Rabu, 14 Desember 2016

LSI Denny JA: Elektabilitas Ahok Naik Lagi




Jakarta - Lembaga Lingkaran Survei Indonesia pimpinan Denny Januar Ali mengaku telah lima kali melakukan penelitian terkait Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta. Survei dilakukan pada bulan Maret, Juli, Oktober, November dan Desember 2016.

Dalam empat kali survei, LSI Denny JA mencatat elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai kandidat gubernur petahana selalu menunjukkan tren penurunan. Puncak penurunan terjadi pada hasil survei LSI Denny JA pada November lalu, di mana elektabilitas Ahok tinggal 10,6 persen.

Angka itu menurun tajam dibanding survei LSI sebelum ada penetapan tersangka, elektabilitas Ahok berada di angka 24,6 persen.

Pada survei LSI Denny JA Desember ini, elektabilitas Ahok untuk pertama kalinya naik. Jika November elektabilitas Ahok 10,6 persen, di survei Desember menjadi 27,1 persen atau naik 14,5 persen.

"Sejak LSI (LSI Denny JA) melakukan survei di bulan Maret, Juli, Oktober, November, dukungan untuk Ahok selalu menurun. Namun di bulan Desember 2016 ini, untuk pertama kalinya dukungan Ahok naik," kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam paparan hasil survei di kantornya, jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).

Menurut LSI Denny JA, ada tiga penyebab elektabilitas Ahok naik lagi. Pertama, perubahan sikap pada diri Ahok. "Ahok terlihat lebih low profile dan mulai menghindari bicara yang kesannya arogan, kasar dan kontroversi," papar Adjie.

Kedua, permintaan maaf Ahok yang berulang-ulang disampaikan mulai diterima sebagian publik. Meskipun, kata Adjie tetap banyak yang anti Ahok tapi sebagian hati publik sudah memaafkan dan melupakan.

Penyebab terakhir adalah adanya penilaian dari pemilih bahwa Ahok hanyalah korban dari politisasi agama. "Ahok dianggap oleh segmen ini dizalimi dan dianiaya," kata Adjie.

Meskipun mengalami rebound elektabilitasnya, namun belum cukup untuk membuat Ahok kembali nomor 1 dalam dukungan publik. Hal ini, kata Adjie, terjadi karena dua alasan

"Status Ahok sebagai tersangka cukup fatal. Sebesar 65,0% tidak bersedia dipimpin oleh gubernur berstatus tersangka.
Masalah penistaan agama melukai mayoritas pemilih muslim. Sebesar 64,7 % menyatakan Ahok bersalah dalam kasus Al Maidah ayat 51," Adjie menjelaskan.

Hasil survei LSI Denny JA yang dipublikasikan hari ini menunjukkan bahwa elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni masih yang tertinggi yakni yakni 33,6%. Ahok-Djarot Syaiful Hidayat berada di urutan kedua dengan 27,1 persen dukungan dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno (Anies-Sandi) memperoleh dukungan 23,6 %. Adapun mereka yang belum memutuskan (undecided voters) sebesar 15,70%.

Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden pada tanggal 1-6 Desember 2016 di Jakarta. Responden dipilih dengan menggunakan metode multistage random sampling. Margin of Error survei ini plus minus 4,8%.
(erd/erd)




Artikel Terkait


EmoticonEmoticon