Selasa, 31 Oktober 2017

Ibas sebut Demokrat berpeluang dukung Jokowi di Pilpres 2019

Tags

Merdeka.com - Hubungan Partai Demokrat dengan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla tengah harmonis menyusul dukungan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perppu) No 2 Tahun 2017 tentang Ormas meski dengan catatan harus direvisi. Bahkan, Partai Demokrat membuka peluang mendukung Joko Widodo di Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Tidak ada yang tak mungkin, semuanya possible, sangat mungkin 2019 semua mungkin terjadi. Saya mengutip sekali lagi kata-kata Pak SBY, banyak skenario di 2019. Kita tunggu saja," kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhi Baskoro Yudhoyono di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10).

Pria yang akrab disapa Ibas ini menilai, Presiden Jokowi telah menjalankan banyak program dan kebijakan untuk membangun negara dan menyejahterakan rakyat. Meski banyak program dan kebijakan yang pro rakyat yang telah terlaksana, tapi ada pula pekerjaaan rumah yang belum tuntas.

Partai Demokrat menyatakan akan terus mengingatkan pemerintah untuk menyelesaikan tugas-tugas yang belum tuntas, serta mengkritisi jika ada kebijakan tak pro rakyat.

"Kami hargai sikap pemerintah dalam hal ini presiden melakukan kegiatan yang benar-benar ingin membangun negaranya, sejahterakan rakyatnya. Tapi kami juga terus jangan pernah padam untuk ingatkan banyak beberapa hal yang belum tuntas," ujarnya.

Dia menceritakan, Demokrat dan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menjaga hubungan baik dengan para pemimpin bangsa termasuk Presiden Jokowi.

Hal itu terlihat dari kunjungan SBY ke Istana Merdeka dan bertemu Jokowi pada Jumat (27/10) lalu. Dia meyakini, SBY dan Jokowi membicarakan banyak hal positif bagi negara.

"Pak SBY sendiri yang pernah pimpin negara ini 10 tahun, dipilih secara demokratis juga menjaga komunikasi pada para pemimpin terdahulunya termasuk Pak Jokowi. Lihat saja kemarin santai tapi kita tak tahu apa yang dibicarakan," ungkap Ibas.

Anggota Komisi X DPR RI ini mengaku, Demokrat kian mesra dengan pemerintah dan fraksi partai-partai politik lain di DPR. Pemerintah juga disarankan menjaga kemesraan dengan rakyatnya.

"Kami juga ingin menjaga kemesraan. Kemesraan dengan pemerintah, kemesraan dengan fraksi-fraksi yang ada di DPR RI, kemesraan dengan teman-teman anggota Fraksi Demokrat," ucapnya.

Disinggung apakah Demokrat nyaman dengan pemerintah, Ibas menyebut pihaknya harus nyaman dengan kondisi yang positif saat ini.

"Kami harus nyaman dengan kondisi bangsa. Kami harus nyaman terhadap sesuatu yang positif. Tapi kami juga harus merasa ada yang diperbaiki jika sesuatu yang dibuat, dijalankan pemerintah hari ini belum berkenan dengan keinginan rakyat," tandas Ibas.

Meski demikian, Ibas menegaskan posisi Demokrat saat ini masih sebagai partai penyeimbang dan belum memutuskan akan merapat ke pemerintah.

"Sekali lagi Demokrat seperti posisi Pak Sekjen ini masih berada di tengah, akan terus berupaya mendukung sepenuh hati, tulus kepada pemerintah jika program-program atau kebijakan yang berkaitan dengan masyarakat itu baik, kami akan dorong bila perlu dioptimalkan," tukasnya. [rnd]




Senin, 30 Oktober 2017

KEJI!!! Pemuda HTI Menyebut Sumpah Pemuda Sebagai Sumpah yang Usang

Tags



Artikel ini sesungguhnya sudah out of date, karena moment Sumpah Pemuda sudah lewat tiga hari lalu. Namun tidak ada salahnya, sebagai bahan informasi bagaimana organisasi yang bernama Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menggugat tidak saja ideologi negara, namun peringatan Sumpah Pemuda yang sudah berlangung puluhan tahun.

Mereka melakukan gugatan ini sudah cukup lama. Setiap datang moment 28 Oktober, ketika segenap bangsa memeringati Sumpah Pemuda, mereka biasanya turun ke jalan. Namun, yang mereka suarakan justru bertolak belakang dari ruh dan semangat Sumpah Pemuda. Hal ini bisa dicek di salah satu website Gema Pembebasan. Saya akan kutipkan tulisannya di sini.

Menurut mereka, “Sumpah Pemuda adalah salah satu corong yang melahirkan paham Nasionalisme dan paham Demokrasi. Dua buah paham yang sengaja yang ditanamkan penjajah asing agar bisa tetap melanggengkan cengkramannya di Indonesia. Sumpah Pemuda hanya membuat kita tersekat-sekat dalam ikatan Nasionalisme sehingga ikatan ini pula yang menghalangi kita untuk menolong saudara-saudara kita yang ada di Suriah, Palestine, Pakistan, bahkan di Rohingya. Paham dan sentimen nasionalisme pulalah yang membuat tubuh Daulah Khilafah Islamiyah yang ada di Turki atau Utsmaniyah melemah sehingga menjadi remuk dan hancur. “Demokrasi sebagai produk sampingan dari Sumpah Pemuda adalah paham kufur yang memberikan keleluasaan bagi manusia untuk melegislasi hukum buatannya sendiri.”

Mereka pun menyatakan bahwa Sumpah Pemuda adalah sumpah yang sudah usang. “Sumpah Pemuda adalah sumpah usang yang tergusur oleh zaman dan keadaan. Sumpah Pemuda kian hari kian dilupakan karena penampakannya hanya bersifat emosional dan temporer saja. Sumpah Pemuda lahir karena adanya perasaan senasib dan sepenanggungan yang dirasakan oleh rakyat Indonesia pada zaman Penjajahan Kolonial Belanda. Dari penampakan naluri mempertahankan diri inilah yang kemudian mengikat mereka untuk bersatu, bertekad, berikrar dan bersumpah. Padahal, sumpah ini adalah sumpah yang lemah. Melemah seiring dengan lemah dan hilangya tekanan akibat penjajahan secara fisik.”

Orasi-orasi “anti Sumpah Pemuda” ini mereka lakukan di jalan-jalan. Kegiatan ini tidak bisa tidak merupakan agenda yang sesungguhnya bertolak belakang dengan sikap kebangsaan ormas-ormas lainnya. Belum lagi sikap mereka yang abu-abu terhadap Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Dari gerakan dan aktivitas semacam ini kemudian Pemerintah membubarkan HTI. Orang lantas bertanya-tanya apa sih yang membuat pemerintah membubarkan HTI? Apa urgensinya ? Apa agenda mereka sesungguhnya ? Nah ini yang coba dijawab. Seperti dilansir laman kompas.com, Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Soedarmo menyebut bahwa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah sangat matang mempersiapkan negara Khilafah atau negara Islam di Indonesia. Hal itu, kata Soedarmo, bukan hanya tercermin dari gerakan HTI yang begitu masif di daerah-daerah, tapi karena bukti-bukti lain yang didapatkan pemerintah.

"Ada, ada buktinya kalau perlu itu, ada copy-nya Rancangan Undang-Undang (Dasar Negara Khilafah)," kata Soedarmo di Jakarta, Jumat kemarin (12/5/2017).

HTI sering mengutuk sistem demokrasi dan nasionalisme. Mereka beranggapan bahwa karena demokrasi berasal dari Barat serta buatan manusia maka dianggap kufur. Tapi mereka sendiri lupa atau pura-pura lupa, mereka bisa berorganisasi, tumbuh kembang bahkan turun ke jalan berorasi karena adanya demokrasi. Begitu pula dengan nasionalisme. Pentolan ustadz mereka mengatakan bahwa tidak ada dalilnya mencintai tanah air, tidak ada dalilnya nasionalisme. Namun mereka tidak sadar, negara ini merdeka memeroleh kemerdekaan karena susah payah beragam elemen bangsa, terutama kaum nasionalis. Tanpa rasa mencintai tanah air, maka tidak mungkin negara ini merdeka, lepas dari cengkeraman kaum penjajah.

Jadi, langkah yang ditempuh oleh pemerintah kali ini sudah tepat. Penolakan terhadap HT bukan yang pertama kalinya. Ini bukan tindakan dzholim terhadap ormas-ormas Islam, seperti yang mereka sangkakan. Penolakan terhadap kelompok Hizbut Tahrir malah banyak terjadi di negara-negara yang mayoritasnya muslim atau bahkan negara-negara Islam. Berikut daftar negara-negara yang melarang aktivitas HizbutTahrir antara lain Mesir, Suriah, Pakistan, Tajikistan, Kirgistan, Bangladesh, Malaysia, Turki, Yordania, Arab Saudi, Libya dan lain-lain.


Tak Hanya Indonesia, 12 Negara Islam Juga Melarang Hizbut Tahrir. Simak Alasannya Kenapa Dilarang....

Tags



Pasca dikeluarkannya Perppu Ormas, Pemerintah RI kemudian mengambil tindakan tegas dengan membubarkan organisasi massa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Tak pelak, itu menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Pihak HTI sendiri pun menolak keputusan tersebut. Mereka akhirnya menggugat pemerintah ke dua jalur, yaitu MK dan PTUN atas putusan di atas.

Seiring dengan keputusan pembubaran tersebut, banyak pihak yang menganggap bahwa pemerintahan Jokowi saat ini anti dan memusuhi umat Islam. Tentu itu asumsi yang keliru dan salah arah.

Adapun keputusan pemerintah itu setidaknya diikuti oleh beberapa hal yang dianggap mendesak. Pertama, HTI memiliki paham yang berbahaya untuk eksistensi Pancasila dan NKRI. HTI menolak negara bangsa dan mengajukan konsep Khilafah Islamiyah. Kedua, HTI menolak adanya paham nasionalisme, demokrasi dan kebhinekaan. Menurut mereka konsep-konsep itu adalah haram.

Keputusan pemerintan untuk membubarkan HTI sendiri bukan karena sikap anti Islam. Namun karena beberapa alasan di atas.

Karena faktanya, setidaknya 12 negara Islam saat ini juga menolak Hizbut Tahrir, seperti Turki, Yordania, Mesir dan Malaysia. Selain itu juga ada 8 negara non-Islam yang menolak dan melarang Hizbut Tahrir tumbuh di negaranya.

Mereka menolak Hizbut Tahrir dengan alasan yang sama seperti di Indonesia, yaitu mereka dianggap berpotensi mengancam kedaulatan bangsa. Selain juga menolak penerapan praktik demokrasi dan anti atas keberagaman masyarakat.

Dengan demikian, secara obyektif HTI bertentangan dengan ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Oleh karena itu, seyogyanya HTI tak perlu tumbuh di tanah Indonesia.

Untuk itu, kita sebagai warganet sebaiknya jangan mudah terprovokasi atas isu yang menyatakan bahwa pembubaran HTI merupakan indikasi bahwa pemerintah anti Islam. Selain itu isu yang menyesatkan juga rentan ditunggangi kepentingan politik yang ingin mengganggu stabilitas keamanan nasional.

Mereka yang memainkan isu pembubaran HTI yang dikaitkan dengan permusuhan pemerintah pada umat Islam sungguh sangat keji. Mereka menunjukan sikap yang tidak nasionalis dan bisa memecah belah persatuan yang sudah terbentuk saat ini.

Sebagai warganet yang cerdas, sebaiknya kita dapat berpikiran secara terbuka dan bisa berkaca dari pengalaman 20 negara yang juga melarang Hizbut Tahrir.



Minggu, 29 Oktober 2017

HEBOH VIRAL!!! [video] Ustad Maaher At Thuwailibi Sebut Pemerintah Kafir dan ‘Polisi’ Monyet Berseragam Coklat

Tags





Ceramah agama pada umumnya digunakan oleh para ulama untuk menuntun umat pada jalan kebaikan. Namun dewasa ini, ternyata banyak juga para pemuka agama yang menggunakan metode ceramah untuk mengobarkan permusuhan.

Hal terakhir ini banyak beredar di media sosial kita, terlebih setelah UU Ormas di sahkan. Salah satunya apa yang dilakukan oleh Ust. Maaher At-Thuwailibi dalam video singkatnya yang lagi viral akhir-akhir ini.

Ust. Maaher At-Thuwailibi dalam ceramahnya menyatakan bahwa negara Indonesia merupakan negara thagut, dimana pemerintah bagian dari musuh Islam. Hal itu diwujudkan dengan adanya UU Ormas yang digunakan untuk membubarkan Hizbut Tahrir Islam (HTI).

Selain itu, Ia juga mengobarkan fitnah dan provokasi bahwa dengan UU Ormas akan digunakan pemerintah untuk membubarkan gerakan Islam lainnya. Untuk itu, menurutnya UU Ormas itu harusnya dilawan oleh kelompok Islam.

Sebenarnya, apa yang dilakukan pemerintah saat ini dengan UU Ormas, tidak seperti yang dituduhkan di atas. Adanya UU Ormas adalah untuk melindungi Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.

UU Ormas juga bukan ditujukan untuk memberangus gerakan Islam. Tapi digunakan untuk membatasi paham-paham yang bertentangan dengan ideologi dan dasar negara. Apalagi yang sudah mengancam kedaulatan NKRI.

Seperti HTI yang telah dibubarkan oleh pemerintah. Pembubaran itu didasarkan atas fakta obyektif bahwa ideologi HTI tidak sesuai dengan Pancasila, bahkan berusaha mengganti Pancasila dengan ideologi lain, misalnya Khilafah Islamiyyah dan mengganti NKRI menjadi negara Islam. Hal tersebut tentu sudah mengancam kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.

Namun, dengan membubarkan HTI bukan berarti pemerintah anti-terhadap Islam. Karena di beberapa negara Islam pun, HTI juga dilarang. Dan, pemerintah juga tidak membubarkan organisasi Islam yang selaras dengan Pancasila, seperti NU atau Muhammadiyyah.

Apa yang disampaikan oleh Ust. Maaher At-Thuwailibi sebenarnya sesat pikir. Ia mengatakan bahwa harusnya negara memberikan tempat ke HTI dan memberikan kebebasan dakwah.

Di titik ini, Ust. Maaher menyalahartikan kebebasan berdakwah dengan memberikan kebebasan untuk berpropaganda juga melakukan provokasi untuk memecah belah bangsa. Hal itu tentu tidak tepat dan salah arah. Karena dapat membahayakan kedaulatan Indonesia.

Untuk itu, masyarakat harusnya dapat menilai secara kritis setiap provokasi seperti di atas. Dengan begitu, kita dapat memilih dan memilah infornasi yang berguna untuk kita agar tidak mudah terprovokasi.



Sabtu, 28 Oktober 2017

BREAKING NEWS!!! Pemilik dan Tukang Las Jadi Tersangka Kebakaran Pabrik Petasan

Tags


TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menetapkan tiga orang tersangka terkait dengan kasus ledakan dan kebakaran di pabrik petasan dan kembang api di Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Sabtu, 28 Oktober 2017.

"Mereka dianggap lalai sehingga menyebabkan orang meninggal," kata juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, 28 Oktober.

Ketiga tersangka itu adalah pemilik pabrik Indra Liyono, Direktur Operasional Andri Hartanto, dan tukang las pabrik yang bernama Subarna Ega.

Argo mengatakan, setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), diketahui percikan api yang menyebabkan kebakaran hebat itu berasal dari pengelasan atap. Percikan api mengenai bahan baku membuat petasan pada Kamis pagi, 26 Oktober 2017.


"Jadi tukang las di pabrik petasan Kosambi itu mengelas atap untuk menutupi bahan petasan yang ditumpuk sebanyak 4.000 kilogram,” kata Argo.

Ketiga tersangka dikenakan Pasal 188 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang kelalaian juncto Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan matinya orang.

Selain itu, Pasal 74 UU Ketenagakerjaan tentang pelarangan mempekerjakan dan melibatkan anak pada pekerjaan-pekerjaan yang terburuk.

Buruh yang menjadi korban berusia 15-16 tahun atau usia anak-anak. Pabrik tersebut baru beroperasi dua tahun dan memiliki sekitar 100 karyawan. Dalam musibah kebakaran itu, 48 orang tewas dan 43 korban lain mengalami luka bakar serius.


Sumber

Jumat, 27 Oktober 2017

Ini Dokumen CIA Terkait JFK yang Sebut Plot Pembunuhan Sukarno...

Tags


Washington DC - Dari ribuan dokumen rahasia terkait pembunuhan Presiden ke-35 Amerika Serikat (AS) John F Kennedy atau JFK, terdapat salah satu yang membahas rencana pembunuhan pemimpin asing. Salah satunya menyinggung soal rencana pembunuhan Presiden pertama RI Sukarno.

Seperti dikutip dari dokumen CIA yang diakses detikcom pada situs resmi Arsip Nasional AS, www.archives.gov, Sabtu (28/10/2017), pembahasan rencana pembunuhan Sukarno disebut dalam dokumen tahun 1975 berjudul 'Summary of Facts -- Investigation of CIA Involvement in Plans to Assassinate Foreign Leaders'.

Dokumen CIA yang membahas rencana pembunuhan Sukarno ini berasal dari tahun 1975 Foto: Screenshot from www.archives.gov

Dokumen setebal 83 halaman ini juga membahas soal rencana pembunuhan Presiden Kuba Fidel Castro juga dugaan keterlibatan CIA dalam kematian Patrice Lumumba, pemimpin kemerdekaan Kongo yang juga Perdana Menteri Kongo pertama yang terpilih secara demokratis. Lumumba dibunuh pada 17 Januari 1961.

"Komisi tidak menemukan bukti apapun yang menunjukkan CIA terlibat dalam pembunuhan itu, meskipun ada bukti sebelum kematian Lumumba bahwa beberapa personel CIA dan beberapa pihak lainnya membahas kemungkinan melakukan rencana untuk membunuh Lumumba," demikian bunyi dokumen CIA bertanggal 30 Mei 1975 itu.



Dokumen CIA yang membahas rencana pembunuhan Sukarno ini berlabel 'Top Secret' Foto: Screenshot from www.archives.gov
Dokumen berlabel 'Top Secret' ini pada intinya membahas soal penyelidikan Komisi CIA terhadap dugaan keterlibatan CIA dalam rencana-rencana pembunuhan beberapa pemimpin asing pada saat itu.

Dalam dokumen itu, Richard Bissell selaku Deputi Direktur Perencanaan CIA saat itu, memberikan testimoni bahwa sempat ada pembahasan di dalam tubuh CIA soal rencana pembunuhan Presiden RI saat itu, Sukarno.

"Bissell juga menyebut ada diskusi dalam lembaga (CIA) soal kemungkinan sebuah percobaan terhadap kehidupan Presiden Indonesia Sukarno, yang 'telah mencapai identifikasi seorang aset yang merasa mungkin akan direkrut untuk tujuan ini. Rencana itu tidak pernah tercapai, tidak pernah disempurnakan hingga ke titik di mana rencana itu mungkin dilakukan'. Dia (Bissell-red) mengatakan lembaga (CIA) 'sama sekali tidak terkait' dengan kematian Sukarno," demikian bunyi dokumen itu.



Dokumen CIA ini merupakan bagian dari 2.981 dokumen rahasia terkait pembunuhan JFK yang dirilis AS pekan ini Foto: Screenshot from www.archives.gov

Dokumen CIA itu menegaskan, rencana pembunuhan terhadap Lumumba dan Sukarno tidak pernah sampai pada tahap realisasi.

"Terkait kedua rencana itu, dia (Bissell) menyatakan tidak ada rencana pembunuhan yang dilakukan tanpa izin pihak dari luar lembaga (CIA), dan tidak ada izin semacam itu yang diambil untuk rencana-rencana terhadap Lumumba atau Sukarno," imbuh dokumen itu.

"Mengingat Komisi tidak menemukan alasan untuk membawa persoalan Sukarno dan Lumumba ke dalam kerangka otoritas penyelidikan, tidak ada penyelidikan lebih lanjut yang dilakukan terhadap dua area ini," sebut dokumen CIA itu.



Dokumen ini bisa diakses publik pada situs resmi Arsip Nasional AS Foto: Screenshot from www.archives.gov

Dokumen CIA ini merupakan bagian dari 2.981 dokumen rahasia terkait pembunuhan JFK yang dirilis pemerintah AS pada Kamis (26/10) malam waktu setempat. JFK tewas ditembak di Dallas, Texas, pada 22 November 1963 silam. Perilisan dokumen ini merupakan bagian dari perintah Kongres AS sejak tahun 1992, yang memutuskan seluruh dokumen terkait pembunuhan JFK harus dibuka ke publik.




Ahok: Pokoknya Nyesel Deh Orang-orang yang Kirim Saya ke Penjara...

Tags



Threes Emir, seorang penulis yang mengunjungi Basuki Tjahaja Purnama di Mako Brimob beberapa waktu lalu, menceritakan betapa cerianya Ahok meski berada dalam penjara.

Awalnya Threes menduga suasana pertemuan dengan Ahok akan sedikit haru dan membuatnya meneteskan air mata.

"Tetapi karena dia gembira, semangat, kita ikut ketularan gembira. Kelihatan banget dia enggak ada dendam atau apa," ujar Threes kepada Kompas.com, Jumat (28/10/2017).

Tadinya mau sedih, Threes malah "terbengong" melihat cerianya Ahok. Padahal kalau mengingat kisah dia bisa sampai berada di Mako Brimob ini, Threes mengaku selalu merasa sebal.

Threes kagum dengan Ahok yang bisa menerima kondisinya dengan baik. Kepada dia, Ahok bahkan mengatakan orang-orang yang menginginkannya berada di penjara akan menyesal ketika melihat kondisinya.

"Dia bisa ketawa-ketawa, dia bilang, 'pokoknya nyesel deh orang-orang yang kirim saya ke penjara. Orang saya di sini belajar banyak hal, belajar sabar, baca banyak, belajar Bahasa Mandarin," kata Threes menirukan ucapan Ahok.

Kalau orang lain yang mengalami nasib seperti Ahok, Threes menjamin semangat orang itu akan langsung turun.

Saat datang ke Mako Brimob beberapa waktu lalu, Threes sempat memberikan surat dari cucunya, Bonfilius Anselmo, untuk Ahok.



Surat balasan Ahok untuk Elmo.(doc. Threes Emir)



Threes awalnya tidak berharap bahwa surat cucunya akan dibalas cepat. Sebab Ahok mengatakan kini dia masih sibuk membalas surat yang dikirim pada bulan September. Betapa kagetnya Threes begitu tahu surat balasan Ahok tiba kemarin.

Hal yang paling membuat haru adalah isi suratnya. Surat itu bersifat personal, Ahok menyemangati cucunya agar bisa menerbitkan buku. Hal lain adalah cerita singkat Ahok mengenai betapa bersyukurnya dia bisa mengalami kejadian ini.

Betapa dia berterima kasih kepada musuh-musuhnya yang senang dia dijebloskan ke penjara. Isi suratnya seolah menjawab mengapa Ahok masih bisa begitu ceria.

"I have to say thank you to all my enemies who want me in prison," kata Ahok pada surat yang dia tulis untuk cucu Threes.

Sebab, dia menjadi punya banyak waktu untuk membaca, menulis, berolahraga, dan juga berdoa. Ahok bisa melatih mengontrol dirinya, belajar memaafkan, dan belajar cara melayani dengan hati yang riang gembira.

"I've trained my self in self control, forgiveness, and learn how to serve people with joyful heart. Thank God for all this circumstances," tulis Ahok.

Akhirnya, semangat itu pula yang menular ke seluruh ruangan. Pertemuan yang sejatinya penuh haru malah menjadi pertemuan yang penuh suka cita, layaknya bertemu teman lama.

Ketika Threes dan teman-teman penulis lainnya pergi meninggalkan Mako Brimob, Ahok tidak akan sedih dan kesepian. Dia tetap bahagia ditemani surat-surat penyemangat serta buku-buku favoritnya.




Tamparan Yang Keras Dari Susi Ke Prabowo: Daripada Revolusi Putih Prabowo, Mendingan Usulkan "Susinisasi"

Tags



Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tidak setuju atas ide " Revolusi Putih" yang dikemukakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Susi lebih setuju jika Revolusi Putih yang memiliki arti sosialisasi susu sebagai konsumsi sehari-hari kepada anak-anak tersebut diganti 'Susinisasi'.

Apa itu 'Susinisasi'?

Istilah 'Susinisasi' ternyata merujuk pada namanya sendiri sebagai Menteri KKP yang sedang mengampanyekan gerakan makan ikan nasional.

"Susinisasi itu maksudnya makan ikan. Jadi bukan minum susu saja, tapi makan ikan diperbanyak dong," ujar Susi saat berbincang santai dengan wartawan di Ruang VIP Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jumat (21/10/2017).

Menurut Susi, susu memang bergizi baik, tetapi pasokan produksinya sangat terbatas. Susu di Indonesia pun lebih banyak berasal dari luar negeri alias impor dibandingkan produksi dalam negeri.

Apalagi, ada jenis pangan lain yang jauh lebih mudah didapat masyarakat, yakni ikan. Harga ikan semakin ke sini pun semakin murah.

Jadi, Susi berpendapat, mengonsumsi ikan lebih banyak menuai manfaat. Baik kepada diri sendiri ataupun kepada peningkatan ekonomi nasional.

"Kalau makan ikan hasil produksi dalam negeri diuntungkan nelayan dan sebagainya. Jadi, pilih mana? Ikan dong. Jadi menurut saya, Revolusi Putih diganti saja dengan 'Susinisasi'," kata Susi, seraya tertawa.

Adik Prabowo Subianto, yaitu Hashim Djojohadikusumo, sebelumnya menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (26/10/2017). Hashim mengatakan, dia membawa usulan program untuk pelajar kurang mampu di Jakarta.

"Saya sampaikan beberapa hal dan beliau sudah setuju. Pertama adalah program tambahan makanan untuk pelajar sekolah. Ini adalah program dari Pak Prabowo, Revolusi Putih," ujar Hashim di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis.

Revolusi Putih adalah pemikiran Prabowo dan Partai Gerindra untuk membangun karakter bangsa yang sehat dan kuat. Salah satu caranya menjadikan susu sebagai konsumsi rakyat Indonesia setiap hari.

Catatan Kompas.com, istilah Revolusi Putih ini sebenarnya sudah digaungkan oleh Prabowo sejak kampanye Pilpres 2014.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek merespons ide itu. Ia tak setuju dengan program Revolusi Putih yang digagas Prabowo. Nila menilai, program bagi-bagi susu kepada anak-anak itu tidak akan optimal.

"Saya agak enggak setuju. Susu kalian tahu dari mana? Dari sapi. Cukup enggak sapi kita? 250 juta penduduk mesti dapat dari mana," kata Nila di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Menurut Nila, mencukupi gizi anak-anak di Indonesia tidak harus melalui susu. Ada makanan lain yang memiliki gizi sama dengan susu, tetapi pasokannya jauh lebih berlimpah untuk mencukupi kebutuhan seluruh anak di Indonesia. Makanan tersebut tidak lain adalah ikan.

"Kalau Pak Prabowo bilang protein, ya kami mendorong. Makan protein itu dari ikan begitu banyak kok," kata Nila.



Kamis, 26 Oktober 2017

Ketika Situs "Radikal" Ikutan Menyerang Seword

Tags



Ada yang masih ingat tulisan penulis tentang Ketua Infokom PP Pemuda Muhammadiyah yang merupakan seorang Master di Unlam yang melaporkan situs Seword beberapa waktu yang lalu ???

Bagi yang ingin mengetahui sosok Siswanto Rawali yang merupakan salah satu "alumni" pelatihan dimana pematerinya adalah Jonru, silahkan klik tulisan penulis di https://seword.com/politik/membongkar-siapa-siswanto-rawali-yang-melaporkan-situs-seword

Ternyata banyak situs yang menggunakan "momen" tersebut untuk menyerang situs Seword. Salah satunya adalah situs Panjimas !!!

Situs Panjimas memuat sebuah postingan bahwa situs Seword dilaporkan oleh PP Pemuda Muhammadiyah karena dikatakan menyebarkan konten provokasi ???

Penulis meminta kepada rakyat Indonesia khususnya pembaca setia di Seword untuk tidak membuka linkpostingan Panjimas tersebut untuk menghindari mereka mendapatkan "untung" dari trafik. Penulis sudah menyimpan screen shot postingan Panjimas tersebut berikut ini :



Situs Panjimas memuat postingan bahwa situs Seword dikatakan menyebarkan konten provokasi ???

Ssssssst……

Apakah rakyat Indonesia khususnya pembaca setia di Seword mengetahui apa dan siapa itu situs Panjimas ???

Situs Panjimas dan situs kerabatnya Voa-Islam merupakan situs-situs yang pernah diminta oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk diblokir karena dianggap menyebarkan paham radikal seperti yang dimuat dalam situs resmi Kominfo yang bisa diakses di https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/4627/BNPT-Minta-Kominfo-Blokir-22-Situs-Radikal/0/berita_satker

Jadi lucu kan.....

Situs Panjimas yang memiliki slogan Suara Kebenaran Lawan Kebatilan ternyata pernah diblokir oleh Kominfo karena menyebarkan paham radikal !!! wkwkwkwk

Lalu situs Panjimas memuat postingan seolah situs Seword menyebarkan konten provokasi ???

Apakah kelompok "radikal" berkedok yayasan Infaq dakwah "kepanasan" setelah kedoknya dibongkar oleh penulis di Seword ??? Ha ha ha

Hubungan Antara Situs Voa-Islam, Panjimas dan Yayasan IDC

Ada yang masih ingat tulisan penulis tentang Yayasan IDC yang sudah penulis angkat sebelumnya dan sempat menjadi viral beberapa waktu yang lalu ???

Bagi yang belum membacanya, silahkan klik di :

https://seword.com/politik/mengenal-lebih-jauh-tentang-yayasan-idc/

Ternyata tulisan tersebut membuat Yayasan IDC "Panik" seperti yang sudah penulis bahas dalam tulisan https://seword.com/politik/benarkah-yayasan-idc-panik-setelah-penulis-mengangkat-kasus-ini-di-seword/

Lalu apakah hubungannya antara situs Voa-Islam, Panjimas, dan Yayasan IDC yang pernah memberikan bantuan kepada para pembunuh pendeta dan keluarga "teroris" (radikal) di tahanan yang mereka sebut Mujahid (pembela agama)???

Sangat mudah melihat benang merah antara ketiganya...

Dewan Penasehat situs Voa-Islam yang pernah diblokir oleh Kominfo karena menyebarkan paham radikal adalah Farid Ahmad Okbah…

Dewan Pembina Yayasan IDC juga Farid Ahmad Okbah… Kebetulan kah ???

Bagi yang ingin mengetahui siapa sosok Farid Ahmad Okbah, silahkan cek tulisan penulis di

https://seword.com/politik/benarkah-pendukung-teroris-berada-di-belakang-anies-bagian-3

Apakah ada bukti lain jika situs Voa-islam, Panjimas, Yayasan IDC adalah satu ‘gerombolan” yang sama ???

Silahkan cek alamat alamat mereka di bawah ini :









Kesimpulannya adalah

**Alamat Yayasan An-Najahul Islami = Yayasan IDC = Situs Voa-Islam = Situs Panjimas !!! ha ha ha

Jadi jangan heran jika berita yang dimuat ketiganya saling berkaitan wkwkwkwkwk

Bahkan dari situs Panjimas, kita ketahui bahwa mereka ternyata berada di bawah PT. Info Dakwah Center !!!


Jadi sudah kelihatan kan ternyata situs Voa-Islam dan situs Panjimas yang pernah diblokir oleh Kominfo karena menyebarkan paham radikal ternyata satu “gerombolan” dengan Yayasan Infaq Dakwah Center (IDC). Jadi jangan heran jika Yayasan IDC pernah memberikan bantuan kepada para pembunuh pendeta dan kepada keluarga teroris seperti yang sudah penulis bahas dalam dua tulisan tentang Yayasan IDC di atas.

Yayasan IDC juga pernah mengumpulkan uang ratusan juta dari umat kepada istri almarhum Zoya korban pembakaran di Bekasi beberapa waktu yang lalu.

Apa Kabar bantuan Yayasan IDC kepada istri almarhum Zoya ???

Penulis akan update juga beritanya dalam tulisan selanjutnya…

Dari alamat Yayasan IDC di atas, kita ketahui bahwa mereka berada di komplek Sekolah Dasar Islam (SDI) An-Najah, disamping Mesjid Agung Al-Barkah, Bekasi !!!

Apakah rakyat Indonesia khususnya pembaca setia di Seword bisa membayangkan bahwa situs radikal Voa-Islam dan situs Panjimas berhubungan dengan yayasan sosial IDC dan juga berada di komplek sekolah dasar di samping mesjid ???

Tolong jaga kesucian mesjid dari kegiatan politik, penyebaran paham radikal berkedok situs agamis dan yayasan sosial !!!

Setelah mengetahui siapa situs panjimas dan hubungannya dengan situs voa-islam yang pernah diblokir oleh Kominfo karena menyebarkan paham radikal dan hubungannya dengan Yayasan IDC dan Yayasan An-Najahul Islami, situs Panjimas malah membuat postingan untuk “menyerang” situs Seword dengan dalih situs Seword menyebarkan konten provokasi ???

Lucu sekali ya…

Apakah kelompok "radikal" punya dendam pribadi kepada Seword karena penulis sudah membongkar kedok mereka selama ini ???

Ayo NGAKU…

Silahkan rakyat Indonesia, khususnya pembaca setia di Seword menilai sendiri tentang apa dan siapa itu situs Panjimas, Voa-islam, Yayasan IDC dan Yayasan An-Najahul Islami yang semuanya beralamat sama di Jalan Veteran No. 48, Bekasi

Wassalam,

Nafys




Breaking News, Fajar Agustanto Pengurus PKS Pemilik Situs Hoax, Fitnah dan Provokasi SuaraNews Ditangkap !!!

Tags



Masih ingat tulisan penulis tentang orang PKS dibalik situs hoax, fitnah dan provokasi SuaraNews dan FP Sebar Berita yang bernama Fajar Agustanto ?

Bagi yang belum membacanya, silahkan klik di https://seword.com/politik/benarkah-orang-pks-dibalik-situs-hoax-fitnah-dan-provokasi-suaranews-sebarberita/

Beberapa hari yang lalu, penulis juga membuat postingan balasan secara serius tapi lucu tentang Fajar Agustanto dalam tulisan https://seword.com/politik/ketika-pendukung-pks-pemilik-situs-hoax-fitnah-dan-provokasi-panik-karena-tulisan-seword

Dan hari ini tanggal 26 Oktober 2017, penulis membaca sebuah berita bahwa Fajar Agustanto yang merupakan pemilik situs hoax, fitnah dan provokasi SuaraNews dan FP Sebar Berita akhirnya sudah ditangkap oleh Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri sejak tanggal 24 Oktober lalu di rumahnya Jalan Suromulang Kelurahan Surodinawan Kecamatan Prajurit Kulon, Mojokerto.

Dia ditangkap karena melakukan pencemaran nama baik melalui pemberitaan fitnah terhadap Akbar Faizal, anggota DPR-RI dari Fraksi Partai Nasdem.

Saat ditangkap, polisi juga menyita beberapa barang bukti berupa tujuh buah harddisk, dua HP merk Samsung dan Hisense, dua buah buku tabungan Bank BRI atas nama Indhi Ery Dhani yang juga adalah istri pelaku yang digunakan untuk transfer pembayaran domain.

Ternyata Fajar Agustanto adalah pengurus PKS Mojokerto bidang Polhukam seperti yang dilansir dalam situs http://news.akurat.co/id-80027-read-pelaku-berita-fitnah-terhadap-akbar-faizal-diringkus.

Makin TERBUKTI kan kelakuan orang PKS selama ini ???

Masih pantaskah PKS mengklaim dirinya sebagai partai Islam ???

Masih pantaskah PKS mengklaim dirinya sebagai partai dakwah ???

Ketika satu per satu orang PKS ditangkap karena menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi ???

Itu oknum ???

Tidak lama lagi, penulis akan membongkar satu per satu orang-orang PKS lainnya sebagai pemilik situs hoax, fitnah dan provokasi yang tidak terdaftar di Dewan Pers !!!

Kenapa Penulis membongkarnya ???

Agar rakyat Indonesia tahu siapa sebenarnya orang atau partai yang menggunakan agama sebagai kedok untuk menyebarkan berita hoax, fitnah dan provokasi SARA tetapi mengaklim dirinya sebagai partai dakwah ???

Agar umat Islam sadar bahwa ada orang atau partai yang memanfaatkan nama Islam untuk menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi berkedok partai Islam dan mengklaim dirinya sebagai partai dakwah ???

Mereka sengaja menggunakan nama Islam demi "memperkaya" diri dan kelompoknya dengan "menjual" berita hoax, fitnah dan provokasi di media sosial. Dengan memanfaatkan nama Islam, mereka berharap umat Islam yang mayoritas di Indonesia mau melihat situs mereka. Semakin banyak orang yang melihat situs mereka, maka trafik mereka akan naik dan otomatis pendapatan mereka dari Google juga semakin besar.

Jadi sebenarnya mereka hanya "memanfaatkan" umat Islam untuk memperkaya diri mereka sendiri dan kelompoknya. Intinya adalah uang berkedok "dakwah" !!!

Fitnah Oleh Fajar Agustanto

Beberapa waktu yang lalu, Fajar Agustanto dilaporkan oleh Faisal Akbar melalui pengacaranya Adiwira Setiawan karena fajar Agustanto memfitnah Akbar Faisal memiliki uang simpanan di Singapura dari korupsi APBN sebesar 25 juta dollar, memiliki rumah mewah penuh emas di Makasar, memfitnah Akbar Faisal menikmati uang haram korupsi e-KTP dan juga memfitnah Akbar Faisal memiliki istri simpanan di kawasan vila mewah Dago Pakar Bandung.

Setelah ditangkap, Fajar mengakui semua perbuatannya sebagai pemilik dan admin situs SuaraNews !!! Ha ha ha

Jadi, tulisan penulis tentang Fajar Agustanto bahwa dia adalah admin Suara News dan FP Sebar Berita terbukti kan ??? Dalam tulisan kedua dalam link di atas, penulis sudah memberikan fakta bahwa dia sendiri yang mengakui sebagai admin situs SuaraNews dan FP Sebar Berita...

Tulisan penulis bahwa dia orang PKS juga terbukti kan ???

Karena benar jika Fajar Agustanto adalah pengurus PKS Mojokerto bidang Polhukam !!!

Pengurus PKS Mojokerto bidang Polhukam TERBUKTI menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi melalui situsnya SuaraNews !!!

Masih ingat dalam tulisan kedua penulis di atas bahwa Fajar Agustanto mengklaim bahwa situsnya sangat asli dan saking aslinya sampai didatangi oleh intel Polda Jatim ???

Padahal intel Polda Jatim datang ke rumahnya untuk memberi peringatan kepadanya untuk menghentikan aktivitasnya menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi, tetapi seiring perjalanan waktu, dia "kambuh" lagi untuk menyebarkan berita hoax, fitnah dan provokasi berkedok dakwah !!! Wkwkwkwkw

Ternyata Fajar Agustanto dan Istrinya adalah pemain lama di dunia hoax. Dia juga tidak memiliki pekerjaan tetap selain sibuk menyebarkan hoax, fitnah dan provokasi seperti yang dilansir dalam situs Akurat.co di atas !!! Wkwkwkw

Jika ada yang kurang yakin dengan berita di atas, penulis membagikan berita yang sama dari situs yang berbeda. Silahkan klik beberapa link berikut ini :

https://www.msn.com/id-id/berita/kejahatan/penyebar-hoax-akbar-faisal-fajar-agustanto-ditangkap-di-mojokerto/ar-AAu42ft

http://makassar.tribunnews.com/2017/10/26/sebar-berita-hoax-akbar-faizal-punya-istri-simpanan-ayah-3-anak-ini-ditangkap-polisi-lihat-mukanya

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/10/26/penyebar-hoax-akbar-faisal-fajar-agustanto-ditangkap-di-mojokerto

http://fajar.co.id/2017/10/26/pengurus-pks-ditangkap-karena-sebar-hoaks-terkait-akbar-faizal/

Ssstttttt, ini akun Facebook Fajar Agustanto :

https://www.facebook.com/fajar212000

Jika ada yang bertemu dengan Fajar Agustanto di Mojokerto, penulis titip salam ya kepadanya...

Tolong sampaikan salam dari Nafys di Seword :D :D



Wassalam



Temui Anies di Balaikota, Adik Prabowo Minta Jabatan

Tags



JAKARTA (Pos Kota) – Adik Ketua Umum Ketua Partai Gerindra Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo menemui Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota Jakarta, Kamis (26/10/2017).

Kedatangan Hashim ke Balaikota untuk meminta Anies mengangkatnya kembali menduduki jabatan sebagai Ketua Dewan Pengawas Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Taman Margasatwa Ragunan.

Menurut Hashim, Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta memyanggupi permintaannya untuk kembali menduduki jabatan lamanya. Pada 2013, Hashim pernah memegang jabatan tersebut setelah diangkat oleh Joko Widodo uang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta.

“Kan saya dulu pernah diangkat oleh Pak Jokowi tahun 2013 saya menjabat saat beliau menjadi gubernur. Sekarang, ya, Insya Allah akan menjabat lagi Pak Anies sudah setuju. Saya melamar. Istilahnya saya melamar. Saya bersedia, beliau setuju,” tuturnya Kamis (26/10/2017).

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu juga menjelaskan, Anies meminta agar Taman Margasatwa Ragunan ditingkatkan tarafnya menjadi taraf internasional. Untuk mewujudkannya, akan dibuat tim kerja untuk melakukan kajian terkaot kondisi Ragunan saat ini.

“Beliau akan buat satu working group mengakses mengkaji keadaan ragunan saat ini sebelum nanti diserahkan ke saya. Kita mau kaji dulu karena saya kan sudah tinggalkan sudah dua tahun lalu hampir tiga tahun. Maka ini saya belum tahu apa yang terjadi di dalam. Saya sudah denger tapi belum tahu pasti keadaan di Ragunan. Kita harus kaji dulu,” terang Hashim.

Sementara itu saat dikonfimasi pengakuan Hashim, Anies enggan menjawab. Anies malah mengaku tidak tahu tentang permintaan Hashim. “Belum tahu, nanti. Nanti aja,” jawab Anies sambil berlalu. (ikbal/win)



Rabu, 25 Oktober 2017

Gagasan Sandiaga Uno Lucu Banget, Dari Ojek Terbang, Pasukan Langit, Hingga Sayembara Sepatu Gak Penting

Tags





Ada-ada saja tentang gagasan dari Wakil Gubernur Jakarta ini, lucu sekali, banyak gelagat aneh yang sebenarnya tidak perlu dipertontonkan, gaya hyperaktif nan ceria yang ditonjolkan, malah cenderung memiliki kesan miring bukannya positif, gaya burung bangau ala Sandiaga, dan sepak terjang yang mungkin dianggap 'kekinian' oleh bapak yang berumur 48 tahun itu sudah terbukti banyak membuat orang heran, dengan sikap seperti itu kok bisa dia jadi orang terkaya ke 37 edisi majalah Forbes

Dibalik kepolosan yang ditonjolkan, sebenarnya dari sisi Bisnis, Sandiaga bisa dikatakan sangat cerdik dan sangat mencari keuntungan untuk dirinya pribadi, contohnya seperti PT Aetra Air Jakarta dimilikinya melalui perusahaannya, Recapital, berapa keuntungan yang Sandiaga sudah dapat, terlebih sekarang dia menjadi wakil Gubernur, jelas dia tidak butuh gaji receh Wagub, karena ada pendapatan lain yang lebih besar "sudah kaya"

Dibalik keceriaan yang disuguhkan sebenarnya dia jago sekali dalam hal nyinyir bahkan berani tak rasional, masih ingat dia menyindir pak Ahok beragam macam dulu saat Pilkada? Dia sendiripun bebas menyinyir tanpa fakta tapi dia keberatan dengan Seword.com selaku portal opini yang juga beropini sama seperti apa yang dilakukan oleh Sandiaga,

Faktanya soal nyinyiran Sandiaga, dia tak tau apa yang dilapangan, tapi mengomentari sembarangan, seperti misalnya Ahok ketemu investor padahal Ahok WO karena ulahnya Sandiaga sendiri yang datang terlambat sedangkan pak Ahok ada janji ke acara pernikahan anak Panda Nababan. Realita sama bibir Sandiaga sangat jauh berbeda bukan?

Inilah hebatnya Sandiaga, diam-diam menghanyutkan, terlihat polos tapi sebenarnya ada main untuk kepentingan.

Mulai dari Ojek Terbang


Saya sudah pernah membahasnya dulu https://seword.com/politik/fantasi-sandiaga-tentang-ojek-terbang

Maksudnya Ojek Terbang adalah sebuah drone yang disebut sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan di ibukota Jakarta. Bagaimana caranya sebuah drone mampu mengurangi angka kemacetan? Dari sekian banyaknya pertumbuhan kendaraan roda empat dan roda dua di Jakarta, Sandiaga mengambil gagasan Drone sebagai alternatif transportasi kurir untuk mengurangi kemacetan.

Kalau benar diterapkan, berapa anggaran yang harus dikeluarkan untuk membeli Drone? Sebenrapa luas jangkauan area terbang Drone? Apakah satu daerah Jakarta dari utara selatan hingga barat dan timur? Realistis sekali bukan teorinya.

Pasukan Langit

Bercerita soal sekarang, muncul juga gagasan baru yaitu soal Pasukan Langit, sebenarnya saya tidak ingin mengomentari "SARA" tapi Sandiaga memang mengibaratkan SARA disini, sebenarnya saya sedih, kalau sedikit-sedikit melibatkan yang maha kuasa atas segala apa yang terjadi, bahkan menyalahkannya karena musibah itu terjadi.
Bukan hal baru dalam perpolitikan tanah air, Aher Gubernur Jawa Barat, meminta warganya untuk berdoa, agar banjir cepat selesai, hujan reda, berdoa adalah salah satu solusi yang ditawarkan sebagai konsep paling nyaman untuk tidak berbuat apa-apa selain hanya berdoa.

Buktinya 10 tahun menjabat, dengan hanya berdoa Jabar tak kunjung surut banjirnya, berbeda dengan Jakarta yang padahal dapat kiriman air dari Bogor, Depok, Bekasi, yang tiap tahunnya pasti banjir sekarang sudah tidak lagi, tapi kenapa Jabar masih tetap saja banjir?

Jelas karena ketidakseimbangan antara berdoa dan berusaha, padahal kalau kita sedikit bercerita soal SARA disini, Allah mengajarkan kita untuk selain berdoa, harus juga ada usaha

Bukan hanya berdoa lantas semua permasalahan selesai,



Lihatlah hasilnya, Anies minta pasukan biru keruk sungai tak pakai alat berat, demi menggapai keuntungan yang sebesar-besarnya, menggurangi anggaran yang konon ceritanya tidak penting, munculah anjuran-anjuran luar biasa sebagai mana terlihat. Mau dikemanakan sih anggarannya? Buat menaikan anggaran anggota DPRD lagi? Bukannya sudah dikurangi ya gaji PNS? Masih aja ada terus new konsep yang aneh-aneh ini.

Dan sekarang yang terbaru hari ini adalah soal "Sayembara Sepatu Pantofel" Lelang konsolidasi yang mau dibatalkan oleh Sandiaga, kini alih-alihnya semua proyek baru untuk membentuk komite, eh taunya cuma menjual sepatu pantofel

Bermanfaat sekali ya bagi warga Jakarta soal sayembara sepatu pantofel ini, sudah ada anggaran buat kakak kandung, eh dicopot, eh habis itu ibunya juga terlibat oe oe, eh sekarang seperti ini, dalih-dalihnya lomba dan dapat uang besar juga UMKM pemenang sayembara akan dibantu promosi.

Padahal janjinya kerja di OE OE ini adalah Dimodalin, punya bisnis disediain tempat usaha! Dicarikan pembeli! ini sudah merupakan janji telak saat kampanye program OE OE dulu, tapi kenapa sekarang di sayembarakan? Mau gelontorin beraepa anggaran lagi buat hal seperti ini?

Sudah saya bilang, Sandiaga ini memang bukan orang sembarangan, dia itu cerdik sekali,terlebih memainkan sejuta proyek untuk? Warga Jakardah tentunyah, salam oe oe






Ingatkan Setya Novanto, Pakar Hukum: Tak Mau Hadiri Sidang Sebagai Saksi Adalah Tindak Pidana

Tags




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Yenti Garnasih mengingatkan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto bahwa tidak mau atau menolak menghadiri sidang sebagai saksi adalah tindak pidana.

Hal tersebut diatur dalam pasal 224 ayat 1 KUHP.

Pasal 224 ayat (1) KUHP berbunyi:

Barang siapa dipanggil sebagai saksi, ahli atau juru bahasa menurut undang-undang dengan sengaja tidak memenuhi kewajiban berdasarkan undang-undang yang harus dipenuhinya, diancam dalam perkara pidana, dengan pidana penjara paling lama sembilan bulan.

"Seharusnya Jaksa KPK lebih tegas lagi dan harus dipahami bahwa memberikan keterangan saksi adalah kewajiban hukum. Tidak mau menghadiri sidang sebagai saksi adalah tindak pidana (pasal 224 ayat 1 KUHP). Ini menunjukan betapa pentingnya keterangan sakdi dalam persidangan," kata mantan Panitia Seleksi KPK kepada Tribunnews.com, Rabu (25/10/2017).

Dalam 185 ayat 1 KUHAP, jelas menyatakan bahwa agar keterangan saksi untuk dapat dinilai sebagai alat bukti maka keterangan itu harus dinyatakan dalam sidang.

"Artinya kehadiran Setya Novanto sebagai saksi adalah penting sekali," kata Yenti Ganarsih.

Menurut dia, bila panggilan ketiga tetap tidak diindahkan, harusnya bisa dilakukan panggilan paksa.

Hakim juga mempunyai cukup alasan untuk menduga saksi tidak mau hadir maka hakim dapat memerintahkan untuk dipanggil paksa.

Hal tersebut diatur dalam pasal 159 ayat 2 KUHP sama dengan Pasal 154 ayat (1) KUHAP.

"Terlepas dari kasus ini, harusnya saksi-saksi memahami betapa ada kewajiban hukum yang ada sanksinya kalau dia mangkir tanpa alasan yang dibenarkan Undang-undang," ucapnya.

Kalau saksi merasa memang kedudukan hanya sebagai saksi dan tidak terlibat tentu saksi tidak akan takut untuk hadir dipersidangan.

"Toch kalaupun memang dirasa membahayakan bisa minta perlindungan. Tapi tidak mungkin hal ini ada pada pejabat yang pasti sudah ada perlindungannya," katanya.

Untuk itu, ia menyarankan agar Setya Novanto hadir dalam persidangan.

"Maka sebaiknya hadir demi tertibnya dan lancarnya persidangan e-KTP yang menyedot perhatian masyarakat," katanya.

Diketahui, KPK memastikan tetap menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto sebagai saksi di sidang korupsi e-KTP.

"Menurut informasi penuntut, (Setya Novanto) akan dipanggil lagi," kata Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, Selasa (24/10/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pada panggilan pertama pada 9 Oktober 2017 Setya Novanto m‎angkir dalam sidang lanjutan Andi Narogong karena harus menjalani pemeriksaan kesehatan di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur.

Panggilan kedua pada 20 Oktober 2017, Setya Novanto kembali mangkir dengan alasan ada kegiatan kenegaraan dan partai yang tidak bisa ditinggalkan.‎

Saat disinggung, apakah KPK akan meminta ketetapan majelis hakim untuk memanggil paksa Setya Novanto jika kembali mangkir, Basaria enggan terburu-buru mengambil kesimpulan.

"Nanti kita lihat perkembangannya, jangan misal-misal dulu, nanti kita lihat perkembangannya," ujar Basaria.


LUAR BIASA!!! Lima Bulan Hidup di Penjara, Ahok Hampir Khatam Alquran

Tags

TEMPO.CO, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok banyak mengisi waktu dengan membaca selama menjalani hukuman. Buku apa saja dia lahap, termasuk Alquran. Bahkan, dia nyaris menyelesaikan isi kitab suci umat Islam itu.

“Di sini gua juga hampir khatam baca Alquran loh. Gua kan SD sama SMP di sekolah Islam, jadi gua inget-inget dikit lah,” kata Ahok, kepada 10 penulis yang mengunjunginya rumah tahanan Mako Brimob, Kelapadua, Depok, Selasa, 24 Oktober 2017.

Pertemuan Ahok dengan para penulis itu diulas oleh Ignatius Haryanto dalam tulisannya berjudul, ‘Sebuah Selasa Siang Bersama BTP’. Ignatius adalah satu dari 10 penulis yang mengunjungi Ahok. “Ia (Ahok) yang mendominasi pembicaraan, dan ia banyak berbicara tentang apa saja yang ia lakukan selama ia menghabiskan waktu dari hari ke hari dalam tahanan,” kata Ignatius dalam tulisan itu.

Kepada tamunya, Ahok mengatakan, Alquran yang dia baca didapat dari seorang ibu. Ahok tidak menjelaskan secara rinci, siapa ibu yang dia maksud. Lelaki kelahiran Belitung Timur, 29 Juni 1966 itu memuji cetakan Alquran berikut hiasannya yang indah. “Nah gua baca juga tuh Al Maidah, bagus isinya,” kata Ahok.

Menurut Ahok, dia benar-benar memanfaatkan waktunya untuk membaca. Bahkan dia merasa seperti dikejar-kejar menyelesaikan seluruh bacaannya. Kadang kalau dia bosan, dia bisa pindah ke buku lain, padahal buku sebelumnya belum habis dibaca. “Yah gua tandain aja, terus gua buka buku lain,” katanya. “Ini hari ke-168 gua ada di sini, dan sepanjang itu gua udah abis baca 18 buku.”

Dari sekian banyak buku bacaannya, Ahok terkesan dengan buku Guntur Soekarno Putra berjudul Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku. Buku ini pertama kali terbit tahun 1977 dan tahun 2007 buku tersebut dicetak ulang. “Buku itu lucu dan Bung Karno jadi sangat kelihatan humanisnya, dan walaupun dia presiden, buat Guntur, dia tetap seorang ayah dan seorang teman,” ujar Ahok kepada tamunya, seperti dikutip Ignatius Haryanto.




Sumber

Selasa, 24 Oktober 2017

Perppu Ormas Disahkan, Wiranto: Alhamdulillah!

Tags


Jakarta - Menko Polhukam Wiranto mengucap syukur atas disahkannya Perppu Nomor 2/2017 tentang Ormas menjadi undang-undang oleh DPR. Kini Perppu tentang Ormas resmi menjadi undang-undang menggantikan UU Nomor 17 Tahun 2013.

"Oleh karena itu, perppu itu kemudian diajukan dan sekarang DPR menyetujui dan mensahkan ya syukur alhamdulillah," kata Wiranto di Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2017).

Wiranto mengatakan pemerintah telah mempertimbangkan baik-baik sebelum mengajukan Perppu Ormas kepada pihak legislatif. Dia menegaskan bahwa Perppu Ormas bukanlah kesewenang-wenangan dan bukan untuk mendiskreditkan Ormas Islam.

"Perppu itu semata-mata untuk mengamankan ideologi kita, ideologi Pancasila, mengamankan NKRI. Nah pada saat kita mengusulkan itu memang kita sudah pertimbangkan bahwa dengan undang-undang yang ada saat ini, maka terdapat suatu kesulitan untuk segera, katakanlah membubarkan ormas yang nyata-nyata dalam kegiatannya bertentangan dengan Pancasila dengan ideologi negara," terangnya.

Dengan disepakatinya Perppu Ormas, Wiranto menyebut ada kebersamaan untuk mempertahankan ideologi Pancasila.

"Sebab, ideologi negara ini adalah kesepakatan kolektif bangsa sejak dulu dan beberapa kali percobaan merongrong Pancasila ternyata menimbulkan satu permasalahan nasional," ujarnya.

"Jangan sampai kita menuju ke sana dan pencegahan jangan sampai ormas-ormas yang nyata-nyata diberikan kebebasan untuk beraktivitas justru menggunakan kebebasan itu untuk melawan ideologi ini. Yang penting itu," sambungnya.

Terkait ada beberapa parpol yang menolak pengesahan Perppu Ormas, Wiranto menyebut itu adalah hal yang biasa dalam sistem politik Indonesia. Permintaan adanya revisi juga akan menjadi perhatian pemerintah.

"Dan tatkala menerima dengan satu catatan, tentu itu merupakan perhatian dari pemerintah untuk memperhatikan itu," ucapnya.



Edisi Kangen Ahok, Sandi Sebut Warga Tidak Perlu “Ngadu” ke Balai Kota

Tags







Dari temen-temen Pemprov yang melayani, kebanyakan sebetulnya bisa ditangani di kelurahan sama di kecamatan, di wilayah. Jadi sebetulnya warga enggak perlu jauh-jauh ke sini… Ke sini (Balai Kota) ini kalau memang udah enggak tertangani di kelurahan atau di wilayah… Jadi saya sama Pak Anies (Gubernur DKI Anies Baswedan) lihat ini cukup efektif. Tentunya kita seneng warga bisa ada outlet ya untuk ketemu kita terus," ujar Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (24/10/2017) sumber

Setelah janji manis kampanye Anies Sandi satu per satu digugurkan, apakah Anies Sandi akan menggugurkan harga dirinya yang sudah di ujung tanduk, dengan blunder-blunder yang dilakukan? Baru satu minggu lebih sedikit kedua orang ini memimpin kota Jakarta, sudah lebih dari sepuluh blunder yang dilakukan. Rasanya tidak perlu saya sebutkan blunder-blunder apa saja yang dilakukan oleh manusia pembuat blunder ini.

Anies Sandi menjadi sepasang yang tidak terpisahkan di dalam bekerja, sungguh tidak efektif. Alasan mereka adalah sederhana. Mereka belum terbiasa. Lah kalau begitu mengapa mencoba mengatur Jakarta? Tidak lebih dan tidak kurang, orang-orang semacam ini adalah orang-orang tak berkompeten, yang dilahirkan secara prematur oleh para pendukung-pendukungnya yang sangat titik-titik dengan partai pengusungnya yang juga menolak perppu ormas radikal.

Demonstrasi dari HTI yang sudah dibubarkan pun muncul hari ini, sebagai aksi menolak perppu pembubaran ormas radikal. Mengapa mereka bisa berdemo lagi padahal sudah dibubarkan? Sederhananya, mereka merasa ada penguasa yang berpihak kepada mereka. Menurut Anies, ini adalah masalah keberpihakan.

Saya tidak katakan secara langsung bahwa Anies merupakan orang yang berpihak pada HTI, namun yang jelas, HTI sangat berpihak kepada orang ini. Ditambah lagi satu hal yang pasti, Anies jelas berpihak pada FPI, dengan duduk bersama Rizieq Shihab, imam besar FPI yang sedang tersandung lagi dan lagi oleh kasus sex chat. Kasus ini membuat Rizieq Shihab, ulama asal Arab, ditetapkan sebagai tersangka.

Ya, inilah orang-orang pendukung Anies. Mereka-mereka yang kehilangan junjungannya seperti FPI, mereka yang kehilangan pondasi seperti HTI, tentu bergerak bebas ke mana saja dan seolah-olah nothing to lose. Ini adalah keberpihakan. Kembali ke Sandiaga Uno, sudah terlalu bosan saya membahas ormas radikal ini.

Sandiaga meminta warga untuk tidak perlu ngadu ke Balai Kota jika permasalahan bisa diurus di kecamatan dan kelurahan setempat. Logika manusia tak berpengalaman ya tidak jauh-jauh dari “lari terhadap tanggung jawab”. Bukankah mereka yang datang ke Balai Kota, adalah orang-orang yang justru tidak mendapatkan jawaban dari kelurahan atau kecamatan setempat? Ternyata hobi Sandi bukan hanya berlari dari masalah, melainkan bermain pingpong. Rasanya keberpihakan yang dimaksud Anies, membuat logika menjadi logila.

Seharusnya Sandiaga bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang diadukan warga, bukan hanya sekadar menampung, apalagi “mengusir” mereka dari Balai Kota dengan alasan bisa diurus ke kelurahan. Kalau kata saya, ini sih main pingpong. Para warga yang membayar pajak, di-pingpong oleh Sandiaga.

Bukankah justru keluhan warga ke Balai Kota sebagai langkah lanjutan ketika tidak diproses di kelurahan dan kecamatan warga? Lagi-lagi logika yang sangat logila ini merupakan cara pandang yang harus dibenahi. Saya cukup yakin bahwa Ahok sekarang sangat ngakak melihat aksi kedua orang ini. Satu orang saja bisa melampaui kinerja dua orang.

Jika kita ingin jujur sejujur-jujurnya, sebenarnya 58 persen warga Jakarta pun harusnya tahu dan saadr bahwa satu orang Ahok jauh lebih berpengaruh dan lebih paham Jakarta. Sayangnya, mereka lebih takut mendengar isu-isu dan produk politisasi rumah ibadat, ketimbang hasil kerja.

Lagi-lagi keberpihakan semacam ini harusnya diselesaikan, agar keberpihakan ini tidak membuat logika menjadi logila. By the way anyway bus way, apakah para pembaca Seword sudah tahu bahwa rencana KJP plus akan “dikaji ulang”? Menurut saya istilah “kaji ulang” bisa diubah menjadi “politisasi, uangisasi, bantahisasi, dan seterusnya dan seterusnya”.



Gila kan yang saya katakan?



Senin, 23 Oktober 2017

Survei Kompas, Prabowo Kalah sama Abstain, Masih Yakin Maju?

Tags



Kompas baru saja melakukan survei untuk mengetahui elektabilitas calon presiden 2019. Seperti biasa, Jokowi dan Prabowo masih mendominasi. Calon selain Prabowo dan Jokowi belum menunjukkan tanda-tanda bisa bersaing dengan kedunya.

Litbang Kompas melakukan survei pada 26 September-8 Oktober 2017. Survei bertanya kepada responden, apabila Pilpres dilakukan sekarang, siapa sosok yang akan mereka pilih. Berikut hasil surveinya:
Jokowi : 46,3 persen
Prabowo : 18,2 persen
Abstain : 23,6

Sekarang kita lihat hasil survei yang dilakukan Litbang Kompas pada bulan April 2017. Berikut hasilnya:
Jokowi : 41,6 persen
Prabowo : 22,1 persen



Jika melihat data apa adanya, terlepas dari kevalidan hasil survei ini, maka dapat ditarik benang merah bahwa Jokowi berhasil melakukan sesuatu yang terus mendongkraknya elektabilitasnya. Sebalinya, apa yang dilakukan oleh Prabowo ternyata menjadi blunder yang terus menurunkan elektabilitasnya. Padahal, kita telah ketahui bersama bahwa serangan dan isu yang ditujukan ke Jokowi demi menggerus elektabilitasnya datang bertubi-tubi. Isu-isu yang digelontorkan oleh para Saracen berhasil disikat oleh Jokowi. Isu penodaan agama yang menjerat Ahok yang membuat Jokowi dituduh melindungi Ahok dan melakukan intervensi hukum berhasil dimentahkan. Isu anti-Islam dan ulama berhasil dikebiri. Isu Rohingya, PKI, serta isu-isu kecil seperti kenaikan harga sembako, STNK, listrik, hutang luar negeri, pun seperti tidak mempengaruhi kemapanan Jokowi. Artinya apa? Masyarakat Indonesia sudah semakin cerdas. Meskipun masih ada sebagian yang bisa diprovokasi, namun untuk saat ini, jumlahnya mulai menyusut dibanding sebelum-sebelumnya. Hal ini juga didukung dengan sikap Jokowi yang tidak mudah terpancing oleh sebuah isu. Dengan terus fokus bekerja, Jokowi bisa membungkam isu tanpa harus terpancing. Tren positif yang terjadi pada Jokowi diprediksi akan terus berlanjut hingga mendekati Pilpres 2019. Sepertinya mudah untuk mencapai elektabilitas di atas 50 persen apalagi jika proyek-proyek besar berhasil diselesaikan sebelum Pilpres 2019. Dengan sudah mengunjungi seluruh provinsi yang ada di Indonesia, bukan tidak mungkin Jokowi akan menang di seluruh provinsi. Tren negatif justru diperlihatkan Prabowo. Banyak faktor yang sepertinya menjadi penyebab menurunnya elektabilitas Prabowo. Terbongkarnya Saracen yang terus dikaitkan dengan Gerindra membuat ada masyarakat mulai tidak bersimpati kepada Prabowo. Meskipun ini masih bersifat dugaan, namun nampaknya ada efeknya juga. Munculnya nama Gatot dan Anies juga turut menggerus elektabilitas Prabowo. Kedua nama tersebut dinilai telah menyedot suara pendukung Prabowo. Gatot diprediksi lebih menjanjikan dibanding Prabowo. Anies yang sudah resmi menjadi Gubernur juga terlihat mampu menarik dukungan lebih banyak dibanding Prabowo. Bukan tidak mungkin suatu saat Anies akan keluar dari bayang-bayang Prabowo. Bahkan suara yang abstain saja masih lebih tinggi dibanding suara untuk Prabowo. Menurut ini masih sebatas survei, namun tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Lembaga survei yang kredibel tentu tidak mungkin mengeluarkan hasil yang asal-asal dan tidak berlandaskan data yang kuat, kecuali untuk lembaga survei abal-abal yang mau dibayar. Sejauh yang saya amati, hasil survei Litbang Kompas tidak terlalu bereda jauh dengan hasil keputusan KPU. Dengan angka 18,2 persen, apa Prabowo masih berambisi untuk mencalonkan diri di Pilpres 2019? Prabowo harus berpikir matang dulu sebelum memutuskan untuk nyalon jika tidak ingin mendapat malu. Dengan elektabilitas yang semakin menurun, rasanya berat bagi Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2019. Dengan elektabilitas yang jauh lebih baik pada Pilpres 2014 saja Prabowo masih kalah dengan Jokowi. Boleh dikatakan bahwa masa keemasan Prabowo telah habis. Beliau sepertinya memang tidak ditakdirkan oleh Tuhan untuk menjadi presiden. Jika Prabowo menyadari hal ini, seharusnya dia tidak nekat untuk nyalon. Jika nanti gagal lagi, maka dirinya akan semakin dikenal sebagai capres abadi dan berhasil menorehkan hattrick gagal jadi presiden. Ini tentu akan semakin membuat harkat dan martabat jatuh. Jika memang masih ingin memberikan pengaruh, sepertinya Prabowo harus mengajukan calon lain, jadi bukan dirinya yang nyalon. Apalagi sudah terbukti bahwa Prabowo sangat jitu dalam mengusung calon. Jokowi, Ahok, Ridwan Kamil, Anies adalah diantara orang-orang yang diorbitkan oleh Prabowo. Fenomena yang terjadi dengan Prabowo memang sebuah anomali. Dirinya begitu hebat berhasil memenangkan orang lain, namun tak mampu memenangkan dirinya.



PKS "Memelihara" Pendukungnya Untuk "Menyebarkan" Hoax, Fitnah dan Provokasi ??

Tags



Partai Keadilan Sejahtera (PKS) boleh saja mengklaim dirinya sebagai partai agamis atau partai dakwah, tetapi yang menilai sesuatu itu bukan PKS melainkan rakyat Indonesia (umat), khususnya pembaca setia di Seword.

Kan lucu jika mengklaim dirinya sebagai partai agamis atau partai dakwah tetapi faktanya ternyata bertolak belakang dengan nilai-nilai kesucian agama itu sendiri...

Logikanya, jika ada seorang yang mengklaim dirinya bersih, peduli dan profesional (eh sudah diganti dengan cinta, kerja, harmoni) setelah kasus korupsi sapi terbongkar ke publik ya ? ha ha

Jika ada seseorang yang mengklaim dirinya bersih tapi faktanya ternyata tidak bersih, jadi masihkan kita percaya dengan klaim sepihak dari mereka ???

Jadi sebenarnya sangat gampang untuk melihat "sifat asli" seseorang atau partai tertentu. Kita hanya perlu melihat apakah ada kesamaan antara kata dan perbuatannya ???

Jadi jika ada seseorang atau partai mengklaim dirinya A, tetapi faktanya adalah B, lalu kita bisa menilai sendiri kan siapa seseorang atau partai tersebut...

Bukankah salah satu tanda orang "Munafik" adalah tidak sesuainya antara kata dan perbuatan ???

Lalu apakah hubungannya dengan PKS ???

Yuk kita bahas lebih lanjut ...

PKS mengklaim diirnya sebagai partai agamis atau partai dakwah. Pertanyaannya, apakah benar ???

Jika memang benar PKS itu partai yang berlandaskan agama, pasti tidak akan ada kasus korupsi sapi !!!

Dalam Islam, korupsi itu haram hukumnya, lalu kenapa ada kasus korupsi sapi ???

Penulis jadi ingat peternakan sapi milik Ketua Majelis Syuro PKS saat itu seperti yang terlihat dalam video berikut ini :





Kebetulan ???

Jika PKS mengklaim dirinya sebagai partai agamis atau partai dakwah, lalu kenapa salah satu calegnya menggunakan 'dangdutan mesum" untuk kampanye seperti yang terlihat dalam video berikut ini ???

Jika PKS mengklaim dirinya sebagai partai agamis atau partai dakwah, kenapa PKS pernah dipetisi karena dianggap menyebarkan fitnah seperti yang dilansir dalam media Islam http://www.muslimedianews.com/2015/07/sebarkan-fitnah-situs-milik-orang.html ???

Mau ngeles itu ulah oknum ???

Oknum tapi sampai sekarang masih aktif menyebarkan provokasi ???

Mau BUKTI ???

Sejak lama Jonru menyebarkan hoax, fitnah, provokasi, tetapi baru beberapa waktu yang lalu dilaporkan ke pihak berwajib oleh seseorang di luar PKS ???

Jadi selama ini, PKS kemana???

Apakah PKS sengaja "mendiamkan" jonru ???

Mau BUKTI yang lain ???

Salah satu pendiri Saracen adalah Muhammad Abdullah Harsono yang ditangkap di Pekan Baru seperti yang diberitakan dalam situs https://video.tempo.co/read/7627/satu-lagi-pendiri-saracen-abdullah-harsono-ditangkap-polisi-di-pekanbaru



Mau membantah dia bukan simpatisan / pendukung PKS ???



Malaysia Terus Puji Kinerja Jokowi, Terima Kasih Malaysia!

Tags




SEWORD.COM - Jokowi panen terus pujian dari Malaysia baik warganet atau netizen bahkan dari pejabat tinggi Malaysia. Saking kagumnya atas prestasi Pak Joko Widodo yang oleh netizen Malaysia dikatakan, “mesra dipanggil Pak Jokowi”, netizen Malaysia sampai-sampai hendak membajak Jokowi agar menjadi Pemimpin mereka. Wah, Pak Jokowi jangan dibajak dan direbut, dong. Tuh, kalau mau ambil Anies dan Prabowo kami relakan, weka weka weka. Ironisnya Pak Jokowi terus dihujat dan hendak digusur dari kepemimpinannya sejak awal. Duh (Iagi), mirisnya negeri ini. OK, semangat karena pujian Malaysia ini menjadi kado spesial buat 3 tahun pemerintahan Pak Jokowi dan bagi bangsa kita. Berikut penulis merangkum pujian atau apresiasi Malaysia atas Pak Jokowi :

Malaysia Puji Kecepatan Proses Investasi

Pemerintah Malaysia memuji kecepatan proses investasi di Indonesia di bawah pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, demikian laporan dari Kompas, Senin 23 Agustus. "Singkatnya waktu untuk mendapatkan persetujuan yang diberikan menjadi sorotan bahwa Pemerintah Indonesia menghargai investasi asing dan benar-benar serius dalam memperbaiki kemudahan berinvestasi dan berbisnis di Indonesia," kata Dato 'Razali Ibrahim, Wakil Menteri Departemen Perdana Menteri Malaysia.

Apresiasi itu muncul karena aksi korporasi dapat terealisasi dalam waktu singkat yaitu FIC Properties Sdn Bhd (FICP), anak usaha Federal Land Development Authority (FELDA) milik Malaysia mengakuisisi saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT). Akuisis tersebut menjadi investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) terbesar ketiga tahun ini dengan total nilai 505,4 juta dollar AS atau setara Rp 6,7 triliun.

"Kami berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia karena kami percaya pada prospek ekonomi Indonesia di segala sektor, termasuk sektor perkebunan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Kami sangat menantikan efek sinergis investasi ini untuk membuahkan hasil," kata Tan Sri Shahrir Chairman Federal Land Development Authority (FELDA) Malaysia.

Kinerja Jokowi yang berusaha melakukan terobosan dengan menggenjot investasi serta memangkas birokrasi makin membuahkan hasil. Kepastian hukum dan stabilitas yang ada di Indonesia akan membuat para investor semakin nyaman melakukan transaksi investasi di Indonesia.

Malaysia Puji Pembangunan Jalan Tol Indonesia

Rupanya pengamat dari negeri jiran ini mengikuti perkembangan pembangunan tol di Indonesia. Gebrakan pembangunan di era Jokowi yang disebut oleh Laman Blog Jalan Raya Malaysia dipuji sebagai berskala besar.

“This newly-opened Salatiga highway is dubbed as one of the most beautiful highway in Indonesia, with green surroundings and Mt Merbabu as the background". Laman Blog Jalan Raya Malaysia me-repost foto jalan tol di Salatiga dengan caption serta komentar bernada pujian untuk pembangunan Tol Trans Jawa ini.

Seorang netizen di lama FB yang memakai nama dalam bahasa Arab memberikan sanjungan : Bayaran tol sahaja berpuluh ribu, orang Indonesia ok sahaja. Netizen bernama NmRazif NHashim berkomentar : Material jalan yg selalu digunakan di sana. Cantik, jimat dan tahan lama katanya. Ada pujian singkat tapi mantap dari netizen Malaysia yang berujar : “Mantap sangat”.

Malaysia Puji Pak Jokowi dalam Pemberantasan Korupsi

Kabar tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang langsung mendatangi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) saat operasi tangkap tangan (OTT) dipuji rakyat Malaysia. Malaysiakini, menampilkan judul berita, "Jokowi Muncul Mengejut Saksi Tangkapan Penjawat Awam", diunggah pada 12 Oktober 2016.

Presiden Indonesia, Joko Widodo membuat kejutan dengan menyaksikan sendiri operasi khas penangkapan beberapa penjawat awam di Kementerian Perhubungan di Jakarta semalam yang disyaki terlibat rasuah - lebih popular dipanggil 'wang upah' demikian Malaysiakini mengutip dari Bernama, kantor berita Malaysia.

"Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap penjawat awam ambil duit masuk akaun peribadi (Bahasa Indonesia: Jemput ke Malaysia Presiden Jokowi tangkap PNS ambil duit masuk rekening pribadi)," kata Bern An menggunakan Bahasa Melayu Malaysia dalam kolom komentar situs berita itu.

Mereka juga membanding-bandingan Jokowi dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. "Contohi presiden jokowi yg membenteras gelaja rasuah, bukan macam negara kita pemimpin tertinggi yg jd ketua utk ambil rasuah," kata Raymond Chai Leong dalam komentarnya.

Malaysia Puji Konvoi Jokowi Yang Tidak Membuat Macet

Media Sinar Harian milik Malaysia ini memberitakan kebiasaan dari seorang Jokowi yang suka memangkas jumlah iring-iringan mobil Presiden di Indonesia. Media ini mengabarkan bahwa Jokowi mengurangi jumlah kendaraan pengiring yang awalnya sebanyak 15 buah menjadi hanya 7 buah saja dalam perjalanan konvoinya di jalan raya.

Berita ini mereka beri judul 'Jokowi tidak gunakan siren, kurangi pengiring'. Presiden Indonesia Joko Widodo yang mesra dipanggil Jokowi mengurangkan jumlah kenderaan pengiring daripada 15 buah kepada hanya tujuh buah dalam konvoinya bagi mengurangkan kesesakan.

Komentar para netizen Malaysia yang juga melihat video iring-iringan itu positif dan menarik. Pemimpin kt Malaysia perlu contohi pemimpin dr negara seberang ni," tulis Uja Irdina. "Ini yang dinamakan pemimpin berjiwa Rakyat kerana ingin merasakan apa itu perasaan yang memeritkan semasa menlalui Jalan yang sesak," komentar Nazan Wan. Itulah yg terbaik buat Presiden Indonesia.ikut cara rakyat yang bersabar hadapi kesesakan jalan raya. Tak macam kat malaysia org politik semuanya nak senang menyusahkan pengguna jalan raya. Seharusnya semua menteri & ahli politik ikut cara Presiden Indonesia," komentar Zaharin Mohamed.

Terima Kasih Malaysia. Dulu kami juga iri melihat kemajuan Malaysia. Kini kami boleh bersyukur kepada Tuhan dan bangga karena atas berkat dan rahmat-Nya Tuhan mengaruniakan seorang pemimpin yang sederhana tapi jenius serta pekerja keras yaitu Pak Jokowi. Seorang yang peduli dan setia pada amanat UUD 1945 dan Pancasila. Seorang Presiden yang memiliki nasionalisme tinggi dan menjunjung kebhinekaan.

Pak Jokowi turut mengangkat harkat dan martabat bangsa ini. Benar, kita saat ini adalah bangsa pemenang. Tak kalah dengan negara-negara tetangga kita yang maju saat ini. Kini kami bangga menjadi warga negara RI dan menjadi bagian negara ini. Maju bangsaku Indonesia. Merdeka!


HEBOH VIRAL!!! Ini Reaksi Mengejutkan Ahok soal Pidato 'Pribumi' Anies

Tags



Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ternyata ikut bereaksi terhadap penggunaan diksi “pribumi” dalam pidato suksesornya, Anies Baswedan.

Hal tersebut diungkapkan mantan Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat saat diwawancarai jurnalis kondang Najwa Shihab, Minggu (22/10/2017) malam.

Najwa menyebar wawancara terhadap Djarot tersebut secara langsung melalui akun resmi Facebook, Instagram, dan YouTube miliknya.

“Saya kali terakhir menjenguk Pak Ahok di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (20/10) lalu. Waktu itu, dia sempat membahas pidator politik Pak Anies,” terang Djarot.

Ketika itu, kata Djarot, Ahok sempat mempertanyakan apakah dirinya menonton pidato pertama Anies sebagai Gubernur DKI, Senin (16/10).

“Kok pidatonya begitu ya Mas. Mas lihat tidak pidatonya?” kata Djarot menirukan pertanyaan Ahok kepada dirinya.

Djarot lantas menjawab tidak menyaksikan ataupun menyimak pidato Anies. Karena penasaran, Ahok menjelaskan isi pidato yang kontroversial itu kepada Djarot.



“Aku dengar dari orang-orang, masalah pidatonya itu seperti ini, ini. Terus bagaimana ya mas?” kata Djarot menyatakan kembali pertanyaan Ahok.

Djarot mengakui, ketika disodorkan pertanyaan seperti itu oleh Ahok, ia tak bisa menjawab. “Saya jawab, ya tidak tahu, tanya saja ke beliaunya (Anies). Saya tak mau komentar soal itu,” tutur Djarot.

Pidato politik pertama Anies sebagai Gubernur DKI dinilai banyak pihak bertendensi rasis. Anies setelahnya mendapat kritik dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk dari luar negeri.

Bahkan, Anies dilaporkan ke aparat kepolisian oleh sejumlah orang dari Gerakan Pancasila karena dinilai melanggar ketentuan perundang-undangan lantaran memakai diksi “pribumi”




Sabtu, 21 Oktober 2017

HEBOH VIRAL!!! [VIDEO] Pernyataan Mahathir yang Menghina Suku Bugis Adalah Lanun Alias Perompak

Tags





jpnn.com, JAKARTA - Mantan Perdana Malaysia Mahathir Muhammad kini menyita perhatian publik. Tidak hanya warga negeri Jiran, tapi juga meluas ke Indonesia.

Itu karena pernyataannya yang dianggap rasis saat membawakan pidato politik yang menyoroti pemerintahan Perdana Menteri Najib Tun Razak.

Seperti yang dilansir Mynewshub, orasi politik itu digelar di Lapangan Harapan di Petaling Jaya, Kuala Lumpur Malaysia, Sabtu (14/10) malam.


Pernyataan politik Mahathir Mohamad yang terekam dalam vidoe kemudian diunggah di Youtube mendadak viral. Pada Senin 16 Oktober 2017, omongan itu menjadi perbincangan hangat warga internet.

Mahathir berbicara di atas podium mengenakan baju merah bertuliskan "Sayangilah Malaysia". Penguasa Malaysia 22 tahun itu berorasi sambil menyinggung suku Bugis dan meminta Najib Tun Razak pulang ke kampungnya di Tanah Bugis.

"Dimana perdana menteri seorang perompak. Mungkin karena dia berasal daripada lanun Bugis. Entah macam mana dia sampai sesat ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis, kami tak henak kamu. Karena kamu adalah bencana, pencuri," kata Mahathir dalam orasinya.

Mahathir juga turut mencaci isteri Perdana Menteri, Datin Seri Rosmah Mansor hidup berleha-leha dan mewah.

Acara bertajuk "Sayangilah Malaysia" itu diikuti tak kurang dari 4.000 massa. Awalnya diprediksi hingga 15.000 orang namun lapangan terlihat kosong.

Pernyataan terbaru dari Mahathir ini sudah dikecam tokoh-tokoh politik setempat. Termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla berketurunan Bugis yang berada di Istanbul, Turki tersinggung atas omongan Mahathir.

Sultan Johor dalam sebuah upacara pernah mengeluarkan penyataan bahwa Mahathir kini telah berubah menjadi "orang tua yang gila".

Mahathir penguasa terlama yang menjebloskan Anwar Ibrahim ke penjaran dalam berbagai kasus. Tak salah Mahathir pun disebutnya sebagai Diktator Mahakuasa, seperti Maha Firaun!

Pemimpin PKR ini mengkritik Mahathir dari teras Masjid Nasional di ibukota pada tahun 1998 karena dipecat oleh kekejaman, Anwar ditahan oleh polisi dan didakwa atas kasus sodomi yang dicurigai. (mynewshub/aci/jpnn)




Kamis, 19 Oktober 2017

Lagi, Setya Novanto Mangkir Sidang E-KTP Andi Narogong

Tags


TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), Andi Agustinus alias Andi Narogong, kembali menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat. Agenda persidangan hari ini adalah mendengarkan keterangan dari sejumlah saksi. Salah satunya Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI Setya Novanto.

Jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi berencana menghadirkan enam saksi. Namun dua saksi, termasuk Setya Novanto, dikonfirmasi tak bisa hadir. "Setya ada kegiatan lain dan Onny tidak ada kabar," kata JPU KPK, Taufiq Ibnugroho, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Jumat, 20 Oktober 2017.

Satu saksi lain yang tak bisa hadir adalah pengusaha bernama Onny Hendro Adhiaksono. Sedangkan saksi yang bisa hadir adalah pengusaha berkewarganegaraan warga Korea Selatan Shin Chen-ho; mantan pejabat Badan Pertanahan Nasional RI, Nurhadi Putra; ketua panitia pengadaan e- KTP dari Kementerian Dalam Negeri, Drajat Wisnu Setyawan; dan seorang pengusaha lain bernama Sandra.


Setya juga mangkir dari persidangan pada Senin, 9 Oktober lalu karena alasan sakit. "Kalau kembali tidak hadir, hakim juga bisa mengambil sikap tertentu terhadap saksi. Tolong dijadwalkan kembali," kata ketua majelis hakim, John Halasan Butar Butar, kepada jaksa KPK saat itu.

Dari empat saksi yang hadir, pembacaan keterangan dari Shin Chen-ho ditunda karena yang bersangkutan mengalami kesulitan memahami persidangan yang digelar dalam bahasa Indonesia. "Ditunda dulu, nanti tolong disertakan dengan penerjemah agar saksi bisa menyampaikan keterangan dalam bahasa ibu saja (bahasa Korea Selatan)," kata John.

Andi ditetapkan sebagai tersangka ketiga dalam kasus e-KTP oleh KPK pada Kamis, 23 Maret 2017. Dia menjalani sidang perdana pada Senin, 14 Agustus 2017.

Andi Narogong diduga terlibat dalam tindak pidana korupsi e-KTP, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun. Andi diduga berperan aktif dalam proses penganggaran serta pelaksanaan pengadaan barang dan jasa proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut. Andi juga diduga berkoordinasi dengan tim Fatmawati untuk mengatur pemenangan tender proyek e-KTP


Sumber

Ustadz Harry Moekti : Ahmad Dhani Itu Setan

Tags


JAKARTA (Arrahmah.com) – Ustadz Harry Moekti menjelaskan pengalaman dan pengamatannya selama menjadi artis dahulu, seorang artis jika ingin terkenal, kadang harus membuat sensasi dan kegilaan yang direkayasa oleh industri musik tersebut, hingga sampai pada tahap melanggar aturan Allah. Ia memberi contoh, Ahmad Dhani kerap menggunakan simbol-simbol zionis Yahudi, seperti bintang David, simbol mata satu (Illuminati), dan simbol-simbol lain gerakan Freemasonry.

“Ahmad Dhani itu memang setan. Orang fasik ini jangan dibiarkan. Harus dijelaskan kefasikannya, jangan sampai orang tertipu. Orang seperti Dhani, gak pantas bicara soal agama, karena ia masih suka ikhtilat (bercampur dengan wanita-wanita cantik), kaburo maktan,” kata Harry Moekti kepada arrahmah.com ditengah acara Halaqoh Islam dan Peradaban dengan tema”Liberalisasi Agama & Budaya: Strategi Penjajah Hancurkan Islam” di Wisma Antara, Rabu (16/5) siang.

Tambah Ustadz Harry, Ahmad Dani pernah menjadikan alas panggungnya dengan lafadz Allah. Bila melihat video klipnya, akan terlihat simbol mata satu. Bukan hanya itu, Dani terang-terangan mendukung Lady Gaga, sang pemuja setan. Dia pengagum Gus Dur yang liberal.

“Dia juga bangga dengan garis keturunan dari ibunya yang berdarah Yahudi (Kohler),” ujarnya.

Mantan rocker yang menjadi da’i ini bercerita, bahwa dirinya pernah diajak ngerock dalam satu panggung dengan Ahmad Dani di Kalimantan (Beurau).

“Saat itu karpet panggung menggunakan lambang Allah. Tawaran itu saya tolak mentah-mentah. Sebetulnya di belakang itu, ada peran produser yang mensettingnya, mengingat musik dengan sensasinya sudah menjadi industri,” terang pria yang kini menjadi aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Tidak hanya Ahmad Dani yang melakukan sensasi untuk melambungkan namanya, ia juga menjelaskan bahwa seorang Julia Perez alias Jupe dan Dewi Persik (Depe) pun menciptakan sensasi yang tak kalah gilanya. Perseteruan antara Jupe dan Depe, kata Harry, sengaja disetting untuk mengangkat kembali namanya yang hampir tenggelam di dunia hiburan.

“Dulu, Rhoma Irama dan Elvie Sukaesih juga sempat dibuat konflik yang direkayasa. Kemudian produser membuat event besar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang menyatukan Rhoma dan Elvie. Yang jelas ini adalah pasar. Dan benar saja, ketika itu penonton membludak di TMII untuk menyaksikan moment yang ditunggu-tunggu,” kata Harry.

Contoh lain, lanjut Harry, adalah membenturkan Inul Daratista dengan umat Islam, termasuk dengan H. Rhoma Irama, yang memprotes goyang ngebornya. Ingat! Di balik konflik itu ada pemodal. Nama Inul sejak itu menanjak, karena menjadi trending topic di masyarakat.

Di luar negeri pun diciptakan konflik antara grup band The Beatles dengan The Rolling Stones. Soal sensasi, Rolling Stone lebih unggul dari The Beatles. “Ketika anggota band Rolling Stone ngeganja, lebih jorok, ternyata itu membuatnya lebih ngetop.”

Yang pasti, gaya hidup liberalisme membuat generasi muda muslim menjadi jauh dari syariat. “Kalaupun ada artis yang masih shalat atau umrah, tapi tetap pacaran. Cape deh..!” tandasnya sembari tersenyum. (bilal/arrahmah.com)




Rabu, 18 Oktober 2017

Pengamat politik dari Universitas Indonesia: Syahwat Politik Anies Memang Tinggi

Tags


jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arie Junaidi sangat yakin Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

Keyakinan didasari sejumlah fakta yang mengemuka dari perjalanan karir politik mantan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan tersebut selama ini.

"Saya haqul yakin Anies akan running di 2019 mengingat jejak rekamnya yang sejak dulu memiliki syahwat politik tinggi," ujar Ari Junaedi di JPNN, Kamis (19/10).

Menurut Ari, sepanjang pengetahuannya Anies memang terkesan sangat tertarik terjun ke panggung politik sejak beberapa waktu lalu.

Perjalanan politik mantan Rektor Universitas Paramadina tersebut sudah terlihat sejak menggagas Gerakan Indonesia Mengajar.

Anies kemudian terpikat ikut konvensi calon presiden Partai Demokrat jelang Pemilu 2014 lalu.

"Sejak itu terus melaju hingga segala ancang-ancang dan pencitraan yang kelewat gaduh di Kemendikbud. Jadi saya kira terpilih sebagai gubernur DKI bukan menjadi terminal terakhir Anies," ucapnya.

Menurut Ari, terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta justru menjadi modal besar untuk menggapai Istana.

Bahkan Partai Gerindra sekalipun katanya, kemungkinan besar akan menyiapkan sekoci kepemimpinan mengusung Anies, andai elektabilitas Prabowo Subianto susah dikerek menjelang akhir pendaftaran capres di Pemilu 2019.(gir/jpnn)