Jumat, 02 Februari 2018

Gua Semakin Mau Muntah dengan Kata-kata Gubernur Baru Itu

Tags




Sebetulnya gua ndak perduli dengan Ahok kalah atau Anies menang. Sebab gua bukan warga DKI, gua ndak ngurus siapa yang menang. Meskipun gua juga mengikuti proses pilkadanya via media. Termasuk meng-amin-kan yang mengatakan bahwa kemenangan Anies adalah kemenangan kampanye berbau SARA yang sangat-sangat biadab. Dimana baru pertama kali ada masjid dijadikan wahana politik dengan menolak orang meninggal disholatkan. Sungguh suatu hal yang akan tercatat satu-satunya dalam sejarah yang pertama kalinya dalam proses kampanye pilkada dengan biadab-nya menolak men-sholatkan seorang mayat demi kepentingan politik. tragis memang, seorang calon yang notabene terdidik didukung oleh politik yang diluar kepatutan adab.

Gua ndak ngurus masalah itu, biarkan masyarakat dan bangsa ini yang akan mencatatnya dalam sejarah perpolitikan negeri ini.

Saat ini gua sedang tergelitik dengan celotehan gubernur baru itu, sebenarnya sudah banyak kali celotehannya yang ngalor-ngidul ndak karu-karuan, banyak ndak nyambungnya, dan gua banyakan ndak ambil pusingkan selama ini sebab gua bukan pengagumnya (karena tidak ada hal yang mengagumkan dari dirinya selain bungkus dan casing yang dibuat-buat seolah-olah intelek dan akademisi).

Apakah itu artinya gua benci kepadanya ?

No !!! Gua tidak membencinya. Gua hanya semakin mau muntah saja mendengar celoteh opini-opininya. Sebab banyakan joko sembung nggowo golok, banyak ora nyambung GOLBOK.

Oke langsung saja gua sadur celotehan terbarunya yang bikin mau muntah gua, nihhh......

"Yang menarik, tolong garis bawahi, RA Kartini tidak pernah menjadi bidan. RA Kartini tidak pernah mendidik bidan, RA Kartini menuliskan pikiran dengan kata-kata,"

"Hari ini sering sekali kita menganggap yang penting kerja, kata-kata tidak penting. Saudara sekalian, RA Kartini adalah bukti paling otentik bahwa Budi Kemuliaan hadir karena kekuatan kata-kata. Jangan pernah remehkan kekuatan kata-kata,"

Gua cuman mau nanya, sebab gua rasa ini juga "joko sembung mbawa golok", anda itu RA Kartini opo gubernur om ?

Jika om menganggap kerja tidak penting, ya sudah seluruh ASN dan pekerja di DKI ndak usah kerja karena ndak penting. Cukup semua berkata-kata saja setiap hari, biar seperti si om yang ndak bisa kerja tapi bisanya berkata-kata.

Biar DKI maju dan hebat, cukup pakai kata-kata saja, sebab kerja itu tidak penting.

Joko sembung mbawa golok, GOLBOK lu !!!

*

Salam NggantheNg KeceboNg NdesoOo.

AAA^NhuzQ



Artikel Terkait


EmoticonEmoticon