Selasa, 30 Januari 2018

VIDEO VIRAL!!!!! MENGEJUTKAN, WARGA DKI JAKARTA MINTA ANIES DIPECAT KARENA HAL INI..

Tags


WARGA DKI JAKARTA MINTA ANIES DIPECAT KARENA HAL INI..


Sabtu, 27 Januari 2018

Alumni 212 Kembali Menuduh Jokowi Dengan Sangat Kejam

Tags





SEWORD.COM - Sebenarnya bosan juga membahas ulah mereka-mereka ini. Tapi kalau tidak dibahas maka akan menggiring opini menuju sesat pikir.

Alumni 212 kembali menuduh Jokowi dengan tuduhan yang sangat keji. Kenapa keji, akan saya bahas di bawah ini berdasarkan pernyataan Eggy di Detik.com.


"Imbauan ini saya lebih tujukan kepada Presiden Jokowi karena kepolisian cuma aparat yang juga diperintah presiden. Tak mungkin polisi bertindak sendiri kalau tidak ada koordinasi dengan presiden."

Setelah menuduh pemerintah melakukan kriminalisasi ulama, kini mereka menuduh Jokowi melakukan intervensi hukum. Presiden memang memerintah bawahan, tetapi tidak seperti Rizieq memerintah Firza untuk buka baju, seperti yang ada di chat mesum itu. Kalau presiden memerintah demi kepentingan pribadinya, maka kepolisian berhak untuk menolak.

Perintah Presiden yang dilaksanakan bawahannya adalah perintah yang sesuai UU. Dengan demikian dalam hal penegakan hukum, kepolisian melaksanakan tugas pun berdasarkan UU, bukan berdasarkan perintah pribadi presiden.

Misalnya nih. Presiden menginginkan Eggy dipenjarakan saja, karena mulutnya bau menyan. Lalu presiden memerintahkan kepolisian. Karena tidak ada alasan yang tepat dan masuk akal atau tidak ada bukti-bukti pelanggaran hukum yang cukup, maka kepolisian tidak akan memproses. Itu bisa saja.

Kepolisian juga menangani kasus pelanggaran hukum bukan berdasarkan pesanan siapa pun - karena mereka bukan kacung - melainkan berdasarkan UU. Maka siapa pun yang terindikasi melanggar hukum dan ada bukti yang cukup, harus diproses secara hukum. Ingat tanpa terkecuali.

Lah kalau Rizieq ternyata terindikasi melakukan pelanggaran hukum - pelecehan terhadap Pancasila, penghinaan terhadap agama lain, penghinaan terhadap presiden, terduga kasus pornografi, dan lain-lain - maka pantas untuk diproses hukum. Bahkan seorang pimpinan DPR pun diproses, apalagi hanya seorang Rizieq. Emang Rizieq itu siapa (di hadapan hukum)?

"Kalau Presiden Jokowi menghendaki kedamaian dalam berbangsa dan bernegara, hentikan kriminalisasi pada ulama dan dimungkinkan HRS pulang dengan aman!” (Detik.com)

Jokowi memang menghendaki kedamaian dalam berbangsa dan bernegara. Itu sangat tepat. Anda 100. Justru karena itu, maka presiden mendukung tindakan kepolisian untuk menindak siapa pun yang melakukan pelanggaran hukum dengan tidak terkecuali, entah itu imam besar, entah pastor, bhiku, pendeta, pejabat, perampok, dll. Untuk mencapai kedamaian dalam berbangsa dan bernegara, semua warga negara harus sama di hadapan hukum.

Termasuk Rizieq, kalau diduga melakukan pelanggaran hukum, maka harus diproses hukum. Memproses hukum Rizieq tidak sama dengan memproses hukum ulama. Memproses hukum Rizieq sama dengan memproses hukum seorang pengedar narkoba, penista agama, penghina Pancasila, perampok, pencuri, pembunuh, pemerkosa, dan lain-lain, yaitu sama-sama menegakkan hukum demi keadilan.

Lagian kalau Rizieq mau pulang, ya monggo mulio. Tidak ada yang melarang. Justru kepolisian dan seluruh rakyat Indonesia sangat menginginkan dia pulang agar kasusnya cepat selesai, agar tidak ada alasan untuk menuduh pemerintah melakukan abuse of power.


Pulanglah Rizieq, polisi menantimu....... Asyik....

"Bandingannya anggota DPR dari NasDem Saudara VBL tak disentuh, bahkan jadi cagub. Ini diskriminatif. Kita tidak menyukai diskriminatif." (Detik.com)


Mungkin mereka ini lupa bahwa Jokowi adalah Presiden dan VBL adalah kader Nasdem. Gak ada hubungannya. Kalau memang kepolisian kurang merespons, yah silakan tuntut kepolisian. Jangan hubung-hubungkan dengan presiden. Ketua Golkar saja ditangkap KPK, Jokowi diam saja. Malah saya yakin dia tersenyum, karena KPK berhasil membongkar kasus mega korupsi di negara ini. Itu ketua partai loh. VBL loh cuma kader. Terkenal juga tidak.

"Dengan hormat kepada pihak kepolisian sudi kiranya untuk tidak bergerak dalam arti menghalangi kepulangan HRS." (Detik.com)

Hahahahhaha.... Mari ketawa dulu saudara-saudara. Orang ini mungkin kebanyakan micin. Sudah menuduh kepolisian kacungnya presiden, masih mohon sok sok sopan agar tidak menghalangi kepilangan Rizieq.

Saya tegaskan lagi, ya tong. Tidak ada yang menghalangi Rizieq pulang. Bahkan polisi adalah pihak paling menginginkan kepulangannya lebih dari pengikutnya sendiri agar kasus ini cepat selesai, biar tidak ngerepotin. Ngerti tong?

Oh iya…. Bukannya Rizieq lagi pelesir ke berbagai negara? Kenapa justru menuduh presiden dan kepolisian yang menghalangi? Seharusnya Eggy dan pengikut Rizieq sadar bahwa junjungan mereka asyik pelesir sementara mereka sibuk melakukan propaganda kriminalisasi ulama, buat foto Rizieq bersama Raja Salman, foto pesawat bergambar Rizieq, dan lain-lain.

Tuduhan-tuduhan keji alumni 212

Saya mencatat ada 5 tuduhan keji mereka. Pertama, menuduh Jokowi melakukan intervensi hukum. Kedua, menuduh Jokowi melakukan kriminalisasi ulama. Ketiga, menuduh presiden dan kepolisian melakukan praktik tebang pilih dalam penegakan hukum di Indonesia. Keempat, menuduh kepolisian sebagai kacung presiden dan tidak independen. Kelima, menuduh kepolisian menghalang-halangi kepulangan Rizieq.

Jadi kalau masih ada yang mengatakan mereka ini memperjuangkan keadilan, pasti mereka itu adalah orang-orang yang sama ngawurnya dengan mereka. Please, makan micinnya jangan banyak-banyak.




Rabu, 24 Januari 2018

Sandiaga: 20 Persen Warga Jakarta Punya Gangguan Jiwa

Tags





JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, sekitar 20 persen warga Jakarta mengalami gangguan jiwa. Sandiaga mengetahui hal tersebut dari data yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto.

"Ada 20 persen warga Jakarta yang mengalami gangguan jiwa. Jadi di sini, di antara teman-teman kita, (misalnya) ada 10 orang, ada dua yang jiwanya terganggu, mungkin saya salah satunya," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Ia menyampaikan, gangguan kejiwaan bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti beban hidup di Jakarta, tekanan ekonomi, tekanan sosial, hingga pendidikan. Dia menyebutkan, gangguan kejiwaan bisa memicu tindakan bunuh diri.

"Sekarang yang kita lihat dengan maraknya bunuh diri, persekusi, kekerasan kepada anak, kepada perempuan, itu adalah puncak gunung es masalah kesehatan jiwa," kata dia.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menurut Sandiaga, harus mengantisipasi masalah gangguan jiwa di Jakarta. Caranya yakni dengan mendirikan pusat kajian masalah kejiwaan, Jakarta Institute for Mental Health.

Pusat kajian masalah kejiwaan tersebut rencananya didirikan di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur. Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan bekerja sama dengan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Jiwa DKI Jakarta Nova Riyanti Yusuf (Noriyu), untuk melakukan kajian sebelum membuka Jakarta Institute for Mental Health.

"Kami ingin akhir Februari sudah bisa di-launching inisiatif Jakarta Institute for Mental Health," ujar Sandiaga.

Noriyu, di tempat yang sama, menyampaikan, dia pernah membahas soal pusat kajian masalah kesehatan dengan Sandiaga pada masa Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia berharap Jakarta Institute for Mental Health bisa segera direalisasikan.

"Pada saat masa kampanye, kami berbicara tentang perlunya Jakarta Institute for Mental Health dan ternyata Pak Sandi responsif, hari ini inisiatif," kata Noriyu.




Selasa, 23 Januari 2018

Amien Rais dan Rizieq, Duo yang tidak Diinginkan Keberadaannya di Indonesia

Tags




SEWORD.COM - Pagi ini saya dikejutkan oleh sebuah berita yang begitu menyudutkan Amien Rais. Jujur saya tidak menduga Amien Rais akan mendapat perlakuan separah ini dari para netizen. Saya pikir, sebagai tokoh reformasi, Muhammadiyah, Mantan Ketua MPR, dan Pendiri PAN, sosoknya tetap disegani dan dihormati warga meskipun dia sering memperlihatkan perilaku yang kurang terpuji.

Berita mengejutkan diawali dari postingan Mahfud MD. Mahfud MD menulis di akun twitternya di @mohmahfudmd :


“Utk hal2 ttt kita bs beda pendapat dgn Pak Amien Rais. Tp dlm banyak hal lain Pak Amien msh bs jd pembimbing yg indpuratif bagi bangsa ini. Pak Amien msh spt yg sy kenal sejak 1980-an. Soal beda pendapat, ya, biasa sj, malah bagus. Ada cara penyelesaiannya scr konstitusional.”

Melihat postingan Mahfud MD, seorang netizen yang mengaku asal Malaysia menuliskan sebuah komentar:

@nihaqus: Bangga kami wang Malaysia punya Pak Amien Rais nan pandai dan cakap.

Tak disangka, netizen Indonesia justru ikhlas jika Amien Rais di klaim sebagai orang Malaysia.

@mikhaella_tasya: Kalo malaysia mau AR..,kami ridho om..,rawat yg baik ya.. Udah tua soalnya.. Jangan kasih keluar sendiri.. ntar nyasar.

@aghihil: Ambil aja kami ikhlas

@haruyataby: Ambil gih pak am..Dengan ikhlas suka cita mah

@meow_leader: Silahkan ambil saja pak cik..

@MJP46_011: Saya pribadi ikhlas bro... bawa dah ke malaysia...

@RhomaIhrama: Di klaim aza terus dibawa ke Malaysia, kami Rakdjat Indonesia Iklas, hati² jadi oposisi Mahatir ya

@delphiman: Gimana kalo barter aja, tukar sama upin-ipin, mungkin lebih bermanfaat disini..


Itu hanya sedikit dari respon warganet Indonesia. Terakhir kali saya cek di twitternya, respon warganet sudah hampir mencapai seratus dengan konten yang hampir sama yang pada intinya merelakan jika Amien Rais diklaim sebagai warga Malaysia, bahkan mereka sangat senang.

Sebelum ini kita sering melihat budaya Indonesia diklaim sebagai budaya Malaysia. Kita bisa melihat betapa masyarakat Indonesia marah kepada Malaysia. Kita tidak suka apa yang dimiliki oleh Indonesia diklaim sebagai milik Malaysia. Indonesia adalah bangsa yang sangat besar dan kaya. Tidak berhak Malaysia mengklaim apa yang menjadi milik Indonesia.


Namun entah kenapa ketika warga Malaysia mengklaim Amien Rais sebagai warga Malaysia, respon masyarakat sangat mengejutkan. Baru kali ini ada sesuatu milik Indonesia yang diklaim milik Malaysia, namun masyarakat Indonesia tidak marah bahkan sangat senang jika Amien Rais benar-benar menjadi warga Malaysia. Mereka sangat berterima kasih jika Amien Rais benar-benar menjadi warga Malaysia.

Saya rasa ini bukan setingan. Komentar-komentar warganet adalah murni dari curahan isi hatinya. Betapa mereka sudah begitu benci terhadap sosok Amien Rais. Semakin kesini, Amien Rais memang sering menunjukkan sikap yang mengecewakan. Padahal dirinya sudah sepuh dan termasuk pendiri PAN. Harusnya sikap-sikap yang ditunjukkan Amien lebih bijaksana.

Amien Rais menyusul jejak Rizieq sebagai sosok yang tidak diinginkan di Indonesia. Sebelum ini, kita bisa melihat dengan kepala sendiri betapa masyarakat Indonesia merasa senang dan tenang sejak Rizieq kabur ke Arab. Hal ini banyak dirasakan oleh sebagian besar warga Indonesia meskipun FPI tentu sudah sangat merindukan Rizieq.

Sosok Amien dan Rizieq memang sangat menyebalkan warga Indonesia terutama saat Pilkada DKI. Keduanya bekerja sama menumbangkan Ahok dan mengirimnya ke penjara. Rizieq dan Amien juga kerap nyinyir kepada Jokowi. Sikap yang ditunjukkan keduanya tidak menunjukkan sebuah kedewasaan.

Setelah melihat fakta bahwa Rizieq dan Amien Rais sudah tidak diinginkan lagi di Indonesia, seharusnya alumnin 212 sadar bahwa junjungan mereka adalah orang-orang yang tidak diterima di Indonesia. Jika alumni 212 masih bisa berfikir rasional, orang yang tidak diinginkan warga Indonesia pasti karena memiliki sesuatu yang buruk dan tidak pantas menjadi panutan.

Masih banyak ulama-ulama dan tokoh politik yang lebih pantas dijadikan panutan. Keberadaan mereka membuat warga Indonesia nyaman, tenang, dan damai. Mereka bagaikan oase di tengah padang pasir. Mereka sangat dihormati dan disegani. Mereka sangat mencintai Indonesia, tidak berurusan dengan hukum, serta sangat mendukung pemerintah Indonesia.

Jika kita masih mencintai Indonesia, tentu sudah seharusnya meneladani dan mengikuti ulama-ulama dan tokoh politik yang juga mencintai Indonesia, menyebarkan perdamaian, dan mendukung pemerintah, bukan orang seperti Amien dan Rizieq yang suka menyebar kebencian menjelek-jelekkan pemerintah Indonesia yang sah.

Mudah-mudahan berita ini membuat Amien Rais sadar bahwa dirinya sudah tidak lagi diinginkan di Indonesia.

Silahkan baca artikel saya yang lain di: https://seword.com/author/saefudin/

Sumber:

https://twitter.com/nihaqus/status/955003196828565505?ref_src=twsrc%5Etfw&ref_url=https%3A%2F%2Ftwitter.com%2Fnihaqus%2Fstatus%2F955003196828565505

Senin, 22 Januari 2018

Jakarta Dipimpin Tukang Tipu, Warga Meratap Dalam Diam

Tags





Gubernur tukang tipu, rela menjual agama, demi kekuasaan.

Warga ditipu, hanya untuk jabatan semu.

Gubernur tukang bohong, membuat warga seperti mainan.

Wong cilik dikerjai, habis-habisan ditipu.

Pendukung sukses jual agama, namun gagal jual hasil kerja.

Pemimpin malas, tak dianggap warga.

Mata warga ditutup dengan keagamaan semu.

Demokrasi dirusak, hanya untuk membangkitkan kekuasaan masa lalu.

Gubernur tukang tipu, mengorbankan warga kecil.

Gubernur tukang tipu, mengorbankan harga diri.

Warga kecil dibuat semakin kecil.

Harga diri hancur, luluh lantak, tidak berisi.

Transportasi rusak, hanya karena pesanan politik kaki lima.

Bayangkan, jalan saja digunakan untuk menjajakan barang dagangan.

Jakarta semrawut, hancur di tangan penjual agama.

Sekarang, kota yang maju, hanya tinggal kenangan.


Melihat dua badut culas tak lucu, bermimpi menata kota besar

Belum setahun, rakyat dapat akar pahit.

Kerinduan terhadap sosok purnama, sudah tidak terhindar.

Belum satu tahun, harga diri Jakarta tinggal sedikit.

Mayoritas dirugikan, tak berdaya.

Karena itu pemimpin pilihan mereka.

Mereka kecewa, sedih, pilu, mala, derita, tersiksa.

Namun hanya ekspresi, tanpa suara.

Betul kan yang saya katakan?




Minggu, 21 Januari 2018

Anies Naik KRL ke Depok, Seperti Ini Reaksi Ngakak Para Penumpang Dan Netizen...

Tags



Liputan6.com, Jakarta - Tak ingin terjebak macet, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memilih menggunakan kereta api listrik (KRL) atau commuter line ke kondangan. Dia dan istri, Fery Farhati Ganis, akan menghadiri pernikahan anak mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto di Depok, Jawa Barat.

"Pagi jelang siang tadi menghadiri resepsi pernikahan putri Mas Bambang Widjoyanto di Depok, Jawa Barat. Sengaja memilih naik KRL bersama @fery.farhati agar lebih cepat sampai," tulis Anies di akun Instagramnya, Sabtu, 20 Januari 2018.

Dia juga mengunggah Instastories ke akun pribadinya tersebut. Anies Baswedan mengenakan kemeja batik cokelat. Dia berdiri dan sibuk dengan telepon pintarnya.




Sementara sang istri, memakai kebaya merah muda dan duduk di tengah warga.

Gerbong kereta yang ditumpanginya, sepi. Tak banyak penumpang yang berdiri di gerbong tersebut. Sebagian besar penumpang hanya memandangi keduanya. Mereka anteng dan tak berebut meminta swafoto ke Anies.




Namun, Anies sempat berbincang dengan warga. Pada akunnya, Anies Baswedan juga mengunggah fotonya ketika berbicara dengan penumpang. "Tadi sempat juga menyapa dan berbincang dengan sejumlah penumpang lainnya. Selamat berakhir pekan!" tulis Anies pada caption fotonya.



Sungguh Kasihan!!! 20 Tahun Bersama PKS, Lalu Dipecat, Fahri Hamzah Sampaikan ‘Uneg-uneg’ Melalui Twitter

Tags





SEWORD.COM - Soal pecat-memecat kader merupakan hal yang biasa dilakukan oleh partai. Dan memang haknya partai untuk mendepak kader yang tidak sejalan dengan visi misi partai.

Misalnya Gerindra, ada kadernya yang membakar sekolah. Prabowo langsung memerintahkan untuk memecat kader tersebut. Bahkan NasDem pernah memecat Sekjennya sendiri, Rio Capella karena terlibat kasus suap.


Tidak ada yang salah dengan pecat-memecat ini, apa lagi partai hampir sama dengan perusahaan. Mereka butuh nama baik. Jika nama partai rusak, maka akan sulit untuk bersaing dengan partai lain. Sedangkan tujuan semua partai sama yaitu meraih suara sebanyak-banyaknya.

Kita ambil contoh PKS, yang mana presidennya saat itu Luthfi Hasan Ishaaq tersandung kasus suap impor daging sapi. Citra PKS langsung jatuh. Hingga kemudian ada yang mempelesetkan Partai Korupsi Sapi. Padahal partai dakwah yang mencitrakan diri Islami.

Sungguh jauh panggang dari pada api dengan citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.

Apalagi menjelang pemilu 2019 ini, partai-partai berlomba untuk menaikkan citranya. Kader yang dapat membuat citra partai menjadi jelek atau negatif, siap-siap dipecat atau dikeluarkan dari kepengurusan partai.

Ibarat kata pepatah, gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga. Jangan sampai gara-gara seorang kader yang tidak bertanggung jawab rusak nama partai.

Disaat pecat-memecat kader partai adalah hal yang wajar, ada yang tidak wajar dari PKS. Pemecatannya memang lumrah, tapi yang dipecat yang tidak wajar.

Biasanya orang, kalau sudah tidak sejalan dengan partai, langsung mengundurkan diridari partai tanpa harus menunggu dipecat. Ahok misalnya, yang sudah tidak sejalan dengan Gerindra karena Gerindra menginginkan kepala daerah dipilih oleh DPRD saat itu. Tanpa menunggu surat pemecatan dari prabowo, Ahok telah duluan menyampaikan surat pengunduran dirinya dari Gerindra.

Yang ini, salah seorang kader PKS, sudah dipecat masih saja ingin bersama PKS. Rada-rada mirip dengan orang yang sudah diputuskan pacar tapi tidak mau putus juga. Kasihan, hehehe.

Siapakah dia? pembaca setia Seword sudah tau orangnya.

Tidak hanya menolak dipecat, Fahri Hamzah juga tidak mau lengser dari kursi Wakil Ketua DPR. Padahal PKS telah mengajukan nama Ledia Hanifa sebagai pengganti Fahri.

Mungkin enak kali ya? Duduk di kursi wakil rakyat yang empuk, sehingga tidak mau gantian, walau sudah diusir sekalipun.

Pemberhentian Fahri dari semua jenjang keanggotaaan partai sebenarnya sudah cukup lama yaitu terhitung sejak 12 Maret 2016 yang lalu. Kenapa Fahri dipecat? Karena tidak sesuai degan karakter kader partai dakwah yang disiplin dan santun. Fahri dianggap sering mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan tidak sejalan dengan arahan PKS. Seperti menyebut para anggota DPR-RI rada-rada blo’on dan secara sepihak mengatakan DPR telah sepakat untuk membubarkan KPK.

Karena karakteristik masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kepatutan, kesantunan dan kesopanan, maka untuk mendapatkan citra partai yang positif, PKS harus melakukan hal yang sama. PKS memecat Fahri tidak lain tidak bukan karena Fahri bersikap tidak sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia tersebut sehingga dianggap akan menjatuhkan citra partai.


Di Pemilu saja PKS tidak pernah memperoleh suara 3 besar. Apalagi ditambah dengan ulah Fahri yang kurang santun. Jika terus dibiarkan, bisa saja ke depan perolehan suara PKS sama dengan perolehan suara Partai Bulan Bintang. Begitu kura-kura.

Fahri juga manusia


Jika lagu Serius Band, ‘roker juga manusia, punya rasa punya hati’. Maka Fahri, yang pernah menggebu-gebu ingin membubarkan KPK juga manusia, yang hatinya jangan samakan dengan pisau belati.

Fahri juga dapat merasakan sedih dan memiliki naluri untuk mempertahankan diri, termasuk mempertahankan jabatannya sebagai wakil ketua DPR. Fahri juga butuh media untuk bercerita seperti layaknya anak muda yang sedang galau karena ditinggal mantan.

Melalui akun twitter pribadinya Fahri menyampaikan uneg-uneg:

Waktu ketemu KMS dia bilang gini, “antum tidak punya salah bahkan antum adalah kader terbaik”. Tapi besoknya saya didelik dengan pemecatan dari seluruh jenjang kader yang sudah saya jalani lebih 20 tahun. Can you imagine?

Yang artinya, Kelua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al Jufri pernah bertemu dengan Fahri. Saat bertemu tersebut Salim Segaf memuji Fahri setinggi langit, bahwa Fahri adalah kader PKS terbaik. Akan tetapi keesokan harinya, menjadi duka bagi Fahri. Karena di hari tersebut dia dipecat dari seluruh jenjang kader PKS yang telah dijalaninya dalam suka maupun duka selama 20 tahun.

Can you imagine?

Bisakah kamu bayangkan? Saya membayangkan, Ketua Majelis Syuro PKS mengatakan bahwa Fahri kader terbik adalah benar. Fahri memang kader terbaik, tepatnya kader pecatan terbaik.

Kenapa terbaik? Karena hanya Fahri yang sudah dipecat partai, kemudian dilengserkan dari kursi Wakil Ketua DPR. Tapi tetap saja ngotot merasa diri yang paling benar. Dan tentunya, memecahkan rekor sebagai satu-satunya anggota DPR di Indonesia yang independen.

Sumber :


https://www.dakwatuna.com/2016/04/04/79843/penjelasan-lengkap-PKS-terkait-kronologis-permasalahan-Fahri-Hamzah/#axzz54mXhwfGa


http://nasional.kompas.com/read/2017/09/08/15352811/prabowo-perintahkan-pecat-kader-gerindra-tersangka-pembakar-7-sekolah


https://twitter.com/fahrihamzah

Image : kompas.com

HEBOH VIRAL!!!! Kebijakan Operasionalisasi Becak, Langkah Awal Kemunduran Jakarta

Tags


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana akan menghidupkan kembali becak di Ibu Kota. Kebijakan tersebut katanya merupakan realisasi janji politik Gubernur DKI Jakarta pada sejumlah pendukungnya melalui program Community Action Plan (CAP). Menurut Anies, kebijakannya itu untuk memberikan keadilan pada semua warga.

Namun, tampaknya kebijakan Anies Baswedan itu dapat dikatakan sebagai langkah mundur untuk kota sekelas Jakarta. Terutama bila dibandingkan dengan perkembangan teknologi transportasi dan tata kota besar di dunia.

Beberapa pengamat perkotaan pun memiliki pendapat yang sama. Nirwono Joga pengamat tata kota dari Universitas Trisakti menyebutkan bahwa mengembalikan becak ke jalan raya itu kemunduran jauh. Karena kebijakan itu tidak selaras dengan semangat mendorong orang beralih ke transportasi massal.

Padahal dulu becak dilarang dengan semangat untuk mendorong warga menggunakan moda transportasi massal. Sehingga bisa mengurangi beban kemacetan di Jakarta.

Hal itu seperti yang disampaikan oleh Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Prasetio Edi Marsudi. Ia menyebutkan adanya Perda pelarangan becak bukanlah masalah adil atau tidak adil, melainkan bagaimana pemerintah mendorong warga naik angkutan umum.

Selain itu, pengaktifan kembali becak sebagai moda transportasi warga juga melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Bila becak dilihat sebagai moda transportasi, ada banyak pertimbangan yang membuatnya tidak cocok di Ibu kota. Ditilik dari segi lebar jalan di Jakarta yang sudah dipadati kendaraan, rute khusus becak dirasa tidak memungkinkan. Bila dipaksakan, jalan jadi semakin terasa sempit.

Hal itu akan menciptakan sekaligus menambah kesemrawutan jalan di Jakarta. Apalagi kota tersebut adalah Ibukota Negara yang menjadi simbol Indonesia di hadapan mata internasional.

Dari sisi manusiawi, membiarkan becak kembali beroperasi di Jakarta juga bukan pilihan tepat. Udara Jakarta yang sudah tercemar polusi bukanlah lingkungan yang sehat untuk pengemudi becak.

Selain itu, becak dinilai juga akan sulit bersaing dari segi kecepatan, tarif dan kepraktisan dengan moda transportasi lainnya. Apalagi ojek berbasis aplikasi online pun berlomba-lomba mematok tarif terjangkau.

Dilihat dari berbagai sudut pandang, kebijakan pengembalian becak di Jakarta tak layak. Dapat dikatakan itu hanyalah upaya Gubernur DKI Jakarta menampilkan sisi populisnya saja. Ia tampil seakan berpihak pada orang bawah, namun sebenarnya tak membangun sistem yang memajukan keberdayaan dan peradaban masyarakat.

Anies justru hanya memoles keberpihakan pada masyarakat kecil untuk sesuatu yang lebih besar, yaitu kepentingan basis politiknya saja. Sayangnya, itu dilakukan bukan dengan membangun sistem yang lebih baik, namun justru menginisiasi program yang anti terhadap pembangunan dan kemajuan Jakarta.

Daripada mengembalikan becak di Jakarta, akan menjadi lebih baik bila pemerintah DKI Jakarta membenahi transportasi massal agar terintegrasi untuk membuat warga bersedia beralih ke angkutan umum.

Itulah kebijakan yang pro pada kepentingan rakyat banyak dan sekaligus mengarahkan Jakarta pada kemajuan kota.

Memang seharusnya kita memilih pemimpin yang ahli tata kota untuk Jakarta, bukan hanya sekadar mahir tata kata. Dan itu telah diingatkan Nabi SAW berpuluh abad lalu bahwa serahkanlah urusan pada ahlinya bila tak ingin menuju kehancuran.




Sabtu, 20 Januari 2018

Jokowi Tetap Resmikan Tol, Padahal Seharusnya Jam Istirahat

Tags




Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar, hari ini.

"Yang penting jalan tol ini merupakan salah ‎satu proyek strategis nasional, bagian dari jalan tol Trans Sumatera," kata Jokowi.

Jokowi mengaku hanya memiliki waktu diakhir pekan ini untuk meresmikannya. Soalnya, awal Januari hingga Februari agendanya sangat padat.

"Ini hari Minggu yang seharusnya bapak, ibu istirahat di rumah, termasuk saya, harusnya. Tetapi karena memang waktunya kita hitung sampai Februari padat dan adanya hanya hari ini, sehingga saya ke sini," ujar dia.

‎Jalan tol ini merupakan salah satu seksi dari paket 1 Bakauheni-Sidomulyo, yakni segmen Pelabuhan Bakauheni-Simpang Susun Bakauheni yang panjangnya 8,9 kilometer.

Jalan tol Bakauheni-Tebanggi Besar dibagi menjadi empat, diantaranya paket I Bakauheni-Sidomulyo yang terdiri dari Seksi 1-3 dengan panjang 39,40 kilometer. Kemudian paket II (Sidomulyo-Kotabaru) yang terdiri dari Seksi 4-5 dengan panjang 40,6 kilometer.

Paket III (Kotabaru-Metro) yang terdiri dari Seksi 6-7 dengan panjang 29 kilometer.‎ Terakhir paket 1V (Metro-Terbanggi Besar) yang terdiri dari Seksi 8-9 dengan panjang 31,93 kilometer.

Tol Trans-Sumatera Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar yang panjangnya 140,9 kilometer ditargetkan beroperasi secara keseluruhan pada Juli mendatang. ‎Proyek ini memakan biaya sebesar Rp16,8 triliun.




Jumat, 19 Januari 2018

Sehari Diresmikan Anies, Tak Ada Pengerjaan Rumah DP 0 Persen

Tags




Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan telah melakukan peletakan batu pertama proyek pembangunan rumah down payment (DP; uang muka) 0 rupiah di kawasan Klapa Village, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (18/1/2018).

Peletakan batu pertama ini sebagai simbol dimulainya pembangunan rumah tanpa DP bagi warga DKI.

Namun selang sehari, Jumat (19/1), belum tampak kelanjutan pengerjaan proyek tersebut. Pantauan Suara.com, tidak ada aktivitas pengerjaan bangunan rumah di lokasi.



HEBOH!!! Dari 4 Tower, Hanya 1 Tower DP Rp 0, Yang Lain KPR Normal, Anies Dustai Warga

Tags




Hunian dengan down payment (DP) Rp 0 mulai dibangun di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur dengan nama Klapa Village. PT Pembangunan Sarana Jaya selaku BUMD Pemprov DKI Jakarta memastikan tempat yang digunakan sebagai lokasi pembangunan tersebut bukanlah lahan yang mangkrak.

Direktur Utama Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan, mengatakan pihaknya memastikan lahan yang digunakan untuk pembangunan Klapa Village itu bukanlah lahan mangkrak. Bahkannya lahannya saja berbeda.


"Berbeda itu," ujarnya, Kamis malam (18/1/2018).

Yoory menambahkan, dari luas 2,9 hektare lahan yang ada di Pondok Kelapa, memang ada sekitar 1,5 hektare lahan yang dikerjasamakan dengan PT Gemilang Usaha Terbilang (GUT). Namun diakuinya, perkembangannya tidak berjalan dengan baik.

"Mereka masih belum memulai pembangunannnya sampai saat ini," tambahnya.

Berbeda dengan lahan PT GUT, untuk pembangunan hunian DP Rp 0 tersebut lahan yang akan digunakan sebesar 1,4 hektare lahan yang tidak dikerjasamakan. Lahan itulah yang digunakan saat ini untuk Klapa Village.

"Jadi ini bukan lahan PT GUT yang mangkrak. Lahan 1,5 hektare mereka masih belum dikerjakan," terangnya.

Yoory menambahkan proyek ini dibangun di atas tanah seluas 1,4 hektar.

"Nantinya, akan dibangun dua tower. Namun, kami lakukan pembangunan satu tower terlebih dulu dengan rincian 513 unit dari tipe 36 m2 (2 kamar) dan 190 unit tipe 21 m2 (1 kamar)," tambahnya.

Hunian vertikal ini akan dijual dengan DP Rp 0 dengan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) melalui Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) yang akan segera dibentuk oleh Pemprov DKI Jakarta, guna meringankan pembayaran angsuran atau cicilan konsumen yang membeli atau dalam hal ini adalah warga DKI Jakarta yang belum memiliki hunian.

Sedangkan tiga tower sisanya pada pembangunan tahap selanjutnya akan dijual dengan skema non FLPP, dalam rangka menjaga keberlanjutan atau sustainability PD Pembangunan Sarana Jaya, untuk mendukung Program Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan hunian DP Rp 0 ini.

Sumber : detikdotcom


Rumah susun DP Rp 0 telah resmi dimulai dan dibangun, tetapi ternyata kita temukan lagi kejanggalan proyek ini.

Diatas tanah seluas 1,4 Hektare, akan dibangun 4 tower atau menara rumah susun ini, yang 1 tower benar DP Rp 0 tetapi yang 3 tower lainnya akan dijual dengan konsep KPR normal seperti penjualan properti pada umumnya.


Ternyata proyek ini hanya akal - akalan Anies Sandi untuk kelabui masyarakat, mereka terkesan bangun rumah susun dengan DP Rp 0, mereka terkesan genapi janjinya tetapi ternyata hanya 1 dari 4 tower saja yang dijual DP Rp 0.

Meskipun alasan mereka untuk menjaga stabilitas keuangan daerah, tetapi langkah ini tak dapat kita terima seutuhnya.

Proyek ini diberi judul "Rumah Susun DP rp 0" tapi nyatanya hanya 1 tower, sedangkan yang 3 tower lain jual normal konsep KPR, Anies Sandi nampak dustai warga DKI.

Dari sini dapat kita lihat bahwa sebenarnya Anies Sandi sedang mendustai warganya, mereka seolah sudah menggenapi janji politiknya, tapi nyatanya tidak, proyek yang mereka bangun ternyata proyek properti biasa yang akhirnya dan ujungnya berorientasi hanya pada bisnis semata.

Nantinya proyek ini hanya akan diisi dan dibeli oleh para cukong properti yang akan menspekulasikannya kembali sehingga akhirnya hanya si kaya sajalah yang akan happy.

Bagaimana mungkin Anies Sandi dapat dengan bangganya melakukan hal ini, proyek yang diberinya judul Rumah Susun DP Rp 0 ini ternyata hanya seperempat bagiannya saja, sedangkan yang tiga perempatnya bisnis properti biasa.

Jika demikian, akan tetap terjadi ketimpangan disana, sebab akhirnya yang akan tinggal disana sebagian besar adalah si kaya dan si cukong.

Proyek ini akhirnya hanya akan menjadi angin karena judul dan isinya ternyata berbeda, judulnya memang Rumah Susun DP Rp 0 tapi penerapan mayoritasnya ternyata bisnis dengan KPR normal.

Proyek ini harus ditinjau ulang, sebab bagaimana mungkin proyek yang dengan judul manis Rumah Susun DP Rp 0 ternyata 3/4 nya KPR normal, padahal karena judulnya sudah pasti Anies Sandi cabut uang anggaran DKI, pakai APBD DKI bukan untuk warga DKI tetapi untuk bisnis properti baru.

Jika demikian warga DKI benar - benar dibodohi dan dibohongi, sebab Anies Sandi bangun 4 tower tapi hanya 1 tower yang DP Rp 0 sedangkan yang 3 tower KPR normal, warga DKI akan sulit dan berebut untuk dapatkan unit rumah susun ini, salah pilih kita ndro.



Kamis, 18 Januari 2018

Saya Dibohongi HTI!

Tags


Hisbu tahrir Indonesia ialah salah satu organisasi masyarakat yang ada di Indonesia. mereka gigih dalam berdakwah dalam menyebarkan ajaran-ajaran Islam di Indonesia Khususnya di wilayah kampus-kampus di Indonesia.

Awal perkenalan saya dengan HTI ketika kuliah di salah satu universitas di Jabodetabek. Alasan yang mendasari bergabung dengan HTI karena saya ingin memperdalam ilmu agama Islam ketika itu. Pada awal bergabung dengan HTI awalnya biasa-biasa saja tanpa ada keraguan karena yang diajarkan hanya sebatas ajaran yang normal dalam Islam.

Dua tahun berlalu saya bergabung dengan HTI barulah saya menemukan kejanggalan-kejangalan di dalam HTI . Dalam ajaran HTI menuduh orang-orang yang berbeda dengannya yakni dengan sebutan munafik dan fasik. Bukan hanya itu kejanggalan yang aku temukan dalam ajaran-ajaran HTI, dimana HTI menuduh orang yang suka dengan demokrasi adalah orang-orang yang kurafat yang akan masuk neraka.

Salah satu kejadian yang membuat saya heran lagi ketika dalam forum diskusi, Ada salah satu yang dianggap lebih paham dengan keilmuan keislaman tetapi saya dapati semua jawabannya dengan menserching di internet sebelum beliau menjawab .

Semenjak itu saya banyak membaca referensi keislaman dan saya temukan yang didakwahkan oleh mereka itu sama yang dilakukan oleh kaum khawarij pada masa sahabat yang menganggap selain dirinya itu orang yang munafik dan fasik. Aku tersentak sejenak ketika membaca tentang khawarij. dan saya bandingkan dengan ajaran HTI hasilnya yang saya temukan sama dengan ajaran khawarij.




VIDEO VIRAL!!!! Di Sini Keberadaan Pemilik Akun @AchmadBassrofi yang Ancam Bunuh Presiden Jokowi

Tags



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengguna akun Twitter, @AchmadBassrofi, sedang menjadi incaran pihak kepolisian dikarenakan sejumlah cuitannya yang mengandung unsur kebencian.

Senin (15/1/2018), akun ini menuliskan cuitan bernada ancaman yang ditujukan pada Presiden Joko Widodo.

"Tembak mati jokowi sampai darah keturunannya memakai mandat utama patriot kepahlawanan para pahlawan&para pejuang bangsa dan negara kesatuan republik indonesia (indonesia) sah dan muntlak menjadi pahlawan tunggal negara kesatuan republik indonesia(indonesia)," tulis pemilik akun @AchmadBassrofi.

Tulisannya itu membalas cuitan, @JajangRidwan19.

Ditelusuri Tribun-Video.com, akun @JajangRidwan19 menuliskan cuitan seperti ini, "MENANGKAN JOKOWI 2 PERIODE agar indonesia tidak direbut oleh KORUPTOR & KAUM RADIKAL."

Tulisan itu ditulis pemilik akun @JajangRidwan19 pada 10 Januari 2018.

Akun @AchmadBassrofi menuliskan cuitan terakhir pada Selasa (16/1/2018).

Melansir Kompas.com, pemilik akun masih dalam pengejaran pihak polisi.

Diduga keberadaannya tak jauh dari Solo, Jawa Tengah.

"Kita sedang mengejar pemilik akun (achmad bassrofi) mengancam keselamatan Bapak Presiden (Joko Widodo)," tegas Kasat Reskrim Polresta Surakarta, Kompol Agus Puryadi.

Sumber

Tak Ada yang Tak Disalahkan Sandi, Nomor 5 Bikin Miris

Tags





Setiap perkataan dari Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta memang patut dicermati. Kadang-kadang perkataan yang keluar dari mulutnya lebih lucu dari stand up comedy yang dibawakan para komikus. Kadang susah dicerna apa yang dimaksud dari Sandi, kadang Sandi menggunakan kata kiasan yang terkesan menjurus. Seperti “open kimono” atau “open kebaya” untuk menggambarkan keterbukaan Jakarta. Tetapi open kimono yang dimaksud tersebut keterbukaan untuk publik atau hanya untuk pribadi? Itu yang sampai sekarang belum kita pahami. Karena kalau keterbukaan untuk publik tentu Sandi dengan suka hati mengunggah video rapat pimpinan atau rapat kedinasan ke Youtube agar dapat dinikmati oleh publik. Tetapi jika video tersebut didapat harus mengajukan surat permohonan, maka keterbukaan yang dimaksud oleh Sandi adalah keterbukaan untuk pribadi. Ya seperti open kimono atau open kebaya tadi.

Bukan hanya perkataan Sandi yang sulit untuk dimengerti publik, tetapi ada satu kebiasaan dari Sandi yang patut kita cermati adalah senang menyalahkan orang lain untuk sesuatu yang tidak dapat dibereskannya. Mari kita kupas satu demi satu.


Jalanan Macet, Salahkan Proyek Infrastruktur

Dimana-mana kalau ada proyek infrastruktur pasti akan macet, karena sebagian bahu jalan akan terpakai untuk proyek tersebut. Tetapi apakah semua kemacetan jalan di Jakarta karena proyek infrastruktur? Saya rasa tidak juga. Karena jalan protokol di Jakarta sudah macet walau pun tidak ada proyek infrastruktur.

Jadi hanya alasan Sandi saja menyalahkan proyek infrastruktur yang menyebabkan macet Jakarta. Bilang saja jalanan Jakarta dipenuhi oleh kendaraan pribadi. Dan seharusnya Sandi menghimbau pemakai kendaraan pribadi untuk menggunakan kendaraan umum supaya dapat meminimalkan kemacetan Jakarta, bukannya malah menyalahkan proyek infrastruktur.

Tanah Abang Semrawut, Salahkan Pejalan Kaki

Hal yang aneh lainnya adalah, ketika Tanah Abang semrawut justru yang disalahkan adalah pejalan kaki. Kok bisa? Bukankah trotoar memang digunakan untuk para pejalan kaki? Kok malah menyalahkan pejalan kaki yang membuat Tanah Abang semrawut? Kenapa tidak menyalahkan para pedagang kaki lima yang memenuhi trotoar Tanah Abang?

Ini kok malah mengakomodir pedagang kaki lima untuk berjualan di trotoar. Dan sebentar lagi malah jalanan Tanah Abang akan ditutup agar pedagang kaki lima dapat berjualan dengan leluasa. Piye toh?

Terlambat Datangi Menteri, Salahkan Staf

Sandi terlambat menghadiri acara peninjauan proyek pembangunan tanggul laut di Cilincing, padahal saat itu sudah ditunggu oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro yang sudah hadir sebelum jam 8, tetapi Sandi baru hadir sekitar 40 menit kemudian. Bukannya menyalahkan diri sendiri, Sandi malah menyalahkan stafnya yang terlalu ambisius membuat jadwal. Wkwkwkwk.

"Saya mohon maaf ke sini karena terlalu ambisius yang bikin jadwal. Saya sama koleganya Pak Menteri, Pak Airlangga (Hartarto, Menteri Peridustrian), tadi dijadwalkan ke acara, baru selesai pukul 07.45, nyampe ke sini alhamdulillah bisa lancar," kata Sandi.

Saat Banjir, Salahkan Anomali Cuaca


Bukankah Sandi tahu jika pada bulan Desember sampai Februari nanti Jakarta akan diguyur hujan dan cuaca yang tidak menentu? Jika tahun lalu Ahok sebelum bulan Desember tiba, beliau sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Mengecek pompa air apakah berfungsi dengan baik. Drainase apakah lancar, tidak tersumbat. Daerah-daerah terdampak banjir dipantau agar ketika banjir segera dapat diatasi. Bukan malah menyalahkan anomali cuaca. Kalau sudah tahu bulan ini cuaca sering anomali kenapa tidak dipersiapkan jauh-jauh hari untuk mengantisipasinya? Kenapa ketika banjir baru koar-koar karena anomali cuaca?

Allah Kirim Hujan, Seharusnya Berkah. Kalau Banjir Tuhan yang Salah

Perkataan bersayap dari Sandi adalah Allah yang kirim hujan, seharusnya berkah. Tetapi ketika hujan tersebut menyebabkan banjir apakah Tuhan yang disalahkan karena terlalu banyak mengirimkan hujan?


"Allah lagi ngirimin hujan. Kalau kita punya sistem yang baik, hujan justru harus menjadi berkah bagi kita," ucap politisi Partai Gerindra itu. Seperti yang dikutip dari Liputan6.

Tapi kenapa sebelum hujan tiba, tidak menyiapkan sistem yang baik Sandi? Kenapa ketika hujan turun, banjir datang baru ngomong harus menyiapkan sistem yang baik? Bukankah sudah terlambat.

Pohon Tumbang, Salahkan Komunitas Pecinta Pohon

Jika tahun lalu sebelum musim hujan tiba, pasukan oranye sudah memangkas pohon-pohon rimbun yang ada di sepanjang jalan. Karena dengan memangkas kerimbunan pohon, maka pohon tumbang akibat hujan deras atau angin kencang dapat diminimalisir. Tetapi Sandi bukannya memerintahkan pasukan oranye untuk memangkas dahan pohon tetapi justru menyalahkan komunitas pecinta pohon yang melarang menebang pohon.

Bukankah kita harus tetap menjaga pohon-pohon yang ada, karena untuk menanam kembali pohon tersebut cukup memakan waktu yang lama. Sehingga menebang pohon yang ada adalah sebuah tindakan yang tidak diperkenankan. Daripada menebang pohon yang ada, kenapa tidak memangkas dahan-dahan yang ada agar ketika angin kencang datang tidak menumbangkan pohon yang ada,

Masih adakah yang disalahkan oleh Sandi menurut catatan pembaca Seword? Ayo isi di kolom komentar di bawah ini.

Bukan begitu kura-kura?



Rabu, 17 Januari 2018

Sandiaga Uno Akan Diperiksa Polisi Besok, Jangan Lupa Bawa Lip Balm Ya

Tags





Segala sesuatu yang berkaitan dengan pelanggaran hukum di masa lalu jangan dipikir akan ngendap begitu saja setelah menjadi pejabat publik.

Banyak orang mengira setelah mereka jadi pejabat negara maka kasus-kasus pelanggaran hukum mereka di masa lalu akan menguap hilang lenyap ditelan angin malam yang mencekam.


Dengan hati riang gembira mereka pun melenggang bebas sambil berhaha hihi ria dadah sana dadah sini sesuka hati mereka. Sorry yee, negara kita adalah negara hukum dimana hukum adalah panglima yang tertinggi di negeri ini.

Selain itu NKRI menganut asas kesamaan hukum, yaitu equality before the law. Setiap warga negara sama kedudukannya dimata huku. Jadi, jelas kan?

Bukti nyata itu sudah terpampang didepan mata seperti si Sandiaga Uno ini dimana sebelum jadi wagabener, eh salah, Wakil Gubernur DKI Jakarta, dia terlibat dalam kejahatan penipuan, penggelapan tanah dan tindak pidana pencucian uang.

Jujur saja saya heran. Demi kekuasaan, dia nekat jor-jorran uang hingga Rp 108 miliar untuk maju dalam pilkada DKI. Saat daftar, Rp 30 miliar, putaran pertama Rp 62 miliar, putaran kedua Rp 16 miliar.

Giliran tanah orang yang bukan haknya, diembatnya. Padahal harganya tidak sampai ratusan miliar. Gitu kok sok-sokkan ngurusin tanah Cengkareng dan Sumber Waras.

Ini sama saja menggebuk air di dulang terpercik ke muka sendiri. Atau lebih tepatnya, tidak ada kotoran debu dimata orang, tapi dia bilang ada. Tapi batu karang di pelupuk matanya sendiri dia tidak melihatnya.

Memang hukum karma tak pernah ingkar janji. Kini Polda Metro Jaya akan melakukan pemanggilan dengan adanya tiga laporan untuk Sandiaga Uno.

Laporan terbaru yaitu dilaporkan kembali oleh Fransiska Kumalawati pada hari Senin tanggal 8 Januari 2018 kemarin.

Laporan itu diterima Polisi dengan nomor LP/109/2018/PMJ/Dit Reskrimum. Status kasusnya itu telah ditingkatkan ke tahap penyidikan.


Sandiaga Uno ini jual tanahnya orang ke orang ketiga dengan luas 3.000 meter persegi di Jalan Raya Curug, Tangerang, tanpa adanya AJB.

Sebelumnya pada tanggal 11 Oktober 2017 yang lalu, Sandiaga Uno ini mangkir dari panggilan Polisi dengan dalih lagi sibuk mempersiapkan pelantikannya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.


Kasihan warga DKI Jakarta punya pemimpin yang akhlaknya tidak baik. Padahal dia dan Anies Baswedan dulu bertekad untuk memajukan akhlak warga DKI Jakarta dalam kampanye mereka saat pilkada DKI 2017 yang lalu. Lha dia sendiri akhlaknya bagaimana?

Hanya bikin malu saja, jabatan boleh Wakil Gubernur DKI, tapi bolak balik dipanggil Polisi karena terlibat kejahatan kasus penipuan, penggelapan, dan pencucian uang. Apa kata dunia? Pasti tepok jidat.

Berpolitik itu boleh-boleh saja kalau memiliki integritas dan rekam jejak yang bersih. Kalau masa lalu tidak bersih, saat jadi pejabat, kerja sudah tidak fokus lagi, tidur pun tidak nyenyak was-was kira-kira kapan ya dipanggil Polisi.

Kita lihat saja nanti pada hari Kamis besok apakah Sandiaga Uno akan datang memenuhi pemanggilan Polisi atau tidak. Jangan-jangan ngeles lagi sibuk koordinasi dengan KPK DKI soal kasus Sumber Waras dan lahan Cengkareng itu.

Atau barangkali akan ada demo 7 triliun umat 212 dengan tudingan kriminalisasi terhadap muslim pribumi.

Saya sarankan kepada Sandiaga Uno sebaiknya datang memenuhi pemanggilan Polisi. Jangan lupa bawa Lip Balm ya untuk poles bibir supaya bibir tidak kering saat menjawab pertanyaan-pertanyaan Penyidik Kepolisian selama berjam-jam lamanya.

Para pengguna jalan yang mengarah ke Polda Metro Jaya harap mencari jalan alternatif, sebab akan ada pak Wakil Gubernur yang lari pagi pakai kostum Superman menuju Polda Metro Jaya.

Semoga Penyidik Kepolisian yang periksa Sandiaga Uno ini tidak kebingungan karena dia kerap mengucapkan istilah dan kata dalam Bahasa Inggris daripada menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Ya sudah, I wish I can tell you, semoga pak Polisi nanti tidak confused to the max. If necessary perlu panggil bik Narti dan Vicky Prasetyo, because only mereka yang ngerti kata-kata pak Wagabener itu.

Kura-kura begitu.




Selasa, 16 Januari 2018

Fredrich Yunadi Berencana Laporkan Pimpinan dan Jubir KPK ke Polisi, Ini Alasannya

Tags



TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fredrich Yunadi, berencana melaporkan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan dan Juru Bicara KPK Febri Diansyah ke polisi.

Mantan pengacara Setya Novanto yang kini mendekam di tahanan itu merasa keduanya telah membuat keterangan palsu mengenai dirinya.

Hal itu dikatakan Fredrich seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK Jakarta, Selasa (16/1/2018).

"Karena kan dia (Basaria dan Febri) memberikan keterangan palsu, katanya saya memberikan medical record palsu," kata Fredrich sebelum naik ke mobil tahanan.

Menurut Fredrich, Pimpinan dan Juru Bicara KPK telah memberikan keterangan palsu saat menyampaikan jumpa pers mengenai penetapan tersangka dirinya.

Hal itu terkait tuduhan bahwa Fredrich merekayasa data medis kliennya, Setya Novanto.

Saat pemeriksaan di Gedung KPK, Fredrich meminta agar pimpinan dan juru bicara yang menyampaikan jumpa pers diperiksa juga oleh penyidik.

Namun, penyidik KPK mengatakan bahwa hal itu tidak dapat dilakukan karena tuduhan Fredrich termasuk dalam pidana umum.

"Penyidik bilang, itu kan ranahnya pidana umum. Kalau begitu, penyidik suruh saya lapor polisi. Pidana umum kan ranahnya polisi. Segera saya akan instruksikan bikin laporan polisi," kata Fredrich.

KPK mengungkapkan adanya dugaan persekongkolan antara Fredrich dengan dokter RS Medika Permata Hijau, Bimanesh Sutarjo.

KPK menduga kedua tersangka bekerja sama memasukan Setya Novanto ke RS untuk dilakukan rawat inap, dengan data-data medis yang diduga dimanipulasi sedemikian rupa.

Padahal, saat itu Novanto yang merupakan tersangka kasus korupsi e-KTP sudah dimasukkan dalam daftar pencarian orang.

Bimanesh merupakan dokter yang pernah merawat Novanto setelah mengalami kecelakaan di kawasan Permata Hijau. Sementara, Fredrich saat itu sebagai kuasa hukum Novanto.

Keduanya diduga bekerja sama agar Novanto dapat menghindari panggilan dan pemeriksaan oleh penyidik KPK.

Fredrich dan Bimanesh disangka melakukan tindak pidana mencegah, merintangi, atau menggagalkan secara langsung atau tidak langsung penyidikan kasus e-KTP dengan tersangka Setya Novanto. (ABBA GABRILLIN)



Senin, 15 Januari 2018

Kecerdikan Anies-Sandi Membangun Citra Diri Lewat “Becak”

Tags




SEWORD.COM - Saya akui Anies-Sandi membangun citra diri. Anies ingin dirinya dicap sebagai gubernur yang pro rakyat kecil, pro pribumi, mau mewujudkan apa yang menjadi permintaan rakyat kecil. Sebaliknya, Sandi ingin dirinya dianggap sebagai gubernur yang inovatif, kreatif, berpikiran maju ke depan, memiliki ide-ide yang cukup cemerlang, serta penuh rasa optimisme. Hanya saja, sedikit saran saja, sepertinya mereka perlu duduk bersama untuk menyamakan persepsi agar proses membangun citra diri berjalan maksimal, serta agar keduanya tidak mengeluarkan pernyataan yang kontradiktif.

Anies dan Sandi merencanakan akan menghidupkan kembali transportasi becak. Menurut Anies, becak masih menjadi kendaraan yang dibutuhkan di Ibu Kota. Ia akan mengatur agar penarik becak mendapat kesempatan merasakan kondisi yang lebih baik. Sayangnya, keduanya sepertinya tidak menyadari bahwa proses membangun citra diri dari rencana menghidupkan becak ternyata harus dicederai dengan pernyataan keduanya yang kontradiktif.


Anies mengatakan bahwa dirinya akan atur agar kebutuhan warga akan transportasi difasilitasi. Becak tidak akan ada kalau tidak ada kebutuhan atas becak. Untuk itu, angkutan baru akan kami segerakan, bagian ini agar becak dapat beroperasi di rute yang ditentukan," ucap Anies.

Anies memberikan contoh, salah satu yang masih memerlukan keberadaan becak adalah ibu-ibu yang berbelanja di pasar. Menurut dia, para ibu tidak dapat memanfaatkan ojek ataupun angkutan kota karena barang bawaan yang banyak. Anies juga menyinggung perbaikan kesejahteraan para penarik becak. Tidak beroperasinya becak membuat para penarik becak kehilangan kesejahteraan hidup di Jakarta.

Sedikit berbeda dengan Anies, Sandi menyatakan bahwa dia punya keinginan bahwa becak akan dioperasikan di Jakarta untuk menunjang pariwisata. Dia juga menyebut, beroperasinya becak di Jakarta bisa membuka lapangan pekerjaan baru.

"Jadi, kayak angling, angkutan lingkungan. Nah, untuk memastikan lapangan pekerjaan ada, terus pariwisata, kami sambungkan dengan beberapa destinasi wisata kita. Itu yang jadi pemikiran," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/1/2018).

Sedikit perbedaan dari pernyataan Anies-Sandi ini seharusnya bisa menjadi pelajaran bagi mereka untuk sering duduk bersama menyamakan persepsi sehingga pernyataan yang dikeluarkan bisa sepaham dan tidak kontradiktif. Karena jika pernyataan yang dikeluarkan kontradiktif, maka bisa memunculkan persepsi yang macam-macam.

Saya akan bahas satu persatu proses membangun citra diri dari Anies dan Sandi lewat rencana mengaktifkan kembali becak di Jakarta.

Pertama saya akan membahas Anies. Saya katakan Anies ingin membangun citra diri sebagai gubernur yang pro rakyat kecil lewat rencana mengaktifkan kembali becak karena becak sudah kurang relevan dengan kehidupan zaman modern yang menuntut segalanya bisa berjalan cepat. Ketika sekarang sudah zamannya ojek motor dan mobil online serta sistem transportasi cepat dan canggih, mengaktifkan kembali becak adalah pencitraan dan kemunduran sebuah kota.


Alasan agar abang-abang becak bisa bekerja kembali agar mendapat penghasilan adalah alasan kuno. Jika memang ingin membuat abang becak itu mendapatkan penghasilan, Anies bisa memberikan pekerjaan yang lebih bergengsi seperti supir taksi atau pekerjaan yang lain. saya yakin tidak ada orang yang ingin jadi abang becak kalau tidak terpaksa dan dia memiliki pekerjaan lain yang lebih baik. Motif dari rencana Anies yang ingin kembali mengaktifkan becak tidak lebih dari pencitraan diri.

Mengapa becak tidak kendaraan yang lain? Karena becak identik dengan rakyat kecil dan orang miskin. Ketika Anies ingin mengaktifkan kembali becak, maka namanya akan harum dan dikenal sebagai pro rakyat kecil, sederhana, serta menghargai pekerjaan abang becak.


Sandi pun tidak jauh berbeda. Dia sedang membangun citra diri dari rencana akan mengaktifkan becak. Hanya saja, citra diri yang sedang dibangun berbeda dengan Anies. Jika Anies ingin dicap sebagai gubernur yang pro rakyat kecil, Sandi ingin dicap sebagai wakil gubernur yang kreatif, berpikiran maju, inovatif, punya ide-ide cemerlang yang sangat maju dibanding wakil gubernur yang lain.

Untuk memperkuat citra diri sebagai gubernur yang berpikir maju ke depan, Sandi menyatakan bahwa ingin agar becak itu menjadi salah satu kendaraan untuk menunjang wisata. Ide ini tentu sangat keren dan bisa mengangkat harkat dan martabat si abang becak. Dengan ide ini, penghasilan abang becak juga akan naik jika dipakai untuk menunjang wisata dibanding untuk menunjang ibu-ibu.

Saya rasa pencitraan Sandi lebih bagus karena zaman sekarang memang tidak tepat mengaktifkan becak sebagai sarana transportasi biasa ketika sistem kendaraan sudah sedemikian canggih dan cepat. Alasan Sandi lebih masuk akal. Namun lain kali keduanya lebih hati-hati dan perlu menyamakan persepsi agar pernyataan yang dikeluarkan tidak kontradiktif.hehe



Sumber:

http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/15/11462211/pemikiran-sandiaga-becak-akan-dioperasikan-untuk-pariwisata

http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/15/07584671/gubernur-anies-akan-buat-rute-khusus-untuk-becak

Minggu, 14 Januari 2018

Surat Terbuka Presidium Alumni 212 Terkait Pilkada 2018, Bentuk Kepanikan atau Menutupi Kebusukan?

Tags



KOMPASIANA.COM - Pengakuan La Nyalla Mattalitti terkait uang mahar politik di tubuh Partai Gerindra, ternyata menguak sisi lain mengenai relasi antara Aksi Demo 212 dengan kepentingan politik.

Hal itu terbongkar setelah Sekjen Forum Umat Islam (FUI), Al Khathath ikut bicara atas kekecewaannya pada Partai Gerindra-PKS-PAN yang dianggapnya membelot dari aspirasi umat Islam.

Pasalnya, ketiga partai tersebut tidak mencalonkan satu pun para kandidat kepala daerah yang direkomendasi oleh Alumni 212.

Disebutkan bahwa sebelumnya Alumni 212 meminta 'jatah' setidaknya lima daerah kepada koalisi partai tersebut agar kandidat mereka dicalonkan menjadi kepala daerah. Hal itu berdasarkan surat rekomendasi khusus yang ditandatangani oleh KH. Abdul Rosyid Abdullah Syafii.

Hal tersebut, menurut pengakuan Al Khathath, karena sebelumnya para ulama sudah memperjuangkan kepentingan ketiga partai itu dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 yang fenomenal dua tahun lalu. Mereka juga telah berhasil memunculkan Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi.

Berikut cuplikan transkrip pengakuan Al Khathath dalam konferensi pers di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2018).

"Kami prihatin kasus yang dihadapi oleh La Nyalla dan beberapa nama yang kami ajukan kepada pimpinan partai agar kader dari Aksi 212 itu. Dari 171 (pilkada), kita hanya minta lima agar bisa diberi rekom khusus, jalur khusus. Kalau diperlakukan seperti yang lain, buat apa kita bikin rekom."

"Jadi, dari lima nama, salah satunya Mas La Nyalla, itu tidak satu pun yang diberi rekom. Kita kan menganggap para ulama sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 yang sangat fenomenal dan kita di Jakarta sudah berhasil memunculkan Gubernur Anies-Sandi."

Pasca pengakuan Al Khathath tersebut, Presidium Alumni 212 kemudian mengeluarkan surat terbuka yang pada intinya membantah pernyataan bahwa Aksi 212 berkaitan dengan politik praktis.

Humas Presidium Alumni 212 Novel Bamukmin menegaskan bahwa Presidium Alumni 212 tidak terlibat, tidak bertanggung jawab, dan tidak ikut campur dalam agenda politik praktis partai. Bahkan, Ia juga mengaku bahwa Presidium Alumni 212 tidak pernah merekomendasikan nama untuk dicalonkan dalam Pilkada 2018.

Publik tentu paham keluarnya surat terbuka itu merupakan respon atas kepanikan Presidium Alumni 212 terhadap pengakuan Al Khathath tersebut. Surat terbuka itu disampaikan guna menutupi keberpihakan Alumni 212 pada kepentingan politik ketiga partai di atas.

Pasalnya, pengakuan itu secara gamblang memang membongkar tabir bahwa selama ini demo berjilid yang mengatasnamakan 'Aksi Bela Islam' itu hanyalah tunggangan untuk kepentingan politik saja.

Sejak lama masyarakat memang menduga bahwa Aksi Bela Islam itu tidak pernah netral. Apalagi semata karena membela agama seperti yang telah disampaikan.

Justru sebaliknya, faktor politik merupakan penggerak utamanya aksi tersebut. Dan sekarang melalui pengakuan Al Khathath di atas semuanya menjadi jelas dan terungkap.

Itulah sekelumit kisah kemunafikan dengan mengatasnamakan agama. Mereka tak lain hanya memanfaatkan simbol agama untuk nafsu kekuasaan yang sempit.

Masyarakat sebaiknya dapat bersikap bijak atas terbongkarnya kebusukan tersebut. Tak perlu lagi kita ikuti propaganda negatif yang kerap disebarkan oleh kelompok tersebut.




Deretan orang yang berani terang-terangan lawan Prabowo. Simak....

Tags



Merdeka.com - Prabowo Subianto dikenal sebagai orang kuat di republik ini. Kini Prabowo menjadi Ketua Umum Partai Gerindra yang memimpin barisan partai oposisi pemerintah. Prabowo juga merupakan salah satu pemegang kunci politik negeri ini.

Di masa lalu Prabowo dikenal sebagai perwira militer dengan karir cemerlang. Dia pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus dan menorehkan aneka prestasi di medan tempur.

Prabowo punya banyak kawan setia. Namun ada juga yang berani menantangnya terang-terangan. Siapa saja mereka?




Oesman Sapta Odang


Oesman Sapto Odang dikenal sebagai seteru Prabowo Subianto dalam perebutan kursi ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia periode 2010-2015. Saat itu Prabowo menggelar Munas HKTI di Bali, namun OSO juga menggelar Munas HKTI tandingan.

Kedua-duanya diangkat sebagai ketua umum oleh HKTI masing-masing. Karena itu ada istilah HKTI OSO dan HKTI Prabowo. Keduanya pun saling menggugat secara hukum dan merasa paling berhak mengusung bendera HKTI.

Dalam proses gugat menggugat itu, Oesman dikenal tidak gentar melawan Prabowo yang merupakan bekas jenderal Orde Baru. Pada Pilpres 2014 lalu, HKTI di bawah Oesman Sapta menyatakan mendukung Jokowi-JK, pasangan rival Prabowo-Hatta.

Oesman merupakan pemilik konglomerasi OSO Group yang bergerak di bidang percetakan, pertambangan, air mineral, properti, perkebunan, perikanan, transportasi, komunikasi dan perhotelan. Kini dia menjadi Ketua Umum Partai Hanura menggantikan Wiranto.





Basuki Tjahaja Purnama


Hubungan Prabowo dan Ahok bisa dibilang pernah mesra. Keluarga Ahok pernah diundang makan bersama dengan Prabowo di kediamannya di Hambalang Bogor. Sayang, momen itu nampaknya hanya menjadi kenangan kedua belah pihak.

Ahok telah memutuskan keluar dari Partai Gerindra pada akhir 2014 lalu. Kekisruhan ini berawal dari pembahasan UU Pilkada. Gerindra ingin kepala daerah dipilih DPRD, sementara Ahok menolak usulan partainya itu.

Pasca Joko Widodo menang Pilpres 2014, Ahok jadi gubernur DKI selama 2 tahun tanpa embel-embel partai politik di tubuhnya.

Peristiwa itu ternyata menjadi salah satu momen pahit bagi Prabowo. Dia menyesal telah memilih Ahok dan memenangkan mantan Bupati Belitung Timur itu di Jakarta lima tahun lalu.

"Kita sudah cari yang paling terbaik, kali ini bener deh. Gue minta maaf deh pernah ngakuin yang dulu itu. Maafin deh yah, jangan liat ke belakang," sesal Prabowo saat kampanye memenangkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Jalan Jembatan Bandung, Pinang Ranti, Jakarta Timur, Selasa (31/1).

Tidak cuma itu kekesalan Prabowo kepada Ahok. Dia juga mengomentari kepemimpinan Ahok selama di Jakarta. Menurut dia, Indonesia butuh kepemimpinan yang sejuk, tidak tukang marah dan maki-maki orang, apalagi terus menyalahkan anak buah.

"Jangan marah-marah negara kita butuh kesejukan sekarang, ini dikit-dikit marah jelek-jelekin, maki-maki. Kalau kita cari kesalahan semua salah pasti," ungkap Prabowo.






La Nyalla Mattalitti

La Nyalla Mattalitti tiba-tiba bersuara lantang menentang Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto lantaran batal diusung sebagai bakal calon Gubernur Jawa Timur. Menurutnya, salah satu penyebab kegagalannya karena tidak sanggup memenuhi 'mahar politik' berupa uang ratusan miliar yang diminta Prabowo.

Kepada wartawan La Nyalla mengungkit jasanya untuk Prabowo pada dua kali pemilihan presiden yakni pada 2009 dan 2014. Dia mengaku mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk kebutuhan Pilpres. La Nyalla juga menggerakkan semua elemen di Jatim mulai dari Kadin, Pemuda Pancasila, KONI, Hipmi dan lainnya, untuk memenangkan Prabowo.

La Nyalla mengaku kecewa dengan Gerindra. Sebab, rekomendasi yang diberikan Presidium alumni 212 tidak dijalankan. Salah satu rekomendasi itu adalah mengusung La Nyalla sebagai cagub di Pilgub Jatim.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membantahnya. Dia memberikan penjelasan terkait batalnya Gerindra mengusung La Nyalla di Pilgub Jatim. Menurutnya, batalnya pengusungan La Nyalla bukan karena mahar politik tapi berdasarkan musyawarah dengan koalisi partai lain.

Riza menegaskan, pihaknya tidak bisa memaksakan partai koalisi untuk mendukung pilihan Gerindra. Sebab koalisi, kata dia, harus dihormati segala pendapat dan keputusannya.

"Teman-teman koalisi lain punya pilihan lain harus hormati. Sehingga Gerindra sendiri jadinya, kemudian memutuskan dukung Gus Ipul. Saya yakin La Nyalla memahami," ujarnya. [ian]




Jumat, 12 Januari 2018

Gagal Boikot Facebook Eh Sekarang Demo Mohon-mohon Pada Facebook? Kerja dan Tirulah China Jika Mau Boikot FB

Tags



SEWORD.COM - Jika melihat gelagat dan pola fikir FPI serta yang sealiran itu saya senyum-senyum sendiri, meskipun ketika melihat tindakannya lumayan menakutkan jika kita ingin mengkritiknya. Bagaimana tidak, jika mengkritik, maka bisa saja mereka marah-marah dan bisa melakukan persekusi kepada yang mengkritik. Itulah kesan yang saya ambil, mereka anti kritik. Sedangkan ormas yang baik itu adalah ormas yang tidak anti kritik. Karena dengan kritik kita dapat memperbaiki diri. Kecuali jika ormas itu merupakan gerakan radikalisme, jadi tidak perlu kritik untuk membangun diri menjadi lebih baik, karena namanya gerakan radikalisme itu digunakan sebagai senjata, jadi tidak boleh berfikir bebas.


Salah satu gelagat lucunya adalah dengan mewacanakan boikot produk Facebook, Google dan produk yang dianggap buatan kafir. Andalan FPI dan pendukungnya memang sangat senang melakukan boikot terhadpa produk-produk yang dianggap menentang dan tidak menguntungkan kelompok mereka. Itulah sebabnya, orang cerdas yang dekat dengan FPI bisa memanfaatkan situasi ini. Karena jika memboikot sesuatu, pasti akan direkomendasikan produk pengganti, peluang bisnis yang mantap bukan? Dan benar, FPI mencoba mempromosikan pengganti Facebook, Google dan WA yang akan diboikotnya.

Contoh lainnya, mereka yang satu pikiran dengan FPI juga pernah menyerukan untuk memboikot toko retail yang dianggap bukan milik pribumi dan menggantikannya dengan retail 212 yang tujuan mengangkat perekonomian warga pribumi. Padahal pada kenyataannya, di toko-toko yang dianggap bukan milik pribumi tersebut juga memperkerjakan masyarakat setempat. Ngomong-ngomong tentang pribumi non pribumi, kita sepert kembali di zaman primitif jahiliah barbar saja ya, karena memandang manusia bukan karena manusia, tetapi karena SARA. Pemikiran seperti itu saya fikir lebih buruk dari binatang ya? Sebab babi sama babi saja tidak saling membenci, ini manusia sama manusia kok saling benci, hehe.



Kembali kepada urusan memboikot Facebook yang tidak jadi karena rekomendasi aplikasi pengganti dari FPI dianggap jauh kualitasnya. Saya sih tidak kaget, karena untuk menghasilkan produk yang baik diperlukan kerja keras, selalu berfikir tentang hal-hal yang produktif, bukan hal-hal yang tidak ada gunanya.

Kegagalan mewujudkan boikot Facebook seolah-oleh menjadi bukti ketidak berdayaan FPI dan pendukungnya menghadapi Facebook. Meskipun yang dilakukan Facebook dengan memblokir akun-akun yang dianggap menebar kebencian dan konten negatif lainnya sudah benar secara nalar. Tetapi FPI dan pendukungnya menganggap Facebook dzalim. Oleh sebab itu, karena tidak berdaya melakukan boikot terhadap Facebook, maka mereka melakukan demo terhadap Facebook, karena hanya itulah yang bisa dilakukan.




Saran saya kepada FPI dan pendukungnya, jika mereka begitu idealis dan pengen semaunya sendiri, sebaiknya mereka belajar dari negara komunis meskipun sudah tidak 100% komunis lagi seperti China. Bukan hanya facebook dan google saja yang diboikot di sana, tetapi windows pun tidak digunakan di sana. Tetapi, karena negara tersebut sudah tidak lagi mementingkan akan ideologi apa yang semestinya diusung, mau komunis atau bukan itu tidak penting, yang penting adalah bekerja sama mewujudkan perekonomian yang baik untuk bersama, upaya boikotpun berjalan lancar karena kerja keras dapat menghasilkan produk yang mampu bersaing pula terhadap produk yang diboikot. Jika dulu demo-demo terkait perbedaan pilihan politik dan ideologi terjadi di sana, saat ini sudah sangat jarang atau mungkin sudah tiada lagi, karena mereka kini cenderung fokus untuk bekerja.

Karena fokus untuk bekerja dan mendukung pemerintahan, maka jangan heran jika negara Adidaya seperti Amerika memiliki ketakutan tersendiri terhadap China. Karena kerja nyata menumbuhkan perekonomian yang begitu baik di China secara garis besar. Dan soal urusan kerja, warga China sudah tidak diragukan lagi.


Oleh sebab itu, kembali kepada ungkapan yang tidak asing lagi terdengar di telinga “carilah/tuntutlah ilmu sampai ke negeri China”, itu sangatlah perlu menurut saya. Jadi FPI dan yang sealiran meskinya belajar ke China. Karena urusan boikot memboikot itu gurunya adalah negara komunis seperti China. Bukan hanya China boikot memboikot juga dilakukan oleh negara komunis lainnya seperti Korea Utara. Apakah FPI mau meniru apa yang dilakukan oleh negara komunis? Menurut saya ya silakan saja, yang penting diperbaiki dulu itu sumber daya manusianya, lakukanlah hal-hal yang produktif supaya bisa menghasilkan produk yang mampu bersaing dengan produk buatan orang yang dianggap kafir. Karena jika tidak, idealisme hanyalah omong kosong belaka.

Sumber pendukung:

https://www.jawapos.com/read/2017/12/26/177436/fpi-siap-luncurkan-tiga-aplikasi-pengganti-facebook-whatsapp-google

https://inet.detik.com/cyberlife/d-3791159/tiga-aplikasi-jagoan-fpi-pengganti-whatsapp-facebook-dan-google

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180110195606-20-267992/ormas-islam-bersiap-gelar-aksi-121-di-depan-kantor-facebook

Senin, 08 Januari 2018

Benarkah Veronica Tan Selingkuh ?

Tags






SEWORD.COM - Kabar gugatan cerai yang diajukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terhadap istrinya Veronica Tan, memang sangat mengejutkan publik.

Bukannya Ahok beragama Kristen yang taat tidak membenarkan adanya perceraian? Kok tiba-tiba ada berita terkait gugatan cerai dari Ahok terhadap istrinya. Karena prinsip perkawinan dalam Kristen, maka saya awalnya sama sekali tidak percaya berita terkait gugatan cerai tersebut.


Namun setelah membaca beberapa link berita mainstream, saya mulai percaya bahwa benar adanya gugatan cerai tersebut. Terlebih setelah termuat berita klarifikasi kebenaran isu yang beredar, seperti yang saya kutip berikut ini. Pengacara yang mewakili mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Josefina Agatha Syukur, dari Law Firm Fifi Lety Indra & Partners membenarkan Ahok melayangkan surat gugatan cerai terhadap istrinya, Veronica Tan. Surat gugatan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Jumat (5/1/2018).

Ahok menunjuk Law Firm Fifi Lety Indra & Partners sebagai kuasa hukumnya dalam kasus itu.

"Benar bahwa Pak Ahok telah melayangkan gugatan cerai terhadap Ibu Veronica. Itu benar adanya. Nomor perkaranya 10/Pdt.G/2018 tanggal 5 Januari 2018," kata Josefina kepada

Kompas.com , Senin (8/1/2018) pagi ini.

Ahok, sebagai publik figur selama ini tak ada satu pun berita yang mengekspos cerita buruk terkait perkawinan atau suasana kehidupan keluarga Ahok yang dapat menjadi picu perceraian.

Kasus gugatan cerai Ahok membuat Ahoker terpukul, polemik alasan perceraian antar Ahoker dan Anti Ahok semakin seru di dalam jagad dunia maya. Antara fakta dan hoax, sulit untuk dibedakan lagi. Bila semua berita yang berkembang adalah fakta, maka semoga Ahok tetap diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan, namun bila berita yang berkembang selama ini adalah hoax semoga para pembenci Ahok diberikan kesadaran.

Sebetulnya saya enggan menulis tentang kehidupan rumah tangga Ahok, tapi ketika gerombolan pembenci Ahok tertawa sinis dengan ditambah cibiran. Disitulah saya merasa hati nurani saya dilukai, walaupun saya bukan Ahoker tapi saya merasa Ahoker adalah teman dan saudara saya.

Klarifikasi dari Pengacara Ahok, Josefina Agatha Syukur soal kebenaran Surat Gugatan Cerai, sudah memberikan pukulan bagi Ahoker, karena berita ini digunakan oleh pembenci Ahok sebagai ejekan. Sekarang ditambahkan dengan beredarnya potret seorang pria, yang disangkakan menjadi penyebab keretakan rumah tangga keduanya.



Dalam potret berupa kolase yang kini beredar lewat grup whatsapp itu, sosok pria disebutkan berinisial JT.

Pria keturunan Tionghoa itu pun disebutkan sebagai pemilik PT Tio Niaga Jaya (TNJ) dan disebut pula sebagai kader Gerindra.

Tidak hanya menyebutkan JT sebagai selingkuhan Veronica, dalam potret dipaparkan identitas mulai dari alamat hingga nomor telepon JT yang diketahui merupakan warga Bukit Golf Mediterania Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Nomor telepon JT yang di duga sebagai orang ketiga, walaupun aktif saat dihubungi tidak ada balasan maupun jawaban.



Masih membekas dalam ingatan, ketika Ahok terbelit kasus dugaan penistaan agama. Dimana waktu itu massa yang terprovokasi melakukan demo berjilid-jilid, bahkan yang bikin saya miris Anak-anak kecil yang lugu oleh para pembenci Ahok diajarkan bernyanyi "bunuh, bunuh si Ahok, bunuh si Ahok sekarang juga.". Sebegitu bencinya mereka sama sosok Ahok, sehingga seolah Ahok pantas dilenyapkan dari muka bumi. Ditengah teror dan kecaman kebencian, justru disitulah saya melihat seorang istri yang tabah dan setia, adalah Veronica Tan istri Ahok yang selalu mendampingi suaminya dalam suka dan duka.

Lalu benarkah Veronica Tan selingkuh ?, saya seakan tak percaya dan semoga ini hanyalah berita hoax. Mengingat, sempat beredar pula kabar hoax yang mengatakan bahwa perceraian Ahok adalah sebuah rekayasa untuk menyelamatkan asset, karena KPK DKI Jakarta bentukan Anies-Sandiaga menuduh Ahok melakukan korupsi dalam kasus pengadaan lahan Sumber Waras. Padahal dalam penyelidikan KPK resmi (bukan bentukan Anies-Sandiaga) Ahok tidak terbukti korupsi, betapa sungguh dalam kebencian mereka terhadap Ahok.




Kembali ke soal kabar isu perselingkuhan dan orang ketiga, saya malah jadi teringat dengan kasus mundurnya Azwar Anas dari Cawagub Jatim. Beredar pula isu dalam kasus Azwar Anas tentang sosok pemilik paha mulus, wanita bernama Asrilia Kurniati Istri dari anggota DPR RI Fraksi Gerindra Bambang Haryo disebut-sebut punya kedekatan khusus dengan Bupati banyuwangi Azwar Anas. Ia yang dituduh sebagai pemilik paha mulus di foto lawas yang mirip Azwar Anas.


Kenapa semua selalu bermuara ke Gerindra, ini yang harus ditelusuri lebih jauh. Karena jika memang beredarnya isu miring ini adalah Fakta, maka jelas bahwa Gerindra telah bermain sangat kotor. Ingat Saracen itu produk siapa ?.



Gerindra oh Gerindra begitu keji dan busuk caramu berpolitik, entah kabar perselingkuhan Veronica Tan dengan kadermu itu benar atau tidak ?, caramu tetaplah keji dan busuk. Karena bila benar terjadi perselingkuhan maka kaulah dalang Perselingkuhan, bila kabar perselingkuhan adalah hoax maka kau pelaku keji penyebar dusta.

Sumber :

http://megapolitan.kompas.com/read/2018/01/08/08332241/pengacara-benarkan-ahok-gugat-cerai-veronica-tan

http://apakabarindonesia.info/pengacara-benarkan-ahok-gugat-cerai-veronica/

http://kalteng.tribunnews.com/2018/01/08/kisah-ahok-saat-bertengkar-dengan-veronica-tan-singgung-soal-selingkuhan

http://m.tribunnews.com/nasional/2018/01/08/4-fakta-mencengangkan-dibalik-gugatan-cerai-ahok-kepada-veronica-tan-ada-keganjilan

https://www.jawapos.com/read/2018/01/09/180151/novel-menduga-perceraian-ahok-vero-terkait-rs-sumber-waras

http://wartakota.tribunnews.com/2018/01/08/potret-selingkuhan-istri-ahok-viral-di-medsos

http://suryamalang.tribunnews.com/2018/01/08/beredar-foto-pria-yang-diduga-sebagai-selingkuhan-istri-ahok

http://politik.rmol.co/read/2018/01/08/321413/Perceraian-Ahok-Veronica-Sesuai-Saran-Hotman-

http://makassar.tribunnews.com/2018/01/07/5-fakta-asrilia-istri-anggota-dpr-ri-yang-disebut-pemilik-paha-mulus-di-foto-mirip-azwar-anas

https://mobile.twitter.com/febriamarullah/status/901963086063534080

https://m.detik.com/news/berita/3619188/viral-foto-rapat-saracen-eggi-itu-solidaritas-menangkan-prabowo

Jumat, 05 Januari 2018

Menunggu Foto Mesum Azwar Anas Selanjutnya

Tags



KOMPASIANA.COM - Saya sungguh tidak sepakat jika kedua paha mulus yang sedang dipeluk seorang pria yang mirip Aswar Anas itu memberitakan sebagai foto mesum. Meskipun tangan kanan pria itu mengarah ke pantat dan tangan kirinya persis diujung kaki wanita itu. Meskipun kedua ujung kaki wanita itu juga menjulur hingga persis di atas kemaluannya. Meskipun di foto yang lain pria itu juga tidak mengenakan celana.

Karena di kedua foto itu tidak ada satupun aktivitas yang mempertontonkan pemuasan hasrat seksual. Baik salah satu atau keduanya. Sama sekali tidak ada. Yang ada hanyalah paha putih mulus dan seorang pria yang katanya mirip bupati Banyuwangi, Aswar Anas.

Tapi saya sepakat untuk menunggu foto-foto selanjutnya yang katanya mesum itu. Dan menjawab pertanyaan tentang siapakah wanita pemilik paha mulus itu? Kata pemberitaan media sih ini ada hubungannya dengan Asrilia Kurniati, istri Politisi Gerindra, Bambang Haryo. Jadi kita tunggu saja pemberitaan selanjutnya.

Di artikel ini, saya tidak akan memberikan pembahasan tentang politik. Saya hanya akan membahas tentang perilaku seksual dan sebab-akibatnya. Sesuai dengan kopentensi saya sebagai Lolovog dan pakar (SI) sexual intelligence.

Bahwa secara tidak sadar, Aswar Anas memang mengakui itu foto dirinya. Dia mengatakan, "foto-foto lama yang dipublikasi untuk menjatuhkan pencalolannya sebagai cawagub di pilgub Jatim". Jika itu memang benar dirinya, dalam lovology saya mengatakan itu sebagai sexual history.

Sexual history adalah perilaku seksual (baik dan buruk) yang pernah dilakukan di masa lalu. Sexual historymemiliki kekuatan besar dalam membentuk citra seseorang di masa yang akan datang. Citra Inilah yang kemudian membentuk perubahan pola perilaku sebagai feedback.Secara khusus terjadi perubahan perilaku seksual dari pasanganya dan perilaku secara umum dari khalayak yang mengetahui tentang perilaku seksual dimasa lalunya.

Dalam sejarah kehidupan manusia, banyak sekali catatan tentang jatuhnya para pemimpin besar, tokoh dan orang-orang ternama yang disebabkan perilaku seksual dan sexual history yang buruk. Bukan karena kehebatan, IQ, SQ atau EQ-nya yang menurun. Yang seketika itu juga langsung menjatuhkan semua kesempurnaan dan kehebatan yang pernah dimiliki. Citra positif yang ditunjukan kepada khalayak itu telah berubah menjadi citra negatif. Dan Azwar Anas mengalaminya saat ini. Terlepas dari benar tidaknya foto yang dianggap syur dan mesum itu.

Artinya, perilaku seksual tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh tingkat kehebatan dan kesempurnaan seseorang. Tingginya IQ, SQ, EQ dan berbagai kecerdasan lainya pun tidak berhubungan langsung dengan perilaku seksual. Baik perilaku saat ini maupun yang telah menjadi sexual history.

Masih ingat Mario Teguh yang kehilangan kehebatannya hanya dalam sekejab mata?

Lalu bagaimana nasib bupati saya, Aswar Anas selanjutnya? Saya juga LAROS lho pak...




Sandi: Bukan Sulap Bukan Sihir, Kemacetan Tanah Abang Menurun Signifikan

Tags




"Nah, berikutnya slide yang bukan sulap bukan sihir, tetapi kenyataan jumlah kemacetan per hari di kawasan Tanah Abang drop (menurun) signifikan. Penurunannya 58 persen di minggu pertama, drop lagi di minggu kedua," ujar Sandiaga.

Pernyataan diatas pantas direspon dengan cara tepok jidat sebanyak seratus kali. Jelas-jelas Tanah Abang kemacetannya akan menurun. Jalan itu DITUTUP. Kalau kendaraan ga bisa lewat, cemana mau macet? Memang betul logika yang dipakai sandiaga out of the box.


Pernyataan ini disampaikan Sandi saat menggelar konferensi pers kedua mengenai evaluasi penataan Tanah Abang. Warga di Tanah Abang protes jalan depan rumah mereka ditutup hingga kendaraan tidak bisa lewat. Polisi sudah protes kok jalan ditutup buat PKL.

Bukannya Sandi merespon protes, malah dia mengalihkan masalah dengan mengatakan bahwa kemacetan Tanah Abang berkurang. Ini seperti mengatakan Jakarta bebas korupsi karena Anies tidak menemukan ada yang main anggaran. Mobil ga bisa lewat ya mana bisa macet. Pikirannya ditaruh dimana sih.

Dalam data yang ditunjukkan Sandiaga, terlihat grafik kemacetan di kawasan Tanah Abang menunjukkan hasil yang fluktuatif. Meski demikian, terjadi penurunan kemacetan yang signifikan di kawasan tersebut.

Sebanyak 11.558 laporan kemacetan di aplikasi Waze terjadi pada 21 Desember 2017, atau sebelum penataan Tanah Abang. Setelah ditata, laporan kemacetan terbanyak terjadi pada 22 Desember 2017 yakni 7.189 laporan.

Selama periode 22 Desember 2017-4 Januari 2018 rata-rata terjadi penurunan jumlah laporan kemacetan sebesar 46 persen untuk weekday dan 25 persen untuk weekend dibandingkan sebelum penataan (1-21 Desember 2017)," kata Sandiaga.

Penataan Tanah Abang bertujuan agar kendaraan tidak terjebak macet akibat PKL. Entah pakai logika apa akhirnya diputuskan kendaraan tidak boleh lewat Tanah Abang dan PKL dibiarkan merajalela. Yang diuntungkan siapa? Jelas bukan warga, toh mereka ikut mampus akibat kebijakan ini. Kalau Lulung ya untung besar, toh dia ada prem... pasukan penjaga keamanan di Tanah Abang.

Sandi sama sekali tidak mengindahkan protes dari pihak warga, polisi bahkan Menteri Perhubungan.

"Preferensinya akan seperti itu (membuka jalan kembali), anti akan kami ajak diskusi Pemprov DKI," kata Budi, Menteri Perhubungan.

"Jadi nanti kami akan kumpulkan beberapa dan juga memberikan rekomendasi. Intinya jalan untuk jalan dan lokasi PKL akan dicari," ujarnya.


Sayangnya posisi Gubernur DKI memang sangat kuat. Gubernur DKI sudah setara dengan menteri, sulit untuk diganggu gugat keputusan Pemprov DKI meski membuat orang tepok jidat.

Polisi saja tidak berdaya melihat ‘kehebatan’ Anies-Sandi dalam menata Tanah Abang.

"Saya berpikir perlu ada kajian yang komprehensif tentang masalah di Tanah Abang itu," ujar Idham, Kapolda Metro Jaya

Idham telah memerintahkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra untuk mengkaji permasalahan di Tanah Abang. Dengan demikian, kepolisian bisa memberi masukan ke Pemprov DKI mengenai penataan PKL di Tanah Abang.

"Kajiannya harus bersifat akademis, sehingga kami bisa memberikan masukan yang kongkret dan utuh ke Pemda DKI, bahwa mungkin perlu ada kaji ulang atau solusi lain (penataan Tanah Abang)," kata Idham.

Polisi bahkan hanya bisa memberikan rekomendasi dan tidak bisa memaksa Pemprov DKI untuk kembali membuka jalan. Padahal jelas aturan sudah dilanggar. Yang menutup jalan adalah Pemprov DKI, kan tidak mungkin satu pemerintahan ditahan.

Bagaimana respon Sandiaga?

"Fokus kami sesuai permintaan Pak Jokowi, memberantas kemiskinan dan ketimpangan," tutur Sandiaga.

Ketimpangan gigimu! Memangnya yang hidup di Jakarta cuman PKL? Bagaimana dengan warga yang tidak bisa mengeluarkan kendaraannya akibat jalan ditutup? Bagaimana dengan supir angkot yang kehilangan trayek? Yang paling untung cuman si Lulung karena lahan kering kembali basah.

Entah kemiskinan apa yang diberantas. Yang ada miskin setoran yang hilang. Yang dulu tidak dapat setoran akhirnya kembali kaya. Mungkin ini maksud dari kata Sandi ‘memberantas kemiskinan’.

Kalau tidak punya solusi, jangan sok hebat buat kebijakan yang benar-benar gila. Yang repot bukan anda, tapi semua warga Tanah Abang. Polisi saja tidak berdaya dan cuman bisa tepok jidat. Cobalah Anies-Sandi langsung ke Tanah Abang bertanya kepada warga sana tentang kebijakan ini. Dijamin pasti dibentak, masak jalan jadi tempat PKL. Anda betul mantan menteri pendidikan? Kok kayak orang tak berpendidikan ya?