Rabu, 21 Maret 2018

Mengharukan!!!! "Terima Kasih Bapak Presidenku, Bulan Harap Bisa Cium Tangan Bapak Langsung"

Namanya Bulan Karunia Rudianti. Usianya beranjak 10 tahun. Gadis kecil asal Pekanbaru, Riau, ini mendadak tenar karena surat yang ditulisnya untuk minta kursi roda kepada Presiden RI Joko Widodo.


KOMPAS.com - Bulan Karunia Rudianti (10) bahagia bukan main. Pada Selasa (20/3/2018) siang, kursi roda impiannya tiba di sekolahnya di SD Negeri 88 Pekanbaru. 

Kursi roda itu adalah pemberian Presiden Joko Widodo yang didapatkannya setelah dia mengirimkan surat untuk orang nomor satu di Indonesia ini. 

Siswi kelas III SD ini pun langsung mengunggah foto-fotonya di atas kursi roda berikut ucapan terima kasih kepada Jokowi di akun Instagram-nya, @bulankarn. 

"Kepada Yth Bapak Presiden Jokowi Republik Indonesia, Surat Bulan akhirnya sampai kepada Bapak dan Bapak memberikan hadiah kepada Bulan .. Kursi Roda yang bulan impikan ..," ungkap Bulan. 

Bulan lalu berharap bisa bertemu langsung dengan Jokowi untuk menyampaikan ungkapan terima kasih secara langsung. 

"Bulan harap dapat menjabat dan mencium tangan Bapak langsung supaya bulan bisa berterima kasih kepada Bapak Presidenku. Semoga kursi roda yang bapak berikan bisa menjadi tanggung jawab buat bulan untuk menjadi lebih baik lagi .. Terimakasih Bapak Presiden ku," lanjut Bulan. 

Bulan tidak memiliki kaki sejak lahir. Selama ini, dia berjalan dengan kedua tangan atau dengan skateboard. 

Meski tidak memiliki kaki, Bulan terus tumbuh menjadi anak yang ceria, bersemangat dan juga pintar. Bulan bisa menunjukkan bahwa dia bisa berprestasi dan berhasil meraih juara kelas. Dia juga jago dalam pelajaran Bahasa Inggris karena belajar secara otodidak lewat video di YouTube. 

Pada 16 Maret lalu, dia menulis sebuah surat kepada Presiden Joko Widodo. Surat itu ditemukan pertama kali oleh ibunya, Purwanti, lalu diunggah ke akun Instagram @bulankarn. Postingan ini pun ramai diperbincangkan di media sosial. 

Dalam surat itu, Bulan mengaku sering melihat tayangan televisi dan video YouTube bahwa Jokowi selalu membagi-bagikan sepeda. Dia lalu berharap bisa juga menerima hadiah dari Jokowi, yaitu kursi roda.

Sumber

BREAKING NEWS!!! KPK: Wali Kota Malang dan 18 Anggota DPRD Kota Malang Tersangka Suap




Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Wali Kota Malang Mochammad Anton sebagai tersangka suap terkait dengan pembahasan APBD-P Pemerintah Kota Malang tahun anggaran 2015. Anton saat ini merupakan calon Wali Kota Malang 2018-2023

Anton dijerat bersama 18 anggota DPRD Kota Malang lainnya. Salah satu anggota dewan yang juga ditetapkan sebagai tersangka itu yakni Ya'qud Ananda Budban, juga calon Wali Kota Malang 2018-2023.

"'Setelah melakukan proses pengumpulan informasi, data, dan mencermati fakta persidangan, KPK menemukan bukti permulaan yang cukup untuk membuka penyidikan baru dengan 19 tersangka," kata Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/3).

Dari 18 anggota DPRD Kota Malang yang ikut ditetapkan sebagai tersangka di antaranya ada Wakil Ketua DPRD Malang, yakni HM Zainudin dan Wiwik Hendri Astuti.

Kemudian para anggota DPRD Kota Malang lainnya adalah Suprapto, Sahrawi, Salamet, Mohan Katelu, Sulik Lestyowati, Abdul Hakim, Bambang Sumarto, Imam Fauzi, Syaiful Rusdi, Tri Yudiana, Heri Pudji Utami, Hery Subianto, Ya'qud Ananda Budban, Rahayu Sugiarti, Sukarno, serta Abdul Rachman.

"MA selaku Wali Kota Malang diduga memberi hadiah atau janji kepada Ketua DPRD dan Anggota DPRD Kota Malang periode 2014-2019," tutur Basaria.

Basaria mengatakan bahwa KPK menduga unsur pimpinan dan Anggota DPRD Malang menerima jatah dari total yang diterima mantan Ketua DPRD Malang M. Arief Wicaksono sebesar Rp700 juta dari mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pengawasan Bangunan Jarot Edy Sulistiyono.

Arief dan Jarot telah ditetapkan sebagai tersangka lebih dulu. Mereka berdua kini tengah menjalani persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya, Jawa Timur.

"Diduga Rp600 juta dari yang diterima MAW tersebut kemudian didistrubusikan pada sejumlah anggota DPRD Kota Malang," kata Basaria.

Anton dijerat melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Sedangkan 18 anggota DPRD Kota Malang itu dijerat dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Anton maju dalam Pilkada serentak 2018 berpasangan dengan Syamsul Mahmud. Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang itu diusung PKB, PKS, dan Gerindra.

Sementara Ya'qud Ananda Budban berlaga dalam pemilihan orang nomor satu di Malang bersama Ahmad Wanedi. Pasangan Ananda-Ahmad diusung PDIP, PAN, Hanura, PPP, dan NasDem. (gil)



Selasa, 20 Maret 2018

PDIP nilai wajar Luhut marah, Amien Rais yang tidak manusiawi




Merdeka.com - Politikus PDI Perjuangan Eva Sundari tidak mempermasalahkan bila Menteri Koordinator Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Panjaitan tersinggung dengan pernyataan Politikus Senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang menyebut pemerintah berbohong. Sebagai bagian dari pemerintahan Jokowi-JK, Luhut dinilai pantas untuk marah.

"Saya pikir tidak apa-apa Pak Luhut tersinggung, beliau ada di Kemenko, jadi jajaran langsung di bawah presiden," kata Eva di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/3).

Dia mendukung jika jajaran menteri kabinet kerja tersinggung. Sebab yang dituding berbohong oleh Amien Rais adalah atasan mereka. Tidak hanya Luhut atau para menteri, Eva juga mengaku tersinggung dengan ucapan Amien yang menyebut Jokowi tukang ngibul soal program sertifikat tanah.

"Wajar, manusiawi lah, yang enggak manusiawi Pak Amien Rais sebenarnya, asal ngomong. Terus mendelegitimasi di depan tanpa bukti," jelas Eva.

Sebelumnya, Menko Maritim Luhut Pandjaitan tersulut serangan Amien Rais. Dalam pidatonya, Luhut memang tak menyebut nama Amien Rais. Dia menggunakan istilah 'senior' yang diduga merujuk pada Amien Rais yang kerap mengkritik Jokowi.

"Ada senior bilang kasih sertifikat itu ngibulin. Apa yang ngibulin. Sertifikat itu prosesnya panjang dan berbelit. Sekarang cepat dan banyak. Saya pikir kita nggak bisa asal ngomong," kata Luhut, Senin (20/3) malam.

Luhut juga kesal dengan serangan-serangan yang menyebut pemerintah pro-PKI. Menurutnya hal itu cuma kebohongan yang terus disebarkan.



Sumber

Pasca Dibentak Luhut, Amien Rais Tak Lagi Bersuara




Kekesalan Mentri Kordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tak terbendung lagi. Luhut marah saat memberikan pidato digedung BPK pada Senin kemarin. Kemarahan Luhut sungguh sangat beralasan, sebagai mantan militer yang dididik untuk setia dan selalu menjaga kehormatan pimpinannya tentulah Luhut marah bukan kepalang ketika ada orang yang terus menerus menebar rasa permusuhan kepada Presiden RI yang nyata -- nyata bukan hanya sebagai pimpinan Luhut saja melainkan juga sebagai pimpinan seluruh rakyat Indonesia ini.

Walau dalam marahnya tidak menyebut nama tetapi semua orang menduga bahwa kemarahan mantan Jendral Kopassus ini ditujukan kepada Amien Rais. Mengapa Amien Rais ? Semua orang yang mengikuti berita tentang politik tentu sudah sangat mengetahui bahwa benar hanya sosok seorang Amien Rais lah yang kerap bolak balik mengeluarkan pernyataan yang menurut dirinya sebagai sebuah kritikan kepada Presiden.

Masih bisa diingat bagaimana saat Amien Rais memberikan tausyiah pada acara sholat tarawih bersama keluarga alumni himpunan mahasiswa Islam di rumah Akbar Tanjung yang mengatakan ada kekuatan siluman yang mendukung pemerintahan Jokowi dan dilain waktu orang ini pun mengingatkan agar Presiden Jokowi tidak bersikap seperti burung unta bukan itu saja malah pernah dengan keji orang ini meminta kepada Presiden Jokowi untuk melakukan pemeriksan DNA untuk menunjukan kebenaran bahwa Presiden bukan anak PKI. Kesabaran Mentri Luhut menjadi seperti habis ketika tokoh reformasi ini mengatakan bahwa pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Presiden Jokowi adalah ngibul. Hal itu disampaikan Amien rais saat menjadi pembicara dalam diskusi Bandung Informal meeting yang digelar di Bandung pada hari Minggu kemarin.



Luhut yang purnawirawan Jendral ini kesal bukan kepalang, saat membacakan pidato entah mengapa tiba -- tiba Luhut menyinggung pernyataan Amien rais tentang program pembagian sertifikat yang disebut ngibul. Bahkan dikesempatan itu Luhut pun mengatakan ada senior yang asbun dan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan mengkhianati negara. Luhut juga mengatakan bahwa pemerintah tidak anti kritik akan tetapi kritik yang ditujukan ke pemerintah sebaiknya adalah kritik yang membangun bukan kritik yang asal bunyi.

Luhut pun mengatakan bahwa dirinya pernah menjadi spion dan tahu banyak hal tentang senior itu dan berjanji akan mencari kesalahan dari senior ini dilain waktu. Sebenarnya pernyataan -- pernyataan Amien Rais terhadap Presiden Jokowi sudah lebih dulu dikecam oleh koleganya sesame alumni Unversitas Gadjah Mada. Adalah Eko Suwanto yang merupakan wakil sekretaris pengurus daearah keluarga alumni UGM.

Eko pernah mengatakan bahwa serangan Amien Rais pada pemerintah ( Presiden Jokowi ) adalah tindakan ngawur dan tidak tahu diri. Lebih lanjut Eko malah mengatakan Amien Rais berprilaku layaknya anak nakal dalam rumah tangga yang setiap hari ikut makan tapi membabi buta menyerang kepala keluarganya sendiri.




Uniknya setelah "dibentak" oleh Luhut sampai hari ini Amien Rais belum lagi mengeluarkan pernyataan -- pernyataan yang ditujukan kepada Presiden Jokowi bahkan untuk mengomentari omongan Luhut pun tidak dilakukan oleh Amien Rais. Sebenarnya public ingin mendengar bagaimana komentar Amien Rais terhadap "bentakan" dari Luhut yang ditujukan kedirinya. Luhut memang tidak menyebut nama tetapi siapa yang dimaksud oleh Luhut tentang senior yang asbun bila dikaitkan dengan pernyataan soal bagi -- bagi sertifikat tanah adalah ngibul tentunya hanya Amien Rais seorang.

Mungkin saat ini Amien Rais sedang berhitung atau bahkan menyesal ternyata ucapannya yang ditujukan kepada Presiden Jokowi justru malah disambut sangat hangat oleh menko kemaritiman. Bisa jadi bungkamnya Amien Rais saat ini karena gentar dan bahkan malah takut boroknya akan dibuka oleh mantan sang Jendral Kopassus.

Dengan bungkamnya Amien Rais mengingatkan kembali pada public bagaimana hari -- hari pertama saat dia disebut kecipratan uang 600 juta disalah satu kasus korupsi yang ditangani oleh KPK, saat itu pun Amien Rais langsung kicep. Ternyata efektif sekali "bentakan" pak Luhut kemarin untuk membuat Amien Rais membisu setidaknya sampai hari ini.




Senin, 19 Maret 2018

HEBOH VIRAL!!!! Dikencani Wakil Ketua DPC PPP Jombang, Waria Ini Belum Dibayar





Wakil Ketua DPC PPP Jombang Muhammad Syafii Has (58) tewas karena serangan jantung saat berkencan dengan seorang waria. Waria berinisial F alias V itu mengaku belum sempat menerima bayaran dari korban.

Kapolresta Mojokerto AKBP Puji Hendro Wibowo mengatakan, pihaknya telah memintai keterangan 5 saksi terkait tewasnya Syafii. Antara lain warga Desa Mlirip, yang pertama kali menemukan mayat korban, pemilik warung kopi tempat mangkal waria, teman kencan korban waria berinisial V, serta A alias AG dan S alias R rekan sesama waria V.

Berdasarkan keterangan V, lanjut Puji, kedatangan Syafii ke tempat prostitusi waria di Dusun Kenongo, Desa Mlirip, Jetis, Kamis (15/3) sekitar pukul 23.00 WIB yang pertama kalinya. Sementara waria R dan AG juga menyebut korban baru pertama kali berkunjung ke tempat tersebut.

"Keterangan dari V, mereka sempat berhubungan oral seks. Korban baru pertama kali ke situ dan bertemu V itu," kata Puji saat dihubungi detikcom, Senin (19/3/2018).

Saat berhubungan dengan waria tersebut, nyawa Syafii melayang. Menurut Puji, politisi PPP Jombang ini tiba-tiba kejang-kejang setelah ejakulasi. Melihat tamunya tak sadarkan diri, V pun memilih kabur.

"Usia V ini baru 18-19 tahun, dia mengaku ketakutan dan bingung karena baru pertama kali melihat kejadian seperti itu. Dia ngasih tahu kawan waria yang lain dan pemilik warung, pemilik warung lapor ke Polsek Jetis," ungkapnya.

Rasa takut tersebut membuat V tak lagi memikirkan bayaran atas layanan yang dia berikan ke korban. "V mengaku belum dibayar," terang Puji.

Mantan Kapolres Situbondo ini menambahkan, hingga saat ini V masih berstatus saksi. Waria asal Jombang ini belum terbukti melakukan tindak pidana terkait tewasnya Syafii. Selain tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, barang-barang berharga milik korban juga tak ada yang hilang.

"Penyidik akan menggelar kasusnya setelah hasil autopsi keluar. Apakah dia (V) membiarkan korban tanpa memberikan pertolongan, apakah dia melakukan kekerasan," tandasnya.

Syafii ditemukan tewas dengan posisi terlentang dan telanjang di kebun tebu tanggul Sungai Brantas, Desa Mlirip, Jetis, Jumat (16/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Hanya celana dalam hitam yang melekat di tubuh korban. Celana dalam ini pun dalam kondisi tak menutupi kemaluan politisi asal Desa Jombok, Kesamben, Jombang tersebut.

Pakaian milik korban tertindih tubuhnya. Dompet dan ponsel korban masih ada di celana. Sepeda motor korban Honda Vario nopol S 5869 OD ditemukan di seberang jalan dari lokasi penemuan mayat. Berdasarkan keterangan saksi dan hasil reka ulang, korban tewas saat berkencan dengan waria berinisial F alias V. (fat/fat)



Sumber

Kalau Merasa Difitnah, Rizieq Harus Berani Buktikan. Bukannya Ngumpet.




Di tengah derita batin Tempo yang Jumat kemarin didemo FPI cs gegara kartun, yang kacamata pimpred Tempo dirampas dan dibuang, yang dihujat dan dicaci tidak karuan, Pagi ini artikel "Berkunjung dan Bercengkrama dengan Habib Rizieq di Mekkah" muncul sebagai artikel utama. Sebuah artikel puja-puji, yang menyebut Rizieq korban fitnah, yang ditulis mahasiswa Al Azhar.

Dan saya pun bertanya-tanya, "Kapan Rizieq berani pulang untuk menghadapi proses hukum di Indonesia?" Sebuah pertanyaan yang sering disebut dalam pemberitaan. Sebuah pertanyaan yang jawabannya akan bisa membuat banyak kemungkinan dan mungkin bisa jadi obat bagi pendukungnya.

Yang pasti, pertanyaan soal kapan Rizieq berani pulang bukannya tanpa alasan. Rizieq memang harus punya keberanian untuk pulang ke Indonesia. Masalahnya, kepergiannya bersama keluarga dengan alasan umroh itu meninggalkan kasus hukum yang harus diselesaikannya. Dia harus punya keberanian untuk menanggalkan status buronan dengan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

Pendapat ini bukannya tidak beralasan. Ada enam kasus hukum yang menjerat Rizieq di Indonesia, dua di antaranya telah menjadikan dia sebagai tersangka. (Rizieq saat datang menemui beberapa pimpinan DPR pernah meminta agar kasus yang menjeratnya itu diselesaikan secara kekeluargaan). Pertama, Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penodaan terhadap simbol negara, Pancasila, yang diproses Polda Jawa Barat.

Kasus itu dilaporkan Sukmawati Soekarnoputri pada 27 Oktober 2016. Rizieq dinilai menodai Pancasila, sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 154a KUHP dan/atau Pasal 320 KUHP dan/atau Pasal 57a juncto Pasal 68 UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Rizieq bisa dikenai hukuman maksimal lima tahun penjara sesuai Pasal 68 UU No 24 Tahun 2009

Kedua, Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus chat porno bersama Firza Husen, dan dijerat dengan pasal pornografi serta Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), UU UU RI Nomor 44 Tahun 2008. Ancaman hukuman terhadap Rizieq bisa di atas lima tahun penjara. Polisi menyebut bukti yang mereka miliki cukup kuat untuk menjerat Rizieq.

Selain itu, masih ada empat perkara hukum lain yang juga menjerat Rizieq atas laporan warga. Pertama, beberapa elemen masyarakat Jabar, antara lain Angkatan Muda Siliwangi, yang melaporkan Rizieq yang mempelesetkan ucapan bahasa Sunda "sampurasun" menjadi "campur racun" (24/11/2015), Kasus ini dalam penanganan Subdit II Ditreskrimsus Polda Jabar.

Kedua, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia melaporkan Rizieq terkait dengan ceramah Imam Besar FPI itu dalam situs YouTube (ucapan "Kalau Tuhan beranak, bidannya siapa") yang dianggap melecehkan umat Kristen, (26/12/2016).

Dalam kasus sama, Student Peace Institute (27/12/2016) dan Rumah Pelita (forum mahasiswa-pemuda lintas agama) juga melaporkan Rizieq karena dinilai memecah-belah persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, memecah-belah umat Islam, serta menimbulkan rasa benci terhadap sesama (30/12/2016).



(sumber gambar: darirakyat.com)



Ketiga, Jaringan Intelektual Muda Antifitnah melaporkan Rizieq perihal ceramahnya soal mata uang baru berlogo "palu-arit" ke Polda Metro Jaya (8/1/2017). Kelima, Solmet atau Solidaritas Merah Putih juga melaporkan Rizieq dalam perkara yang sama (10/1/2017).

Keempat, Rizieq juga sempat dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri (19)1/2017) terkait tanah di Megamendung, Bogor. Lahan garapan milik PTPN VIII di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, itu berstatus HGU Gunung Mas itu teah digunakan untuk Kompleks Pondok Pesantren Alam dan Agrokultural, pimpinan Rizieq Shihab, serta Markaz Syariah.

Deretan kasus yang kini menjerat Rizieq itu bukanlah hasil kriminalisasi bim salabim aba kadabra. Semua kasus yang menjadikan Rizieq tersangka ataupun baru tercatat di laporan polisi jelas dan bisa ditelusuri latar belakangnya. Kalau Rizieq sebelumnya tidak tersangkut kasus-kasus yang dilaporkan itu, tentulah laporan atau kasus pelaporan itu tidak akan ada.

Oleh karena itu, kalau memang Rizieq merasa benar dan tidak bersalah seharusnya dia berani menjalani pemeriksaan hukum dan persidangan di pengadilan. Itulah yang seharusnya dilakukan seorang warga negara yang baik. Di situlah dia bisa membuktikan kalau memang dia benar-benar tidak bersalah.

Tindakan pergi umroh dan akhirnya tinggal di negara Timur Tengah, tidak segera balik ke Indonesia dan akhirnya menjadikan dia berstatus buronan, jelas bukan langkah yang bijak. Selain bisa menimbulkan anggapan bahwa dia sengaja kabur untuk menghindari sanksi hukum, tindakannya itu menimbulkan cibiran dan sikap sinis di kalangan masyarakat yang menjunjung tinggi hukum.

Munculnya karikatur di Tempo yang akhirnya ditanggapi dengan demo oleh para pendukung Rizieq, tidak bisa lepas dari situasi yang muncul di masyarakat atas sikap Rizieq itu. Jika memang dia tidak bersalah, silakan pulang ke Indonesia dan buktikan di persidangan nanti. Sikap inilah yang ditunggu masyarakat banyak, dan para pendukung Rizieq tidak perlu kehilangan muka karena pemimpinnya berani pulang dan berani membuktikan di persidangan bahwa dia tidak bersalah.

Tetapi kenyataannya tidak demikian. Rizieq dari tempatnya di Timur Tengah sana malah terus menyuarakan seruan jihad, revolusi, dan seterusnya. Jadi, sebenarnya memang wajar saja jika ada yang menilai Rizieq tidak punya itikad baik untuk menyelesaikan kasus hukum yang menjerat dia. Yang muncul justru ibarat suara tokek antara pulang dan tidak pulang.

Tempo sebagai media pemberitaan tentu tidak akan bisa berlepas diri dari peristiwa dan situasi di masyarakat terkait Rizieq ini. Munculnya karikatur orang bersorban (digambarkan terlihat dari belakang) yang terlibat dialog dengan seorang wanita (digambarkan duduk berhadapan) dengan dialog (L) "Maaf... saya tidak jadi pulang" yang dibalas (W) "Yang kamu lakukan ini JAHAT", langsung dinilai pendukung Rizieq sebagai pelecehan terhadap pimpinannya.

Situasi buruk semacam itu bisa terus berulang yang melibatkan pendukung Rizieq dengan elemen masyarakat yang lain. Sikap pendukung Rizieq adalah sikap mempertahankan pandangan bahwa pimpinannya jadi korban penzaliman dan tidak akan bisa menerima pandangan yang berbeda dari kelompok masyarakat yang menilai Rizieq tidak gentleman.

Oleh karena itulah, setelah membaca artikel "Berkunjung dan Bercengkrama dengan Habib Rizieq di Mekkah", saya langsung teringat kasus yang menimpa Tempo Jumat lalu itu. Dalam situasi yang masih dipenuhi rasa prihatin atas demo kasar ke Tempo itu.

Sayang, saya gagal memahami makna khusus yang hendak disampaikan itu. Yang muncul di otak saya justru pertanyaan, "Kapan Rizieq berani pulang".

Salam salaman.



HEBOH VIRAL!!!! ANIES AMBIL SAMPAH PAKAI TANGAN UNTUK TUJUAN PENCITRAAN, PADAHAL SUDAH ADA GARPU...






Heboh lautan sampah di Teluk Jakarta akhirnya mendapat perhatian serius dari Pemprov DKI Jakarta. Kemarin sekitar pukul 14.29 WIB, Anies Baswedan datang ke Kawasan hutan MAngrove Eco Marine, Muara Angke, Jakarta Utara. Menggunakan sepatu boot plastik berwarna oranye, Anies langsung 'nyebut' ke tumpukan sampah yang konon tebalnya sekitar 1,5 meter itu.





Kenapa nggak pakai garpu? Lebih susah ya? Jadi lebih mudah pakai tangan? Ini plastik semua nih, sampah plastik semuanya.

Anies mengangkut sampah-sampah plastik menggunakan tangan telanjang, tanpa sarung tangan. Sampah-sampah itu kemudian dimasukkan ke ekranjang berwarna biru. Skeitar Pukul 14.50 Anies pun pergi. Praktis Anies hanya ada di sana sekitar 21 menit saja dan cuma main-main sampah.

Pak Anies Jangan Jorok, Nanti Dimarahi Pak Sandi Lho


Saya ingatkan juga untuk keselamatan dan kesehatan kerja. Mereka saya lihat bekerja tidak pakai sarung tangan, itu berbahaya kalau ada benda-benda yang tajam atau bisa menimbulkan luka nanti ditangannya.

Sumber kutipan : https://megapolitan.kompas.com/read/2018/03/19/10581801/perhatian-sandiaga-kepada-petugas-yang-bersihkan-sampah-di-muara-angke

Sandiaga Uno sebelumnya sudah menasehati para petugas yang membersihkan tumpukan sampah itu untuk menggunakan minimal sarung tangan sebagai bentuk proteksi diri. Namanya juga sampah, kita tidak tahu di antara yang bertumpuk itu ada benda tajam atau berbahayanya tidak. Belum lagi kalau ada sampah basah (dan kemungkinan besar basah karena itu di area terbuka, kena hujan, kena air laut) pasti baunya juga menyengat dan belum tentu setelah dicuci langsung hilang. Belum lagi, terbayangkan tidak, kalau ada lumpur sampah atau sampah yang hitam-hitam itu kemudian membekas di jari-jari kita karena membersihkannya tidak mudah sekalipun kuku kita potong. Ewh! Membayangkannya saja sudah jorok dan mual sekali. Herannya kok Gubernurnya mau seperti ini.


Lho itu tanda Gubernur merakyat dan memahami amanat penderitaan rakyat! Ya itu bukan merakyat, tapi bego dan ceroboh! Sebagai Gubernur dia itu seharusnya memberikan contoh bagaimana bekerja yang benar. Kerja benar termasuk memperhatikan aspek keselamatan. Kalau dirinya saja tidak diperhatikan apa mungkin masih sempat peduli dengan bawahan? Jangan-jangan yang penting pokoknya sampah itu bersih, tapi bagaimana petugas membersihkan tidak dipedulikan.

Misal staf tidak menyediakan sarung tangan di sana, harusnya justru ditanyakan kepada mereka apakah jangan-jangan para pekerja juga tidak dibekali itu? Bagaimana keamanan kerja mereka? Kalau kurang, berapa kekurangannya? Hal-hal seperti ini seharusnya juga turut jadi perhatian Anies kala turun ke lapangan bukan sekedar rirtual simbolik menunjukkan dia sudah ikut membersihkan sampah. Pemimpin yang baik selalu memperhatikan anak buahnya termasuk hal sepele sekalipun.

Sampah Menumpuk Sejak Februari 2018, Bukan 2014

Lautan sampah di lautan seluas 7500 meter persegi dan sedianya akan dijadikan tambak bandeng ini buat saya memprihatinkan. Kalau benar sudah ada dari 2014 saya yakin orang sudah akan ramai sejak lama dan dijadikan bahan serangan oleh lawan-lawan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017. Kenyataannya kan tidak. Seingat saya daerah Muara Angke jaman Ahok sudah sangat bersih dibanding era-era sebelumnya meski belum ada progress penghijauan yang signifikan. Kenapa sampah menumpuk sejak Februari 2018 dibiarkan begitu saja? Tentu ada faktor yang missed di sini. Sebab artinya di bulan-bulan lalu masalah tersebut bisa diatasi. Atau kita tidak sadar bahwa beberapa bulan terakhir muncul kebiasaan buruk di sebagian masyarakat atau bisa jadi kinerja dinas terkait yang menurun. Semua faktor mungkin terjadi.

Di sisi lain, kalau benar itu dari Februari 2018, wow betapa banyaknya sampah yang dibuang oleh warga DKI Jakarta selama satu bulan. Ini baru yang di sini, belum yang dibuang di tempat lain. Tentu ini tantangan bagi Pemerintah maupun para aktivis lingkungan untuk mengedukasi masyarakat perihal menurunkan kuantitas sampah dan sebisa mungkin menggunakan produk yang lebih ramah lingkungan.