Minggu, 12 Februari 2017

Amien Rais Ternyata Pegang Kunci Syurga




Jika kita kembali mengingat histori dalam Pilpres 2014. Jokowi Vs Prabowo. Tentunya nama Amien Rais masih terniang dikepala. Karena ia juga menjadi otak di KMP (Koalisi Merah Putih).

Amien Rais dengan segala kerakusannya melakukan rekayasa seolah-olah PAN akan bergabung dengan kubu Jokowi dengan cara menghadiri Rakernas. PDIP dan publik menjadi terpana dengan sikap PAN yang diduga bergabung dengan koalisi Jokowi.

Namun ternyata, PAN justru bergabung dengan KMP dan mendukung pelaksanaan Pilkada melalui DPRD.

Sejarah pun mencatat, bahwa Amien Rais juga merupakan dalang pelengseran Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dimana Amien Rais tokoh jahat yang menggulingkan tokoh panutan warga NU itu.

Jika Amien disebut reformis saat 1998 dalam menjatuhkan kekuasaan Soeharto. Pada akhirnya dia disebut pendusta dan pengkhianat reformasi, yang mana paling vocal mendukung Prabowo. Sementara Soeharto yang telah menggerogoti demokraksi bangsa mau dijadikan pahlawan nasional.

Di luar situasi PAN dan Gerindra, sejumlah aktivis pegiat hak asasi manusia (HAM) menilai bahwa Amien Rais bukan lagi tokoh Reformasi setelah mendukung Prabowo. Amien Rais sendiri dinilai menggunakan politik menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan.

Saya berpandangan Amien Rais yang kini hanyalah seorang politisi, pandai membaca arah dengan segala kelicikannya. Dan tidak jauh beda dengan Pepo yang haus kekuasaan. Lihat saja kelicikan ia ketika menumbangkan Gusdur.

Bagaimana adanya konspirasi yang begitu jahat telah menzalimi Gus Dur. Presiden Gus Dur yang berusaha tetap berada di jalur konstitusi dipaksa untuk melawan konspirasi yang ujung-ujungnya hanya ingin merebut “kekuasaan” oleh orang yang ujung-ujungnya tak mendapatkan “kekuasaan” itu. Sampai hari ini, dia tak pernah mencicipi duduk di kursi presiden, walaupun segala trik selalu dilakukannya pada setiap kesempatan.

Pasca reformasi sejak 1998 betapa inginnya Amien Rais hendak berkuasa. Bahkan sanggup memproklamirkan diri. Ketika Presiden Soeharto berpidato mengumumkan pengunduran dirinya. Amien Rais digelari Bapak Reformasi. Namun untuk menjadi Presiden tak kunjung juga ia dapatkan. Sampai sekarang pun masih bersetia diri dengan dusta.


Ketika namanya sudah mulai sedikit tenggelam, kini kembali mencuat dalam perseteruan Pilkada DKI 2017. Dan kata-kata yang keluar dari bibirnya lebih parah bahkan lebih tak bermoral. Ia sangat menentang Ahok.

Amien Rais menyebut Ahok sebagai Dajal dan jangan dipilih saat Pemilukada DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

“Ahok ini sombongnya menyundul langit. Jadi jangan sampai nanti si Dajal ini menang,” kata Amien saat berorasi di acara Rapat Akbar bertajuk “Memilih Pemimpin Yang Santun dan Pro Rakyat di Pasar Permai, Tanjungpriok, Jakarta Utara.

Jelas sekali Amien Rais seolah-olah telah menjadi Tuhan. Sementara umat muslim tentunya tahu, kalau Dajal dikatakan kafir dan jahat, pembawa fitnah (ujian) terbesar dan tidak ada ujian yang terbesar selain itu. Jadi Amien Rais bicara tanpa dasar yang objektif dan konkrit dalam menuduh seseorang sebagai Dajal. Untuk diketahui bersama bahwa ia juga pernah berdiskusi dengan terduga makar.

Amien Rais pun tak ketinggalan untuk ikut dalam aksi damai 112 di Masjid Istiqlal. Dan ceramahnya bicara soal perjuangan yang tidak mudah. Amien menyinggung soal kehadirannya dalam aksi. Dia mengatakan bahwa ulama-ulama yang hadir di acara itu, seperti Bachtiar Nasir dan Habib Rizieq adalah ulama yang benar.

“Ulama Ul Haq itu adalah seperti di sini ini. Habib, kiai, ustadz Bachtiar Nasir dan kiai-kiai yang lain. (Ulama) yang di sini ini, mengapa saya ikut, karena memang tidak pernah ragu-ragu dengan kebenaran,” kata Amien.

Dia juga menyebut soal adanya ulama syak atau yang ragu-ragu. “Ulama Syak itu yang seringkali sudah betul fatwanya kemudian ditarik lagi, yang sudah jelas jadi mendung lagi. Itu tidak usah kita kritik, biarkanlah. Silahkan Anda mengambil posisi Anda, kami mengambil posisi kami,” ujar Amien.

Amien Rais seolah memegang kunci syurga, selain dengan lantang ia sebut seseorang adalah Dajjal. Ia juga mampu menilai bahwa justru Bachtiar Nasir dan Rizieq Shihab adalah ulama yang benar. Mungkin ia masih terbawa emosi karena Prabowo kalah oleh Jokowi di Pilpres 2014. Atau karena namanya sudah semakin bias.

Ketika kawan Alifurahman menginginkan SBY dirujuk ke psikiater. Saya kira Amien Rais bisa menemani pepo untuk berobat bersama.





Artikel Terkait


EmoticonEmoticon