Rabu, 07 Februari 2018

HEBOH VIRAL!!! Moeldoko Bungkam Zaadit CS Dengan Pencapaian Jokowi, Maju Terus Pak Moel!

Tags






Tanggapan Moeldoko sebagai mantan mahasiswa UI mengenai aksi kartu kuning adalah "biasa saja". KSP alias kepalas staf kepresidenan ini seolah sedang menertawakan aksi Zaadit. Moeldoko menganggap ada kekurangan dari informasi yang penuh pemerintahan Joko Widodo. Pak Moeldoko berikan sejumput paparan informasi yang dikerjakan oleh Joko Widodo. Apakah “sejumput” pencapaian Jokowi-JK dalam tiga tahun pemerintahannya, yang membuat mata kita sedikit lebih terbuka?


Dalam tiga tahun saja, presiden Joko Widodo bisa bangun ribuan kilometer jalan.

Kuota haji hanya dalam 3 tahun, bisa dinaikkan dari 168 ribu jadi 221 ribu.

Dana desa tahun 2012 20,8T, 2016 46,9 T, 2017 60 T. Kurang apa lagi?

Kartu Indonesia Sehat alias KIS dari 2015 20,3 T, meningkat jadi 25 Triliun di 2017.

Program keluarga harapan, 6,4 T jadi 11,3 T di 2017.

Kartu Indonesia Pintar alias KIP juga mengalami kenaikan yang ada.

Reformasi agraria dalam tempo singkat, presiden bisa sediakan 1,4 juta sertifikat.

Nikmat apa lagi yang kau dustakan?

Dari sejumput paparan informasi tersebut, rasanya banyak orang yang benar-benar mengakui bahwa Joko Widodo berhasil membangun indonesia. Ini adalah sebuah pembahasan yang luar biasa jelas dari kepala staf kepresidenan.


Namun ada saja ketua BEM dari ITB yang mengkritik Adian Napitupulu yang mengatakan “harus ada legitimasi moral dalam berpendapat”. Nah. Bagi saya, ITB mulai sebelas duabelas dengan UI. Mahasiswa yang terlalu banyak berteori. Live in yang dianggap tidak memperkuat legitimasi moral, justru semakin membuat Adian Napitupulu berada di atas mereka. Mereka jelas-jelas mulai melarikan diri dari realita.

Bahkan pihak UI menyesalkan kejadian BEM UI itu. Interupsi yang dilakukan Zaadit menjadi sebuah hal yang tidak jelas dan tidak pantas dilakukan. Apalagi sudah diagendakan. Jadi sebenarnya jauh lebih baik jika hal tersebut disampaikan setelah pertemuan. Apakah siswa dimanfaatkan atau memanfaatkan?

Najwa mempertanyakan bahwa Desmond dari F-Gerindra, apakah momen mahasiswa ini dimanfaatkan oleh Gerindra atau yang lain? Fadli Zon sebagai kader partai, membuat sajak peluit pun dianggap sebagai individu.

Moeldoko tidak bisa membangun sebuah negara yang begitu besar seperti seolah-olah membalikkan tangan. Semua punya tahapan yang jelas dan konkrit. Moeldoko mengajak kita melihat data, harus ada imajinasi yang kosong. Kemampuan untuk memahami apa yang dikerjakan oleh orang lain harus dilakukan.

Perwakilan Trisakti pun mengakui bahwa media pun tidak menjadi sebuah data valid yang bisa diambil. Dari sini kita melihat bahwa Trisakti pun memberikan tekanan kepada BEM UI, Zaadit. Adian Napitupulu pun mengajarkan bahwa mahasiswa yang harus lahir dari rahim rakyat. Sekarang jadi debatable. Kartu kuning itu legitimasinya kapan? Perjuangan itu bukan dari fasilitas negara!
Plak!

Presiden Joko Widodo pun menganggap hal ini biasa saja, dan mungkin akan mengajak Zaadit ke Asmat. BEM UI mengadakan penggalangan dana, SETELAH di-skakmat oleh Joko Widodo. Rencana ke Asmat kabarnya sudah menjadi rencana yang belum dikerjakan. Namanya saja idealisme mahasiswa, menolak ya menolak. Tanpa adanya sebuah kejelasan, itulah mahasiswa.

Acara mata Najwa ini benar-benar menguliti habis apa yang menjadi idealisme Zaadit. Sampai saat ini kita melihat bagaimana Moeldoko benar-benar dengan data mengatakan hal tersebut dengan jelas. Tepat kata Adian, tanpa adanya sebuah “konteks”, teori tersebut tidak ada legitimasi moral yang jelas. Mengapa saya bisa mengatakan bahwa Adian ini cerdas? Jelas karena ia benar-benar lahir dari rahim bangsa. Inilah yang menjadi semangat kaum mahasiswa zaman old.

Mahasiswa saat ini sudah terlalu nyaman dengan apa yang ada di depan mata, sehingga Zaadit sendiri pun hanya bisa mengeluarkan teori-teori tidak jelas. Asmat, menjadi polemik yang ditunggangi oleh politisi-politisi dan para elit busuk yang ada di Indonesia.

Zaadit membiarkan punggungnya menjadi tumpuan para politisi busuk dan gerombolan si berat yang ingin menjatuhkan presiden Joko Widodo. Buka matamu, hai mahasiswa! Jangan ingin ditunggangi oleh siapapun, termasuk politisi busuk yang ada!

Betul kan yang saya katakan?




Artikel Terkait


EmoticonEmoticon