. Namun, menurut dia sebagai warga negara, para pendukung gerakan itu berhak menggelar aksi untuk mengekspresikan aspirasi mereka.

"Saya tidak ikut karena saya punya pendekatan sendiri dalam amar makruf nahi munkar," kata mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 30 November 2017.

Menurut Din, yang diperlukan untuk membangun Islam saat ini adalah pengembangan infrastruktur kebudayaan Islam serta aksi-aksi nyata untuk meningkatkan mutu kehidupan umat Islam dalam berbagai bidang. "Perlu langkah strategis yang lebih menekankan praktik keislaman daripada menampilkan mob populisme keagamaan."

Kendati demikian, kata dia, tidak ada larangan menggelar berbagai aksi massa. Setiap orang atau kelompok berhak serta kebebasan guna mengekspresikan pendapat dalam bentuk dan dengan cara apa pun.

Kelompok pendukung Aksi 212, kata Din, juga mempunyai hak mengaktualisasikan diri. “Gerakan mereka sah di alam demokrasi selama tidak menggunakan kekerasan.


Kapolri Sebut Reuni 212 Kental Nuansa Politik Pilpres 2019

Tags




JawaPos.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian angkat bicara terkait akan digelarnya reuni Aksi Bela Islam 212 di Monumen Nasional pada Sabtu (2/12) mendatang. Menurutnya, kegiatan sangat kental dengan nuansa politik.

Tito bahkan menduga hal itu akan diarahkan hingga pemilihan presiden 2019 mendatang. "Ini pastinya ke arah politik 2018-2019," kata Tito di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (30/11).

Sebab pada kegiatan sebelumnya, Aksi Bela Islam 212 pada tahun 2016 lalu sangat kental dangan nuansa politik, sehingga pada kegiatan kali ini tidak jauh berbeda. "Kalau dulu arahnya ke mana itu, kan arahnya ke Gubernur, yang lama itu politiknya tinggi sekali," ungkap Tito.

Meski demikian, Tito menilai massa yang akan hadir tidak akan sama seperti tahun lalu. Lantaran dia menduga masyarakat sudah mengetahui arah dari kegiatan itu. "Yang jelas nggak akan seperti dulu," tutur Tito.

Oleh karena itu, Tito berharap kegiatan reuni aksi 212 dapat dilaksanakan di area Masjid Istiqlal Jakarta Pusat. "Lebih bagusnya di Istiqlal saja," pungkas Tito.

Sebelumnya diketahui, Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif mengatakan, pihaknya akan menggelar reuni atau milad aksi 212 di Monas, Jakarta Pusat.

Kegiatan tersebut, diklaim akan dihadiri oleh jutaan jamaah yang saat itu mengikuti kegiatan Aksi Bela Islam 212 pada tahun 2016 silam.

Sebelumnya, Presidium Alumni 212, Muhammad Al Khaththath mengatakan, pihaknya akan mengundang para pimpinan DPR untuk bisa hadir dalam reuni tersebut.

"Kami menyarahkan undangan untuk para pimpinan DPR," ujar Al Khaththath yang diterima oleh dua pimpinan DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/11).

Menurut Al Khaththath acara itu diselenggarakan sebagai rasa syukur karena dahulu di tahun 2016 , pihaknya menyelenggarakan acara itu berhasil lancar dan damai dengan dihadiri jutaan umat muslim seluruh Indonesia.

"Jadi ini bukan suatu kegiatan politik. Jadi jangan dipersepsikan ini dianggap sebagai aksi lanjutan. Ini adalah untuk menikmati nikmat Allah yaitu 212 berkumpulnya umat muslim dalam aksi super damai," tambahnya.

Lebih lanjut Al Khaththath mengatakan reuni ini juga seudah mendapatkan persetujuan dari Polda Metro Jaya. Sebab ini bukanlah aksi lanjutan, sehingga masyarakat tidak perlu takut adanya kegiatan ini.

"Untuk tempat sudah ada rekomendasi, dan Insya Allah tidak ada masalah," pungkasnya.

(cr2/cr5/ce1/JPC)



ANIES TUKANG TIPU! SETUJUI REUNI 212, SEKARANG LEMPAR KE POLISI, MAU ADU DOMBA?

Tags






"Panitia (acara reuni akbar) sudah bersurat ke kita sekitar seminggu yang lalu… Dari Dinas Pariwisata sudah meneruskan kepada Pak Gubernur (Anies Baswedan) dan Pak Gubernur sudah mengeluarkan disposisi, sudah disetujui hari ini…" ujar Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Monumen Nasional ( Monas), Munjirin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (29/11/2017). SUMBER

Awal saya melihat manusia bernama Anies menjadi gubernur, bukan gabener, saya cukup yakin akan satu hal. Keyakinan bahwa Anies ini ibarat bom waktu yang siap-siap mempermalukan dirinya sendiri, dengan cara-cara yang tidak benar. Rasanya untuk melakukan lawakan-lawakan yang tidak lucu, sudah menjadi kebiasaannya.

Bahkan blunder yang digunakan sekarang adalah mengorbankan para pendukungnya, orang-orang yang berperan besar dalam kemenangan mereka dalam Pilkada DKI waktu silam. Terlalu banyak bicara, itulah yang menjadi karakter mulut manis dari Anies Baswedan. Kebenaran muncul, bahwa seorang gubernur DKI sudah memberikan persetujuan mengenai penggunaan Monas oleh alumni 212. Orang yang hidup di dua dunia pemikiran yang jauh berbeda, tentu suatu saat akan menunjukkan dirinya keseleo lidah, atau keseleo kaki.

Ternyata mulut lebih cepat dari kaki, begitulah yang dialami Anies dalam keseleo lidahnya. Ia sudah memberikan persetujuan penggunaan Monas. Bahkan kepala Unit Pengelola Teknis Monas, Bapak Munjirin sudah mengatakan bahwa Anies sudah menyetujui acara reuni akbar ini. Alumni 212 berencana melakukan acara peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW yang sekaligus menjadi ajang reuni akbar alumni 212.

Banyak informan yang mengatakan bahwa acara ini akan sepi pendatang. Namun saya cukup yakin, bahwa pendatang akan banyak, karena menunggangi acara Maulid Nabi. Saya cukup yakin, acara ini bisa ramai, bisa sampai 10 juta kira-kira. Hahaha. Omong kosong. Kerjasama yang kurang apik ini menjadi salah satu celah Anies bisa dianggap tukang tipu. Mereka yang terjebak di dalam birokrasi adalah mereka yang tidak mahir dalam mengakali birokrasi.

Aturan yang begitu banyak diikuti, akhirnya bingung dan tersesat, dialami oleh Anies Baswedan. Anies dan Sandi pun pada akhirnya harus tersesat di dalam rumitnya birokrasi. Sebenarnya birokrasi itu sederhana, namun yang membuat menjadi jelimet adalah kontrak-kontrak politik untuk mencapai kemenangan ini. Kontrak politik yang begitu banyak, membuat kedua pemimpin karbitan agama ini tersesat dan mulai ditekan dari berbagai arah.

Tekanan massa, politik, kontrak, janji-janji manis nan bau surga ini akhirnya harus mereka terima. Apa gunanya mendapatkan sebuah kemenangan, jika pada akhirnya orang-orang ini harus dikalahkan dari berbagai aspek? Buat apa menang satu, jika Tuhan pada akhirnya buang muka terhadap kemenangan tersebut? Pikirkan hal ini, hai badut-badut Jakarta.

"Itu (izin reuni akbar 212 di Monas) dengan Pak polisi, bukan saya… Saya enggak mengurus itu, itu kewenangan polisi,” ujar Anies Baswedan, Gubernur, bukan Gabener DKI Jakarta.SUMBER

Anies mau tidak mau harus berkelit dan memunculkan inkonsistensinya. Inkonsistensi yang ditunjukkan sangatlah fatal. Biasanya, orang yang inkonsisten, tidak akan dengan jelas mempertontonkan inkonsistensi mereka di hadapan publik. Misalnya begini. Jika saya pernah bicara “saya pasti bayar utang”, kemudian saya katakan “saya akan bayar utang kalau saya sudah ada uang, dan seterusnya dan seterusnya..”, maka saya inkonsisten.

Namun bandingkan bagaimana inkonsistensi Anies. Ibarat mengatakan “kamu keren”, kemudian mengatakan “kamu jelek”, yang benar-benar bertolak belakang dengan apa yang pernah ia katakan sebelumnya. Rasanya tidak berlebihan jika saya mengatakan bahwa Anies sejatinya adalah manusia yang tidak bisa dipegang kata-katanya.

Bayangkan saja dari Jokowi menjadi si panglima berkuda unyu, dua sosok yang jauh berbeda, dengan segala karakternya. Satu orang mengabdi kepada rakyat, yang lain malah menjadikan rakyat sebagai keset kaki. Pendulum Anies terlalu ekstrim, mempertontonkan bahwa orang ini sangat memalukan. Saya heran, mengapa 58 persen warga Jakarta bisa memilih badut, ketimbang Ahok. Ya tidak apa-apa deh, asalkan seiman sudah cukup, pun dijanjikan surga nanti karena sudah pilih Anies Baswedan.

Inkonsistensi Anies dalam menggantungkan alumni 212 ini, saya yakin, kelak akan menjadi bumerang bagi dirinya. Namun belum tentu juga, karena menurut mereka asal seiman, ngibul pun tidak apa-apa”. Anies ternyata tukang tipu, bahkan ia berani menipu orang-orang yang berkontribusi besar untuk kemenangannya di Pilkada DKI. Atau mungkinkah inkonsistensi ini memang sengaja dirancang untuk mengadu domba antara Polisi dan laskar 212? Wallahualam.

Betul kan yang saya katakan?



BREAKING NEWS!!! Kasus e-KTP terbongkar, Setnov kembalikan jam Rp 1,3 M ke Andi Narogong

Tags





Merdeka.com - Terdakwa korupsi proyek e-KTP, Andi Agustinus alias Andi Narogong mengaku pernah memberi sebuah jam tangan mewah merek Richard Mille, patungan bersama Johannes Marliem, untuk Setya Novanto. Namun jam tangan mewah itu dikembalikan Setnov saat publik dikejutkan dengan terbongkarnya korupsi dari proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.

"Pada saat saya sebelum ditangkap, awal 2017 dikembalikan karena ada ribut-ribut e-KTP," kata Andi di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (30/11).

Andi mengatakan pemberian jam tangan tersebut dilakukan sebagai bentuk terima kasih karena Setnov sudah membantu proses penganggaran e-KTP di DPR.

Lebih lanjut, untuk membeli jam tangan seharga Rp 1,3 miliar itu, Andi merogoh kocek Rp 650 juta sedangkan sisanya ditanggung oleh Johannes Marliem. Jam tangan pun dibeli secara langsung di California.

Setelah mendapatkan jam tangan yang diinginkan, Johannes dan Andi mengunjungi kediaman Setya Novanto untuk memberikan hadiah terima kasih. Saat itu, ujar Andi, Setnov mengatakan terima kasih.

"Pak Nov senang. Ini ada hadiah kami berdua atas bantuan bapak selama ini," ujar Andi.

Usai dikembalikan Setnov, Andi pun memutuskan untuk menjual jam tangan tersebut di sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan. Harganya pun turun, jika saat Andi dan Johannes beli jam tangan tersebut seharga Rp 1,3 miliar maka saat dijual jam tangan terjual Rp 1 miliar.

Di sisi lain, Andi mengaku enggan memberikan jam tangan mewah untuk ketua umum non aktif Golkar itu jika tidak ada proyek e-KTP.

"Seandainya tidak ada proyek e-KTP, apakah anda mau membelikan Setya Novanto jam tangan semahal itu?" tanya ketua majelis hakim Jhon Halasan Butarbutar, Kamis (30/11).

"Tidak yang mulia," jawab Andi. [eko]



Rabu, 29 November 2017

VIDEO VIRAL!!! Cerdas "Pertanyaan Jebakan" Najwa Untuk Pengacara Setya Novanto

Tags

Selasa, 28 November 2017

Polda Jawa Barat Akan Jemput Rizieq Syihab jika Ada di Indonesia

Tags



TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan menjemput Rizieq Syihab sebagai tersangka kasus penodaan lambang negara Pancasila dan pencemaran nama baik. Hal itu akan dilakukan Polda Jawa Barat ketika imam besar Front Pembela Islam itu sudah kembali pulang ke Tanah Air.

"Kalau yang laporan tentang penodaan Pancasila itu tinggal memeriksa Rizieq Syihab saja. Tapi kan sampai sekarang belum balik juga jadi kami belum lakukan pemeriksaan kembali," kata Direktur Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat Komisaris Besar Umar Surya Fana, Senin, 27 November 2017.

Saat ini, Rizieq itu masih berada di luar negeri dan belum diketahui kapan akan kembali ke Indonesia. Rizieq dikabarkan sedang berada di Arab Saudi.

Menurut Umar, surat panggilan untuk Rizieq terkait dengan kasus penodaan lambang negara Pancasila itu telah dilayangkan Polda Jawa Barat sebanyak dua kali. Rizieq pun sempat sekali memenuhi panggilan pemeriksaan dan mendatangi Mapolda Jawa Barat pada Senin, 13 Februari 2017.

"Surat panggilan sudah ada semua, dua kali kita lakukan. Jadi tinggal surat perintah membawa. Nanti kita lakukan penjemput kalau yang bersangkutan sudah ada di Indonesia," katanya.

Selain terjerat kasus Pasal 154A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penodaan lambang negara Pancasila, Rizieq tersangkut Pasal 320 tentang pencemaran nama baik dan kasus pelecehan budaya Sunda.

"Kalau untuk masalah pelecehan budaya Sunda, itu kan masih diproses di Polres (Purwakarta) jadi kita belum tahu perkembangan terbarunya," katanya.

Ihwal rencana Polda Jawa Barat menjemput Rizieq Syihab, hingga berita ini diturunkan pengacara Rizieq, Kapitra Ampera, belum bisa dikonfirmasi. Pesan dan telepon yang dilayangkan Tempo belum direspons.



Terungkap!!!! Ternyata Sandiaga Uno Pernah Berselisih dengan Dewi Perssik, Ini Pengakuannya

Tags





TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masih hangat kabar tentang artis ibukota Dewi Persik yang bersitegang dengan petugas pintu busway.

Pada Sabtu (24/11/2017) malam lalu Dewi Persik diketahui saling adu argumen dengan petugas pintu busway setelah mobil pribadinya masuk ke jalur Transjakarta di kawasan Pejaten Village, Jakarta Selatan.


Kabar ini pun sampai ke telinga Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno.

Saat ditemui wartawan di Balaikota Jakarta, Senin (27/11/2017), Sandiaga Uno ungkapkan pengalamannya dengan pedangdut yang biasa disapa Depe ini.


Sempat terucap dari mulut Sandi, jika ia sangat mengetahui karakter mantan istri Saipul Jamil ini, bahkan ia pun menyebut pernah berselisih.

“Saya tahu karakter Mbak Desi Perssikk ini karena saya juga pernah berselisih paham dengan dia, kunci kasus ini hanya lah komunikasi yang lebih baik saja," kata Sandi.

Kepada wartawan, Sandi pun mengatakan berselisih yang dimaksudnya adalah kesalahpahaman dalam berkomunikasi.


"Jadi, kalau berselisih sama..., atau bukan berselisih-lah, mis-komunikasi sama Dewi Perssik ini saya pengalaman," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (27/11/2017).

Dari pengalamannya inilah Sandi bahkan berencana menjadikan Dewi Persik sebagai duta tertib berlalu lintas di Jakarta.

Apalagi, figurnya yang bisa dikatakan artis tersohor.

"Mbak Dewi Persik ini kan selebritas papan atas, bisa jadi dengan kasus ini beliau bisa dijadikan duta tertib berlalu lintas di Jakarta,” jawabnya sambil tersenyum.

Sandiaga sendiri mengajak semua pihak untuk melihat kasus itu dari segi positif.

Ia bahkan menganggap kejadian tersebut sebagai berkah karena bisa dijadikan momentum mengajak masyarakat agar berlalu lintas lebih tertib.

“Kalau jalur Busway kan memang ‘non-negotiable’, gubernur saja tidak boleh apalagi saya. Mungkin baru presiden, wakil presiden, dan kendaraan gawat darurat saja yang diperbolehkan lewat.”

“Saya sudah hubungi Kepala Dinas Perhubungan Jakarta agar berdamai saja. Mungkin ini berkah, karena kasusnya terangkat, jadi pembelajaran, dan Mbak Dewi Persik bisa menjadi duta tertib berlalu lintas atau duta tertib busway,” ungkapnya.



Senin, 27 November 2017

Ahmad Dhani resmi jadi tersangka karena kicauan penistaan agama

Tags





Merdeka.com - Musisi yang juga bos Republik Cinta Management, Ahmad Dhani, resmi ditetapkan sebagai tersangka ujaran kebencian di media sosial oleh penyidik Mapolres Jakarta Selatan. Dhani sebelumnya memposting di akun Twitternya 'Siapa saja yg dukung Penista Agama adalah Bajingan yang perlu di ludahi muka nya - ADP'.

"Ya benar (Ahmad Dhani sebagai tersangka)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (28/11).

Dihubungi terpisah, Jack Lapian, sebagai pelapor mengatakan, Dhani telah ditetapkan sebagai tersangka pascapenyidik melakukan gelar perkara pada 23 November 2017 lalu. Informasi yang dia dapat, rencananya Dhani akan dipanggil untuk dimintai keterangan pada Kamis 30 November mendatang. Dhani diduga melanggar Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Sudah tersangka sejak gelar perkara 23 November 2017. Kamis ini Ahmad Dhani dipanggil (pemeriksaan sebagai tersangka)," katanya.

Untuk diketahui, postingan itu diunggah Dhani sekitar Maret lalu. Saat diperiksa pada 10 Oktober lalu, Dhani mengaku tak menyesal atas postingannya tersebut.

"Pernyataan saya tegas, itu memang twit saya, dan saya tidak menyesal dengan pernyataan itu karena para pendukung tindak pidana memang harus diludahi," kata Dhani.

Dia berdalih unggahan tersebut tidak menyudutkan pihak manapun. Sehingga menurutnya kurang tepat bila ada pihak-pihak yang melaporkannya.

Selain kasus ini, Dhani juga telah berstatus tersangka terkait kasus penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Kasus ini ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. [lia]



[ Video ] Viral!!! FPI dan Rizieq Shihab Ternyata Dukung ISIS, Rencana Mereka Adalah Sembelih Polisi Dan Tentara

Tags




Rizieq Shihab dan Organisasi Masyarakatnya FPI ternyata dari dulu sangat mengidolakan ISIS Islamic State of Iraq and Syria, bahkan tidak tanggung-tanggung siap untuk melawan pemerintah untuk bisa melanggengkan ISIS ada di Indonesia.


Berikut video yang diunggah ke laman Youtube oleh Demi Jakarta pada tanggal 19 Februari 2017 :






Penulis akan transkripkan seluruh isi video yang berdurasi 2 menit 8 detik tersebut.

Jadi apa yang baik dari ISIS kita akui baik, cita cita mulianya menerapkan syariat Islam hal yang baik, cita-cita mulianya untuk menegakkan khilafah islamiyah hal yang baik, cita cita mulianya untuk melawan kedholiman Amerika Serikat dan sekutunya, hal yang baik, saya tanya, hal yang baik dukung tidak?! (dukung) Dukung tidak?! (dukung), takbir! (takbir)

Jangan mau kita diadu domba dengan ISIS saudara, sekarang ini banyak pihak menginginkan supaya kita bermusuhan dengan ISIS, betul?! (betul) Supaya kita menggebuki ISIS, betul?! (betul) itu tidak akan dilakukan oleh FPI saudara.

Kalau pemerintah dholim, tentara jahat, polisi jahat, main tangkep main tembak, rakyat hartanya dijarah, tanahnya dirampas, syariat Islam disingkirkan saudara, saya tanya kira-kira besok perlu ada ISIS tidak? (perlu), perlu ada ISIS tidak? (perlu), takbir! (takbir)

Makanya Densus 88 jangan jadi cowboy ente, dikit-dikit diduga teroris tangkap tembak, pala lo bau menyan! tau Densus 88? Salep 88 obat kurap, kalau Densus 88 terus melakukan kedholiman, siap lawan?! (siap) siap lawan?! (siap)

Makanya saya kasih tahu, hati-hati pak bu, pemerintah, tentara, polisi hati-hati. Iraq, karena banyak oknum polisi dan tentara melakukan kedholiman kepada rakyat, begiru rakyat melakukan pembalasan, tentara dan polisi mereka sembelih di tengah jalan saudara. Mereka sembelih saat itu juga di tengah jalan saudara, nggak main-main saudara, maka dari itu saya ingatkan kalau pemerintah coba-coba dholim, tentara dan polisi coba-coba jahat kepada umat Islam, bisa jadi besok tentara dan polisi yang disembelih, betul? betul? (ada teriakan potong dan sembelih dari kerumunan orang yang berada di sekeliling Rizieq Shihab)


Itu adalah isi orasi dari Rizieq Shihab yang kemungkinan terjadi di tahun 2014, terdapat tulisan HUT RI ke 69 yang menandakan bahwa orasi ini dilaksanakan pada tahun tersebut.

Mengapa orasi lama harus kita ungkit lagi, ini sebagai gambaran bagaimana pandangan RIzieq Shihab dan FPI terhadap ISIS yang selama ini banyak melakukan teror di Indonesia. Lihat saja betapa bodohnya mereka yang hadir di orasi Rizieq tersebut, mereka ini dapat diprovokasi dengan mudah untuk bisa bergabung atau mendukung keberadaan ISIS di Indonesia.

Pihak Polisi Republik Indonesia atau Polri sudah memperoleh titik terang bagaimana peristiwa bom di terminal Kampung Melayu yang terjadi beberapa hari lalu sangat erat hubungannya dengan ISIS. Pelaku pengeboman adalah mereka yang selama ini telah membaiat diri untuk bergabung dengan ISIS.

Dimana FPI saat ada pengeboman dan pelakunya adalah mereka yang sudah menyatakan dirinya bagian dari ISIS? Mungkin FPI dan lainnya terlalu takut untuk mengakui kembali eksisnya ISIS di Indonesia, takut dibubarkan seperti HTI?

FPI malah mengancam akan menjadikan Indonesia seperti Iraq dan syria, dimana FPI akan dilegalkan untuk menyembelih Polisi dan Tentara Indonesia apabila ISIS bisa bercokol di negara ini, sepertinya mereka pada waktu itu kemungkinan bisa menjadi wakil ISIS di Indonesia, mungkin saja, karena pada waktu itu di tahun 2014 banyak sekali penyembelihan yang dilakukan oleh ISIS di negara yang jadi basis mereka.

Begitu beranikah si Rizieq Shihab untuk melakukan hal tersebut, hingga sampai hati untuk menyembelih saudaranya sendiri karena tidak sejalan dengan pikirannya selama ini?

Memang orang seperti Rizieq Shihab ini cukup berbahaya, karena mereka bisa dapat panggung untuk menyuarakan pikirannya untuk bisa menentang pemerintahan yang ada, banyak umat yang bisa dia provokasi untuk bisa berkuasa nanti dan mendatangkan bala bantuan dari ISIS masuk Indonesia.

Sungguh berbahaya kalau ini dapat terjadi di negara kita ini dimana sudah ada kedamaian dan ketentraman yang dibangun dari dasar, dari awal harus rusak karena ulah satu orang dan kelompoknya yang radikal ini.

Inilah sikap Rizieq yang tanpa disadari mendapatkan persetujuan dari mereka yang selama ini mendukungnya, Rizieq dijaga untuk tetap ada karena memiliki basis massa yang cukup besar dan dapat dikerahkan atau dipersenjatai kala ISIS bisa bercokol di negara ini.

Satu tujuan kita harus bersama mendukung pemerintah untuk berantas ISIS dan juga mereka yang mendukungnya, karena ISIS tidak layak hidup di negara kita, Indonesia!


Ya seperti itulah … FPI dan ISIS



Sumber

HEBOH VIRAL!!! [VIDEO] Ini Dia Peluang Joko Widodo Jadi Ketua Umum Golkar...

Tags



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kriteria utama dari calon pengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum Golkar, sebaiknya orang yang benar-benar bersih, terutama dalam isu korupsi.

Pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyarankan demikian saat diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/11/2017).


Ia kemudian menyebut nama Joko Widodo yang kini menduduki posisi sebagai Presiden memiliki peluang tersebut.

Terlebih, partai berlambang beringin itu sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019.

"Pak Jokowi itu tidak pernah kalah. Calon wali kota menang, calon gubernur menang, dan jadi calon presiden pun menang. Bisa jadi Pak Jokowi saja yang jadi Ketum Golkar karena beliau sudah pasti bersih," kata Pangi Syarwi.

Wacana mendorong Jokowi mengambil alih Golkar belakangan menguat.

Ini karena realitas politik menunjukkan bahwa Jokowi memerlukan peran Golkar sebagai teman politik yang bisa diandalkan untuk memenangkan Pilpres 2019.

Meski saat ini Jokowi diperkuat PDIP, dorongan Golkar tentunya semakin memperkuat Jokowi di Pilpres.




Sabtu, 25 November 2017

LUAR BIASA!!!! Terima Kasih Pak Mahfud. Akibat "Fatwa" Mahfud MD, Setnov Kian Terpuruk

Tags


Ucapan Mahfud MD terkait Setnov dengan bahasa yang mudah dimengerti,logis,tidak berbelit belit,langsung menyerang di jantung pertahanan dan sangat "mematikan"berakibat kubu Setnov tidak berkutik.

Apalagi beragam lembaga survey menampilkan data yang sangat menyedihkan terkait DPR,dan Partai GOLKAR dengan menjadikan Setnov sebagai faktor penyebab keterpurukan DPR dan Partai GOLKAR.

Citra Setnov yang kian terpuruk,sebabkan siapapun juga berusaha menjaga "jarak",artinya dalam pertemanan pribadi masih terjaga baik,tapi demi kepentingan "pencitraan"berusaha seolah lepas tangan.

Setnov dalam level individu mungkin masih bisa tertolong mengingat pribadi Setnov yang santun,rendah hati dan suka menolong.

Tapi Setnov secara politik mungkin untuk sementara tenggelam dulu,bisa saja Setnov tampil di panggung Nasional nanti dalam musim Pemilu 2019.

Saat ini masyarakat lebih percaya "fatwa"Mahfud MD terkait kasus yang sedang dihadapi Setnov dibanding tim penasehat hukum Setnov,akan menjadi sia sia bila kubu Setnov berusaha melawan opini publik tersebut.

Lepas soal benar atau salah terkait kasus yang sedang dihadapi Setnov,yang jelas publik sudah memberi vonis Bersalah untuk Setnov.

Bisa saja opini tersebut berubah jika Setnov bisa menang dalam gugatan praperadilan .

Selama belum ada putusan praperadilan,sebaiknya Setnov "tiarap" dulu,menghindari sorotan publik,akan lebih baik bila tim penasehat hukum Setnov tidak memperkarakan pihak pihak yang bersikap negatif terhadap Setnov.

Sebab berkonfrontasi dengan opini publik cuma menambah musuh,sekaligus kontra produktif.





Jumat, 24 November 2017

HEBOH VIRAL!!! Siapa SN dalam Kasus Penyerangan Novel Baswedan, Apakah Setya Novanto? Ini Jawabannya

Tags




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, memastikan saksi SN yang memberikan informasi kepada penyidik Polri bukanlah Setya Novanto, tersangka korupsi proyek pengadaan e-KTP.

"Bukan (Setya Novanto). Dari informasi yang saya terima itu orang yang berbeda," tegas Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (24/11/2017).


Kemarin,Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis bersama beberapa penyidiknya, Jumat (24/11), menemui pimpinan KPK untuk menyampaikan hasil penyelidikan terkait penyerangan terhadap Novel Baswedan pada 11 April 2017 lalu.

Hasil penyelidikan menyebut ada perkembangan penting dalam pengungkapan kasus.

Setelah pertemuan, Kapolda Metro Jaya dan pimpina KPK merilis sketsa penyerang Novel Baswedan, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kini tengah dirawat di Singapura.

Kali ini Polda Metro Jaya merilis sketsa dua pria sekaligus.

Selain itu, Polda Metro Jaya juga mengirimkan surat resmi kepada Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Maksud dari surat itu yakni meminta penyidik KPK bergabung dalam penyelidikan kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan.

"Kami sampaikan surat resmi kepada pimpinan KPK, meminta agar teman-teman penyidik dari KPK bisa bekerja sama dengan penyidik kami," terang Kapolda Metro Jaya.

Idham Aziz menjelaskan bantuan dari penyidik KPK nantinya bisa dalam hal memberikan masukan dan ikut bekerja sama. Sudah disiapkan tempat di Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya.

"Maksudnya supaya kegiatan yang kami lakukan dalam penyelidikan dan penyidikan ini, temen-temen KPK bisa lihat langsung," kata Irjen Idham Aziz.

Febri Diansyah mengaku pimpinan KPK telah menerima surat tersebut dan akan mempelajarinya. "Surat dari Polda tadi sudah diterima, akan kami pelajari," kata Febri.

Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, kawasan Jl Deposito, Kelapa Gading, Jakarta. Mata Novel mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.



Kamis, 23 November 2017

Heboh Lagi, Video Viral Dimas Kanjeng Keluarkan Uang Gaib Tanpa Jubah

Tags

'HATI HATI DENGAN PENGANUT PAHAM KHAWARIJ DI SEKITAR KITA

Tags


Perhatikan lingkungan kita..perhatikan dengan siapa kita berteman,perhatikan tiap tiap yang ia sampaikan karna semua mengandung ciri khas.Untuk lebih jelaskan berikut sedikit keterangan tentang khawarij..semoga kedepan kita lebih hati hati..terutama dalam bergaul,baik secara nyata maupun dunia maya.

Khawarij, tahukah Anda apa pemahaman Khawarij itu? Pemahaman Khawarij adalah pemahaman yang sesat! Pemahamannya telah memakan banyak korban. Yang menjadi korbannya adalah orang-orang jahil, tidak berilmu, dan berlagak punya ilmu atau berilmu tapi masih sedikit pemahamannya tentang Dien ini.

Para pemuda banyak menjadi korban.

1.Dengan hanya bermodal semangat semu mereka mengkafirkan kaum Muslimin. Mereka kafirkan ayah, ibu, dan saudara-saudara mereka yang tidak sealiran atau tidak sepengajian dengan mereka.
2.Sebaliknya, mereka menganggap hanya diri-diri mereka saja yang sempurna Islamnya, yang lainnya kafir.
3.Ringan sekali lidah mereka menuduh kaum Muslimin sebagai orang yang kafir atau telah murtad dari agamanya.

Mereka tidak mengetahui patokan-patokan syar'i untuk menghukumi seseorang itu menjadi kafir, fasiq, sesat, atau yang lainnya. Kasihan mereka.

Mereka memberontak kepada pemerintahan Muslimin yang sah. Hingga akibat pahit pemberontakan yang mereka lakukan ditelan oleh semua kaum Muslimin. Sejarah Islam mencatat bahwa gerakan yang mereka lakukan selalu menyengsarakan kaum Muslimin. Cara seperti ini tidak dibenarkan oleh Islam sama sekali.

Oleh karena itu, para pemuda harus tahu patokan-patokan dalam beramar ma'ruf dan nahi mungkar. Apakah perbuatan yang dia lakukan itu bermanfaat atau tidak, apakah tindakannya itu akan membuahkan hasil yang baik atau bahkan menjerumuskan dirinya ke dalam kesesatan.

Harakah-harakah, yayasan-yayasan, organisasi-organisasi, dan kelompok-kelompok yang berpemahaman seperti pemahaman Khawarij ini tumbuh subur. Kita dapat melihat dengan kacamata ilmu bahwa beberapa kelompok yang ada sekarang ini seperti :



Harakah Hijrah wat Takfir-nya DR. Umar Abdurrahman,

DI/TII/NII,

Islam Jamaah atau Darul Hadits atau

Lemkari atau

LDII atau

Inkaru sunnah

Akhmadiyah


entah apa lagi nama yang akan mereka berikan kalau kebusukan gerakannya terungkap. Yang penting bagi kita untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka itu.
Siapa Khawarij Itu?

Imam Al Barbahari berkata : "Setiap orang yang memberontak kepada imam (pemerintah) kaum Muslimin adalah Khawarij. Dan berarti dia telah memecah kesatuan kaum Muslimin dan menentang sunnah. Dan matinya seperti mati jahiliyah." (Syarhus Sunnah karya Imam Al Barbahari, tahqiq Abu Yasir Khalid Ar Raddadi halaman 78)

Asy Syahrastani berkata : "Setiap orang yang memberontak kepada imam yang disepakati kaum Muslimin disebut Khawarij. Sama saja, apakah dia memberontak di masa shahabat kepada imam yang rasyidin atau setelah mereka di masa para tabi'in dan para imam di setiap jaman." (Al Milal wan Nihal halaman 114)

Khawarij adalah juga orang-orang yang mengkafirkan kaum Muslimin hanya karena mereka melakukan dosa-dosa, sebagaimana yang akan kita paparkan nanti.

Imam Ibnul Jauzi berkata dalam kitabnya, Talbis Iblis : [ Khawarij yang pertama dan yang paling jelek adalah Dzul Khuwaishirah. Abu Sa'id berkata : Ali pernah mengirim dari Yaman kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sepotong emas dalam kantung kulit yang telah disamak dan emas itu belum dibersihkan dari kotorannya. Maka Nabi membagikannya kepada empat orang : Zaid Al Kahil, Al Aqra' bin Habis, 'Uyainah bin Hishn, dan Alqamah Watshah atau 'Amir bin Ath Thufail. Maka sebagian para shahabatnya, kaum Anshar, serta selain mereka merasa kurang senang. Maka Nabi berkata :

"Apakah kalian tidak percaya kepadaku padahal wahyu turun kepadaku dari langit di waktu pagi dan sore?!"

Kemudian datanglah seorang laki-laki yang cekung kedua matanya, menonjol bagian atas kedua pipinya, menonjol dahinya, lebat jenggotnya, tergulung sarungnya, dan botak kepalanya. Orang itu berkata : "Takutlah kepada Allah, wahai Rasulullah!" Maka Nabi mengangkat kepalanya dan melihat orang itu kemudian berkata : "Celaka engkau, bukankah aku manusia yang paling takut kepada Allah?" Kemudian orang itu pergi. Maka Khalid berkata : "Wahai Rasulullah, bolehkah aku penggal lehernya?" Nabi berkata : "Mungkin dia masih shalat." Khalid berkata : "Berapa banyak orang yang shalat dan berucap dengan lisannya (syahadat) ternyata bertentangan dengan isi hatinya?" Nabi berkata : "Aku tidak disuruh untuk meneliti isi hati manusia dan membelah dada mereka." Kemudian Nabi melihat kepada orang itu dalam keadaan berdiri karena takut sambil berkata :

"Sesungguhnya akan keluar dari orang ini satu kaum yang membaca Al Qur'an yang tidak melampaui tenggorokan mereka. Mereka lepas dari agama seperti lepasnya anak panah dari buruannya." (HR. Bukhari nomor 4351 dan Muslim nomor 1064) ]

Dalam riwayat lain bahwa orang ini berkata kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam : "Berbuat adillah!" Maka Nabi berkata : "Celaka engkau, siapa lagi yang dapat berbuat adil kalau aku tidak adil?!" (HR. Bukhari nomor 3610 dan Muslim nomor 1064)

Imam Ibnul Jauzi berkata : [ Orang itu dikenal dengan nama Dzul Khuwaishirah At Tamimi. Dia adalah yang Khawarij yang pertama dalam Islam. Penyebab kebinasaannya adalah karena dia merasa puas dengan pendapatnya sendiri. Kalau dia berilmu, tentu ia akan tahu bahwa tidak ada pendapat yang lebih tinggi dari pendapat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

Para pengikut orang ini termasuk orang-orang yang memerangi Ali bin Abi Thalib. Itu terjadi ketika peperangan antara Ali dengan Muawiyah telah berlarut-larut. Pasukan Muawiyah mengangkat mushaf-mushaf dan memanggil pasukan Ali untuk bertahkim (mengadakan perundingan). Maka mereka berkata : "Kalian memilih satu orang dan kami juga memilih satu orang. Kemudian kita minta keduanya untuk memutuskan perkara berdasarkan Kitabullah." Maka manusia (yang terlibat dalam peperangan itu) berkata : "Kami setuju." Maka pasukan Muawiyah mengirim 'Amr bin Al 'Ash. Dan pasukan Ali berkata kepadanya : "Kirimlah Abu Musa Al Asy'ari." Ali berkata : "Aku tidak setuju kalau Abu Musa, ini Ibnu Abbas, dia saja." Mereka berkata : "Kami tidak mau dengan orang yang masih ada hubungan kekeluargaan denganmu." Maka akhirnya dia mengirim Abu Musa dan keputusan diundur sampai Ramadlan. Maka Urwah bin Udzainah berkata : "Kalian telah berhukum kepada manusia pada perintah Allah. Tidak ada hukum kecuali milik Allah." (Slogan ini yang selalu didengungkan oleh Khawarij sampai sekarang. Ucapan ini benar, tetapi makna yang dimaukan tidak benar, pent.) ]

Ali kemudian pulang dari Shiffin dan masuk ke Kufah, tapi orang-orang Khawarij tidak mau masuk bersamanya. Mereka pergi ke suatu tempat yang bernama Harura' sebanyak dua belas ribu orang kemudian berdomisili di situ. Mereka meneriakkan slogan : "Tidak ada hukum kecuali hukum Allah!!"

Itulah awal tumbuhnya mereka. Dan mereka memproklamirkan bahwa komandan perang adalah Syabats bin Rib'i At Tamimi dan imam shalat adalah Abdullah bin Al Kawwa' Al Yasykuri. Khawarij adalah orang yang sangat kuat beribadah, tapi mereka meyakini bahwa mereka lebih berilmu dari Ali bin Abi Thalib. Dan ini adalah penyakit yang berbahaya.


Ibnu Abbas berkata : Ketika Khawarij memisahkan diri, mereka masuk ke suatu daerah. Ketika itu jumlah mereka enam ribu orang. Mereka semua sepakat untuk memberontak kepada Ali bin Abi Thalib. Dan selalu ada beberapa orang datang kepada Ali sambil berkata : "Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya kaum ini ingin memberontak kepadamu." Maka Ali berkata : "Biarkan mereka, karena aku tidak akan memerangi mereka hingga mereka dulu yang memerangiku dan mereka akan tahu nanti." Maka suatu hari aku datangi dia (Ali) di waktu shalat Zhuhur dan kukatakan kepadanya : "Wahai Amirul Mukminin, segerakanlah shalat, aku ingin mendatangi mereka dan berdialog dengan mereka." Maka Ali berkata : "Aku mengkhawatirkan keselamatan dirimu." Aku katakan : "Jangan takut, aku seorang yang baik akhlak dan tidak menyakiti seseorang pun." Maka dia akhirnya mengijinkanku. Kemudian aku memakai kain yang bagus buatan Yaman dan bersisir. Kemudian aku datangi mereka di tengah hari. Maka aku memasuki suatu kaum yang belum pernah aku lihat hebatnya mereka dalam beribadah. Jidat mereka menghitam karena sujud. Tangan-tangan mereka kasar seperti lutut unta. Mereka memakai gamis yang murah dan dalam keadaan tersingsing. Wajah mereka pucat karena banyak bergadang di waktu malam. Kemudian aku ucapkan salam kepada mereka. Maka mereka berkata : "Selamat datang Ibnu Abbas, ada apakah?" Maka aku katakan kepada mereka : "Aku datang dari sisi kaum Muhajirin dan Anshar serta dari sisi menantu Nabi. Kepada mereka Al Qur'an turun dan mereka lebih tahu tentang tafsirnya daripada kalian." Maka sebagian mereka berkata : Jangan kalian berdebat dengan orang Quraisy karena Allah telah berfirman :

"Tapi mereka adalah kaum yang suka berdebat." (Az Zukhruf : 58)

Maka ada tiga orang yang berkata : "Kami akan tetap berbicara dengannya." Maka kukatakan kepada mereka : "Keluarkan apa yang membuat kalian benci kepada menantu Rasulullah, Muhajirin, dan Anshar! Kepada mereka Al Qur'an turun. Dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ikut bersama kelompok kalian. Mereka adalah orang yang lebih tahu tentang tafsir Al Qur'an."

Mereka berkata : "Ada tiga hal." Aku berkata : "Sebutkan!" Mereka berkata : "Pertama, dia (Ali) berhukum kepada manusia dalam perintah Allah, sedangkan Allah telah berfirman :

'Sesungguhnya hukum hanya milik Allah.' (QS. Al An'am : 57)

Maka apa gunanya orang-orang itu kalau Allah sendiri telah memutuskan hukum?!" Aku berkata : "Ini yang pertama, apa lagi?" Mereka berkata : "Kedua, dia (Ali) telah berperang dan membunuh tapi mengapa dia tidak mau mengambil wanita sebagai tawanan perang dan harta rampasan musuhnya? Jika mereka (orang-orang yang diperangi Ali, pent.) memang kaum Muslimin, mengapa dia (Ali) membolehkan kita untuk memerangi dan membunuh mereka tapi dia melarang kita untuk mengambil tawanan?" Aku berkata : "Apa yang ketiga?" Mereka berkata : "Dia (Ali) telah menghapus dari dirinya gelar Amirul Mukminin (pemimpin kaum Mukminin) maka kalau dia bukan Amirul Mukminin berarti dia adalah Amirul Kafirin (pemimpin orang kafir)." Aku berkata : "Apakah ada selain ini lagi?" Mereka berkata : "Cukup ini saja."

Aku katakan kepada mereka : "Adapun ucapan kalian tadi, dia berhukum kepada manusia dalam memutuskan hukum Allah, akan aku bacakan kepada kalian ayat yang membantah argumen kalian. Jika argumen kalian telah gugur apakah kalian akan ruju'?" Mereka berkata : "Tentu." Aku berkata : "Sesungguhnya Allah sendiri telah menyerahkan hukum-Nya kepada beberapa orang tentang seperempat dirham harga kelinci dan ayatnya :

'Hai orang-orang yang beriman, janganlah kalian membunuh binatang buruan ketika kalian sedang ihram. Barangsiapa yang di antara kalian membunuhnya dengan sengaja maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya menurut putusan dua orang yang adil di antara kalian.' (QS. Al Maidah : 59)

Dan juga tentang seorang istri dengan suaminya :

'Dan jika kalian khawatirkan ada persengketaan antara keduanya maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan.' (QS. An Nisa' : 35)

Maka aku sumpah kalian dengan nama Allah, manakah yang lebih baik kalau mereka berhukum dengan manusia untuk memperbaiki hubungan antara mereka dan untuk menahan darah mereka agar tidak tertumpah atau yang lebih utama hukum yang mereka putuskan dalam harga seekor kelinci dan seorang wanita? Manakah antara keduanya yang lebih utama?" Mereka berkata : "Tentu yang pertama." Aku berkata : "Apakah kalian keluar dari kesalahan ini." Mereka berkata : "Baiklah."

Aku berkata : "Adapun ucapan kalian, dia (Ali) tidak mau mengambil tawanan dan ghanimah (rampasan perang). Apakah kalian akan menawan ibu kalian, Aisyah? Demi Allah, kalau kalian berkata, dia bukan ibu kami, berarti kalian telah keluar dari Islam. Dan demi Allah, kalau kalian berkata, kami tetap akan menawannya dan menghalalkan (kemaluan)nya untuk digauli seperti wanita lain (karena dengan demikian ibu kita, Aisyah berstatus budak dan budak hukumnya boleh digauli oleh pemiliknya, pent.), berarti kalian telah keluar dari Islam. Maka kalian berada di antara dua kesesatan, karena Allah telah berfirman :

'Nabi itu lebih utama bagi orang-orang Mukmin dari diri-diri mereka sendiri. Dan istri-istri Nabi adalah ibu-ibu mereka.' (QS. Al Ahzab : 6)

Maka apakah kalian keluar dari kesalahan ini?" Mereka berkata : "Baiklah."

Aku berkata : "Adapun ucapan kalian, dia telah menghapus dari dirinya gelar Amirul Mukminin. Aku akan membuat contoh dengan orang yang kalian ridlai, yaitu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada perjanjian Hudaibiyah, beliau berdamai dengan kaum musyrikin. Abu Sufyan bin Harb dan Suhail bin 'Amr. Beliau berkata kepada Ali : 'Tulis untuk mereka sebuah tulisan yang berbunyi : Ini apa yang telah disepakati oleh Muhammad Rasulullah. Maka kaum musyrikin berkata : 'Demi Allah, kami tidak mengakuimu sebagai Rasulullah. Kalau kami mengakuimu sebagai Rasulullah, untuk apa kami memerangimu?!' Maka beliau berkata : 'Ya Allah, Engkau yang tahu aku adalah Rasul-Mu. Hapuslah kata itu, hai Ali!' (HR. Bukhari nomor 2699 dan Muslim nomor 1783). Dan tulislah : 'Ini apa yang disepakati oleh Muhammad bin Abdullah.'

Maka demi Allah, tentu Rasulullah lebih baik dari Ali, tapi beliau sendiri menghapus gelar itu dari dirinya hari itu."

Ibnu Abbas berkata : "Maka bertaubatlah 2000 (dua ribu) orang dari mereka dan selainnya tetap memberontak, maka mereka pun akhirnya dibunuh." (Talbis Iblis halaman 116-119)

Dari kisah di atas tadi kita bisa mengambil beberapa point yang menerangkan bahwa di antara sifat orang Khawarij adalah :

1. Jahil Terhadap Fiqih dan Syari'at Islam

Ini tampak dari sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Mereka membaca Al Qur'an tapi tidak melewati kerongkongan mereka." (HR. Bukhari nomor 3610 dan Muslim nomor 4351)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan bahwa mereka banyak membaca Al Qur'an tetapi beliau sendiri mencela mereka, mengapa demikian? Karena mereka tidak paham tentang Al Qur'an. Mereka mencoba memahami sendiri Al Qur'an dengan akal-akal mereka. Mereka enggan belajar kepada para shahabat. Maka dari itu Ibnu Abbas berkata : "Aku datang dari sisi kaum Muhajirin dan Anshar serta menantu Nabi. Al Qur'an turun kepada mereka. Dan mereka lebih tahu tentang tafsirnya dari kalian." Dan : "Al Qur'an turun kepada mereka, tapi tidak ada seorang pun dari mereka yang ikut bersama kelompok kalian, sedangkan mereka adalah orang yang paling tahu tentang tafsirnya."

Maka hendaknya seseorang itu merasa takut kepada Allah kalau dia menafsirkan ayat seenak perutnya tanpa di dasari keterangan dari para ulama Ahli Tafsir yang berpemahaman Salaf.

Dan penangkal penyakit ini adalah dengan belajar. Bukan dengan berlagak pintar. Maka belajarlah, karena para Shalafush Shalih adalah orang-orang yang rajin belajar. Alangkah celakanya orang yang baru belajar beberapa saat kemudian menyatakan dirinya sebagai ulama, ahli hadits, faqih, mujtahid, ? dan seterusnya.

Al Hafidh Ibnu Hajar berkata : Imam An Nawawi berkata : "Yang dimaksud adalah mereka tidak mendapat bagian kecuali hanya melewati lidah mereka saja dan tidak sampai kepada kerongkongan mereka, terlebih lagi hati-hati mereka. Padahal yang dimaukan adalah mentadabburinya (memperhatikan dan merenungkan dengan teliti) agar sampai ke hati." (Fathul Bari : 12/293)



2. Mereka Adalah Orang-Orang Yang Melampaui Batas Dalam Beribadah

Ini tampak dari keterangan Ibnu Abbas tentang mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang hitam jidatnya, pucat wajahnya karena seringnya begadang di waktu malam, ? dan seterusnya.

Dan juga diterangkan oleh hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Akan datang suatu kaum pada kalian yang kalian akan merendah bila shalat kalian dibandingkan dengan shalat mereka, puasa kalian dibandingkan dengan puasa mereka, amal-amal kalian dibanding dengan amal-amal mereka. Mereka membaca Al Qur'an (tapi) tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka lepas dari agama ini seperti lepasnya anak panah dari buruan." (HR. Bukhari nomor 5058 dan Muslim nomor 147/1064)

Mereka melampaui batas dalam beribadah hingga terjerumus ke dalam bid'ah. Mereka tidak tahu bahwa : "Sederhana dalam sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid'ah."

"Ini adalah ucapan emas. Telah shahih dari beberapa shahabat di antaranya : Abu Darda' dan Ibnu Mas'ud.

Ubay bin Ka'ab berkata : 'Sesungguhnya sederhana di jalan ini dan (di atas) sunnah itu lebih baik daripada bersungguh-sungguh tapi menentang jalan ini dan sunnah. Maka lihatlah amalan kalian jika dalam keadaan bersungguh-sungguh atau sederhana hendaknya di atas manhaj (cara pemahaman dan pengamalan) para Nabi dan sunnah mereka.'

Ini adalah ucapan yang memberikan keagungan bagi seorang Muslim yang ittiba' (mengikuti) secara benar dalam amalan-amalan dan ucapan-ucapannya sehari-hari.

Ucapan ini diambil dari beberapa hadits di antaranya :

'Janganlah kalian melampaui batas dalam agama ini.'

'Amal yang paling dicintai Allah adalah yang kontinyu (terus-menerus) walau sedikit'." (HR. Bukhari 1/109 dan Muslim nomor 782) [Ilmu Ushulil Bida', Syaikh Ali Hasan halaman 55-56]

Seorang Alim Ahli Al Qur'an, Muhammad Amin Asy Syinqithi berkata dalam Adlwa'ul Bayan 1/494 : "Para ulama telah menyatakan bahwa kebenaran itu berada di antara sikap melampaui batas dan sikap meremehkan. Dan itu adalah makna ucapan Mutharrif bin Abdullah :

'Sebaik-baik urusan adalah yang tengah-tengah. Kebaikan itu terletak antara dua kejelekan.'

Dan dengan itu, kamu tahu bahwa orang yang berhasil menjauhi kedua sifat itu telah mendapat hidayah." Ucap Syaikh Ali Hasan dalam buku Dhawabith Al Amr bil Ma'ruf wan Nahyi 'Anil Munkar 'inda Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah halaman 9.

3. Menghalalkan Darah Kaum Muslimin dan Menuduh Mereka Sebagai Orang Yang Telah Kafir
Sifat ini sudah melekat kental pada mereka. Tapi yang mengherankan, mereka malah bersikap adil terhadap orang-orang kafir. Imam Ibnul Jauzi berkata :

Di perjalanan, orang-orang Khawarij bertemu dengan Abdullah bin Khabbab maka mereka berkata : "Apakah engkau pernah mendengar dari ayahmu sebuah hadits yang dia dengar dari Rasulullah?" Dia menjawab : "Ya, aku mendengar ayahku berkata : 'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berbicara tentang firnah. Yang duduk lebih baik daripada yang berdiri. Dan yang berjalan lebih baik daripada yang berlari. Maka jika engkau mendapati masa seperti itu, jadilah engkau seorang hamba Allah yang terbunuh'." (HR. Ahmad 5/110, Ath Thabrani nomor 3630, dan hadits ini memiliki beberapa syawahid)

Mereka berkata : "Apakah engkau mendengar ini dari ayahmu yang dia sampaikan dari Rasulullah?" Dia menjawab : "Ya." Maka mereka membawanya ke tepi sungai kemudian mereka penggal lehernya. Maka muncratlah darahnya seakan-akan dua tali sandal. Kemudian mereka membelah perut budak wanitanya yang sedang hamil.

Dan ketika mereka melewati sebuah kebun kurma di Nahrawan, jatuhlah sebuah. Maka salah seorang mereka mengambilnya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Maka temannya berkata : "Engkau telah mengambilnya dengan cara yang tidak benar dan tanpa membayar." Kemudian dia memuntahkannya. Dan salah seorang mereka ada yang menghunuskan pedangnya dan mengibaskannya, kemudian lewatlah seekor babi milik ahli dzimmah (kafir yang membayar jizyah) dan dia membunuhnya. Mereka berkata : "Ini adalah perbuatan merusak di muka bumi." Kemudian dia menemui pemiliknya dan membayar harga babi itu. (Talbis Iblis halaman 120-121)

Pelaku Dosa Besar Tidak Menjadi Kafir

Ini adalah i'tiqad (keyakinan) Ahlus Sunnah wal Jamaah. Dan Khawarij dalam hal ini menyelisihi Ahlus Sunnah. Mereka menyatakan bahwa orang yang melakukan dosa besar seperti berzina, mencuri, minum khamr, dan sejenisnya telah kafir. Ini bertentangan dengan ayat :

"Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa orang yang menyekutukan Allah. Dan Dia mengampuni yang selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki." (QS. An Nisa' : 48)

"Dan Allah mengabarkan bahwa Dia tidak mengampuni dosa itu (syirik) bagi orang yang belum bertaubat darinya." (Kitabut Tauhid, Syaikh Shalih Fauzan halaman 9)

"Dalam ayat ini ada bantahan kepada orang-orang Khawarij yang menganggap kafir karena melakukan dosa-dosa. Dan juga bantahan bagi Mu'tazilah yang menyatakan bahwa pelaku dosa besar itu kekal di dalam neraka. Dan mereka (para pelaku dosa besar) menurut mereka (Mu'tazilah) bukan Mukmin dan bukan kafir." (Fathul Majid, Syaikh Abdurrahman halaman 78)

4. Mereka Adalah Orang Yang Muda dan Buruk Pemahamannya

Ini diambil dari hadits :

"Akan keluar di akhir jaman suatu kaum yang muda-muda umurnya. Pendek akalnya. Mereka mengatakan ucapan sebaik-baik manusia. Mereka membaca Al Qur'an tapi tidak melewati kerongkongan mereka. Mereka lepas dari agama seperti lepasnya anak panah dari buruannya." (HR. Bukhari nomor 3611 dan Muslim nomor 1066)

Al Hafidh Ibnu Hajar berkata : "Ahdatsu Asnan artinya bahwa mereka itu para pemuda. Dan Sufaha'ul Ahlam artinya akal mereka jelek." Imam An Nawawi berkata : "Kemantapan dan bashirah yang kuat akan muncul ketika usia mencapai kesempurnaan." (Fathul Bari 12/287)

Dibunuhnya Ibnu Muljam (Tokoh Khawarij Yang Membunuh Ali)

Imam Ibnul Jauzi berkata : "Ketika Ali telah wafat dikeluarkanlah Ibnu Muljam untuk dibunuh. Maka Abdullah bin Ja'far memotong kedua tangannya dan kakinya, tapi dia tidak berteriak dan tidak berbicara, kemudian matanya dipaku dengan paku panas, dia juga tetap tidak berteriak bahkan dia membaca surat Al 'Alaq sampai habis dalam keadaan darah mengalir dari dua matanya. Dan ketika lidahnya akan dipotong barulah dia berteriak, maka ditanyakan kepadanya : 'Mengapa engkau berteriak?' Dia berkata : 'Aku tidak suka kalau aku mati di dunia dalam keadaan tidak berdzikir kepada Allah.' Dan dia adalah orang yang keningnya berwarna kecoklatan karena bekas sujud. Semoga Allah melaknatnya." (Talbis Iblis halaman 122)

Beliau berkata lagi : "Mereka memiliki kisah-kisah yang panjang dan madzhab-madzhab yang aneh. Aku tidak ingin memperpanjangnya karena yang dimaukan di sini adalah untuk melihat bagaimana iblis menipu orang-orang yang dungu itu. Yang mereka beramal dengan keadaan mereka dan mereka meyakini bahwa Ali bin Abi Thalib adalah pihak yang salah dan orang-orang yang bersama dengannya dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Dan hanya mereka saja yang berada di atas kebenaran.



Mereka menghalalkan darah anak-anak tetapi menganggap tidak boleh memakan buah tanpa membayar harganya. Mereka bersusah-susah dalam ibadah dan begadang. Ibnu Muljam berteriak ketika akan dipotong lidahnya karena takut tidak berdzikir. Mereka menganggap halal untuk memerangi Ali.



Kemudian mereka menghunuskan pedang-pedang mereka kepada kaum Muslimin. Dan tidak ada yang mengherankan dari merasa cukupnya mereka dengan ilmu mereka dan meyakini bahwa mereka lebih berilmu dari Ali.



Dzul Khuwaishirah telah berkata kepada Nabi : 'Berbuat adillah, karena engkau tidak adil.' Dan iblislah yang menunjuki mereka kepada kehinaan ini. Kita berlindung kepada Allah dari ketergelinciran." (Talbis Iblis halaman 123)



Firqah-Firqah Khawarij



Imam Ibnul Jauzi berkata : Haruriyah (nama lain dari Khawarij, pent.) terbagi menjadi dua belas kelompok.



Pertama, Al Azraqiyah, mereka berkata : "Kami tidak tahu seorang pun yang Mukmin." Dan mereka mengkafirkan kaum Muslimin (Ahli Qiblat) kecuali orang yang sepaham dengan mereka.



Kedua, Ibadhiyah, mereka berkata : "Siapa yang menerima pendapat kita adalah orang yang Mukmin dan siapa yang berpaling adalah orang munafik."



Ketiga, Ats Tsa'labiyah, mereka berkata : "Sesungguhnya Allah tidak ada menetapkan Qadha dan Qadar."



Keempat, Al Hazimiyah, mereka berkata : "Kami tidak tahu apa iman itu. Dan semua makhluk akan diberi udzur[1]."



Kelima, Khalafiyah, mereka berkata : "Pria atau wanita yang meninggalkan jihad berarti telah kafir[2]."



Keenam, Al Mujarramiyah, mereka berpendapat : "Seseorang tidak boleh menyentuh orang lain, karena dia tidak tahu yang suci dengan yang najis. Dan janganlah dia makan bersama orang itu hingga orang itu bertaubat dan mandi[3]."



Ketujuh, Al Kanziyah, mereka berpendapat : "Tidak pantas bagi seseorang untuk memberikan hartanya kepada orang lain karena mungkin dia bukan orang yang berhak menerimanya. Dan hendaklah dia menyimpan harta itu hingga muncul para pengikut kebenaran."



Kedelapan, Asy Syimrakhiyah, mereka berpendapat : "Tidak mengapa menyentuh wanita ajnabi (yang bukan mahram) karena mereka adalah rahmat[4]."



Kesembilan, Al Akhnashiyah, mereka berpendapat : "Orang yang mati tidak akan mendapat kebaikan dan kejelekan setelah matinya."



Kesepuluh, Al Muhakkimiyah, mereka berkata : "Siapa yang berhukum kepada makhluk adalah kafir."



Kesebelas, Mu'tazilah dari kalangan Khawarij, mereka berkata : "Samar bagi kami masalah Ali dan Mu'awiyah maka kami berlepas diri dari dua kelompok itu."



Kedua belas, Al Maimuniyah, mereka berpendapat : "Tidak ada iman, kecuali dengan restu orang-orang yang kami cintai." (Talbis Iblis halaman 32-33)



Harakah-harakah Islam dewasa ini juga banyak terkena fikrah (pemikiran) seperti ini. Mereka menganggap kaum Muslimin yang tidak sepaham dengan mereka sebagai orang-orang yang telah murtad dari agama Allah. Dan yang parahnya juga mereka membolehkan untuk mencuri barang milik selain kelompok mereka dengan alasan "ini harta orang kafir (fa'i)."



Tetapi ketika dakwah Salafiyah muncul dan kemudian menyerang dan meluluhlantakkan mereka, mereka pun sekarang berkata : "Kami juga salafi, ya akhi. Kami juga Ahlus Sunnah." Ini mirip dengan seperti yang dikatakan oleh penyair :



Semua mengaku memiliki hubungan dengan Laila



Tapi, Laila sendiri tidak mengakuinya



Maka hendaknya seseorang itu melihat kembali dan mengoreksi langkah dakwah yang dia tempuh selama ini. Dan hendaknya dia kembali kepada manhaj Salaf dalam Aqidah dan Manhaj. Dan itu akan didapat dengan belajar serta memohon bimbingan dari Allah. Atau kalau tidak, dia akan menjadi seperti yang dikatakan oleh Allah :



Katakanlah : "Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya." (QS. Al Kahfi : 103-104)



Dan amalannya hanya akan menjadi amalan yang meletihkan saja, sebagaimana firman Allah :



"Amalan yang meletihkan." (QS. Al Ghasyiyah : 3)



Maka hendaknya seseorang itu berhati-hati dalam bekerja. Hendaknya dia sadar kalau amalannya akan menjadi sia-sia dan tidak berguna. Dan jadilah dia orang yang merugi di akhirat. Mari kita ajak mereka dengan tegas : "Kembali kepada Al Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman para Salaf umat ini."



Bolehkah Seseorang Memerangi Khawarij



Imam Al Barbahari berkata : "Dihalalkan memerangi Khawarij bila mereka menyerang kaum Muslimin, membunuh mereka, merampas harta, dan mengganggu keluarga mereka." (Halaman 78)



Penutup



Sebagai penutup pembicaraan tentang Khawarij, saya akan membawakan sebuah kisah tentang taubatnya seorang Khawarij. Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Al Lalika'i, setelah beliau membawakan sanadnya, beliau berkata : Muhammad bin Ya'qub Al Asham berkata : "Pernah ada dua orang Khawarij thawaf di Baitullah maka salah seorang berkata kepada temannya : 'Tidak ada yang masuk Surga dari semua yang ada ini kecuali hanya aku dan engkau saja.' Maka temannya berkata : 'Apakah Surga yang diciptakan Allah seluas langit dan bumi hanya akan ditempati oleh aku dan engkau?' Temannya berkata : 'Betul.' Maka temannya tadi berkata : 'Kalau begitu, ambillah Surga itu untukmu.' Maka orang itu pun meninggalkan paham Khawarijnya." (Syarah Ushul I'tiqad Ahlus Sunnah wal Jamaah 7/1234, tahqiq DR. Ahmad Sa'ad Hamdan nomor 2317)



[1] Yakni dimaafkan terhadap ketidaktahuannya itu.



[2] Ini seperti pendapat NII



[3] Ini seperti pendapat LDII.



[4] Ini seperti pendapat Hizbut Tahrir di jaman ini.





segala puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada yang tidak ada nabi setelahnya… waba’du.

Allah tabaroka wa ta’ala telah memuliakan kita dengan kemuliaan yang agung berupa pengutusan nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga Allah keluarkan kita dari kegelapan menuju cahaya, Allah muliakan kita setelah kehinaan dan

Allah satukan kita setelah perpecahan, bahkan Allah jadikan kita bersaudara, berkasih sayang dan bersatu padu, tak ada kelebihan bagi seseorang atas yang lainnya kecuali taqwa. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa diantara kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Al-Hujuraat: 13].



Allah juga berfirman, “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara, dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” [Ali 'Imran: 103].

Kaum muslimin hidup dalam kenikmatan yang agung dan merekapun berbahagia dengannya pada masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sampai munculnya benih-benih perselisihan, yaitu ketika Abdullah bin Saba dan para pengikutnya merongrong pemerintahan ‘Utsman radhiyallahu ‘anhu (inilah ciri khas kelompok khawarij sepanjang sejarah, yakni menentang pemerintahan yang sah, -pent.).





Cikal bakal munculnya khowarij pun telah ada sebelumnya saat penentangan yang dilakukan Dzul Khuwaisiroh At-Tamimiy atas pembagian ghanimah yang dilakukan oleh nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari perang Hunain, dimana Dzul Khuwaisiroh berkata, “Adillah hai Muhammad, karena engkau belum adil”, dia juga mengatakan bahwa pembagian itu tidak di atas keridhoan Allah. Kemudian nabi menjawab, “Celaka! Siapa yang akan berbuat ‘adil jika Aku tidak ‘adil, tidakkah kalian percaya kepadaku, sedang Aku dipercaya oleh yang di langit.”



Tatkala Umar hendak membunuhnya, nabi melarangnya seraya berkata, “Tahan! Sungguh akan keluar dari turunannya orang ini suatu kaum yang kalian merasa shalat kalian itu rendah bila dibanding shalatnya mereka, demikian pula shaum kalian bila dibanding shaum mereka, mereka kaum yang senantiasa membaca Al-Qur`an namun tidak sampai tenggorokannya, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari bagian tubuh hewan buruan yang telah dibidik bagian tubuh lainnya.”



Arus perselisihan kian memanas dengan semaraknya hizb (kelompok) pembangkang yang menghembuskan gelombang fitnah, perpecahan dan tikaman terhadap Islam pun semakin tajam. Khawarij itulah biang keladinya, mereka memerangi sahabat ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, menghalalkan darah kaum muslimin dan hartanya dan menyamarkan jalan yang lurus serta memerangi Allah dan RosulNya.



Maka Ali radhiyallahu ‘anhu segera membungkam fitnahnya, memerangi mereka bahkan Dzul Khuwaisiroh pun terbunuh, kemudian mereka merencanakan untuk membunuh sejumlah para sahabat hingga Ali radhiyallahu ‘anhu pun berhasil mereka bunuh.



Fitnahnya (khawarij) terus membara, kadang terang-terangan kadang juga sembunyi-sembunyi sampai hari ini dan sampai yang paling akhirnya akan keluar bersamaan dengan Dajjal, seperti yang diberitakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.



Akhir-akhir ini muncul kembali suara-suara, artikel-artikel dan seruan-seruan dari orang-orang yang picik akalnya, mengajak kepada perpecahan di dalam tubuh umat, mengajak keluar dari kesatuan yang hakiki dan masuk ke dalam jama’ah yang terkotak-kotak, menyeru kepada sikap ekstrim dan berlebih-lebihan dengan slogan-slogan yang menyilaukan, hingga mencerai-beraikan barisan umat, memprovokasi para pemuda dengan segala macam cara melalui doktrin-doktrin pemikiran khawarij.





HATI HATILAH.

zaman sekarang kaum khawarij kembali unjuk gigi..merusak tatanan islam yang benar



Allahu A'lam Bish Shawwab.

Minggu, 19 November 2017

Tamparan Keras Untuk Fredrich, Mahfud: Mulai Ada Advokat yang Oon di Bidang Hukum

Tags


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengatakan dunia advokat harus menata diri. Ia beranggapan mulai muncul advokat yang tidak paham hukum

"Dunia advokat hrs menata diri. Sekarang ini mulai ada advokat/kuasa hukum yang tak paham hukum bahkan oon di bidang hukum," katanya lewat akun twitter pribadinya @mohmahfudmd yang diunggah, Ahad (19/11).

Ia menilai mulai ada kuasa hukum yang hanya pandai bicara tanpa memiliki keilmuan hukum yang memadai. Seharusnya, advokat tidak sembarangan disumpah.
"Sekarang ini mulai ada kuasa hukum yg hanya pandai cuap2. Proses rekrutmen dan pembinaan etika hrs dijaga dari awal, jgn sembarang disumpah," katanya.

Sebelumnya Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi menyatakan berencana melaporkan KPK ke Pengadilan Internasional HAM. Pelaporan tersebut terkait dengan KPK yang menyatakan penahanan tanpa melihat kondisi kesehatan Setya Novanto.

Mahfud MD pada akunnya @mohmahfudmd pada Sabtu (18/11) mempertanyakan keinginan Fredrich sambil tertawa. Menurutnya, pengadilan internasional hanya mengadili genosida dan kejahatan kemanusiaan.

"Friedrick akan malaporkan KPK ke Pengadilan HAM Internasional? Hahaha, Jngn2 Friedrick tak tahu bhw pengadilan internasional tsb hanya mengadili genosida dan kejahatan kemanusiaan. Genosida dan kejahatan kemanusiaan itu pny arti stipulatif, Bung. Tak bs disuruh ngurusi Setvov," tulis Mahfud MD.



VIDEO VIRAL!!! Ditahan KPK, Setya Novanto: Meskipun Masih Sakit, Saya Terima Penahanan Ini

Tags




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR RI, Setya Novanto, mengaku bisa menerima proses penahanan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal ini disampaikan Novanto usai menjalani pemeriksaan pertama selaku tersangka dan tahanan kasus dugaan korupsi KTP elektronik di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/11/2017) dini hari.

"Ya saya sudah menerima tadi (penahanan) dalam kondisi saya yang masih sakit, masih vertigo karena tabrakan," ujar Novanto dengan suara parau.

Usai memberikan sedikit pernyataan ke media massa, Novanto langsung digiring oleh tim penyidik KPK ke dalam mobil tahanan. Selanjutnya, Novanto dibawa ke Rutan KPK yang terletak di belakang Gedung utama KPK.

Selain wajah tampak pucat, langkah kaki Novanto juga lunglai saat digiring ke mobil tahanan. Penyidik KPK di kanan dan kirinya turut memapahnya.

Diberitakan, tim penyidik KPK langsung memeriksa Novanto selaku tersangka di Gedung KPK usai dijemput dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Novanto yang telah berstatus tersangka dan menjadi buronan pihak KPK, justru dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Permata Hijau, Jaksel, pada Rabu malam, 15 November 2017. Padahal, saat itu tersiar kabar Novanto akan mendatangi Gedung KPK untuk menyerahkan diri.

KPK mengeluarkan surat penahanan untuk Novanto, pada Jumat, 17 November 2017. Lantas, penyidik KPK membantarkan penahanannya ke RSCM.

Tim penyidik KPK langsung menjemput dan melakukan penahanan terhadap Novanto selaku tersangka setelah hasil pemeriksaan tim ahli dari RSCM dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan Ketua DPR itu tidak perlu dilakukan rawat inap lagi.




BREAKING NEWS!!! VIDEO: Resmi, Setya Novanto Jadi Tahanan KPK

Tags

Liputan6.com, Jakarta Tersangka kasus korupsi proyek pengadaan e-KTP Setya Novanto resmi menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketua DPR RI itu ditahan terhitung mulai 17 Nopember 2017 selama 20 hari.