Malam tadi. Di twitter ramai membicarakan AHY disebabkan tidak hadirnya AHY dalam debat yang diadakan Net TV. Hestek #AHYTakutDebat pun menjadi trending topic. Ini menimbulkan pertanyaan kepada publik. Di tengah eletabilitas AHY yang sedang menanjak, mengapa AHY seakan-akan tak berani untuk berdebat tentang visi misi dan program kerjanya?
Debat-debat menjelang Pilkada itu bagus. Supaya masyarakat tau visi misi yang dibawa oleh masing-masing calon. Dan dari debat-debat tersebut, dapat terukur siapa calon yang memang punya program unggulan. Mempertahankan program yang diusung dan menyerang program calon lain karena dinilai ada kelemahannya. Bukankah itu sah-sah saja dalam demokrasi? Minimal, rakyat tau dulu program-program kerjanya. Urusan nanti bakal dikerjakan, yah nanti aja.
Jangan sampai ada yang mengatakan, “Debat itu ndak penting. Yang penting calonnya orang baik, santun dan muslim.” Ini Jakarta loh. Ibukota yang menggambarkan Indonesia. Masa bisanya cuma gerilya ke pasar-pasar dan pemukiman warga. Itupun, saat ditanya macam-macam oleh warga, seringkali menghindar.
Ternyata, bukan cuma malam tadi, AHY mangkir untuk berdebat. Saat HUT Metro TV pun AHY tidak hadir. Apakah AHY kapok datang ke Metro TV? Sebab, saat hadir dalam program Mata Najwa, AHY diberondong dengan banyak pertanyaan Najwa yang cukup menyudutkan. Bukankah memang demikian program Mata Najwa? Menguliti sampai detail bintang tamu yang hadir dalam program tersebut.
Apakah AHY keberadaan untuk berdialog? Apakah AHY lebih suka bermonolog tanpa mau diintervensi dengan pertanyaan-pertanyaan? Kalau AHY lebih suka monolog, karena memang jago berpidato, kenapa tidak ikut Pildacil saja? Eh.. maaf.. Nanti jika jadi gubernur, bagaimana menghadapi berbagai macam keluhan, kritik, dan saran dari masyarakat? Tentunya, masyarakat mau didengar dan dicarikan solusi atas tiap keluhannya. Jangan cuma bisa prihatin.
Setelah mangkir saat HUT Metro TV, AHY juga tidak hadir dalam debat-debat publik lainnya. AHY tidak hadir dalam debat publik yang diadakan di UIN Jakarta. AHY juga tidak hadir dalam debat publik yang diadakan di Gedung Joang. Setelahnya, di Net TV. Ada apa dengan AHY? Apakah AHY perlu didampingi oleh Pak Beye dalam tiap acara debat? Atau memang AHY tidak punya program kerja yang bagus, yang perlu disampaikan ke publik?
AHY kan punya program “bagi-bagi uang” yang menjadi program “briliannya”, sebagaimana yang dijanjikan saat kampanye. Mengapa tak dibahas dalam debat publik agar masyarakat tau, program tersebut baik loh buat masyarakat Jakarta. Itukan terobosan baru yang tentunya akan direspon miring oleh banyak orang. Untuk itulah debat publik sangat perlu dilakukan agar program-program yang dipandang buruk oleh sebagian masyarakat bisa dijelaskan maksud dan tujuannya.
Tapi. Kalau AHY selalu selalu menghindari acara debat publik, pertanyaannya, apakah AHY asal-asalan membuat program yang sering ia kampanyekan kepada publik? Kalau AHY yakin programnya unggul dan tepat untuk masyarakat Jakarta, harusnya AHY yang paling getol ikut acara debat publik. Kan, elektabilitasnya paling tinggi di antara kontestan yang lain. Malu dong mangkir terus. Kecuali… AHY ragu dengan program-programnya.
Saya awalnya tidak suka kalau pribadi seperti AHY disebut sebagai “cagub magang”. AHY kan termasuk prajurit berprestasi, tentu orangnya cerdas. Ganteng pula, tambah ganteng dengan kesantunannya. Meski pengalamannya di dunia politik minim, kan ada pepo yang selalu mengawal. Yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan.
Tapi. Apa perlunya cerdas, ganteng dan santun untuk melayani masyarakat. Masyarakat butuh program kerja yang dapat diuji dan dikritisi, bukan cuma disampaikan secara sepihak saja. Ketidak-hadiran AHY dalam debat-debat publik, yang memang biasa dalam demokrasi, membuktikan bahwa AHY memang masih “magang”.
Padahal. AHY sudah mendapat dukungan penuh dari Habib Rizieq dan FPInya. Saya tidak tau dukungan ini tulus ikhlas atau berbayar. Seharusnya AHY makin PD untuk tampil di publik sebagaimana PDnya Habib Rizieq dimanapun demo berada. Habib jago debat dan pastinya gak akan mau kalah dalam debat, harusnya AHY pun belajar dari Habib.
AHY pun didukung oleh Ulil Abshar Abdala yang dulu musuhan sama Habib. Gara-gara politik, dedengkot JIL pun harus berkoalisi dengan FPI. Jadi adem-adem gimana gitu, musuh lama yang kini jadi kolega. Tapi, kalau menyangkut urusan agama, mereka ribut lagi. Kan, tidak ada yang namanya musuh abadi, dan tidak pula ada teman abadi. Semua fana.
Tolong sampaikan kepada pendukung AHY. Nanti di kompas TV ada acara debat lagi. AHY tolong diingatkan yah. Kita mau lihat lulusan terbaik Akabri yang sekolah di Amrik dan katanya ganteng itu.
Saya rasa, begitulah kura-kura.
1 komentar so far
saya IBU KARMILA posisi sekarang di malaysia
bekerja sebagai ibu rumah tangga gaji tidak seberapa
setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
sempat saya putus asah dan secara kebetulan
saya buka FB ada seseorng berkomentar
tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
karna di malaysia ada pemasangan
jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
saya minta angka sama AKI NAWE
angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
terima kasih banyak AKI
kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259 tak ada salahnya anda coba
karna prediksi AKI tidak perna meleset
saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
EmoticonEmoticon