Kamis, 15 Desember 2016

Kalau Selamanya Takut Debat, Masa Depan AHY Dipolitik Akan Suram




Kita tau bahwa kemarin Senin, 12 Desember 2016 salah satu stasiun televisi mengadakan debat cagub DKI. Dan lagi-lagi saya hanya melihat hanya dua cagub yang hadir dalam acara tersebut. Yang hadir cagub no 2 Pak Basuki Purnama(Ahok) dan cabug no 3 Pak Anies Baswedan. Koreksi saya jika saya salah pembaca seword, bukankah Pilgub DKI kali ini punya 3 kandidat? kenapa yang hadir selalu hanya 2 kandidat?

Yep, betul. Untuk kesekian kalinya cagub no urut 1, Agus Yudhoyono kembali “mangkir” dari undangan untuk acara debat. Kalau tidak salah sudah 3 atau 4 kali Agus tidak hadir(mohon pembaca seword koreksi jika salah) dalam undangan yang akan mempertemukan dia dengan lawannya(Ahok dan Anies) di pilgub DKI.

Ini menjadi menarik untuk dibahas mengingat menjadi gubernur otomatis akan menjadi pejabat publik yang setiap kebijakannya nantinya memungkinkan adanya pro dan kontra, adanya perdebatan. Bagaimana mungkin seorang Agus dapat menghandle hal tersebut kalau debat yang hanya masih mengenai visi misi saja dia tidak hadir. Bagimana mungkin nantinya seorang Agus (jika terpilih) dapat menentang lawan-lawan politiknya di DPRD seperti yang dilakukan Ahok sebelumnya, kalau tidak pernah berdebat mengenai sesuatu yang masih tidak terlalu berat konteksnya menurut saya.

Okelah, Agus berkilah. Dia mengatakan itu bagian dari strategi. “Saya punya strategi pilihan, saya juga hormati pilihan orang lain, semoga yang lain menghormati pilihan saya. Sekali lagi kita ingin kan jadi gubernur rakyat. Kalau dibilang belum siap, lebih baik mengaca diri sendiri,” kata Agus. Ijinkan saya menggunakan istilah yang digunakan Pepo mu(read:SBY) ya pak Agus. Apa gak kebalik dunia ini hah? apa gak kebalik pak Agus?

Aneh bin ajaib memang. Agus yang tidak hadir, malah dia yang nyuruh lawannya yang ngaca. Bagaimana mungkin seorang yang hadir dalam debat, malah dikatakan belum ada persiapan dan disuruh ngaca diri sendiri.


Memang Agus mengatakan lebih penting untuk mengikuti debat yang akan diselenggarakan oleh KPUD daripada debat yang diselenggarakan oleh stasiun stasiun televisi. Namun menurut saya, justru debat yang bukan diselenggarakan KPUD inilah sebagai ajang pemanasan sebelum masuk ke debat KPUD.

Mungkin Agus prihatin lihat rakyat sulit makan, prihatin sama persija tidak punya stadion, prihatin juga lihat sampah menumpuk di TPS. Tapi jujur, saya lebih prihatin kuadrat ngeliat strategi mu ini.

Efek Mati Gaya Di Mata Najwa

Harus diakui memang, semenjak terakhir kali diundang oleh mata najwa, agus maupun tim sukses tidak pernah lagi untuk menghadiri debat yang diadakan oleh stasiun stasiun tv. Dan tak bisa dipungkiri pula bahwa pada saat Agus menghadiri undangan Mata Najwa terlihat sangat kewalahan dan cukup tidak nyaman dengan pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan oleh mba Nana. Selengkapnya sudah dibahas oleh Pakar Mantan https://seword.com/politik/agus-babak-belur-di-mata-najwa-simak-titik-titiknya dan https://seword.com/politik/memalukan-agus-tak-paham-visi-misinya-sendiri

Mungkin ini pula yang menyebabkan Agus menghindar dari undangan undangan debat stasiun tv dan lebih memilih untuk berdialog dengan basis pendukungnya saja.

Kalau saya boleh kasih saran buat pak Agus sebaiknya hadirilah undangan undangan debat non-KPUD tersebut, setidaknya seperti yang saya katakan diatas, menjadikan ini sebagai pemanasan sebelum pertandingan dimulai. Setidaknya sampean punya gambaran seperti apa pertanyaan yang akan diterima dan bagaimana menjawabnya dengan bijak, tidak kewalahan seperti saat diundang ke acaranya mba Nana.

Sehingga menarik untuk dinanti, kalau tidak salah hari ini Kamis, 15 Desember 2016 salah satu stasiun TV juga akan mengadakan debat antar cagub-cawagub. Apakah Agus akan hadir dalam debat tersebut, atau dia akan memperpanjang track record nya dengan kembali tidak hadir sehingga kita hanya disuguhkan debat duel 2 kandidat saja?

Kalau Agus hadir, berarti dia udah siap, udah ngaca diri sendiri lah sesuai dengan perkataannya. Kalau mangkir lagi, mungkin dia kelamaan ngaca kali ya.

*Note: Kedepan akan saya ulas juga mengenai kandidat cagub lainnya. Kita negara demokrasi, bebas mengutarakan pendapat. Ini pendapat ku, pendapat mu gimana? monggooo…





Artikel Terkait


EmoticonEmoticon