Rabu, 28 Februari 2018

VIDEO VIRAL!!! AHOK AKAN BEBAS..! FPI KEOK TAKBERKUTIK, ADU MULUT JUBIR AHOK vs AHLI PIDANA MUI, BUSUKNYA FPI

Tags

AHOK AKAN BEBAS..! FPI KEOK TAKBERKUTIK, ADU MULUT JUBIR AHOK vs AHLI PIDANA MUI, BUSUKNYA FPI

Selasa, 27 Februari 2018

VIDEO VIRAL!!! Ketum MUI: Jangan Gunakan Nama "Muslim" untuk Sebar Hoax

Tags



JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin mendukung penuh langkah kepolisian untuk mengungkap tuntas sindikat Muslim Cyber Army (MCA) yang menyebarkan hoax dan isu provokatif di media sosial. 

"Siapa saja yang menyebarkan hoax itu, darimana saja, ya harus diproses. Itu menimbulkan kegaduhan, bisa terjadi konflik. Oleh karena itu, pihak kepolisian tidak usah ragu, dimana saja harus diproses," kata Ma'ruf di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (28/2/2018). 

Ma'ruf menyesalkan para penyebar hoax isu provokatif ini menggunakan nama 'Muslim Cyber Army' dalam menjalankan aksinya.   

Padahal, tindakan dan aksi mereka jauh dari nilai-nilai Islam yang damai dan rahmatan lil alamin. 

"Jangan juga menggunakan nama Muslim kan dan yang penting jangan melakukan hoax itu supaya negara ini aman. Negara ini harus kita jaga kawal supaya keutuhan bangsa tetap terjaga," kata Ma'ruf. 

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri bersama Direktorat Keamanan Khusus Badan Intelijen Keamanan mengungkap sindikat penyebar isu-isu provokatif di media sosial. Penangkapan dilakukan di beberapa tempat pada Senin (26/2/2018). 

 Adapun keempat tersangka yang ditangkap adalah ML di Tanjung Priok, RSD di Pangkal Pinang, RS di Bali, dan Yus di Sumedang. 

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen (Pol) Fadil Imran mengatakan, para pelaku tergabung dalam grup WhatsApp The Family Muslim Cyber Army (MCA). 

Mereka menyebar informasi soal diskriminasi SARA hingga isu penganiayaan ulama. 

Di samping itu, para pelaku juga menyebarkan ujaran kebencian terhadap presiden dan beberapa tokoh negara. 




Kelompok ini diduga menyebarkan isu-isu provokatif hingga menyebarkan virus yang dapat merusak perangkat komputer.(Kompas TV)

Sumber

Faisal Assegaf : Ahok Berhak Ajukan PK, Pendemo Perlu Dicek Kejiwaannya Oleh IDI

Tags





Pendiri Presidium Alumni 212 kembali mengeluarkan pernyataan pedas nan nyelekit soal kelompok pendemo Ahok yang kembali mencuat. Faisal Assegaf mengatakan, pengajuan PK oleh Ahok karena itu adalah haknya menggunakan hak konstitusi sebagai warga negara melalui proses hukum, seperti dilansir Tribunnews.

Menurut Faisal, Ahok sudah menempuh jalur hukum secara damai dan bermartabat tapi mengherankan upaya Ahok yang menggunakan jalur hukum pun tetap dijegal dan ini mengudang kritikan tajam dan kecaman Faisal.


Faisal secara blak-blakan juga menyoroti ulah kelompok pendemo yang disebutnya kelompok pemarah itu untuk dicek kejiwaannya. Beliau minta dokter dari IDI dan psikiater untuk mengecek kejiwaan pendemo yang menurutnya memalukan dan tak waras.

Belum cukup sampai di situ, beliau juga mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto sebagai tokoh yang selama ini dibela oleh kelompok anti Ahok untuk menghentikan kegaduhan politik identitas, seperti dilansir Tribunews.

Pedas dan tajam luar biasa kritikan keras dari Faisal ini yang ditujukan ke Anies dan Prabowo. Menurutnya, kedua tokoh tersebut diharapkan memberikan pendidikan politik dan mencerdaskan kelompok itu. Jangan malah mengais untung dengan gerakan anti Ahok.

Faisal membuka tabir dan kedok kelompok yang getol mendukung Anies selama ini dan Anies sebagai intelektual bukannya memberi pencerdasan politik dan pencerahan pikiran serta pendinginan emosi tapi malah memanfaatkan kelompok itu untuk mengibarkan namanya. Terlanjur berhutang budi eh berhutang ama Rizieq sih ya Anies?.

Naiknya pamor Anies tak lepas dari jasa kelompok pendemo ini beserta junjungannya Habib Rizieq. Bahkan Faisal tegas dan terang benderang menyatakan bahwa Anies naik jabatan karena faktor Habib Rizieq dan tentunya pengikut-pengikutnya. Ini tak bisa dibantah.

Faisal yang sebelumnya bagian dari kelompok ini tentu saja dengan nalar dan akal sehat melihat bahwa ada bahaya besar jika sentimen politik kebencian terus dipupuk dan dipelihara. Faisal langsung memperingatkan secara tajam akan dampak model politik seperti di Pilkada Jakarta lalu.

Faisal menilai tidak terpuji apabila sentimen politik kebencian kembali dihidupkan demi mendulang dukungan umat jelang Pilpres 2019. Apabila kegiatan itu dibiarkan, Faisal menuding akan memberi ruang kepada kebangkitan radikalis.


Analisis Faisal tepat, mereka akan semakin leluasa bergerak dan beraksi dan kalau terus dibiarkan, akan menjadi perusak kehidupan bangsa dan negara. "Tentu dampaknya memberi daya rusak bagi tatanan berbangsa dan bernegara, harus dihentikan," tegas Faisal.

Kritikan dan kecaman Faisal juga menelanjangi aksi kelompok yang kebakaran jenggot dan ingin menggelar aksi demi memprotes upaya Ahok. Dengan sindiran keras dia meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) perlu turun tangan dan periksa psikologi para pendemo tersebut.


Setuju dengan apa yang dikatakan Pak Faisal yang menyinggung mantan kelompoknya agar tidak menggunakan agama atau simbol-simbol agama dengan ancaman demo. Nah, bukankah itu jurus yang seakan-akan melegitimasi kelompok itu untuk bertindak main hakim dan bersikap semena-mena. Faisal menyatakan model atau pola seperti itu harus dicek oleh IDI dan psikiater.

Beliau memberikan solusi, menurutnya jika pihak-pihak tersebut tidak setuju dengan langkah yang ditempuh oleh Ahok, harusnya mereka menempuh jalur hukum dan bukan mengajak umat menggelar aksi.

Kritikan Faisal tak berhenti sampai di sini, beliau menilai aksi-aksi itu memalukan dan meminta kawan-kawannya agar kembali waras. Karena mabok agama jadilah ekspresinya begini. Kritikan Faisal ini menampar kiri-kanan muka kawan-kawannya yang berjuang mendemo Ahok secara bertubi-tubi.

"Sebaiknya gunakan pendekatan hukum, bukan menyiram provokasi berbau SARA dan terkesan 'bahalul'. Karena itu pertarungan individu yang tidak ada kaitan dengan gangguan terhadap hak-hak umat," jelas Faisal.

Akhirnya datang tamparan yang mencoba mewaraskan alumni 212 ini yang datang dari pendiri Presidium 212 itu sendiri. Sosok Faisal memang tak kenal takut bahkan setelah dipecat lidahnya begitu tajam membongkar semua kedok dari mantan kelompoknya sendiri serta pemimpin DKI yang terlanjur menikmati hasil upaya kelompok ini.

Kritikan ini pasti akan membuat mantan kelompoknya makin emosi tapi apa daya ucapan dan kritikan Faisal juga menyebar ke media massa. Tak ada beban, rasa takut ketika beliau mengekspresikan kritikannya. Mudah-mudahan Pak Faisal akan terus menyuarakan kritikannya terhadap gerakan ini. Perlu sekali-kali mulut mereka dibungkam oleh mantan pendukung mereka sendiri. Bravo Pak!





Senin, 26 Februari 2018

Blunder Fadli Zon: Prabowo “Capres Harga Mati”, Kalau Prabowo Tahu, Muka Bisa Disambit HP

Tags




Dalam cuitannya, Fadli Zon menganggap Prabowo harus menjadi capres dan itu harga mati. Bahkan ia dengan – entah bodoh atau lugu – memberikan kutipan pemberitaan yang sepertinya menjadi pancingan untuk dikomentari oleh pendukung Prabowo yang merupakan mantan keluarga Cendana itu.

Wah saya tidak bisa membayangkan, bagaimana reaksi Prabowo mengetahui bahwa anak buahnya yang loyal itu menginginkan Prabowo capres sampai mati. Akankah handphone jadul akan menghantam keras wajah Fadli Zon? Selengkapnya…


"Ya (harga mati), jadi calon presiden lah… Saya kira kalau bagi Gerindra kami akan solid akan mendukung Prabowo menjadi calon presiden… Tanggalnya sedang ditentukan dan juga melihat jadwal-jadwal lain… Jangan sampai terjadi sebuah oligarki maupun satu upaya-upaya untuk membonsai demokrasi… Ya pokoknya nanti kita akan dudukan dulu dengan mitra-mitra calon koalisi, kriteria. Bahkan nanti kalau waktunya sudah pas, mungkin nama-namanya siapapun harus kesepakatan bersama… " kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Gedung DPR, Jakarta, Senin (26/2). Sumber.

Sebenarnya CNN adalah portal pemberitaan pada umumnya, yang tidak mengedepankan opini. Wajar saja, sebagai portal pemberitaan yang kredibel, portal pemberitaan tersebut harus menjaga marwahnya sebagai portal pemberitaan yang netral, setidaknya senetral mungkin. Namun ternyata, di dunia ini tidak ada sebuah netralitas.

Netralitas itu bagaikan sebuah mitos yang digadang-gadang. Kita tahu tidak ada yang netral di dunia ini. Bahkan di dalam berkendara, gigi netral itu tidak netral. Menjaga keseimbangan antara kiri dan kanan, merupakan sebuah impian yang ada di dalam negeri utopis.

Senetral-netralnya sebuah media berita, kita bisa melihat keberpihakan media itu kepada Joko Widodo atau Prabowo. Jokowi adalah seorang figur pemimpin yang begitu membuat orang terkesima, bahkan portal-portal pemberitaan yang ada.

Kita melihat, portal pemberitaan yang berat ke Prabowo adalah Republika, karena kita tahu bahwa pemimpinnya memang dekat dan sepaham dengan Prabowo. Maka melihat judul-judulnya saja kita sudah tahu.

Lucunya, Fadli Zon ini mencuitkan sesuatu yang salah secara HQQ alias hakiki. Kesalahan hakiki Fadli Zon ini, justru menjadi batu sandungan Prabowo untuk menjadi presiden. Fadli Zon mengatakan bahwa Prabowo capres harga mati. Maksudnya capres terus sampai mati? Atau apa?

Kalau begitu, saya berdoa, agar doa Fadli Zon yang dipanjatkan melalui Twitter, segera didengar Tuhan, sehingga membuat Prabowo selamanya menjadi capres alias calon presiden. Jangan-jangan kegagalan berkali-kali Prabowo itu adalah doa dari wakil ketua umum Gerindra? Jika Prabowo mengetahui hal ini, akankah Prabowo melemparkan Handphone ke arah wajahnya?

Blunder-blunder yang dilakukan oleh Si Bunder Fadli Zon ini ternyata benar-benar lucu dan caper. Mungkin di dalam kehidupannya, ia memiliki tugas untuk mencari-cari perhatian. Perhatian yang dicari kali ini akan menjadi penyesalan Fadli Zon.

Kita tahu bagaimana Prabowo begitu ngebet ingin menjadi Presiden. Eh, kok babunya malah menginginkan Prabowo menjadi capres, pakai embel-embel harga mati pula? Kalau saya jadi Prabowo, Fadli Zon sudah saya pecat dari dulu.


Jualan kecap yang gagal dikerjakan oleh waketum Gerindra ini, mejadi sebuah jualan kecap yang tidak jelas. Alih-alih ingin menjadikan kecapnya nomor satu, orang ini malah membuat kecapnya basi dan berbelatung.

Saya tertawa geli melihat seorang netizen lain yang bernama Budi Aswin membalas cuitan Fadli Zon dengan kalimat yang begitu tajam dan menyentak.



Setuju, saya ikutan dukung Prabowo jadi calon presiden sampai mati… :’) :’)

Ini adalah sebuah bentuk sarkasme yang seharusnya dimengerti oleh Fadli Zon, secara dirinya adalah orang yang suka membuat sajak. Atau jangan-jangan dia tidak mengerti satir yang dimunculkan oleh Budi Aswin?

Setidaknya, melalui hal ini, kita tahu bahwa Jokowi harus menjadi presiden di periode kedua. Setiap pembangunan yang terjadi, membuat Indonesia semakin maju. Seharusnya, jika warga tidak tertipu dengan hasutan-hasutan biadab yang dilakukan oleh para pemuka agama dan para politisi busuk, Jokowi bisa menjadi Presiden kembali di periode dua.

Akhir kata, mari kita dukung Prabowo menjadi calon presiden sampai mati, seperti yang dikatakan oleh Fadli Zon, bahwa Prabowo Capres Harga Mati! Hahaha.

Betul kan yang saya katakan?



Minggu, 25 Februari 2018

Jokowi: “Jadi Presiden itu berat, jangan kamu, biar aku saja... ”

Tags





Presiden ke 7 RI Joko Widodo selalu punya cara tersendiri untuk menyenangkan hati anak-anaknya. Sesibuk apapun, Jokowi selalu menyempatkan waktunya bersama keluarga. Quality time for family ini sepertinya menjadi kewajiban bagi seorang Jokowi. Jika tidak sedang melakukan tugas kenegaraan, khususnya di waktu libur, Jokowi selalu berkumpul bersama keluarganya.

Bahkan saat sedang berkunjung ke suatu daerah pun, jika membawa keluarganya ia selalu punya acara bersama mereka. Seperti ketika berada di Medan Sumatera Utara, Jokowi sempat membawa cucunya Jan Ethes bermain basket di Sun Plaza, Medan.


Demikian juga pada kesempatan lainnya, ia membawa keluarganya sekedar jalan-jalan di Mall berjumpa dengan masyarakat banyak.

Setiap Jokowi berada di tengah keramaian, warga selalu heboh, minta berfoto bersama beliau. Jokowi dengan keramahannya pun tetap melayani permintaan warganya, meskipun untuk itu ia harus membuat Paspampresnya kerepotan hahaha..memang begitulah tugas Paspampres kalo nda dibuat repot bukan Paspampres namanya.

Pekan ini, Jokowi mengajak serta putrinya Kahiyang bersama menantunya Boby Nasution menonton film Dilan 1990. Aih…keren juga Presiden kita ni, tak mau kalah dengan anak muda zaman now.

Rupanya Jokowi mendengar bahwa film Dilan yang diangkat dari Novel karya Pidi Baiq ini telah memikat hati banyak penggemarnya. Sejak mulai diputar 25 Pebruari lalu, film Dilan telah tembus 6 juta penonton. Hal ini menunjukkan bahwa film ini menjadi favorit bagi kalangan anak muda sampai kalangan dewasa.

Bahkan dari para netizen penggemar film Dilan saat kubaca di medsos, bisa nonton film ini 4 sampai 5 kali. Wow…luar biasa. Dilan yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan dan Milea yang diperankan oleh Vanesha Prescilla telah sukses menyihir penonton.

Novel Dilan memang sangat unik, isinya menceritakan tentang kisah dua orang sejoli yang saling mencintai.

Pidi Baiq, sang penulis Novel ini telah sukses membuat pembacanya terhibur dengan kisah cinta dua remaja yang romantis, melankolis dan menggelitik.

Kemudian Novel Dilan yang berjudul Dia adalah Dilanku Tahun 1990 ini diangkat ke layar lebar dengan sutradaranya Fajar Bustomi. Sang sutradara ini berusaha mempertahankan agar film Dilan sama dengan cerita di novel.

Film Dilan bercerita tentang seorang gadis bernama Milea, yakni seorang murid yang baru pindah dari Jakarta. Saat Milea pergi ke sekolah, ia bertemu dengan temannya laki-laki yang kebetulan satu sekolah dengannya.

Temannya itu suka meramal. Kemudian ia meramalkan akan bertemu dengan Melia di kantin sekolah. Awalnya Melia tak begitu peduli dengan laki-laki itu, namun selanjutnya ia merasa terganggu karena laki-laki itu selalu menghampirinya. Melia pun akhirnya mencari tau tentang laki-laki itu. Kemudian diketahuinya bahwa laki-laki itu bernama Dilan.

Suatu hari, Dilan membuntuti Milea ketika pulang menggunakan angkot, Dilan berkata “Milea, kamu itu cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tau jika sore, tunggu saja”.


Rupanya kata-kata tersebut membuat jantung Milea berdetak kencang, nampaknya ia kaget dengan ucapan Dilan itu. Dalam diamnya, Milea terus memikirkan kata-kata Dilan, sambil pikirannya teringat pada Beni pacarnya yang tinggal di Jakarta.

Dilan terus mendekati Milea dengan cara yang unik dan tak seperti biasa, sepertinya hal itulah yang membuat Milea terus memikirkannya.


Dilan memberikan kado sebuah coklat untuk Milea yang disampaikannya lewat Pos, Dilan juga membawa seorang tukang pijat ketika Milea jatuh sakit.

Ketika Melia berulang tahun, Dilan memberikan kado sebuah TTS (Teka-teki Silang) untuknya dengan sebuah tulisan yang lucu “Selamat Hari Lahir Melia, ini aku persembahkan hadiah untuk kamu. Hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini”.

Dilan juga mengatakan, “Milea..jangan rindu. Ini berat. Kau tak akan kuat. Biar aku saja”. Ucapan-ucapan Dilan yang romantis tapi juga lucu ini membuat penonton terutama anak-anak muda menjadi terhipnotis.

Cerita Dilan memang menggambarkan kehidupan anak-anak remaja, meskipun di film digambarkan kisah itu tahun 1990 namun cerita itu masih relevan sampai sekarang.

Remaja yang sedang jatuh cinta mungkin akan merasakan hatinya dag dig dug saat menonton film Dilan tersebut sambil mengandaikan Dilannya pun seperti Dilan di film hahaha…akupun yang ikutan nonton bareng teman (meski tak sempat bersama anakku) jadi teringat masa lalu.

Terus Pakde Jokowi pun tak mau ketinggalan, ikutan nonton film Dilan bersama mbak Ayang dan Mas Boby. Ternyata Pakde senang dengan film ini yang membuatnya juga teringat masa lalu bersama Ibu Iriana tentunya hehehe. Di akun IGnya @jokowi, ia mengatakan, ”Banyak yang mention film Dilan, katanya bagus. Ternyata memang keren, saya jadi teringat zaman remaja”.

Nah bisa-bisa Pakde punya ide nanti, pas kampanye Pilpres 2019 bikin slogan “Jadi Presiden itu berat, jangan kamu, biar aku saja... Jokowi!”. Hahaha…ya sip deh, setuju Pakde memang harus dilanjutkan 2 periode.

Begitulah kura-kura



Alhamdulillah Puji Tuhan, Ahok Wapres Jokowi 2019-2024

Tags





Orang tua-tua dulu bilang ucapan adalah doa, ini benar adanya. Jika malas ke sekolah, jangan beralasan sakit karena nanti akan sakit beneran.

Jika malas masuk kantor, jangan beralasan anak sakit, karena nanti anak akan sakit beneran.


Sama seperti yang dialami oleh teman saya, karena kelamaan jomblo, dia sesumbar dan bilang akan menikah pada usia 40 tahun.

Ternyata benar, teman saya itu akhirnya menikah tepat di usia 40 tahun. Makanya jangan sembarangan ngomong karena di alam roh sana ada roh baik dan roh jahat yang mengamini apa yang Anda ucapkan.

Apalagi sembarangan ngomong seperti si M. Taufik yang dulu sesumbar akan menyambangi KPK sebulan sekali untuk menanyakan KPK kapan Ahok dijadikan tersangka korupsi RS. Sumber Waras.

Alih-alih Ahok dijadikan tersangka oleh KPK, justru ucapannya itu berbalik menimpanya. Si raja lobster itu akhirnya bolak balik dipanggil KPK terkait kasus korupsinya si santun tapi korupsi aka Sanusi dulu.

Wajahnya selalu kusut karena stress akibat hampir tiap bulan si M. Taufik ini menyambangi KPK karena bolak-balik dipanggil sebagai saksi dan diperiksa berjam-jam lamanya oleh Penyidik KPK. Makanya hati-hati dengan mulut.

Hal yang serupa kini terjadi dengan napi kasus makar yang karena kebaikan hati Polisi diberikan penangguhan penahanan, yaitu si Gatot Santono aka Muhammad Al Khaththath.

Dari mulutnya keluar ucapan bahwa Ahok akan jadi Wapres kalau pengajuan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Ahok disetujui MA. Saya meyakini ucapannya itu diamini oleh roh baik di alam roh sana.

Dengan demikian maka Basuki Tjahaja Purnama benar-benar akan jadi Wakil Presiden yang mendampingi Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo untuk periode 2019-2024.

Al Khaththath bilang dia curiga ada udang di balik batu dalam pengajuan Peninjauan Kembali (PK) putusan kasus Ahok.

Menurut Al Khaththath, pengajuan PK itu hanya untuk melenggangkan jalan Ahok menuju kursi Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2019 mendatang.

Si Al Khaththath ini sangat yakin kalau PK dikabulkan oleh Mahkamah Agung maka Ahok akan dibebaskan sehingga tidak lagi berstatus narapidana dan akan jadi Calon Wakil Presiden 2019 mendatang.

Ucapannya si Al Khaththath ini sama halnya dengan menggebuk air di ember kesemprot ke muka sendiri. Ngotot menolak PK Ahok padahal status hukumnya masih penangguhan penahanan.

Apa orang ini sudah lupa dengan statusnya atau barangkali dia sudah lupa diri. Dia tidak paham bahwa sewaktu-waktu Polisi akan mencabut kembali status penangguhan penahanannya akibat ulahnya saat ini.

Polisi akan menjebloskannya kembali ke tahanan Mako Brimob sana karena melakukan provokasi yang melanggar persyaratan penangguhan penahanannya dulu.

Begini ini kalau orang yang buta hukum seperti si Al Khaththath ini. Dia tidak sadar bahwa statusnya masih Penangguhan Penahanan terkait kasus makar, sekarang dengan beraninya bikin ulah.


Dia memprovokasi seluruh umat Islam untuk menolak pengajuan PK Ahok karena takut Ahok jadi Wapres. Giliran si Buni tidak dikerangkeng, dia diam saja. Giliran Ahok mau PK, dia malah panik.

Padahal mau Ahok bebas kek, jadi Wapres kek, tidak merugikan hidupnya. Lain cerita kalau Ahok bebas dan jadi Wapres, dia ditangkap dan masuk penjara. Atau hartanya disita.


Dan juga apa kapasitasnya menolak PK Ahok? Politisi bukan, Menteri bukan, anggota DPR juga bukan. Hanya orang biasa kok hebat amat mati-matian menolak PK Ahok.

Namun apapun itu. Inilah dasyatnya Ahok. Dengar nama Ahok, atau bayangan wajah Ahok samar-samar atau bahkan tidak jelas, dia sudah tidak bisa tidur. Ingin tidur tapi tidak ngantuk.

Ingin makan tidak lapar. Ingin sembahyang tidak jadi, efek Ahok sangat mengerikan bagi si Al Khaththath ini yang mengidap penyakit sindrom Ahokphobia akut.

Padahal setan juga tahu vonis yang diterima Ahok adalah produk politik kebencian yang memecah belah masyarakat dengan menggunakan sentimen anti Islam untuk memenjarakan Ahok.

Tapi saya yakin si Al Khaththath ini hanya pion saja, dengan kata lain hanya jongos saja untuk menjegal PK Ahok.

Otak dibalik semua itu adalah orang yang dari dulu kebelet jadi Presiden tapi tidak pernah berhasil. Itu saja titik.

Tidak usah bertele-tele bahas panjang lebar sepak terjangnya si Al Khaththath yang bukan siapa-siapa ini.

Saya juga yakin Ahok dan Pengacaranya tetap maju dengan Peninjauan Kembali kasus hukum yang menjeratnya karena itu adalah hak setiap warga negara Indonesia.

Saya juga yakin seyakin-yakinnya Ahok tidak akan gentar dengan rombongan Walking Dead yang mengancam akan demo ke Pengadilan.

Mereka hanya bisa lapar dan sange. Setelah kenyang makan nasi bungkus, mereka akan kembali ke kandangnya dengan tertib.

Order nasbung masih tetap sama kok. Harga masih tetap seperti yang kemarin itu, pakai ayam sama mie Rp 7 ribu, pakai telor sama tahu dan tempe Rp 5 ribu.

Kalau dulu 7 juta umat yang demo, kini cuma 5 ribu. Mungkin sisanya yang lain sudah pada waras.

Terima kasih Ahok, sudah di dalam penjara pun Ahok masih menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka-mereka para pengangguran walking dead itu.

Dan saya yakin ucapannya si Al Khaththath soal Ahok jadi Wapresnya Jokowi di 2019 akan diamini oleh Tuhan Yang Maha Adil. Kenapa demikian? Karena mukjizat itu nyata. Tidak ada yang mustahil di dunia ini.

Kalau TUHAN sudah tekan tombol ENTER, maka tidak ada seorangpun yang bisa menekan tombol ESC berkali-kali untuk menjegal Ahok jadi Wapresnya Jokowi.



Jumat, 23 Februari 2018

HEBOH VIRAL!! Akhirnya Warga DKI Gugat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Polda Metro Jaya terkait penutupan Jalan Jatibaru Tanah Abang

Tags


Clairee Duchesnaye
Umum
21 hours ago
4 min read
14.4k Trending




Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait penutupan Jalan Jatibaru Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anies dilaporkan oleh Jack Boyd Lapian selaku Sekjen Cyber Indonesia.

Laporan Anies teregister dengan nomor TBL/995/II/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus tanggal 22 Februari 2018. Perkara yang dilaporkan adalah perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di Jalan Jatibaru Tanah Abang, Jakarta Pusat.


Pihak terlapornya adalah Anies Baswedan. Pasal yang dilaporkan pasal 12 UU RI No 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

Jack menjelaskan laporan ini dibuat sebab Pemprov DKI dinilai tidak mempunyai aturan hukum soal penutupan kawasan Tanah Abang. Menurutnya, kebijakan itu pula yang mendapat respons negatif dari berbagai kalangan.

"Sehingga keputusan itu mendapat respon dari berbagai kalangan karena dianggap sebagai kebijakan yang kontroversial dan bertentangan dengan peraturan yang berlaku serta faktanya justru menimbulkan permasalahan baru, bahkan mengarah kepada dugaan tindak pidana," kata Jack dalam keterangannya, Jumat 23/2/2018.

Di samping itu, masih kata Jack, kebijakan Anies itu justru membuat PKl cenderung semakin banyak. Banyak warga pula yang melakukan unjuk rasa karena penutupan kawasan Tanah Abang tersebut.

"Bahwa sesuai surat rekomendasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Tentang Penataan Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat Kepada Pemprov DKI pada pokoknya meminta Pemprov DKI mengembalikan dan mengoptimalkan kembali fungsi jalan untuk mengurangi dampak kemacetan dan kecelakaan lalu lintas guna peningkatan kerja lalu lintas dan peningkatan pelayanan angkutan umum sesuai dengan ketentuan Per-UUan yang berlaku," ujarnya.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan adanya laporan tersebut.

"Ya benar (ada laporan)," kata Argo.

Tak Ada Tanggapan dari Anies

Anies ditanya soal dirinya yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya terkait penutupan jalan di Tanah Abang ini. Namun, Anies enggan berkomentar.


"Tidak ada tanggapan," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat 23/2/2018.

Sumber : detikdotcom


Babak baru soal penataan pasar tanah abang kembali mengemuka, kontroversi kebijakan yang diambil oleh Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan kini menimbulkan polemik dan masalah baru bagi sang Gubernur.

Akhirnya ada warga DKI yang berani ambil sikap dan lawan kebijakan kontroversial ini, setelah sekian lama para warga hanya "ribut dalam diam", berani berkomentar hanya dibelakang, menggerutu sambil menunduk, kini ada warga DKI yang tampil lawan dan gugat kebijakan sang Gubernur yang tak bijak.

Penutupan jalan jati baru memang benar - benar langkah aneh yang belum pernah ada dan belum pernah terjadi dan belum pernah diambil dan dilakukan oleh kepala daerah manapun dibelahan dunia ini.

Penutupan jalan jati baru sejatinya bukanlah penataan pasar yang tepat, penutupan jalan jati baru hanya sikap dan tindakan arogansi sang Gubernur yang isi kebijakan bukan pro rakyat dan pro wong cilik seperti yang biasa ia gadang - gadangkan.

Jika persepsi Gubernur DKI Jakarta soal wong cilik hanyalah pedagang asongan dan pedagang kaki lima maka rasanya tidak tepat dan tidak adil sebab Jakarta ini tidak hanya berisi dan diisi oleh pedagang kaki lima saja, masih ada begitu banyak profesi kecil dengan penghasil kecil diibu kota ini yang perlu diperhatikan dan didukung oleh Pemprov DKI.

pedagang kaki lima yang dibela Gubernur DKI hanya segelintir dan sebagian kecil profesi kecil diibu kota ini, penutupan jalan jati baru bagi mereka hanya akan menjadi kebijakan sepihak dan tak berkeadilan bagi warga masyarakat DKI, pedagang kaki lima yang dibela Anies bahkan tak membayar pajak, mungkin mereka juga tak ber-KTP atau tak memiliki identitas DKI.

Warga masyarakat yang justru mengeluh dan susah adalah murni warga DKI, ber-KTP DKI, dan memiliki identitas DKI yang jelas, mereka bahkan membayar pajak dari penghasilan mereka, yang hasilnya dipakai juga untuk membangun ibu kota ini.

Warga masyarakat yang mengeluh adalah warga masyarakat yang seharusnya lebih berhak mendapat perhatian dan lebih berhak menikmati kebijakan pemprovnya, pelaporan gugatan terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan menunjukan gambaran pemerintahan provinsi yang tak bijak, tak adil, dan semena - mena, mentang - mentang Gubernur, lakukan dan putuskan seenaknya.

Pelaporan terhadap Gubernur DKI adalah contoh pemerintahan yang bobrok dan buruk, sebab dari banyak sejarah sebelumnya, dari banyak Gubernur sebelumnya, belum pernah ada Gubernur digugat warganya karena kebijakannya, hal ini jadi aib baru bagi Anies dan partai yang mengusungnya.



Kamis, 22 Februari 2018

Mahfud MD Layak Dampingi Jokowi. Setuju???

Tags




Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D, S.H, S.U, yang biasa kita sebut dan panggil Mahfud M.D nampak familiar dilayar kaca, ia sering kali diminta menjadi pembicara dan nara sumber dibanyak acara Televisi, tak hanya itu ia juga kerap kali menjadi penceramah dibanyak tempat yang begitu jernih, jelas, dan meneduhkan.

Nama Mahfud MD belakangan ramai jadi sorotan, pernyataan - pernyataannya, referensi - referensinya, dan rekomendasi - rekomendasinya sering kali menjadi bahan pertimbangan dan bahan perenungan lain dari perspektif yang berbeda oleh banyak orang.


Hal ini lumrah dan sangat wajar sebab latar belakang pendidikannya, latar belakang hukumnya, dan latar belakang karirnya memang begitu banyak dan kompeten, tak jarang beliau juga sering menyampaikan pendapat - pendapat yang berbeda dari kebanyakan orang umumnya karena beliau begitu fasih soal hukum tata negara dan juga agama.

Mahfud MD belakangan menjadi sorotan dan perhatian publik, dibanyak kesempatan dan wawancara ia kerap kali bisa melihat, menilai, dan menimbang sebuah perkara dengan sangat objektif dan jernih, hal ini mungkin dikarenakan ia memiliki latar belakang sebagai hakim dan ketua MK (Mahkamah Konstitusi) sehingga membuatnya mampu menjadi pakar hukum tata negara yang patut diperhitungkan sepak terjangnya.

Mahfud MD mendadak menarik minat dan perhatian saya, dimana saat ketika saya mengangkat dan mempublikasikan sebuah artikel soal calon wakil Presiden yang layak dampingi Jokowi di Pilpres mendatang, saat itu saya tidak memasukan nama Mahfud MD dalam nominasinya, namun rupanya ada cukup banyak komentar dan pendapat dari para pembaca saat itu bahwa Mahfud MD lebih layak dan pantas disanding sebagai wapres Jokowi.

Tidak dimasukannya nama Mahfud MD didalam ulasan artikel saya saat itu bukan karena beliau tak layak, atau dinilai tak kompeten, tetapi hanya karena terlupakan dan terlewati, itu pula yang menjadi alasan saya kembali angkat soal ini dengan mengulas Mahfud MD didalamnya.

Setelah melihat tanggapan dan respon para pembaca, saya kemudian mulai melakukan telaah dan penelusuran ihwal sosok Mahfud MD, opininnya tentang banyak hal dan isu, tanggapan - tanggapannya yang sangat konstruktif dan membangun membuat saya mampu melihat banyak hal dari sisi yang berbeda yang tidak pernah kita temukan sebelumnya, buah pikiran Mahfud MD benar - benar memiliki buah pemikiran yang matang dan lezat.

Bila kita melihat sosok Mahfud MD, maka rasanya tak salah dan memang layak jika menilai dan beranggapan bahwa Mahfud MD memang layak dampingi Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Memang Pilpres 2019 masih lama akan digelar, tetapi sebagai warga negara yang punya keinginan dan harapan maju bagi bangsanya rasanya tak salah juga jika saat ini kita melihat dan melirik tokoh - tokoh masyarakat dan tokoh - tokoh nasional dinegeri ini untuk nantinya kelak kita pilih, semoga lewat pemikiran dan pendapat kita melalui artikel ini, para pemimpin dinegeri ini khususnya Presiden Jokowi, mendengar, melihat, dan membaca harapan kita sebagai warga negaranya.


Ada beberapa alasan bagi kita mengapa kita rasa Mahfud MD layak dampingi Jokowi berikut ulasannya :

1. LATAR BELAKANG HUKUM YANG KUAT


Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U. (lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957; umur 60 tahun) adalah Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008-2011 dan Hakim Konstitusi periode 2008-2013.[2]Sebelumnya ia adalah anggota DPR dan Menteri Pertahanan pada Kabinet Persatuan Nasional. Ia meraih gelar Doktor pada tahun1993 dari Universitas Gadjah Mada. Sebelum diangkat sebagai Menteri, Ia adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara diUniversitas Islam Indonesia (UII),Yogyakarta.

Jika kita melihat profil beliau nampak jelas sepak terjang dan kapabilitas seorang Mahfud MD, ia telah begitu lama dan matang berada didunia hukum dan hakim, yang membuatnya khatam dan ahli soal ini, beliau akan mampu menjadi pembisik dan penasihat Presiden yang baik soal hukum dan aturan ketika Presiden hendak memutuskan atau mengambil kebijakan.

Pengetahuan hukum, pasal, dan aturan yang dikuasai Mahfud MD akan mau menuntun Presiden Jokowi kearah putusan yang benar yang tidak akan menyalahi dan menabrak aturan dan hukum.

2. SOSOK YANG AGAMIS

Prof Mahfud MD selain seorang praktisi hukum tata negara beliau juga seorang ulama yang jempolan, hal ini nampak dam terbukti dari banyaknya ceramah yang ia sampaikan dibanyak kesempatan menunjukan eksistensinya dalam soal agama sangatlah kuat.

Bayangkan seorang yang khatam ilmu hukum tata negara juga ternyata khatam ilmu agama menjadikannya sosok cendikiawan yang hebat luar biasa, yang bisa menimbang dan mengukur sebuah kasus dengan neraca hukum negara dan hukum agama yang berimbang.

Ada statement yang luar biasa yang pernah beliau sampaikan didepan umum bahwa negara ini tak akan maju, selalu ribut jika semua pendapat hanya didasari oleh pandangan dan argumentasi hukum masing - masing orang, sebab tiap - tiap orang punya kepentingan dan pendapatnya sendiri - sendiri, setiap orang menganggap diri benar karena pegang hukum dan pasalnya sendiri - sendiri sesuai kepentingannya, yang terpenting dalam bernegara bukan hanya soal hukum acara, tetapi juga etika yang harus dipakai, sebab tanpa etika kita semua akan menganggap diri sendiri benar, begitulah kira - kira pernyataannya, dan saya sangat setuju.

Mahfud MD adalah sosok tepat yang diperlukan bangsa, negara, dan Presiden kita saat ini, ia akan mampu memilah, menimbang, dan mengukur segala perkara dibangsa ini dengan arif dan bijaksana, ia akan mampu jadi Sparing Partner yang hebat bagi Jokowi, sebab ilmu hukum tata negara dan ilmu agama yang ia miliki akan mampu menimbang dengab benar dan bawa bangsa ini keluar dari keterpurukan dan kesesatan, jayalah negeriku Indonesia.



Rabu, 21 Februari 2018

Ahok Ajukan PK, Din Syamsudin Ancam Akan Ada Aksi

Tags




Din Syamsudin adalah dewan pertimbangan MUI dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban. Saya kira dengan jabatan itu, Din Syamsudin bisa menjadi sosok yang mendamaikan, teduh, toleran, dan tidak membuat situasi semakin memanas. Saya kira, sejak dilantik oleh Jokowi sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsudin sudah berubah dan jauh lebih toleran. Ternyata dugaan saya salah.

Kebencian Din Syamsudin kepada Ahok nampaknya masih membekas. Dia tidak rela melihat Ahok bernasib lebih baik. Dia tidak ingin Ahok segera bebas. Dia ingin Ahok menderita dan dihukum seberat-beratnya. Sangat disayangkan seorang dengan jabatan dewan pertimbangan MUI dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban memiliki sikap seperti itu. Din Syamsudin termasuk orang yang menentang Ahok mengajukan PK.


Din Syamsuddin menduga bakal ada aksi dari berbagai ormas Islam jika MA mengabulkan PK Ahok.

"Aksi reaksi pasti. Apa bentuknya saya enggak tahu," kata Din di Gedung MUI,Jakarta , Rabu (21/2).

Din juga mengatakan, tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak yang bakal menggugat putusan MA jika mengabulkan peninjauan kembali yang diajukan Ahok.

"Kalangan yang merasa tidak puas bisa saja menggugat lagi," katanya.

Dia juga mengatakan semua orang berhak mengajukan PK tak terkecuali Ahok. Dia juga tidak mau terlalu banyak ikut campurnya dan semua diserahkan pada hukum dalam hal ini MA.

Jujur saya eneg membaca pernyataan Din Syamsudin. Pernyataan Din Syamsudin sama saja kode dan pancingan agar umat kembali melakukan aksi menolak PK Ahok. Umat seolah-olah mendapat legitimasi untuk kembali melakukan aksi karena pernyataan Din Syamsudin ini.

Sangat disayangkan. Ketika ulama dituntut untuk mendamaikan suasana, tidak memancing keributan, Din Syamsudin justru bersikap sebaliknya. Ketika ketua MUI, KH. Ma’ruf Amin sudah tidak melibatkan diri dalam kasus Ahok, Din Syamsudin justru menampilkan sikap yang picik.

Sikap yang ditampilkan Din Syamsudin tidak ada bedanya dengan sikap Novel, Rizieq, Eggy Sudjana, Slamet Ma’arif, dan Amien Rais. Apa Din Syamsudin mau disamakan dengan orang-orang level mereka? Saya rasa hanya mereka yang pantas mengeluarkan pernyataan itu.

Dengan jabatan dewan pertimbangan MUI dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, tidak pantas Din Syamsudin mengatakan hal seperti itu.


Ini menjadi bukti Din Syamsudin belum bisa legawa. Dia belum bisa bijaksana. Hatinya masih diliputi kebencian. Dia belum bisa memaafkan kesalahan orang lain, padahal Tuhan saja Maha Pemaaf.

Din Syamsudin belum selesai dengan dirinya. Dia belum pantas menjadi teladan umat. Dia belum bisa menjadi orang yang bijaksana dan berjiwa besar. Dia masih jauh jika dibandingkan tokoh seperti Gus Mus yang bisa menjadi oase di tengah situasi panas umat.


Saat Jokowi melantik Din Syamsudin menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban tentu tanpa alasan. Bukan berarti karena Din Syamsudin memang layak menjabat itu, tapi tujuannya agar Din Syamsudin bisa belajar menjadi lebih baik lagi. Jokowi seperti ingin Din Syamsudin bisa menjadi tokoh yang toleran, bijaksana, mendamaikan, bukan malah memanaskan situasi.

Nampaknya upaya Jokowi belum berhasil. Din Syamsudin belum berubah. Ia masih sama seperti dulu. Ia belum bisa bijaksana. Ia masih suka membuat situasi menjadi memanas.

Ahok adalah warga negara yang berhak untuk mengajukan PK. MA juga berhak untuk mengabulkan PK Ahok. Saya rasa ini wajar. Tidak hanya Ahok, semua warga negara yang menjadi terdakwa berhak mengajukan PK. Lalu kenapa ketika Ahok yang mengajukan PK, Din Syamsudin harus ribut bahkan mengancam akan ada aksi? Mengapa seorang Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban masih diskriminasi dan rasis?

Itu yang saya sayangkan dari sikap Din Syamsudin. Itu juga yang membuat saya tidak bisa mengagumi sosok seperti dia. Dia masih sangat jauh dibanding Gus Mus yang sudah bisa bijaksana dan berjiwa besar serta tidak rasis maupun diskriminasi. Hanya Gus Mus yang meneruskan perjuangan Gus Dur membela hak-hak minoritas, bukan Din Syamsudin.



KPK "TAMPAR" Fahri Hamzah soal Nazaruddin: Kalau bersih tak perlu risih

Tags


Merdeka.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempertanyakan sikap wakil ketua DPR Fahri Hamzah terkait pengakuan mantan bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin yang memiliki bukti korupsi nya saat menjadi wakil ketua Komisi III. Pengakuan Nazaruddin ditanggapi Fahri Hamzah dengan menyebut KPK telah bersekongkol dengan terpidana kasus korupsi Wisma Atlet tersebut.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah membantah tuduhan Fahri Hamzah tersebut. Legislator asal NTB itu dinilai berlebihan menanggapi tudingan Nazaruddin.

"Jadi kami justru mengatakan bahwa kalau tak terima sesuatu yang disampaikan Nazaruddin. Sebenarnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jadi kalau memang bersih, tak perlu risih," ujar Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (21/2).

Febri sendiri heran apakah sebenarnya Fahri memahami konsep Justice Collaborator yang kini menjadi status Nazaruddin. "Saya tidak tahu apakah yang bersangkutan memahami konsep Justice Collaborator dan konsep lain seperti pelaku bekerjasama dalam persidangan," ucapnya.

Mantan aktivis antikorupsi ini menilai pernyataan Fahri sebagai sesuatu yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia meyakini masyarakat bisa menilai mana fakta sebenarnya.

"Kami juga mengajak masyarakat telaah mana yang benar dan mana yang imajinasi mana yang ketidakbenaran yang berulang-ulang padahal sudah diingatkan mana data yang benar atau mana informasi yang tidak didasarkan pada fakta-fakta persidangan," katanya.

KPK akan menilai laporan Nazaruddin terhadap Fahri Hamzah secara objektif. KPK terbuka lebar akan mempelajari bukti-bukti yang dimiliki oleh Nazaruddin.

"Jadi tak perlu khawatir KPK akan objektif akan lihat kekuatan buktinya. Kalau perlu ditindaklanjuti akan ditindaklanjuti, sama seluruh info yang kita terima," ucapnya. [gil]




Minta Tak Tangkap Rizieq, Amien Rais: Jokowi Jangan Macam-macam

Tags


Suara.com - Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 yang juga Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional atau PAN, Amien Rais memperingatkan Presiden Joko Widodo dan aparat Kepolisian agar tidak mengganggu kepulangan buronan kasus pornografi Rizieq Shihab.

Hal ini disampaikan Amien dalam konfrensi pers persiapan menyambut kepulangan Rizieq di gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (20/2/2018).

‎"Pak Jokowi saya sampaikan hati-hati, Anda adalah lurah negeri ini, beri tahu aparat keamanan jangan jumawa, jangan takabur. Karena kami juga pemilik sah negeri ini, negeri ini milik kita semua, jadi jangan macam-macam," kata Amien.

Amien meminta aparat Kepolisian menghentikan kasus dugaan pornografi terkait chat sex dan foto-foto tak senonoh yang disebarkan lewat situs baladacintarizieq.com.‎ Ia pun membandingkan kasus dugaan pornografi Rizieq dengan prostitusi Hotel Alexis.

‎"Percakapan pornografi yang dituduhkan itu dibandingkan dengan prostitusi ala Alexis dan lain-lain, itu bukan seperseribu-nya," ujar dia.

Amien menilai pemerintahan Jokowi sengaja mengkriminalisasi Rizieq. Oleh sebab itu ia memperingatkan rezim yang berkuasa dengan mengklaim semua umat Islam di seluruh tanah air siap mendukungnya.

"Jadi saya pesan ‎rezim penguasa ini hati-hati, umat Islam itu tidak pernah mencari gara-gara. Tapi kalau Imam Besar-nya dihina, diplintir-plintir proses hukum untuk memojokkan imam besar kami ini, maka saya sudah mengatakan hati-hati. Jangan sampai saya mengatakan, I told you," ‎kata dia.




Selasa, 20 Februari 2018

BRAVO JOKOWI..... Pulang Besok, Novel Baswedan: Terima Kasih Pak Jokowi

Tags


Jakarta - Penyidik senior KPK Novel Baswedan berencana pulang ke Jakarta pada Kamis (22/2/2018) besok. Novel menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya selama ini, juga kepada Bapak Presiden, Pak Jokowi, yang telah membantu pengobatan saya selama saya di Singapura," ujar Novel seperti dalam video yang dibagikan sahabatnya, Dahnil Anzar Simanjuntak, Rabu (21/2).

Dahnil menyebut video itu direkam pagi ini. Novel tampak mengenakan kaos berwarna merah dilapisi jaket hitam.

Novel mengatakan kondisinya setelah operasi tambahan cukup membaik. Jeda waktu hingga operasi utama, disebut Novel, masih lama, sehingga dia memutuskan kembali ke Jakarta.

"Saya ingin menyampaikan bahwa minggu lalu saya telah berhasil dilakukan operasi tambahan karena mata saya tidak kunjung tertutup selaput sehingga operasi utama belum bisa dilakukan," ucap Novel.

"Sekarang setelah hasil operasi kemarin, mata saya sudah tertutup selaput walaupun perlu recovery. Oleh karena itu, mengingat jadwal operasi juga masih belum selesai, maka saya merencanakan untuk kembali ke Indonesia segera, besok, insyaallah," ujar Novel.

Novel mengalami teror penyiraman air keras di depan masjid di dekat rumahnya setelah menjalankan salat subuh pada 11 April 2017. Sejak saat itu, Novel harus dirawat di Singapura hingga mesti menjalani beberapa kali operasi untuk menyembuhkan kondisi matanya.

Hingga kini, koordinasi antara KPK dan Polri terus dilakukan, tapi pelakunya belum juga ditemukan. Polisi bahkan sudah menyebarkan sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan. Sementara itu, berbagai pihak mendorong Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) atas kasus yang menimpa penyidik senior KPK ini.

Baik keluarga maupun Novel berharap pelaku segera ditemukan. "(Harapannya) pelaku segera tertangkap dan terungkap. Barangkali kalau tunggu pelakunya tertangkap, (dia) nggak pulang-pulang (ke Indonesia)," ujar istri Novel Baswedan, Rina Emilda, Senin (19/2).




Senin, 19 Februari 2018

LUAR BIASA!!!! Ahok PK, Singa Gurun Bakalan Panik

Tags





Sembilan bulan lebih telah berlalu Ahok mendekam di penjara. Mantan orang nomor satu di DKI yang sangat ditakuti dan dibenci itu harus menelan pil pahit kehilangan kebebasannya dengan mendekam dibalik jeruji besi.

Harga dirinya porak poranda, kehidupannya hancur tak tersisa. Ia divonis dua tahun penjara atas tuduhan menista agama Islam.


Sekalipun sudah mendekam kurang lebih sembilan bulan lamanya, Ahok kini bangkit kembali mengajukan Peninjauan Kembali (PK) atas kasus yang menghancurkan karir dan hidupnya itu.

Mahkamah Agung telah menunjuk Majelis Hakim yang akan memproses permohonan Peninjauan Kembali (PK) dari Ahok. Rencananya jika disetujui sidang perdana akan digelar akhir bulan ini yaitu pada hari Senin tanggal 26 Februari 2018.

Semoga para Hakimnya bukan dari golongan kaum bumi peang binti bani micin seperti yang dulu itu. Karena kalau golongan mereka lagi yang jadi Hakim, maka keadilan hanya berdasarkan tuntutan aksi demo.

Dalam kasus yang menjeratnya, Ahok mereka nyatakan bersalah melakukan penistaan agama dan dihukum dua tahun penjara dan langsung ditahan.

Ahok tidak mengajukan banding karena Ahok paham betul bila dia mengajukan banding saat divonis dulu, maka hukumannya akan tambah berat, bisa-bisa lebih dari lima tahun penjara.

Itulah sebabnya kenapa Ahok menunggu momen yang tepat untuk mengajukan Peninjauan Kembali (PK). Inilah Ahok yang saya kenal, tidak mudah menyerah dengan strategi yang jitu dalam batok kepalanya.

Kenapa baru sekarang Ahok mengajukan kembali Peninjauan Kembali (PK)? Karena itulah strategi Ahok yang cerdas.

Ahok mengulur waktu untuk memberikan kesempatan kepada warga DKI dan rakyat Indonesia untuk menilai dan membuktikan sendiri bahwa kasusnya itu adalah murni rekayasa politik. Karena Ahok tahu Gusti ora sare.

Tidak ada langkah yang terlalu dini bagi Ahok dalam Peninjauan Kembali (PK) sekalipun momentum ini akan dimanfaatkan oleh tujuh triliun umat 212 yang menamakan diri mereka Alumni jilitan nomor togel itu untuk menyusun strategi menghantamnya lagi.

Ahok tentu saja sudah memiliki perencanaan dan strategi yang matang dalam kepalanya untuk bangkit kembali menyingsingkan lengan menyungsepkan kaum bumi peang itu dengan caranya sendiri.


Sekalipun ada kekuatan besar yang akan memanfaatkan momen Peninjauan Kembali (PK) ini untuk menjatuhkan Presiden Jokowi dengan tuduhan basi membela penista agama, saya yakin Ahok punya strategi yang matang untuk kick balik mereka.

Sekalipun tidak disetujui Peninjauan Kembali (PK) itu, Ahok juga nothing to loose karena tinggal secuill lagi juga dia bebas. Yang penting fight dulu melawan kedzoliman dan kesewenang-wenangan para lawan politiknya.


Ini adalah murni perjuangannya menegakkan keadilan, sehingga mata Indonesia dan mata dunia Internasional terbuka inilah kualitas Ahok yang sesungguhnya.

Orang benar meskipun dibenci pasti ada pembelaan dari Yang Maha Kuasa. Kubu lawan yang dulu menjatuhkannya dengan fitnah keji dengan jualan ayat dan ngancam mayat kini ketahuan belang mereka yang tidak becus dalam bekerja mengelola ibukota negara.

Kini semuanya terang-benderang. Borok mereka dibuka oleh Allah Yang Maha Adil. Lihat saja Jakarta jaman now di tangan gabener dan wahgabener ini, bukannya tambah baik tapi malah makin hancur dan amburadul. Ibukota negara sekarang sudah kayak tong sampah, hanya bikin malu Indonesia di mata dunia saja.

Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Meskipun ratusan ribu orang menganggap Ahok musuh, tapi ada ratusan juta orang yang mendukungnya karena NKRI butuh orang yang bersungguh-sungguh dan pekerja keras.

Rakyat Indonesia butuh sosok yang cerdas untuk membangun bangsa dengan bekerja tanpa kenal lelah demi kemaslahatan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Apapun isu-isu politik yang mengatasnamakan agama, Tuhan yang paling berperan dalam setiap langkah Ahok sekalipun Peninjauan Kembali (PK) ini tentu saja merupakan kabar gembira bagi para pasukan Wiro Sableng yang butuh nasi bungkus. Mereka bakal dapat proyek aksi-aksi demo berjilid-jilid lagi tiap kali sidang.

Selamat berjuang, pak Ahok. Semoga menang. Saya dan mayoritas rakyat di negeri ini mendoakan pak Ahok yang akan mendampingi pak Jokowi di periode kedua nanti.

Ini bukan hal yang mustahil karena bukan Jakarta saja yang memilih, akan tetapi Indonesia dan warga negara Indonesia di luar negeri yang memilih.

Pasti bakal seru kalau Ahok bebas lalu bertarung lagi melawan Anies Baswedan di pilpres 2019. Jokowi-Ahok vs Prabowo-Anies. Pasti gempar dan ramai.

Saran untuk Mahkamah Agung, sebaiknya Peninjauan Kembali (PK) dari pak Ahok segera disetujui. Dengan demikian maka si raja singa yang ngumpet di gurun pasti bakalan panik dan ngamuk-ngamuk sehingga buru-buru cari tiket promo buat balik ke Indonesia. Kan gampang diringkus, dan meringankan tugas polisi.

Kura-kura begitu.




HBOH VIRAL!!! Nazaruddin klaim punya bukti korupsi Fahri Hamzah, bakal diserahkan ke KPK

Tags




Merdeka.com - Muhammad Nazaruddin kembali bernyanyi terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan sejumlah pihak. Kali ini, mantan bendahara umum Partai Demokrat itu menyeret nama Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.

Dia mengaku memiliki sejumlah bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan politikus PKS itu. Menurutnya, korupsi itu dilakukan saat Fahri menjabat sebagai wakil ketua Komisi III DPR.

"Saya akan segera menyerahkan segera berkas ke KPK tentang korupsi yang dilakukan Fahri Hamzah ketika dia wakil Ketua Komisi III," ujar Nazar. Hal itu dia sampaikan usai memberikan kesaksian kasus korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (19/2).

Nazaruddin bahkan mengaku pernah secara langsung pernah memberi sejumlah uang kepada Fahri terkait tindak pidana korupsi. Dia juga sangat yakin dengan bukti-bukti yang dia miliki bisa membuat Fahri tersangka.

"Insya Allah dengan bukti yang saya serahkan cukup membuat Fahri tersangka. Saya serahkan uangnya, di mana dan berapa angkanya dia menerima beberapa kali," jelasnya.

Namun saat disinggung mengenai tindakan korupsi yang diklaim Nazar dilakukan oleh Fahri, mantan politikus Demokrat itu bungkam. [lia]



Minggu, 18 Februari 2018

Layakkah Pak Amien Rais Mendapatkan Peredikat Negarawan?

Tags




Semakin banyak tokoh yang berjiwa negarawan dalam sebuah negara maka semakin tinggi stabilitas nasional negara tersebut. Stabilitas nasional yang tinggi tentu saja akan mempengaruhi pertumbuhan dan kemajuan sebuah negara.

Stabilitas nasional adalah kestabilan atau situasi yang kondusif baik di bidang ideologi, politik, sosial dan budaya, maupun di bidang pemerintahan, keamanan, perekonomian, perdagangan, dan bidang-bidang lainnya.

Stabilitas yang tinggi sangat mendukung pemerintahan agar dapat berjalan dengan baik, rakyat bisa melakukan aktivitasnya dengan nyaman, dan program-program serta kebijakan pemerintah pun bisa terlaksana secara optimal.

Seorang negarawan boleh berasal dari mana saja atau mewakili bidang apa saja. Misalkan mewakili cendikiawan dan cerdik pandai, mewakili tokoh agama atau ulama, tokoh pemuda atau tokoh politik, dan sebagainya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, negarawan/ne.ga.ra.wan/n orang yang ahli dalam kenegaraan; ahli dalam menjalankan negara (pemerintahan); pemimpin politik yang secara taat asas menyusun kebijakan negara dengan suatu pandangan ke depan atau mengelola masalah negara dengan kebijaksanaan dan kewibawaan.

Amien Rais adalah seorang tokoh politik yang hebat. Seorang yang sangat mengerti bahkan ahli dalam kenegaraan. Bahkan mungkin beliau ahli dalam menjalankan negara atau pemerintahan sehingga beliau berani mencalonkan diri sebagai presiden dan juga selalu rajin mengkritisi pemerintah.

Beliau pernah menjabat sebagai ketua MPR-RI periode 1999-2004. Ketika itu jabatan tersebut merupakan sebuah jabatan yang sangat bergengsi, jauh melebihi ketua DPR-RI. Ketika itu MPR-RI masih merupakan lembaga tertinggi negara di negeri ini sebelum kemudian diturunkan menjadi lembaga tinggi negara sejajar dengan DPR-RI seperti sekarang.

Beliau merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 1998-2005. Beliaulah yang merintis dan membesarkan partai tersebut dari awal reformasi hingga saat ini sebagai Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN).

Beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk periode 1995-2000. Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Terbesar kedua setelah Nahdlatul Ulama.

Beliau juga dikenal sebagai tokoh reformasi'98. Bersama mahasiswa ikut mendobrak tirani rezim orde baru dan meruntuhkannya. Selain itu beliau juga dijuluki sebagai King Maker, yaitu seorang yang mempunyai andil besar dalam proses terpilihnya Gus Dur sebagai presiden. Sekaligus dalam melengserkannya juga.

Apakah Amien Rais layak mendapatkan predikat negarawan?

Orang yang ahli dalam kenegaraan seperti pakar hukum tatanegara atau eorang yang sudah pernah menjabat sebagai presiden menjalankan roda pemerintahan, jika orang tersebut tidak taat asas dalam mengelola kebijaksanaan dan kewibawaan maka orang tersebut tidak layak disebut sebagai negarawan.

Demikian juga seorang tokoh politik yang mendirikan, memimpin dan membesarkan sebuah partai atau organisasi politik dengan anggota dan simpatisan yang banyak tetapi jika tokoh tersebut tidak taat dalam mengelola kebijaksanaan dan kewibawaan maka orang tersebut tidak layak disebut sebagai negarawan.

Seorang negarawan adalah seseorang yang memberikan rasa adem dan sejuk ketika situasi memanas. Memberikan pencerahan ketika keadaan samar-samar dan gelap. Mempersatukan elemen-elemen dalam masyarakat ketika tercerai-berai.

Seorang negarawan rela mengorbankan jabatan, ambisi, gengsi dan apa saja demi negara. Bukan sebaliknya, rela mengorbankan negara dan demi ambisi dan kepentingan pribadinya.

Dikutip dari tribunkaltim.com, dalam sebuah acara talk show, Amien Rais berkata:

"Saudara-saudara, NKRI ini amat sangat rawan, jangan mengentengkan", ujarnya membuka.

"Saya pernah diberitahu pimpinan TNI pada waktu saya jadi Ketua MPR. Kalau ada gerakan separasi di satu provinsi saja, Insyaallah TNI-POLRI masih bisa mengatasi. Kalau dua provinsi separatisnya meledak (OPM dan GAM), keduanya sepakat untuk brutal bersama-sama, itu Indonesia bubar pak", ujar Amien.

"Tiga partai di pecah, partai besar dipecah, yang kedua dipecah, dan yang ketiga di pecah. Siapa yang memecah? ya yang memecah karena di dalamnya ada internal konflik tapi juga ada siluman yang kemudian memecah itu menjadi berkeping-keping", ujarnya.

"Ini betul-betul gak bertanggung jawab. Lihat kalau kita terpecah belah begini ditambah konflik agama yang sudah sangat rawan, itu mungkin usia NKRI ini tidak akan bertahan lama".

Begitukah cara berbicara seorang negarawan?

Silahkan jawab sendiri!



VIDEO VIRAL!!! Detik Detik ANIES BASWEDAN Dilarang PASPAMPRES Ke Podium Bersama JOKOWI

Tags



Kemenangan Persija atas Bali United menyisakan pertanyaan oleh netizen, dikarenakan beredar video Anies Baswedan Dilarang Mendampingi Jokowi untuk memberikan hadiah ke Pemenang Bahkan Hotman Paris, Fahri Hamzah dan Fadli Zon Turut berkomentar atas kejadian tersebut

Jumat, 16 Februari 2018

HEBOH VIRAL!!! Mengejutkan, Reaksi Firza Husein soal kabar kepulangan Rizieq Shihab

Tags



Merdeka.com - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, atau akrab disapa Habib Rizieq, saat ini masih berada di Arab Saudi sejak beberapa waktu terakhir. Rizieq bertolak ke Arab Saudi setelah terkandung dua kasus yang membuatnya harus berurusan dengan kepolisian.

Di Mapolda Metro Jaya, Rizieq menjadi tersangka kasus dugaan pornografi atas chat-nya bersama seorang wanita. Sedangkan di Mapolda Jabar, Rizieq menjadi tersangka kasus penghinaan lambang negara.

Berbulan-bulan tanpa ada kepastian Rizieq akan kembali ke Tanah Air. Namun akhir Januari lalu, pria berkacamata itu dikabarkan segera mendarat di Jakarta.

Kepastian itu disampaikan Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif. Menurutnya, Rizieq direncanakan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 21 Februari 2018.

"Bahwa pada tanggal 21 Februari 2018 kami seluruh alumni 212 akan mengadakan penyambutan HRS (Habib Rizieq Syihab) di Bandara Soekarno-Hatta," kata Slamet, dalam konferensi pers hasil Musyawarah Nasional (Munas) ke I Ulama, Tokoh dan Aktivis 212 di Masjid Al Ittihad, Tebet,Jakarta Selatan, Sabtu (27/1).

Kepulangan Rizieq akan disambut oleh anggota PA 212. Eggy Sudjana akan menjadi ketua panitia acara penyambutan Rizieq. Dia mengklaim, ada sekitar lima juta orang yang menyabut kepulangannya.

Pada Jumat (16/2) kemarin, beredar screenshot tiket kepulangan Rizieq dari Saudi. Dalam tiket itu tertera Rizieq akan terbang dari Saudi pada tanggal 20 Februari dan tiba di Jakarta tanggal 21 Februari.

Terkait gambar tiket yang ramai beredar di media sosial, Ketua Alumni Presidium 212, Umar Al Hamid, menegaskan hal itu tidak benar alias hoax. Menurutnya, belum ada kepastian kapan Rizieq tiba ke Tanah Air.

"Itu palsu. Kepastiannya dari Habib Rizieq sendiri belum memberikan kepastian," kata Umar.

Menurutnya, Rizieq sedang menunggu isyarat dari Allah SWT sebelum memutuskan benar-benar pulang ke Tanah Air.

"Beliau itu bukan tidak ingin datang. Beliau itu sangat kepengin datang. Tapi pasti ada sesuatu yang beliau tunggu. Apa yang beliau tunggu yaitu petunjuk dari Allah SWT," jelasnya di Roemah Rakjat di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (16/2) petang.

"Jadi untuk datang seseorang yang semacam Habib Rizieq ini kan menunggu isyarat. Tidak semudah yang kita anggap," tambahnya.

Soal kepulangan Rizieq ternyata sudah didengar Firza Husein. Firza menjadi salah satu tersangka kasus dugaan chat berbau pornografi yang juga menjerat Rizieq. Firza sudah pernah diperiksa di Mapolda Metro Jaya. Namun dia membantah tudingan yang ditujukan padanya

"Sudah dengar kepulangan itu, kabar lewat media dan beberapa kabar yang beredar dan beliau sudah komunikasi ke saya beberapa hari lalu terkait kepulangan itu," kata Kuasa Hukum Firza Husein, Azis Yanuar, kepada merdeka.com, Jumat (16/2).

Azis menambahkan, selain bertanya kebenaran kabar pulangnya Rizieq, Firza tak banyak berkomentar hal lainnya.

"Tidak ada, beliau hanya kroscek kabar kepulangan itu. Jika benar kita turut senang," sambungnya.

Terkait pulang atau tidaknya Rizieq ke Tanah Air, lanjut Aris, Firza hanya berharap kepolisian memberikan perhatian atas kasus yang sempat dituduhkan padanya.

"Supaya ada kejelasan bahwa tidak ada tindak pidana terkait kasus chat itu. Kita minta polisi segera menjelaskan, dan kasus ini tidak dilanjutkan karena dari hal-hal yang berjalan selama ini, sudah dijelaskan itu tidak benar, ini ada kejanggalan dan tidak layak dilanjutkan ke persidangan," kata Azis.

"Sehingga tidak ada lagi yang berbau kriminalisasi. Karena barang bukti yang ditemukan tidak ada urgensinya dengan kasus," lanjutnya.

Dia juga memastikan tidak ada keinginan dari kliennya agar Rizieq ikut diperiksa dalam kasus ini.

"Karena chatnya sendiri sudah dibantah, barang bukti juga tidak sesuai," jelas Azis.

Ditambahkannya, saat ini kondisi Firza juga dalam keadaan sehat wal'afiat. "Alhamdulillah bu Firza baik," tegasnya.

Sekadar diketahui, untuk kasus dugaan chat berbau pornografi, Firza disangka melanggar Pasal 4 ayat 1 juncto pasal 29 dan atau pasal 6 juncto pasal 32 dan atau pasal 8 juncto pasal 34 Undang-Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi.

Sementara Rizieq dijerat Pasal 4 ayat 1 juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 juncto Pasal 32 dan atau Pasal 9 juncto Pasal 34 Undang Undang RI nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. [rhm]



Coba Tebak, Habib Rizieq Jadi Pulang Atau Tidak? Gue Bilang Kagak

Tags




Artikel ini jangan dibikin taruhan ya. Rizieq pulang atau tidak??? Hehehehe……. Kita main tebak-tebak manggis saja. Ngga pake duit. Dosa atuh taruhan segala. Ngapain juga nambah-nambahin dosa gara-gara Rizieq. Ya khan.

Akhir-akhir ini santer tersiar kabar (lagi) Rizieq Shihab akan pulang ke Indonesia 21 Pebruari 2018 nanti. Rizieq yang sudah lama kabur ke Arab karena tak kuat menanggung malu akibat sex chatnya dengan Firza terbongkar ke publik memang serba dilema. Jika dia tetap di Indonesia, proses hukum kasus-kasusnya yang tak sedikit jelas akan dijalankan satu persatu oleh aparat penegak hukum RI.




Di sisi lain, kabur dalam jangka waktu lama ke Arab jelas butuh biaya banyak. Belum lagi perasaan rindu pada orang-orang terkasih, termasuk si itu tu, jelas menguras emosi dan perasaan Sang Imam Besar FPI. Galau abis pokoknya.

Aku jadi membayangkan Rizieq mengucapkan adegan dalam film Dilan 1990.


“Jangan rindu. Berat. Kamu ngga akan kuat. Biar aku saja,” kata Rizieq menggantikan Dilan.

Wakakakaka….. Inilah yang dinamakan sebagai buah simalakama. Pulang malu, tak pulang rindu. Bikin baper uiiiyyyy…..

Sejujurnya, Indonesia jauh lebih damai tanpa keberadaan Rizieq di tanah air. Bulan puasa dilalui dalam kondisi relatif tenang tanpa sweeping-sweeping brutal penuh kebenaran diri sendiri seperti yang selama ini sudah mereka lakukan. Acara Tahun Baru Masehi, Valentine sampai Tahun Baru Imlek juga relatif sepi dari gangguan manusia-manusia yang merasa memiliki Tuhan dan surga ini. Nyinyir beberapa memang masih ada. Harap dimaklumi, hobinya memang begitu sejak dulu. Namanya juga lulusan Universitas Monas. Semua sudah pada paham. Weka weka weka weka……..

Dengan keadaan seperti ini, saya pribadi lebih suka Rizieq tak usah kembali ke Indonesia. Toh dia pulang ke tanah air pasti akan melanjutkan kembali hobinya menghakimi orang dengan seenaknya sendiri, terutama orang-orang yang tak sama dengan dia, dalam hal ini beda keyakinan alias beda agama. Haiiizzzz…. Bikin hilang selera mengingatnya.

Sejak kabur ke Arab tanggal 25 April 2017 lalu, berarti sudah 10 bulan Rizieq meninggalkan anak buahnya. Sang Imam Besar tega juga ya meninggalkan anak-anaknya sekian lama. Pernah beberapa kali tersiar kabar Rizieq akan pulang ke Indonesia. Persiapan penyambutannya juga disiarkan besar-besaran. Faktanya sampai saat ini, berita kepulangan Rizieq hanyalah gosip semata. Tak pernah jadi kenyataan. Ngibul doang. Gertak sambal yang sama sekali tak ada rasa pedasnya. Ngga ada gregetnya. Ngga ada macho-machonya. Bagai makan sayur tanpa garam. Tawar. Hambar. Sama sekali ngga ada enaknya. Upppssss….. Kejam banget nih si penulis.

Sekarang mari kita analisa berbagai kemungkinannya.

Rizieq Pulang


• Jika Rizieq pulang, jelas polisi akan segera bertindak terkait kasus-kasusnya yang sudah beberapa kali dilaporkan, dipanggil dan mangkir. Mangkir booo…… Benar-benar tak sepadan dengan gelar-gelar yang sudah diberikan padanya selama ini. Akupun ogah membahasnya. Malu. Wakakakaka…….

• Firza yang selama ini berjuang sendiran menanggung malu dan bolak balik memenuhi panggilan polisi jelas takkan tinggal diam. Kemunculan Firza saat Rizieq pulang ke Indonesia jelas akan dinanti banyak orang yang kepo dengan hubungan mereka yang ngeri-ngeri sedap itu. It’s too hot gitu loohhhh. Cimiwwww…..


• Rizieq harus benar-benar menyiapkan mental baja saat pulang ke tanah air. Cibiran, hujatan bahkan hinaan pasti tak dapat dia elakkan mengingat selama ini kebiasaan Rizieq yang suka mencela orang lain tanpa punya perasaan. Bersiaplah Bib. Wekekekeke……

• Rizieq akan benar-benar pulang jika sang penyandang dana sudah tak sanggup lagi membayar biaya pelarian Rizieq yang tak murah di Arab sana.

Rizieq Tidak Pulang

• Jika Rizieq tidak pulang, berarti dia memang sudah menghitung ketidakpulangannya sebagai kemungkinan paling waras untuk posisinya saat ini yang sedang ditunggu banyak kasus berat. Bukannya kasus-kasus ringan tanpa dasar hukum yang jelas. Toh di sana Rizieq juga sudah nyaman ditanggung segala sesuatunya oleh sang penyandang dana.

• Jika Rizieq tetap di Arab sana, otomatis kasus-kasusnya ngambang tak ada kejelasan. Itu berarti poisisi Rizieq di mata pengikut-pengikutnya tetap sebagai pahlawan yang terzolimi. Bayangkan jika Rizieq pulang ke tanah air dan dipenjarakan gara-gara kasus chat mesum bersama perempuan yang bukan isterinya. Habib cabul dong. Aiiihhh…… malunya tuh dimana-mana. Tak kuaseeeee…….



Para pembaca bisa juga menambahkan kemungkinan-kemungkian yang lain di kolom disqus. Dari segala kemungkinan yang sudah saya tuliskan di sini, mari kita tebak bersama Rizieq pulang atau tidak 21 Pebruari 2018 nanti. Saya pribadi berpendapat Rizieq takkan pulang. Nyalinya tak seberani itu untuk menghadapi seorang Firza. Gelar Habib Mesum bin Cabul takkan pernah sanggup dia tanggung setidaknya untuk saat ini. Bagaimana menurut anda???




Mengapa Golkar Sebut Prabowo Tidak Akan Maju sebagai Penantang Jokowi? Simak Alasannya....

Tags




Sampai sekarang ,dari rilis berbagai hasil survei selalu menyebut Prabowo Subianto lah penantang terkuat Jokowi pada pilpres 2019. Hasil survei Indo Barometer teranyar yang dirilis pada 15 Pebruari 2018 menyatakan survei yang dilaksanakan 23-30 Januari 2018 mencakup 34 provinsi dengan responden 1.200 dengan margin of error sebesar 2,83 % dan tingkat kepercayaan 95 persen tetap menempatkan Jokowi pada posisi teratas.
Tingkat elektabilitas Jokowi saat ini 48,8 % sedangkan Prabowo berada pada angka 22,3 %.(detiknews,15/2/2018)

Selanjutnya walaupun belum dideklarasikan oleh Prabowo maupun oleh Gerindra bahwa mantan Pangkostrad tersebut akan maju pada pilpres nanti tetapi nuansa yang kuat untuk itu sangat terasa di Hambalang pekan lalu ketika dilangsungkan acara HUT Gerindra. Ditengah tengah kuatnya dugaan ,Prabowo akan menjadi penantang kuat Jokowi maka agak terkejut juga mendengar pernyataan seorang petinggi Golkar tentang hal ini.

Petinggi Golkar yang beri pernyataan itu adalah Nusron Wahid. Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar itu menyatakan " Saya yakin lawannya Jokowi bukan Prabowo" . Seperti diberitakan Kompas.com ,15/2/2018,Nusron menyatakan Jokowi tak akan berhadapan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pemilu 2019.

Namun saat ditanya alasan dari keyakinan tersebut,Nusron menjawab dirinya hanya sekedar meyakini berdasarkan insting politik yang dimiliki.
" Intinya saya meyakini ,dan kami sudah persiapan.Lawannya Pak Jokowi bukan Pak Prabowo",ujar Nusron. Prediksi Nusron ini memang belum bisa dianggap sebagai pandangan resmi Partai Golkar tetapi kalimatnya yang menyatakan " kami sudah persiapan,lawannya Pak Jokowi bukan Pak Prabowo". ,mengisyaratkan adanya skenario yang telah disiapkan Golkar menghadapi figur lain yang akan menjadi penantang Jokowi.

Seperti yang diperlihatkan beberapa hasil survei ,belakangan ini memang terlihat tingkat elektabilitas Prabowo selalu berada pada kisaran 22 %. Artinya tidak ada pergerakan suara yang menunjukkan trend kenaikan. Untuk ke depan juga belum terlihat adanya faktor faktor yang signifikan yang akan meningkatkan tingkat keterpilihan mantan Pangkostrad tersebut.

Kemudian kalau dicermati ,ada kekuatan politik yang belum mampu ditembus Jokowi yakni Alumni 212 dan kekuatan ummat Islam lainnya yang merasa tidak nyaman dengan berbagai kebijakan Jokowi selama ini. Memang belum dapat dipetakan seberapa besar kekuatan tersebut tetapi diyakini potensi politik yang dimiliki kelompok ini cukup besar juga.

Tentunya mengemuka pertanyaan apakah Prabowo dapat mendekati kelompok ini dan kemudian memberi dukungan politik kepada nya?.
Pada awalnya mengemuka anggapan bahwa Prabowo sangat dekat dengan kelompok ini.Tetapi beberapa kejadian belakangan ini terutama yang berkaitan dengan Pilkada serentak 2018 ,memunculkan kesan ,saat sekarang ini Alumni 212 sudah kurang dekat dengan Prabowo.

Hal ini terlihat antara lain dengan tidak dicalonkannya La Nyalla oleh Gerindra pada pilgub Jawa Timur.Di Provinsi ini,Gerindra justru mendukung pasangan yang diusung PKB-PDIP yakni Syaifullah Yusuf -Puti Guntur Sukarno Putra.

Kemudian juga pernah mengemuka ucapan dari tokoh Alumni 212 yang menyatakan ada 5 sosok yang disampaikan kepada Gerindra,PKS dan PAN untuk diusung pada pilkada serentak 2018 ,namun satu pun dari sosok yang diajukan itu tidak ada yang dicalonkan oleh ketiga partai politik tersebut.
Kalaulah benar anggapan bahwa Alumni 212 merupakan kekuatan politik yang layak diperhitungkan maka wajar menebak ,siapa tokoh yang masih dekat dengan kelompok ini.

Dalam pandangan saya, tokoh yang masih dekat dengan kelompok ini ada dua ,yakni Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo. Karenanya bukan tidak mungkin Koalisi Gerindra,PKS dan PAN akan mengusung salah satu diantara 2 tokoh tersebut pada pilpres nanti.

Kemudian menarik juga untuk mengingat ucapan Amien Rais beberapa waktu yang lalu yang meminta agar PAN tidak mengusung Jokowi tetapi juga belum tentu mengusung Prabowo.

Mengacu kepada ungkapan Nusron Wahid yang diutarakan sebelumnya maka kemungkinan besar Golkar sudah menpersiapkan skenario ketika Jokowi tidak berhadapan dengan Prabowo tetapi justru akan bertarung dengan Anies Baswedan atau Gatot Nurmantyo pada tahun 2019 nanti.
Yang dikemukakan ini hanyalah sebatas dugaan dugaan semata.

Salam Demokrasi!




PKS Membantah dan Fahri Hamzah Sedih

Tags




Partai Keadilan Sejahtera atau PKS membantah pernyataan Fahri Hamzah, Wakil Ketua DPR RI yang sudah dipecat dari keanggotaan PKS. Sebelumnya Fahri di sini mengatakan PKS mengajukan diri sebagai cawapres Presiden Jokowi untuk Pilpes 2019.

"Saya dengar ada gerakan pengen jadi wakil Pak Jokowi, sedih saya dengernya itu," ujarnya, dan Fahri Hamzah sedih, tapi kesedihan Fahri tadi dibantah oleh Wasekjen PKS Mardani Ali Sera.

Entah mengapa Fahri sedih, padahal ia sudah dipecat dari PKS. Apakah Fahri Hamzah seorang yang melankolis atau semacam itu?

Menurut Wasekjen PKS Ali Sera, justru partainya ingin mengganti Jokowi sebagai presiden, dan semangat pula untuk menggantinya dengan sosok lain. Ya, boleh saja semangat, tapi tidak ada salahnya untuk introspeksi atau melihat kemampuan diri guna menunjang semangat tadi. Asal semangat, namun kemampuan diri tak cukup atau lemah kan sama juga boong.

Selain itu, masalah PKS ingin mengajukan calonnya sebagai cawapres Jokowi pada Pilpres 2019 nanti, terlepas benar atau tidaknya masih tergantung Presiden Jokowi juga. Anggaplah benar, tapi kalau Presiden Jokowi ogah atau tak mau cawapresnya dari PKS, mau bilang apa?

Fahri Hamzah sedih dan mengatakan PKS sepatutnya berani mencalonkan tokohnya sebagai capres, karena PKS adalah partai yang turut memperjuangkan reformasi.

"PKS ini kan generasi reformasi. Harusnya berani jadi presiden. Pak Jokowi aja berani jadi presiden, masak kita nggak berani. Kita kan demo-demo, berdarah-darah di jalan. Nah makanya saya dukung Pak Anis," ucapnya.

Kalau diingat-ingat, saat reformasi tahun 1998 lalu kayaknya gak ada deh PKS. Partai yang ada saat itu hanya tiga, yaitu Golkar, PDI, dan PPP. Masyarakat pun tahunya mahasiswa yang paling berperan pada saat reformasi tahun 1998 tanpa embel-embel PKS atau partai politik lainnya. Mungkin Fahri Hamzah lupa saking sedihnya tadi.



Ups, Muka Manis Anies-Sandi Kena Tampar! Gak Kebayang, Kan?

Tags





Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta banjir lagi, pada Kamis (15/2/2018). Di mana dan bagaimana wajah manis Gubernur Anies melihat genangan demi genangan di Ibu Kota?


Untuk urusan banjir kata-kata, mungkin saja Anies Baswedan bisa mengurusnya. Pasalnya, dia adalah ahli tata kata. Sampai-sampai lapangan kerja saja terkesan akan tergantikan oleh lapangan kata. Maklum, Gubernur pilihan JKT-58 ini memang bukan sosok gila kerja seperti Ahok, pendahulunya. Jago berkata-kata alias gila kata memang iya. Tidak heran bila banjir pun disinyalir warga net hendak diundang ke Balai Kota untuk diajak musyawarah dan mufakat.

Sayang, banjirnya seolah tidak paham dengan maksud Anies ketika menerangkan sunatullah. Karena ketidakpahaman si banjir, kini malah kembali lagi rajin membuat genangan penuh kenangan.

Pasalnya, untuk banjir 15 Pebruari 2018, beberapa jalan di dekat Istana Negara, tempat Presiden Jokowi berkantor turut terendam. Selain, jalan-jalan protokol dan pusat bisnis, seperti Jalan Boulevard, Kecamatan Kelapagading, Jakarta Utara.

Buruknya sistem drainase dan pompa yang tidak berjalan baik, disinyalir menjadi biang banjir. Namun, hal ini pantas dimaklumi karena bagi Anies, memompa genangan air tidak sesuai sunatullah. Air hujan itu harus masuk ke dalam perut tanah. Sayangnya, ya di atas tadi, air hujan di Jakarta ternyata tidak mendengar kata-kata manis Gubernur Anies. Alias tidak mau mengikuti sunatullah.

Besar kemungkinan, air hujan baru mau taat mengikuti sunatullah setelah mendapat teriakan tujuh juta pasukan langit yang berkumpul di Monas. Layak ditunggu keterlibatan tujuh juta pasukan langit andalan Wakil Gubernur Sandiaga Uno untuk mengatasi banjir Jakarta.

Sayangnya, hingga tiga kali kebanjiran, tujuh juta pasukan langit tidak kunjung datang ke Jakarta untuk menasihati banjir supaya mengikuti sunatullah. Sungguh patut disayangkan, mengapa tujuh juta pasukan langit itu tega Gubernur Anies dan wakilnya kena tampar.

Adalah Ketua Komisi D DPRD DKI Iman Satria yang mengatakan kalau muka Anies-Sandi kena tampar. Sekalipun tamparan demi tamparan itu kurang terstruktur, sistematis dan masif. Menurut Iman, orang yang menampar muka Anies-Sandi itu adalah Teguh Hendrawan. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI.

’’Ini mestinya sudah bisa diantisipasi. Ini Teguh sama saja menampar muka Anies-Sandi sebagai pucuk pimpinannya,’’ kata Iman di Jakarta, 15 Pebruari 2014 seperti dilansir tribunnews.com.


Seharusnya, kata Iman, Dinas SDA sudah bisa memprediksi karena sekarang intensitas hujan sedang tinggi-tingginya. Iman pun berpendapat bahwa banjir kali ini merupakan kegagalan Kadis SDA, Teguh Hendrawan. Dia menjelaskan banjir yang melanda Jakarta tidak dapat dilepaskan dari buruknya kualitas sistem drainase. Belum lagi, banjir kali ini bukan kiriman dari hulu atau kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

Artinya, banjir yang terjadi oleh karena sistem drainase dan pompa tak mampu mengatasi tingginya intensitas hujan lokal. Padahal, kata Bendahara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI itu, permasalahan ini sudah sangat sering dibahas saat rapat kerja bersama Komisi D DPRD DKI.


"Apakah, jika dengan curah hujan tinggi kali-kali di Jakarta bisa menampung. Kemudian, bagaimana dengan sistem drainase di semua wilayah ibu kota. Jawaban teguh baik. Ini buktinya banjir akibat drainase buruk. Di tambah pompa tak berfungsi dengan baik,’’ ketus Iman.

Untunglah, setelah berkata ketus, politisi Gerindra ini pun menyayangkan sikap Teguh. Mengapa masalah utama yang menyebabkan banjir di atas justru tidak dijadikan program utama jangka pendek maupun panjang Dinas SDA DKI dalam menangani banjir. Menurut Iman, Kepala Dinas SDA DKI berhasil mempermalukan Pemprov DKI.

’’Ini sama saja bikin malu Pemprov DKI. Jadi, memang Anies-Sandi mesti tegas pada Teguh. Jangan, hanya kasih janji-janji saja,’’ ucap Iman kelihatan tegas.

Entah bagaimana rasanya Anies-Sandi kena tamparan keras dari Teguh Hendrawan. Akankah tamparan dari Teguh menjadi tamparan yang terakhir? Atau akankah secara sistematis dan masif, Anies-Sandi masih menerima tamparan hingga gamparan? Mungkin JKT-58 dalam bimbingan dan arahan Bik Narti yang lebih tahu.

Pasalnya, gubernur seiman dan santun ini lebih rajin mengajak bicara banjir hingga mendekati Istana Negara, ketimbang mengantisipasi banjir dengan program kerja yang jelas. Daripada berprogram kerja, gubernur yang satu ini memang lebih terbuktimemilih berprogram kata supaya banjir mengikuti sunatullah.



Kamis, 15 Februari 2018

Mahfud MD: Agama Itu Pembawa Damai. Adalah Salah Anda Beragama Jika Hidupmu Tidak Damai

Tags





Adalah seorang Prof. Dr. Mohammad Mahfud M.D., S.H., S.U. lahir di Sampang, Madura, Jawa Timur, 13 Mei 1957. Beliau pernah menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi RI yang ke 2 (2008-2013). Sebelumnya beliau pernah menjadi anggota DPR, Menteri Hukum dan Perundang-Undangan, serta Menteri Pertahanan RI pada Kabinet Persatuan Nasional, Beliau meraih gelar Doktor pada tahun 1993 dari Universitas Gadjah Mada. Sebelum diangkat sebagai Menteri, beliau adalah pengajar dan Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta.

Dengan semua gelar dan kiprah yang malang melintang di dunia hukum Indonesia, bukanlah suatu yang berlebihan jika beliau dianggap sebagai pakar hukum tata negara Republik Indonesia. Aset berharga bangsa Indonesia tentunya. Beliau adalah anak bangsa yang punya pengalaman komplit karena pernah merasakan satu persatu secara lengkap jabatan eksekutif, legistatif dan yudikatif. Orang semacam Pak Mahfud ini jelas langka ditemui di Indonesia.


Jujur selama ini saya sangat respect terhadap sikap beliau, terutama dalam menyikapi perbedaan agama. Beliau tak segan mengkritik siapapun juga, termasuk yang seiman dengan beliau. Beberapa akan saya sertakan cuitan Pak Mahfud di Twitter.

Sindiran beliau terhadap perempuan bercadar di Balikpapan yang meminta foto bersama terasa begitu mengena walaupun ada sisi gelinya juga. Dalam bahasa sehari-hari yang saya terjemahkan dalam versi saya, "Ibu ini maunya apa??? Wajah tertutup cadar tapi minta berfoto. Trus apa gunanya berfoto kalau tertutup begitu wajahnya??? Apa yang mau dilihat???."



Ada juga cuitan beliau tentang polemik haram atau tidaknya merayakan Tahun Baru Masehi. Dengan jenaka beliau menyindir orang-orang beragama jaman now yang hobi mengharam-haramkan segala sesuatu kecuali dirinya sendiri dan golongannya. Weka..weka..weka....



Tak berhenti sampai di situ saja, pernyataan tegas Pak Mahfud soal sistem baku Khilafah yang tak ada dalam Quran dan Hadits semakin membuat saya kagum dengan keberanian beliau menyatakan kebenaran, sekalipun itu berarti harus menentang arus melawan saudara-saudara seimannya sendiri.



Dan kekaguman saya semakin bertambah saat acara ILC, Selasa, 13 Pebruari 2018. Dengan tegas Pak Mahfud menyatakan bahwa:


"Agama itu pembawa damai. Adalah salah anda beragama jika hidupmu tidak damai."

Ditengah gencarnya kebiasaan saudara seiman Pak Mahfud yang gampang sekali mengucapkan kata haram, kafir, salah dan bid'ah pada orang lain, Pak Mahfud justru mengajak kaum beragama agar jangan bersikap terlalu ekstrim. Fanatik itu penting sebagai modal untuk beragama dengan baik. Tetapi ekstrim dan radikal itu tidak boleh. Demikianlah yang disampaikan Pak Mahfud.

Beliau juga mengatakan:


"Agama apapun, bahwa perbedaan itu adalah ciptaan Tuhan sendiri. Oleh sebab itu, siapa yang tidak setuju dengan perbedaan, ia melawan Tuhan."

Woooowww….. Aku sangat terharu dengan pernyataan tegas tapi sangat menyentuh ini. Semua yang dikatakan Pak Mahfud memang benar adanya. Perbedaan alias pluralisme alias keberagaman atau kemajemukan diciptakan oleh Tuhan itu sendiri. Lantas kenapa kita terus-terusan mempermasalahkan perbedaan yang ada??? Lucunya lagi, saya menemukan ajakan untuk memerangi Pluralisme di Jogja. Dan itu sudah terjadi sejak tahun 2014.



Mengerikan. Perang melawan pluralisme berarti perang melawan Tuhan sebagai Sang Pencipta perbedaan itu sendiri. Tragisnya, oknum-oknum ini melakukan tindakan-tindakan yang sama sekali tidak memancarkan kedamaian dan kasih Tuhan dengan mengatasnamakan Tuhan dan agama. Parah banget khan jadinya. Entah maunya apa. Tuhan dilawan dengan mengatasnamakan Tuhan itu sendiri. Agama dibela tapi dengan cara menampilkan agama itu sebagai sesuatu yang sangat mengerikan. Bunuh, hajar, bakar, penggal dan hancurkan begitu mudahnya keluar dari mulut mereka.

Baru-baru ini, Kementerian Agama RI sudah merumuskan enam rumusan Pandangan dan Sikap Umat Beragama tentang Etika Kerukunan Antar Umat Beragama yang dirumuskan oleh 250 pemuka agama dari berbagai daerah di Indonesia yang tergabung dalam Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa, bersama Presiden Joko Widodo, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan Peradaban Din Syamsuddin di Istana Bogor. Isinya adalah sebagai berikut:
Setiap pemeluk agama memandang pemeluk agama lain sebagai sesama makhluk ciptaan Tuhan dan saudara sebangsa.



Setiap pemeluk agama memperlakukan pemeluk agama lain dengan niat dan sikap baik, empati, penuh kasih sayang, dan sikap saling menghormati.


Setiap pemeluk agama bersama pemeluk agama lain mengembangkan dialog dan kerjasama kemanusiaan untuk kemajuan bangsa.



Setiap pemeluk agama tidak memandang agama orang lain dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mencampuri urusan internal agama lain.


Setiap pemeluk agama menerima dan menghormati persamaan dan perbedaan masing-masing agama dan tidak mencampuri wilayah doktrin/akidah/keyakinan dan praktik peribadatan agama lain.


Setiap pemeluk agama berkomitmen bahwa kerukunan antar umat beragama tidak menghalangi penyiaran agama, dan penyiaran agama tidak menggangu kerukunan antar umat beragama

Aku terharu dan sangat menghargai langkah cepat yang diambil pemerintah dalam menangani kasus teror kepada pemuka agama yang sedang marak akhir-akhir ini. Semoga pesan-pesan yang sangat indah ini bisa sampai pada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Untuk Indonesia yang lebih baik lagi tentunya.

Sebagai penutup, saya ingin mengutip kata-kata Pak Mahfud MD lagi.


"Jika Tuhan mau, Tuhan bisa ciptakan semua manusia sama. Tapi Tuhan berkata, "SAYA sendiri yang menciptakan kamu berbeda agar maju bersama. Bukan untuk bertengkar apalagi terpecah belah."

Bagaikan kepingan-kepingan puzzle yang berbeda bentuk dan warna, tapi semuanya saling melengkapi jika disatukan dan disandingkan bersama. Menjadi kekuatan utuh yang bermakna dan berguna dalam keindahan.

Terima kasih Pak Mahfud untuk pencerahan yang sangat indah ini. Sekalipun saya pribadi bukan penganut agama Islam, saya setuju sepenuhnya dengan pendapatmu. Sebab, tak ada siapapun dan tak ada apapun juga yang bisa melawan hukum kasih. Sebab sudah jelas pula ada tertulis dalam Alkitab, 1 Korintus 13:13


"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih."

Ayo Indonesia, mari kita kembali pada jati diri kita yang sesungguhnya. Kita manusia diciptakan Allah serupa dan seturut gambarNYA yang adalah kasih. Itu artinya, sudah sepantasnya dan selayaknya jika kita hidup saling mengasihi dengan siapapun juga tanpa terkecuali. Sebab TUHAN ITU KASIH, dan kita semua adalah ciptaanNYA

Mari mengasihi. Spread HIS love to the world. Amin. Terpujilah Tuhan.