Sebelum do’a bersama dan jum’atan berjamaah di monas Jakarta hari ini dan beberapa tempat lainnya, yang merupakan perubahan dari strategi yang sebelumnya, dimana sebelumnya pernyataan FPI adalah untuk melakukanya disepanjang jalan sudirman, kemudian isu makar yang baunya tercium menyengat oleh duo jendral di dua lembaga yang berbeda marak di media.
Analisa jitu keduanya dan jajarannya telah membuahkan hasil hari ini, dengan tertangkapnya 10 makar secara bersamaan. Betapa kagetnya komando aksi hari ini yang dipimpin oleh FPI yaitu Habib Rizieq. Dimana penangkapan tersebut justru dilakukan di pagi hari. Bukan di saat massa melakukan do’a bersama.
Dalam hal ini saya pernah menuliskan tentang “binaan kriminal” yang dipelihara untuk sengaja membuat gaduh dan memecah belah. Begitu juga yang terjadi dipercaturan politik dunia, timur tengah misalnya dengan isu radikalisme. Dan agama adalah hal yang sentimen untuk membludakan isu.
Dari 10 makar yang ditangkap hari ini, dua purnawirawan termasuk didalamnya. Yang mana salah satunya justru juga merupakan pendiri FPI. Kedua purnawirawan yang terduga makar dan yang telah ditangkap adalah Kivlan Zen dan Adityawarman Thaha. Jelas tertangkapnya kedua purnawirawan ini melemahkan mental bertarung Habib Rizieq dkk. Seperti kita yang di dukung untuk melakukan sesuatu, kemudian yang mendukung kita tertangkap, ini tentunya membuat down. Semua yang terjadi hari ini semakin menjelaskan bahwa perjuangan FPI dkk yang reaksioner, bukanlah murni persoalan agama. Hendaknya para demonstrasi awam segera mengkritisinya agar tak terjebak dalam doktrin yang dihidangkan yang memancing emosional dan rasa sentimen.
Salah satu tokoh yang ditangkap hari ini atas dugaan makar yaitu Adityawarman, pada 2014 yang lalu Adityawarman mendukung Prabowo untuk jadi presiden, seperti yang diketahui bahwa purnawirawan Adityawarman merupakan sosok yang ahli bom dan memang dekat dengan ormas Islam dan Islam yang bagaimana?….
Ia (Adityawarman) diamankan di rumahnya pada Jumat pagi oleh petugas dari Kepolisian Daerah Metro Jaya. Seperti informasi yang saya dapatkan bahwa Adtyawarman populer dan dikenal sebagai seorang ahli bahan peledak kelas dunia. Dimana predikat ini diperolehnya saat menjalani pendidikan militer di Fort Bragg, Amerika Serikat. Adityawarman memperolehnya bersamaan dengan purnawirawan lainya, Sjafrie Sjamsoeddin, yang menyabet gelar serupa dalam bidang spionase dan anti-teror. Info ini saya dapatkan dalam media tirt.
Kemudian beberapa nama lainya seperti politisi Sribintang Pamungkas, Rachmawati, Kivlan Zein, yang juga diamankan dan ditangkap pihak kepolisian, semakin melemahkan mental FPI. Rachmawati yang berkutat mengenai amandeman UUD 45 yang dilakukan di era Megawati sangat reaksioner dengan menegasikan konteks perkembangan zaman adalah salah satu yang mendukung pasukan 411 dan 212. Dan pendiri partai Uni Demokrasi Indonesia yang juga seorang aktivis dan politisi yaitu Sribintang Pamungkas juga diamankan ketika sedang menikmati secangkir kopi, dimana video amatir penangkapanya sudah tersebar luas di media. Yang lebih gila lagi yaitu Ratna Sarumpaet termasuk salah satu nama yang juga diamankan dalam dugaan makar, kamuflase memang laten.
Adapun orang-orang yang diamankan dan ditangkap atas dugaan makar hari ini adalah :
– Adityawarman (Pernah menjabat di kemiliteran sebagai staff ahli panglima TNI, dan juga dikenal sebagai ahli bahan peledak)
– Kevlin Zein (Tokoh militer pernah menjabat kepala staff Kostrad ABRI dan 20 jabatan yang berbeda di posisi komando tempur)
– Sribintang Pamungkas (reformis, politisi dan pendiri partai uni demokrasi Indonesia)
– Rachmawati (Ketua yayasan bung karno dan selalu mempertanyakan tentang amandeman UUD 45)
– Ratna Sarumpaet (seniman yang terkenal dalam dunia panggung teater dan juga seorang aktivis)
– Jamran (ketua KAHMI)
– Eko Suryo S (sekretaris jendral partai pelopor)
– Rizal Khobar (kena pasal informasi elektronik)
– Firza Husein (Ketua yayasan solidaritas sahabat cendana)
– Ahmad Dhani (orasi menghina presiden, musisi rock indonesia dan calon bupati bekasi) yang tekonfirmasi.
Sementara Kevlin Zein disebut-sebut juga sebagai pendiri FPI.
Dari pihak kepolisian yang diberitakan, 10 orang makar ini akan dikenakan pasal yang berbeda. Ada yang akan diberi pasal 107 yang maksimalnya bisa seumur hidup, ada yang diberi pasal mengenai penghinaan terhadap presiden, dan ada juga pasal tentang informasi elektronik.
Makar, seperti yang kita ketahui bahwa dalam KBBI makar merupakan akal busuk;tipu muslihat. Atau bisa dikatakan penghancuran terhadap struktural kekuasaan yang sah, identik dengan kudeta. Dan bisa juga dikatakan menghancurkan keamanan negara.
Penangkapan 10 makar hari ini semakin menjelaskan apa yang terjadi. Dan melemahkan mental FPI. Semoga generasi bangsa terbuka dan tercerahkan bahwa polemik yang terjadi sekarang ini bukan sebatas ahok dan agama semata. Melainkan suatu “kejahatan” yang terselubung dan teroganisir. Dan hendaknya para “demonstran awam” perlahan menyadari peristiwa ini dan menyadari akan kebhinikaan dan Pancasila yang menjadi semboyan dan pedoman negeri kita Indonesia.
Pengamanan dan penangkapan makar hari ini semoga tidak hanya sampai disini, dan semoga semuanya terungkap sampai ke akar-akarnya. Dalam peristiwa ini beberapa terduga makar yang sudah ditangkap jelas berdampak akan melemahnya mental FPI dan bisa jadi mengungkap apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa? Anda bisa menjawabnya sendiri?
Sementara disisi lain yang mendukung 411 dan 212 bertanya, kenapa mereka ditangkap sementara belum ada buktinya untuk rencana mereka melakukan makar?. Hal ini adalah pertanyaan dari si pesimis yang sudah bermental pucat ketakutan dan menjadi sentimen. Pembuktian soal makar atau tidak, itu dapat dibuktikan dalam proses hukum. Bukankah dalam kepolisian ada tim penyidik. Jadi tidak perlu emosional dan sentimen. Terlihat tampak seperti “Melemahnya mental”.
EmoticonEmoticon