Sabtu, 10 Desember 2016

Tommy Soeharto "Donatur" Terduga Makar



(Bagan yang beredar mengenai donatur terduga makar)


Singkat saja!

Seperti yang telah diketahui bahwa Kapolri sudah menangkap terduga makar saat aksi dengan nama super damai atau yang dikenal 212, antara lain Kevlain Zein, Adityawarman, Rachmawati, Ratna Sarumpaet, Firza Husein dan Sribintang bahkan termasuk yang menghina presiden, seperti Ahmad Dani.

Mengamati dan menyimak dari pihak kepolisian, dipastikan ada bandar ataupun donatur dari dugaan makar ini, pada beberapa hari yang lalu, jelas ini membuktikan bahwa pihak kepolisian bekerja dengan keras dan cerdas. Serta banyak mendapat dukungan masyarakat. Termasuk saya tentunya juga ingin mengucapkan “salut” kepada Kapolri dan jajarannya.

Dalam bagan yang beredar, mengenau siklus pendanaan atau donatur terduga makar terdapat lebij dari 10 orang, dimana diantaranya sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Mengejutkan memang, dalam bagan tersebut yang sudah beredar sejak beberapa hari yang lalu, nama Tommy Soeharto atau anak mantan presiden RI ke-2 yang terkenal sebagai diktator terkorup, berada diposisi paling atas, dan beberapa hari yang lalu sudah beredar baik di medsos.

Belum diketahui secara pasti mengenai siapa yang membuat bagan donatur dugaan makar tersebut atau detail tepat waktunya ketika bagan tersebut diupload. Dari bagan tersebut jelas memeperlihatkan dan memberi kesan bahwa Tommy Soeharto menjadi seperti bandar atau donatur terhadap terduga makar.

Radar penyidik mulai mengarah ke putra mantan presiden RI ke-2 yaitu Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Benar atau tidaknya mengenai bagan yang melibatkan Tommy, jelas akan menjadi suatu pertanyaan, namun setidaknya pada pihak Kapolri tengah bekerja keras menelusuri adanya penyandang dana atau donatur dalam kasus terduga makar.

Seperti yang dipaparkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya pun tak menampik adanya informasi soal dugaan putra bungsu mendiang Presiden Soeharto itu menjadi bandar bagi tersangka makar. Ujar Argo “Nanti kita dalami lagi (aliran dana dari Tommy Soeharto, red),”

Dan disebut juga oleh mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur itu menyatakan, bahwa penyidik bakal menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Tujuannya untuk menelusuri aliran dan untuk membiayaai perencanaan makar, termasuk donaturnya.

“Pasti kita ajak (PPATK). Sedang kita kumpulkan (bukti), sedang kita dalami. Karena kan banyak toh. Dia enggak ngasih langsung gitu tidak. Kecil, kecil, kecil,” ungkap dia.

Salah satu yang ditangkap atas terduga makar adalah Firza Husein, dimana Firza Husein adalah ketua yayasan solidaritas sahabat cendana. Juga termasuk beberapa purnawirawan.

Benarkah Tommy Soeharto merupakan penyandang dana makar dan telah mentransfer sejumlah dana ketokoh terduga makar seperti bagan yang beredar tersebut?

Hmmmm
Kembali “enigma” (teka-teki) muncul kepermukaan.


Namun jika melihat pada sebelumnya, mengenai bagan yang belum ada Tommy nya, hanya beberapa terduga seperti yang telah ditangkap, memperlihatkan bahwa bagan sebelumnya sesuai dengan apa yang ditangkap atau ditetapkannya sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, seperti nama-nama yang ada pada paragraf pertama diatas. Apakah bagan mengenai adanya nama Tommy ini juga akan sama dan benar? Namun setidaknya yang menjadi pertanyaan lagi, Kenapa Tommy belum melaporkan hal ini jika ia merasa dirugikan? Why?

Disisi lain si Habib Rizieq selalu ada dalam daftar dan bagan terduga makar. Dukungan buat Kapolri terus mengalir untuk mengusut hal ini, termasuk tentang menganai donatur terduga makar yang kian mendekati untuk terungkap atau pun terbongkar.

Dalam hal mengenai penyandang dana makar, Kapolda metro jaya Mochamad Iriawan, mengatakan “Ada beberapa (orang) yang sedang kita dalami. Nanti pada saatnya kalau udah gamblang semuanya mungkin kita akan jelaskan”

Jika bicara tentang Tommy, masih ingatkah kita ketika Tommy Soeharto menjadi buronan dalam dugaan keterlibatan pembunuhan hakim agung. Bisa dikatakan buronan nomor wahid. Dimana penggerbakan dan penangkapan Tommy pada waktu itu, juga dipimpin oleh Tito Karnavian yang saat itu berpangkat sebagai komisaris. Jika dalam bagan donatur terduga makar ini terbukti dan benar, maka jelas Tommy akan berurusan lagi dengan jendral Tito yang kini sudah menjadi Kapolri.

Namun hendaknya kita juga tidak mengunyah hal ini mentah-mentah begitu saja, sebelum ada penjelasan dari Kapolri atau jajarannya mengenai kebenaran atau tidaknya bagan tersebut. Pihak kepolisian setidaknya sudah mendalami keterlibatan beberapa (orang) dalam penyandang dana terduga makar.

“Ohhh sepertinya aku harus kembali kehutan untuk mencari kayu bakar, dan menanak nasi, sambil tertawa. Yang jelas itu, apa yang terjadi belakangan ini tidak sebatas agama dan Ahok, melainkan ada hal-hal yang lain tentunya pada yang berkepentingan, atau pun adanya ruang kesempatan untuk memperoleh apa yang menjadi tujuan”

“Selamat berdiskusi, dan hendaknya tetap selalu mencoba berlaku adil sejak dalam kepala, termasuk dalam menilai sesuatu, oke kawan-kawan saya pamit, karena mau menemui zarathustra yang sedang murung membasuh tongkatnya, di dalam hutan belantara yang senantiasa untuk selalu bertanya, termasuk bertanya tentang peristiwa di dalam kota yang tidak sedikit orang-orang bernafsu didalamnya.”

So, jangan mau dijejali begitu saja, apalagi memperdebatkan agama, lihatlah pada kenyataan sekarang ini atau belakangan ini, agama dijadikan objek (isu) tapi banyak sekali kepentingan politik yang bersembunyi dibaliknya ditangan mereka, salah satunya terduga ” makar”, ataupun untuk membela anak yang tak mengindahkan hakikat demokrasi itu sendiri.

Salam.



Artikel Terkait


EmoticonEmoticon