Minggu, 11 Desember 2016

MUI telah lamban dan tumpul. Ini Buktinya....




Sampai hari ini belum ada penjelasan resmi dari MUI untuk kasus Desmond Ketua DPP Partai Gerindra tentang ucapan Desmond yang “ kenapa tidak sekalian Ahok hadirkan nabi Muhammad yang benar-benar memahami surat Al Maidah..Sekarang tugas Ahok bagaimana menghidupkan kembali Nabi Muhammad”.

Ucapan Desmond sekalipun dalam konteks bercanda atau menyindir,tetap saja ada unsur pelecehan terhadap Tuhan yang menghidupkan dan mematikan.

Desmond membela diri dengan mengatakan tidak mungkin saya menghina agama saya sendiri. Membela diri itu adalah hak tetapi tidak dapat menghilangkan nada pelecehan terhadap Tuhan dan Nabi Muhammad sendiri. Dalam kasus Desmond,MUI jelas bergerak lambat,tidak secepat responnya terhadap ucapan Ahok.

Demond boleh berdalih apa saja untuk membela diri. Dan Al Quran telah memutuskan ;

“Orang-orang yang munafik itu takut akan diturunkan terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan-ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti itu. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman…” (At-Taubah: 64-66)

Bukan saya yang mengatakan Desmond telah menjadi kafir atau munafik tetapi Allah sendiri berdasarkan ayat diatas. Tugas Ahok adalah membangun Jakarta,menghidupkan Nabi Muhammad itu urusan absolut Tuhan.

Dengan ucapan Desmond yang seperti itu maka sama saja menyuruh Ahok mengambil alih peran Tuhan,dan juga melecehkan ulama untuk menafsirkan ayat Al Maidah. Karena permintaan Desmond sama dengan meremehkan kemampuan para sahabat Nabi,para ulama dan para kyai yang mulia di hadapan Allah dalam menafsirkan Al Maidah 51.

Seseorang yang telah menghina Nabi Muhammad berarti dia melanggar 2 hak,hak Allah dan hak manusia. Dalam konteks hak Allah,ini berarti juga dia menghina kitab-kitab Allah dari jaman Nabi Adam sampai Al Quran,menghina utusan-utusan Allah dari jaman Nabi Adam sampai Nabi Muhammad sendiri dan juga menghina agama-agama yang diturunkan Allah melalui para utusan. Dan melanggar hak manusia adalah dia melanggar hak Nabi Muhammad dengan perkataan “agar hidup lagi”.

Sampai tulisan ini dibuat,MUI belum mengeluarkan fatwa atau sikap keagamaan jadi wajarlah bila ada orang yang meragukan kredibilitas MUI. Meragukan kejujuran MUI dan netralitas MUI. Sedangkan ulama,apalagi yang berkumpul dalam satu majeli haruslah jujur dan amanah mengemban amanat Islam.


Langkah hukum yang ditempuh sebagian orang untuk melaporkan Desmond ada kemungkinan untuk ditolak oleh Bareskrim karena ;
bila Bareskrim mewajibkan ada rekomendasi dari MUI dan MUI tidak mengeluarkan apapun terkait Desmond maka gugurlah tuntutan itu.
Bila Bareskrim mewajibkan ada rekomendasi dari MKD maka besar kemungkinan MKD tidak akan melakukan sidang kode etik karena kurangnya bukti materiil.

Dan tidak mengapa bila Desmond lolos dari jeratan hukum di negara ini tetapi dia akan diingat oleh sejarah sebagai muslim yang mengolok-olok Nabi nya sendiri dan agamanya sendiri dan telah dinyatakan Allah sebagai kafir. Saya tidak berkecil hati tentanglolosnya Desmond karena tulisan ini pun saya buat untuk menunjukkan pada khalayak untuk menilai seperti apa MUI dalam kasus Desmond,untuk menilai bahwa sebenarnya Islam sudah menghukum Desmond. Dan tulisan ini dibuat pun dalam rangka mengedukasi rekan muslim yang lain agar tetap cerdas dan waras dalam menjalani proses kehidupan. Tidak perlu ada emosi untuk menyikapi ucapan Desmond dan cukup bagi kita untuk berpendapat bahwa MUI telah tumpul di anggota DPR karena secara tetap serta abadi hukuman itu telah diputuskan dan ditetapkan oleh Allah sendiri. Dan tulisan ini juga berniat memberi tahu pada rekan muslim dan dari agama lain bahwa ulama,pendeta dan pastor atau apapun istilah untuk pemuka agama pada dasarnya mereka adalah wakil Tuhan di muka bumi dan seharusnya pula beliau-beliau tidak menutupi kebenaran.

Dan tak akan pernah ada aksi yang menyaingi 212 untuk memprotes ucapan Desmond karena memang tak perlu dilakukan karena kita semua adalah orang waras berlogika dan cerdas bermoral. Setidaknya dalam Pemilu 2019 saya akan berkata pada orang-orang di sekitar saya dan yang mempercayai saya untuk tidak memilih Partai Gerindra plus para calon legislatif/eksekutifyang diajukan karena disitu ada orang yang sedang menjalani hukuman dari Allah.

Saya juga akan berkata jangan mengundang azab Allah di negara ini karena telah memberi kepercayaan pada orang yang menghina Nabi.



Menuju Indonesia Lebih Baik dengan cerdas dan waras !!!





Artikel Terkait


EmoticonEmoticon