Kamis, 08 Desember 2016

FAKTA MENCENGANGKAN!!! Ini Makna Jihad Menurut Dr Zakir Naik [VIDEO]




Rasulullah bersabda " Seorang mujahid adalah orang yang berjuang dan berusaha melawan nafsunya sendiri untuk Allah

Dizaman sekarang, kata yang paling salah dipahami dalam islam adalah jihad. Ini bukan hanya disalahpahami oleh non-Muslim, bahkan umat Muslim sendiri salah paham akannya. Sebagian besar non-Muslim, begitu juga Muslim berfikir bahwa perang apapun yang dilakukan oleh Muslim manapun,untuk alasan apapun,
entah itu keuntungan pribadi,
entah itu untuk ketenaran,
entah itu nama,
entah itu untuk daerah kekuasaan,
entah itu untuk kekayaan,
entah itu untuk kekuatan, disebut sebagai jihad.


Jihat bukan berarti perang manapun yang dilakukan oleh Muslim manapun, entah itu untuk nama, untuk ketenaran, untuk kekayaan, untuk kekuasaan, untuk daerah.


Jihat adalah kata Arab yang berasal dari kata Arab "jahada" yang berarti "Berjuang atau berusaha." Dalam konteks Islam, jihad berarti " berjuang dan berusaha melawan kecendrungan jahat dari diri sendiri."


Jihad artinya untuk berjuang dan berusaha untuk membuat masyarakat menjadi lebih baik.


Jihat artinya untuk berjuang dan berusaha melawan penindasan. Jihad juga berarti untuk berjuang dan berusaha di medan perang untuk melindungi diri (self-defense)


Jihad pada dasarnya berarti "untuk berjuang dan berusaha"


Jika seorang murid berusaha dan berjuang untuk melewati sebuah ujian, dalam bahasa Arab, kita mengatakan bahwa dia sedang berjihad. Dan banyak orang berfikir bahwa jihad hanya bisa dilakukan oleh Muslim. Ada ayat-ayat dalam Quran yang berkata bahwa, non-Muslim pun berjihat.


Allah SWT berfirman dalam AlQuran di surat Luqman[31]: 14
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang Ibu-Bapaknya;ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihkan dalam dua tahun"


Lalu di ayat berikutnya, surat Luqman [31]: 15 berbunyi;
"Dan jika keduanya memaksamu (berjihad) untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yangtidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik"


Disini AlQuran mengatakan bahwa orangtua non-Muslim yang berjuang dan berusaha untuk membuat anak-anak mereka menyembah yang lain selain Tuhan (Syirik),


"maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya dengan baik."


Kalimat yang sama diulang lagi di surat Ankabut[29]: 8
"Dan Kami wajibkan manuasia (berbuat) kebaikan kepada dua orang Ibu-Bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu (berjihad) untuk mempersekutukan Aku (Allah), maka janganlah kamu mengikuti keduanya."


Disini AlQuran mengatakan bahwa orangtua non-Muslim berjihad, mereka berjuang dan berusaha untuk berbuat anak-anak mereka berbuat kesyirikan, atau menyekutukan Tuhan.


Jihat ini disebut sebagai jihad fi sabili syaitan (jihat di jalan setan). Apa yang harus dilakukan seorang Muslim adalah jihad fi sabilillah (jihad di jalan Allah).


Normalnya, ketika kau menggunakan kata jihad, ini maksudnya adalah jihad fi sabilillah, jihad di jalan Allah, kecuali ada hal tertentu.


Hampir semua orientalis menerjemahkan kata "jihad" menjadi perang suci (perang atas nama agama)." Dan sayangnya, banyak orang yang mengaku sebagai " ulama Muslim", bahkan mereka menerjemahkan jihad sebagai "perang suci (perang untuk agama)." Perang suci jika diterjemahkan dalam bahasa Arab adalah "harbun muqaddasah". Jika kau membaca AlQuran, kata harbun muqaddasah tidak ada sama sekali dalam AlQuran. Dan tidak ada hadist dari Nabi Muhammad s.a.w diman kata "harbun muqaddasah" disebutkan. Kata "perang suci" ini pertama kali ditujukan untuk mendefinisikan perang salib yang dilakukan umat Kristen. Jikau kau membaca sejarah, beberapa abad yang lalu, tentara salib Kristen melakukan pemaksaan dan pembunuhan puluhan rubu umat manusia dalam nama Kekristenan.Jika kau membaca sejarah, jumlah manusia yang terbunuh atas nama agama, adalah atas nama Kekristenan.Dan mereka menyebut ini sebagai "perang suci (perang untuk agama)." Dan di zaman sekarang, mereka menggunakannya untuk kata Arab "Jihad".


Fundamentalis pertama kali ditujukan untuk menggambarkan tentara Kristen, tapi sekarang malah digunakan untuk Muslim. Jadi jihad bukan berarti "perang suci", jihad artinya "berjuang dan berusaha."


Cara terbaik untuk memahami arti kata "jihad" adalah dengan memahami apa yang dikatakan kitab suci umat Islam tentang jihad, apa yang disebutkan dalam AlQuran dan hadist sahih Rasulullah s.a.w. Ketika kita membaca AlQuran, kita menjadi tahu. Disebutkan dalam AlQuran surat Al-Hajj[22]: 78


"Dan berjuanglah (berjihadlah) kamu pada jalan Allah dengan perjuangan (jihad) yang sebenar-benarnya. Dia(Allah) telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan."


Allah berfirman dalam AlQuran di surat At-Taubah[9]: 20
"orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjuang (berjihad) di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah;dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan."
Artinya
mereka akan masuk syurga, mereka akan dimasukkan kedalam jannah, mereka akan mendapatkan keselamatan.


Rasulullah s.a.w tercinta bersabda dalam hadist sahih Bukhari vol. 4, kitab jihad, hadist nomor 46
Abu Huarairah r.a berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda
"Orang yang berjihad di jalan Allah, dan Allah maha mengetahui siapa yang berjihad(berjuang dan berusaha di jalan Allah)...." bagaikan orang yang terus menerus berpuasa dan melaksanakan shalat. Dan Allah telah menjanjkan surga baginya jika dia terbunuh di medan perang atau Allah mengembalikannya dengan selamat denagn pahala dan harta rampasan perang."


Disebutkan dalam AlQuran surat Al-Ankabut[29]: 6
"Dan barangsiapa yang berjihad (berusaha dan berjuang di jalan ALlah), maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari manusia."


Jadi jika kau berjuang di jalan Allah (berjihad), maka manfaatnya untuk dirimu sendiri, ini bukan untuk Allah, karena Allah tidak butuh bantuang dari mahklukNya.Dia terbebas dari segala kebutuhan, patut atas segala pujian.


Disebutkan dalam Sahih Bukhari vol. 4, hadist nomor 2784,
Hazrat Aisyah r.a (istri Rasulullah s.a.w) bertanya kepada Rasulullah
"Dapatkah aku bergabung dalam jihad? Dan Rasulullah menjawab
"Haji yang sempurna adalah jihad terbaik untukmu."


Disebutkan dalam Sahih Bukhari hadist nomor 5972,
seseorang bertanya kepada Rasulullah " Dapatkah aku pergi berjihad?"
Rasulullah bertanya kepadanya " Apakah kau punya orangtua?" Dia berkata " Ya.
Bagimu, melayani orangtuamu adalah jihad"


Disebutkan dalam sunan Nasa'i hadist nomor 4209, seseorang bertanya kepada Rasulullah "Jihad manakah yang terbaik?" Dan Rasulullah menjawab " Jihad terbaik adalah seseorang yang berbicara kebenaran melawan penguasa yang dzalim."


Disebutkan dalam Sahih ibn Hibban hadist nomor 4682, bahwa Rasulullah bersabda " Seorang mujahid adalah orang yang berjuang dan berusaha melawan nafsunya sendiri untuk Allah. Dan muhajir adalah orang yang berpindah dari kebathilan kepada kebenaran."


Dari semua hadist ini kita mengetahui bahwa jihad terbaik terus menerus berubah, tergantung pada situasinya.Ketika Rasulullah memberitahu seseorang " Apakah kau punya orang tua? Jihad terbaik adalah melayani orangtuamu", Rasulullah mengetahui bahwa orangtuanya membutuhkannya, tidak sealu berarti bahwa melayani orangtua adalah jihad terbaik. Untuk orang tersebut, karena orangtuanya membutuhkannya, maka baginya, jihad terbaik adalah melayani orangtuanya. Jadi tergantung pada situasinya, jihad terbaik berubah-ubah.











Artikel Terkait


EmoticonEmoticon