Selasa, 29 Agustus 2017

KPK Tangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha

Tags



SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Siti Masitha dikabarkan terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (29/8/2017). Belum diketahui perkara yang melilit wali kota perempuan tersebut.

Informasi tentang Wali Kota Tegal ditangkap KPK ini dibenarkan oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. "Barusan saya dapat laporan dan sudah dibawa ke Jakarta," kata Ganjar saat diminta konfirmasi seusai acara KPU Jateng di Semarang, Selasa (29/8/2017).

Ganjar mengatakan, Jateng bukan wilayah yang bebas dari korupsi. Oleh karena itu, pihaknya mengingatkan pemerintah kabupaten dan kota agar selalu berhati-hati dan menjauhi perilaku korupsi.

"Saya sedih betul, Jateng kembali kena OTT," kata dia.

Dilansir dari website Antara Foto, ruang kerja Wali Kota Tegal Siti Masitha saat ini telah disegel KPK. Penyegelan dilakukan pada hari ini. Namun informasi OTT itu belum terkonfirmasi dari KPK.

Juru bicara KPK Febri Diansyah akan mencari informasi dari lapangan. "Nanti saya cek dulu,” ujarnya.


Breaking News!!!! Polisi Akan Periksa Habib Rizieq di Indonesia

Tags




TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi akan kembali memeriksa tersangka kasus dugaan pesan berkonten pornografi Rizieq Shihab, setibanya di Indonesia dari Arab Saudi.

Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Adi Deriyan mengatakan, penyidik telah memintai keterangan Rizieq di Arab Saudi.

Namun, pemeriksaan kedua akan tetap dilakukan, ketika Rizieq tiba di Indonesia.

"Pemeriksaan dilakukan sampai beliau (Rizieq) hadir di tanah air ya," ujar Adi di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (29/8/2017).

Penyidik Ditkrimsus Polda Metro Jaya belum mengetahui jadwal kepulangan Rizieq dari Arab Saudi. Sebab, Rizieq akan menjalani ibadah terlebih dulu di sana.

Namun, ucap Adi, diyakini bahwa Rizieq akan pulang ke Indonesia untuk menjalani pemeriksaan.

"Pastinya beliau akan hadir lah, karena beliau punya kerinduan dengan tanah air, terhadap bangsa ini kan," ujar Adi.

Adi menyampaikan alasan pemeriksaan Rizieq akan dilakukan di Indonesia, karena polisi tak mau menggerocoki ibadah haji yang sedang dijalani Rizieq di Arab Saudi.

"Yang pasti beliau sedang beribadah kita beri kesempatan beribadah. Pasti beliau rindu dengan tanah air ketika beliau datang di tanah air kita minta beliau memberi keterangan lanjutan," kata dia.

Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah memeriksa Rizieq di Arab Saudi pada 27 Juli 2017.

Namun, pemeriksaan terhadap pimpinan FPI itu belum maksimal, lantaran pemeriksaan tersebut belum rampung, karena Rizieq sedang berkonsentrasi melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi.

Rizieq dan Firza Husein telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus ini. Rizieq berstatus buron. Rizieq telah diperiksa polisi di Arab Saudi.

Merasa dikriminalisasi, Rizieq meminta polisi menghentikan kasus tersebut.

Rizieq dijerat dengan Pasal 4 ayat (1) juncto Pasal 29 dan atau Pasal 6 junctoPasal 32 dan atau Pasal 9 juncto Pasal 35 Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara.
View and share your videos - Vidio.com



Senin, 28 Agustus 2017

Eggi Sudjana, Suka Berkoar-koar tapi Takut Dipanggil Polisi

Tags





SEWORD.COM - Beberapa kasus yang terjadi di negeri ini tidak hanya membuat tersangka dan korban jadi popular tapi pengacaranya pun ikut terkenal. Besarnya kasus berbanding lurus dengan sorotan media terhadap pengacara yang mendampingi. Bahkan tidak jarang efek dari perkara membuat advokat jadi idola sekaligus dibenci masyarakat.

Di Indonesia ada beberapa advokat yang terkenal, diantaranya Hotman Paris Hutapea, Ruhut Sitompul, Hamdan Zoelva, Patrialis Akbar, Farhat Abas dan lain-lain. Pembela kasus di persidangan ini tidak hanya tersohor layaknya selebriti namun juga membuat mereka jadi kaya raya dan disegani baik kawan maupun lawan.

Akhir-akhir ini ada pengacara yang terkenal karena mendampingi beberapa pelaku kejahatan yang memang lagi hangat-hangatnya dibicarakan masyarakat seperti taik ayam yang baru keluar dari persembunyiannya. Pembela perkara popular tersebut adalah Eggi Sudjana. Bahkan beberapa waktu ini (Agustus 2017) populartis Eggi Sudjana meredupkan beberapa nama pengacara kondang seperti Hotman Paris Hotapea dan Hotma Sitompul. Setiap hari kita dapat menyaksikan wajah Eggi di media sosial, media cetak, media online maupun media elektronik.

Seandainya ada pemilihan advokat paling popular 2017 versi majalah bumi datar, tentu Eggi akan terpilih mengalahkan kandidat-kandidat yang lain.

Sepak terjang Bang Egi, panggilan akrab Eggi Sudjana sudah panjang dan banyak makan garam di negeri ini. Sebelumnya aktivis Cides ini pernah menjadi bakal calon guernur Jawa Barat pada tahun 2013 yang lalu, namun gagal di tahap verifikasi yang dilakukan oleh KPU Jawa Barat.

Kandas di Jabar Eggi kemudian pindah haluan ke Jawa Timur untuk kembali mencalonkan diri sebagai gubernur. Namun, keberuntungan kembali belum berpihak pada penggerak demokrasi anti CSIS dan Sofian Wanadi ini. Bang Egi harus kembali menelan pil pahit kegagalan yang lebih pahit dari pil resochin obat malaria.

Pasca gagal dua kali nyalon gubernur Egi tetap menjalankan profesi sebagai advokat dan menjalankan hobi lamanya yaitu mengkritik pemerintah. Egi kemudian terlibat dalam tim pembela Rizieq Syihab, ketua FPI dan tersangka chat mesum yang kini kabur ke arab. TTM Firza Husein mempercayakan kasus hukum yang menimpanya kepada Bang Eggi sebagai koordinator 700 pengacara.

Terlihat beberapa kali kuasa hukum Rizieq ini membela Rizieq di depan media, seperti mengatakan jangankan jadi tersangka, jadi saksi saja Rizieq tidak layak. Kemudian menyampaikan akan menyurati Kapolri minta agar kasus Rizieq dihentikan dan mengatakan kasus Rizieq adalah rekayasa.

Saat masih aktif jadi pengacara Rizieq, Egi juga menjadi pengacara bos first travel. Penguasaha jasa umroh yang menipu puluhan ribu calon jama’ah. Calon kepala daerah gagal ini kemudian mendapat banyak kritik karena membela pasangan suami istri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan yang hidup mewah dari hasil menipu masyarakat.

Kecaman yang datang kepada Eggi Sudjana bukan karena dia membela tersangka penggelapan dana umroh, namun lebih kepada menjaga nama baik Rizieq Syihab. Imam besar FPI ini disucikan oleh sebagian orang. Sehingga jika pengacaranya mendampingi tersangka penipuan, maka akan berpengaruh terhadap nama baik Rizieq.

Lain dari pada itu ada juga masyarakat yang bukan pendukung Rizieq menyayangkan Egi membela first travel. Karena sebelumnya terlibat dalam beberapa aksi bela Islam. Seharusnya yang dibela adalah korban first travel, yang ingin menjalankan ibadah omroh namun gagal karena ditipu oleh tersangka yang dibela Egi. Mendapat banyak kecaman dan di-bully akhirnya Egi mengundurkan diri dari pengacara first travel.

Saya terkadang pusing dengan pemikiran dan tindak-tanduk Bang Egi ini. Satu sisi dia ikut aksi bela Islam tapi di sisi lain jadi pengacara tersangka yang menipu ribuan umat Islam. Apakah karena tidak ada logika sehingga Egi jadi terkenal?

Baru-baru ini nama Egi Sudjana disebut masuk dalam komplotan penyebar isu sara professional Saracen. Pengacara Rizieq tersebut disebut masuk ke dalam pengurus Saracen sebagai dewan penasehat.

Egi kemudian tidak terima namanya dicatut sebagai pengurus Saracen. Bahkan dia mengancam akan melaporkan ketua bidang hukum DPN Seknas Jokowi, Dedy Mawardy. Advokat Egi tidak menjelaskan alasan akan melaporkan relawan Jokowi tersebut. Dia hanya mengaku bahwa Dedy Mawardy telah menyerangnya, namun menyerang seperti apa masih tanda tanya.

Disamping itu Eggi Sudjana juga menolak untuk diperiksa polisi terkait namanya masuk ke pengurus Saracen. Hal ini yang disesalkan oleh Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus.

Sikap penolakan Egi untuk dimintai keterangan oleh polisi tidak sesuai dengan pekerjaannya sebagai pengacara profesional. Seharusnya advokat bergelar doktor taat hukum dan berjiwa besar, bukannya berkoar-koar di media dengan mengatakan dirinya jadi korban, jelas Petrus.

Eggi Sudjana yang tidak berani dipanggil polisi sama seperti kliennya Rizieq Syihab yang harus tinggal di luar negeri karena takut berhadapan dengan hukum. Dua orang yang suka berkoar-koar ini ternyata sama saja, sama-sama pengecut. Pekerjaan aksi bela ini dan aksi bela itu ternyata tidak lebih dari pada menutupi kelemahan sendiri, bahwa sesungguhya mereka adalah golongan orang-orang yang kalah.


Sekian!



Eggi Sudjana Laporkan Ketua Grup Saracen ke Bareskrim

Tags




jpnn.com, JAKARTA - Tim kuasa hukum Eggi Sudjana melaporkan ‎beberapa pihak ke Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta, Senin (28/8).

Laporan itu terkait Eggi yang disebut sebagai Dewan Penasihat Saracen, yakni sindikat penyebar hoaks dan ujaran kebencian di media sosial.

Eggi diwakili oleh pengacaranya, Razman Nasution ketika membuat laporan ke Bareskrim Polri. ‎Sebab, Eggi tengah melaksanakan ibadah haji.

"Beliau tadi malam pergi haji. Ini surat kuasanya," kata Razman di Bareskrim Polri.

Razman menyatakan, Eggi telah memberikan klarifikasi mengenai penyebutan sebagai Dewan Penasihat Saracen. Eggi membantah sebagai bagian Saracen.

"Tapi, seperti melihat kondisional objektif yang terjadi hari ini, mau tidak mau, Pak Eggi harus mengambil langkah hukum dan telah menunjuk saya sebagai ketua tim hukum beliau," tutur Razman.

Razman melaporkan beberapa orang ke Bareskrim. Pertama adalah Jasriadi, yang merupakan ketua grup Saracen.

"Dia pertama yang ditangkap Bareskrim terkait cyber crime. Jasriadi ini plus dua orang, maka kami melaporkan Jasriadi dan teman-temannya kenapa membawa-bawa nama Eggi," ucap Razman.



Minggu, 27 Agustus 2017

Eggi Panik Dan Ancam Perang, Jokowi Jawab Tantangan Eggi, Kapolri Usut Pemesan Saracen

Tags



Nama Eggi Sudjana memang semakin terkenal beberapa hari ini. Setelah sempat muncul namanya sebagai pengacara First Travel dan kemudian mengundurkan diri, kini nama Eggi kembali muncul dalam struktur kelompok penyebar fitnah dan ujaran kebencian, Saracen. Posisinya tidak tanggung-tanggung adalah dewan penasehat.

Mengetahui bahwa namanya muncul dalam struktur kelompok Saracen, Eggi sontak menyatakan bahwa namanya dicatut dan dia tidak ada terlibat sama sekali dengan kelompok Saracen tersebut. Eggi bahkan dengan lantang menolak kalau dia dipanggil sebagai saksi.

Eggi menyatakan bahwa dia sudah secara terang benderang tidak terlibat atas kelompok Saracen tersebut. Eggi sepertinya pura-pura bodoh karena sebagai pengacara seharusnya dia tahu bahwa hanya dengan dasar pengakuannya saja tidak bisa dijadikan sebuah kebenaran. Eggi harus mampu membuktikan dia tidak terlibat dengan hadir sebagai saksi.

Kehadirannya sebagai saksi tersebut akan dicatat dalam BAP dan menjadi sebuah pernyataan yang berkekuatan hukum. Terang benderang tidak terlibat tidak boleh hanya didasari ucapan orang kampung seperti itu. Kalau hanya dengan menyangkal kita bisa bebas dari panggilan polisi untuk apa ada profesi pengacara seperti Eggi??


Eggi tampak sekali sebenarnya sedang panik. Karena kepanikan itulah dia menjadi tidak tenang dan menjadi bodoh. Dia menjadi lupa bahwa sebagai pengacara, dia harusnya belajar mematuhi hukum, bukan melanggarnya dengan menolak tampil menjadi saksi. Bukan hanya itu, dia bahkan mengancam kalau tetap dipanggil menjadi saksi akan perang.

Ancaman Eggi ini tidaklah heran disampaikannya. Karena Eggi tabiatnya tidak jauh-jauh dari Rizieq SHihab yang suka mengancam dan mengajak perang karena merasa dirinya dikriminalisasi. Padahal, kalau memang merasa tidak bersalah, maka tirulah Ahok yang tidak pernah mangkir dari proses hukum.

Pernyataan Eggi ini pun secara tidak langsung dijawab oleh Presiden Jokowi yang tidak akan membiarkan masalah Saracen ini berhenti hanya kepada Jasriadi, tetapi juga sampai kepada pemesan Saracen. Hal ini tentu saja akan berimbas dengan dipanggilnya Eggi yang kemungkinan besar jadi penghubung atau broker konten-konten fitnah tersebut.

Karena bakalan sulit kalau Jasriadi dan teman-teman berjualan fitnah dan ujaran kebencian kalau tidak ada nama Eggi yang diasosiasikan sebagai tukang provokasi. Proses pemasaran pun lancar karena nama Eggi dipercayai oleh para pemesan. Sama seperti GNPF dan FPI, tanpa hadirnya Rizieq, maka para pemesan tidak akan pernah pakai.


Presiden Jokowi sendiri sudah menyatakan bahwa kelompok penyebar fitnah Saracen ini sangatlah mengerikan. Mengerikan karena kerjanya bukan lagi perorangan tetapi sudah terorganisir dan rapi. Bahkan ada susunan organisasinya segala. Karena itu, Presiden memerintahkan Kapolri untuk usut tuntas kasus ini.

Tantangan Eggi dijawab dengan sangat tegas oleh Presiden Jokowi. Lalu apakah Eggi akan tetap menolak seandainya dipanggil sebagai saksi?? Lalu apakah Eggi akan benar-benar melakukan perang?? Tentu saja tidak, kalau Rizieq Shihab saja tidak ada mental dan akhirnya memilih kabur, apalagilah Eggi.

Karena itu, daripada kemungkinan meladeni Presiden Jokowi yang sudah memerintahkan Kapolri usut tuntas kasus ini, pilihan terbaik Eggi adalah kabur keluar negeri. Kalau tidak, maka siap-siaplah dia akan dipanggil sebagai saksi dan akan dikorek-korek siapa yang menjadi pemesan Saracen. Dugaan saya Eggi bakal disembunyikan oleh para pemesan.

Para pemesan ini pasti sudah sangat paham kalau pernyataan Presiden Jokowi bukanlah pernyataan main-main. Presiden Jokowi selalu serius dengan pernyataannya. Dalam urusan ormas radikal saja, Presiden Jokowi melawan serius dengan mengeluarkan Perppu Ormas. Jadi, kalau sudah menyatakan hal ini, maka bisa dipastikan kalau Saracen akan diobrak-abrik oleh Kapolri.

Keberhasilan Presiden Jokowi usut tuntas Saracen ini akan memberikan efek kejut yang besar sama seperti ketika Presiden Jokowi menyentak HTI dan membubarkannya. Saracen akan dijadikan contoh oleh Presiden Jokowi untuk membungkam para penyebar fitnah, yang nantinya juga akan menyasar kelompok-kelompok lain.

Saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan oleh Presiden Jokowi, fitnah dan ujaran kebencian yang terstruktur dan teroganisir dengan rapi sangat mengerikan dan menjadi ancaman bagi NKRI. Karena itu, harus segera ditumpas sama seperti Presiden Jokowi memberangus HTI.


Salam Berangus.



Sabtu, 26 Agustus 2017

Tanggapan Setya Novanto Soal Rencana Pertemuan SBY dan Prabowo

Tags




JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menilai pertemuan Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono hanya perjumpaan biasa antara dua tokoh bangsa.

Menurut Novanto, sebelumnya Prabowo juga sudah pernah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, juga di rumah Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

Ketua DPR ini mengatakan, pertemuan SBY-Prabowo ini untuk merespons dinamika politik yang berkembang.

"Kami yakin bahwa pembicaraan itu terkait masalah-masalah yang berkembang sekarang," kata Novanto di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7).

Novanto yang berstatus tersangka korupsi proyek e-KTP yang disidik KPK itu mengatakan, pertemuan antarketua partai akan menghasilkan deal politik tertentu.

"Deal politik sebagai ketua partai tentu membicarakan semua keadaan, tapi kami belum tahu. Setelah ada hasilnya, kami akan berikan komentar," papar Novanto.

Novanto mengatakan, untuk urusan pemilihan presiden masih jauh. Masih ada waktu sekitar satu setengah tahun hingga dua tahun ke depan. Menurut dia, dinamika politik akan selalu berubah.

Dia berpikir positif bahwa pertemuan ini mempunyai suatu tujuan-tujuan politik ke depan yang penting untuk bangsa dan negara. "Dan akhirnya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia," kata Novanto yang sudah dicegah Imigrasi Kemenkumham atas perintah KPK bepergian ke mancanegara itu. (boy/jpnn)



Merinding! Jemaah Haji Indonesia Berdoa Untuk Ahok, Bahkan Ada Yang Serukan Ahok Calon Presiden

Tags



Sekedar refresh ingatan, Ahok sekarang sudah menjalani hukuman di penjara selama 4 bulan. Tak terasa bukan? Jika sudah menjalani 2/3 masa hukuman atau sekitar 16 bulan penjara dari total 2 tahun, maka Ahok memenuhi syarat untuk bebas bersyarat, belum lagi remisi sana sini. Maka sesuai perhitungan kasar, kita akan melihat kembali Ahok setahun dari sekarang atau pada Agustus 2018.

Kembali lagi ke video tersebut. Tampak sejumlah jemaah haji berseru ke arah kamera. Salah satu jemaah mengatakan, “Semangat Pak Ahok. I love you Pak Ahok.”

Yang lainnya mengatakan, “Saya berdoa untuk Pak Ahok. Semoga segera keluar. Izinkan Ya Allah, Ya Robbi.”

Yang lainnya berseru, “Moga cepat keluar pak, kami menunggu pak, semoga dapat Hidayah. Pak Ahok semangat yah!”

Dan ada satu yang mengejutkan, di mana terdengar seruan, “Calon presiden! calon presiden!”

Sekarang kita lihat nasib Ahok pasca di penjara. Jika kita menggunakan logika umum seharusnya Ahok sudah game over, kan? Karir politiknya pun diperkirakan sudah tamat. Kata siapa? Setahu saya bukan Tuhan yang ngomong langsung jadi apa pun bisa terjadi apalagi politik Indonesia sangat luwes bak belut licin. Tak ada yang pasti. Tapi entah mengapa saya melihat sebaliknya.

Ini bukan berdasarkan asumsi, feeling, insting atau fanatisme buta ala kaum sebelah. Mari saya berikan beberapa faktanya. Coba jawab, tokoh mana yang sudah dipenjara tapi namanya makin berkibar? Bisa dihitung pakai jari. Biasanya kalau sudah di penjara, namanya sudah jelek, tapi Ahok adalah anomali. Beberapa hari setelah di penjara, banyak aksi lilin di berbagai tempat di seluruh Indonesia.

Fakta lainnya adalah Ahok makin meroket namanya bukan hanya secara nasional, tapi juga secara Internasional. Bahkan banyak media luar yang menyayangkan hukuman 2 tahun penjara terhadap Ahok yang dinilai terlalu berlebihan. Ini tentu saja mengundang simpati yang luar biasa dari masyarakat internasional. Ahok dianggap sebagai simbol perjuangan melawan intoleransi yang marak terjadi di negara ini.

Fakta lainnya adalah banyaknya surat yang dikirimkan para pendukung, penggemar atau pun orang lain kepada Ahok. Kabarnya saking banyaknya surat-surat yang masuk membuat Ahok mudah menjalani hari-harinya di penjara. Maksudnya tidak bosan karena banyak kerjaan. Salah satunya membalas surat. Kabarnya Ahok juga sedang menulis buku. Kalau bukunya terbit sudah hampir 100% best seller laku keras bak kacang goreng.

Yang paling menarik perhatian saya adalah calon presiden yang disematkan beberapa orang kepada Ahok. Saya sudah beberapa kali mendengarkan ini. Sebenarnya wacana ini sangat menarik karena para kaum sumbu pendek dan yang paling bahagia dengan dipenjaranya Ahok pasti akan kejang-kejang jika Ahok benar-benar didorong untuk maju pilpres. Sebenarnya ini imajinasi yang sangat liar, tapi bukan mustahil.

Bayangkan kalau orang-orang yang selama ini bermimpi menjebloskan Ahok ke penjara agar karirnya tamat ternyata kena sakit jantung mendengar Ahok digaung-gaungkan sebagai calon presiden. Akan ada stres dan kesurupan massal. Ahok makin ke sini makin terkenal. Namanya makin berkibar. Masuk ke penjara bukan berarti tamat. Buktinya banyak orang masih setia menantinya. Ini bukti kalau Ahok punya banyak pendukung setia yang terus menunggu.

Nama Ahok sudah menjadi semacam brand yang sudah mendunia. Sekarang tinggal dianya mau bagaimana. Sempat terlontar olehnya kalau dirinya takkan lagi terlibat dalam dunia politik, ingin menjadi pembicara atau berbisnis. Tapi bisa jadi seiring berlalunya waktu, rencana tetap bisa berubah. Tidak percaya?

Masih ingat awalnya Ahok komitmen maju independen, tapi berubah pikiran dan memilih maju lewat parpol. Tergantung sikon saat itu. That’s why kalau sikonnya sangat mendukung, saya tak terkejut bila darah politiknya berdesir dan dia kembali turun gunung. Ini yang sangat tidak diharapkan oleh pihak sebelah. Alih-alih mau matikan, eh malah bangkit dan makin bersinar. Benar-benar mereka salah langkah.

Banyak yang prediksi Ahok tak bisa lagi berkarir di politik. Kurang tepat. Ahok bukan tidak bisa, tapi tergantung apakah dia mau atau tidak. Itu saja kuncinya. Mungkin ada yang pesimis, sewaktu pilkada DKI Jakarta saja rusuh, apalagi Ahok calonkan jadi presiden. Nah, kan sudah saya bilang kasus Saracen adalah momentum tepat. Terkuaknya kasus Saracen, membuat saya yakin inilah yang bikin masyarakat terpecah belah.

Itulah mengapa pemerintah harus berani ambil tindakan tegas, bila perlu bumihanguskan aktor intelektualnya. Bila akarnya sudah dicabut dan dibuang, dan kalau pun ada penolakan terhadap Ahok, tidak akan sesinting saat pilkada DKI Jakarta. Yang tukang bakar suasana ini yang harusnya dibakar. Makanya bila Saracen dan sindikat lainnya sudah berhasil dibereskan, maka situasi politik akan lebih kondusif.

Takutnya sih dengan sikon seperti itu, Ahok kembali gatal untuk kembali ke politik. Momentumnya ada. Ahok adalah anomali, terkadang melawan logika dan prediksi kita. Mungkin kita berpikir A, tapi kalau sikon mendukung, Tuhan mendukung dan Ahoknya pun tak menolak, segalanya bisa berubah. Saya hanya percaya satu hal, mereka yang telah memenjarakan Ahok telah melakukan satu kesalahan besar. Mereka berusaha mengikis batu intan supaya batunya rusak, tapi nyatanya batu tersebut malah jadi berlian berkilau. Dalam hal ini, Ahok adalah intan yang sedang bertransformasi jadi berlian.

Bagaimana menurut Anda?





Jumat, 25 Agustus 2017

Polisi Incar Pemesan Jasa Sindikat Saracen, Coba Tanya Anies-Sandi

Tags


SEWORD.COM - Sindikat penyebaran ujaran kebencian bernuansa SARA di media sosial telah diringkus. Kelompok yang menyebarkan ujaran kebencian itu meraup keuntungan gila-gilaan hingga puluhan juta rupiah. Yang mengerikan, jasa mereka justru laris manis.

Saya mengapresiasi prestasi pihak Kepolisian yang telah berhasil menggulung sindikat penjual intoleransi ini sekalipun ada sedikit kekecewaan yang terbersit di hati kecil saya. Kenapa sekarang baru tertangkap? Kenapa tidak dari dulu mengingat sindikat ini sudah eksis sejak November 2015.

Kalau saja sindikat itu tertangkap sebelum masa pilkada DKI 2017 saya yakin pilkada DKI tidak akan terjadi kerusakan massif yang merobek keberagaman dan toleransi di ibukota negara. Saya juga yakin kesempatan Ahok memenangkan pilkada DKI Jakarta 2017 sangat besar dan nasib Ahok masih bisa terselamatkan tanpa perlu masuk penjara.

Namun kini nasi telah menjadi lontong. Pak Ahok hanya bisa pasrah. Dia sudah berbuat baik dan bekerja keras benahi Jakarta selama 3 tahun, tapi harus dibayar dengan 2 tahun penjara akibat ulah dodolipet bernama Saracen itu.


Dosa mereka teramat besar. Berdosa terhadap orang-orang miskin, anak yatim piatu yang membutuhkan uluran tangan Pak Ahok. Sekarang para kaum dhuafa hilang harapan mereka akibat perbuatan sindikat yang terkutuk ini.

Mari kita dukung Kepolisian menghajar dan menghabisi sindikat ini sampai ke akar-akarnya agar tidak jadi penyakit lagi dan bikin kacau pada pilpres 2019 mendatang. Saya yakin masih banyak Saracen lainnya. Mereka hanyalah salah satu sindikat dari sekian banyaknya sindikat yang belum tercyduk.

Lantas siapakah para pelanggan mereka? Tentu saja tidak lain tidak bukan adalah kaum bumi peang, politikus hitam dan para oposan pembenci Jokowi dan Ahok yang gemar menghalalkan segala cara demi tercapainya kepentingan busuk mereka. Wajar jika Polisi kini mencari tahu siapa-siapa saja yang bermain dibelakang layar sindikat itu karena negara telah dirugikan akibat ulah para pengguna jasa sindikat Saracen itu.

Gara-gara mereka memakai jasa sindikat penebar ujaran kebencian bernuansa SARA, sudah berapa banyak uang, tenaga dan waktu negara yang terbuang percuma untuk menjaga aksi-aksi nomor togel yang berjilid-jilid? Gara-gara ulah mereka, seluruh Indonesia jadi heboh, kaum radikal dan intoleran pun angkat ekor karena mendapat angin.


Gara-gara ulah mereka, Ahok harus mendekam di penjara meninggalkan seorang istri yang harus merawat ketiga anaknya sendiri. Gara-gara ulah mereka, ketiga anak Ahok harus kehilangan figur ayah selama dua tahun lamanya. Ini semua akibat dari perbuatan sindikat terkutuk itu yang menyebarkan Hoax dan ujaran kebencian.

Jauh hari sebelum para pakar Hoax menjadi profesi, bangsa kita ini sudah terbiasa hidup dengan desas-desus. Para sindikat Hoax paham betul karakter orang Indonesia pada umumnya yang suka gossip dan desas-desus. Mirip seperti gosip perselingkuhan Ayu Tingting dan Rafi Ahmad yang berawal dari desas-desus sehingga Nagita Slavina pun jadi korban.

Sindikat seperti Saracen ini memang jago dan pakar hoax dibidangnya. Konten-konten Hoax mereka goreng sedemikian rupa untuk meracuni alam bawah sadar rakyat untuk membenci golongan tertentu. Mereka menabuh perang netizen di dunia maya agar panas membara dan terus berkobar.

Desas-desus dan kabar Hoax yang sudah mereka siapkan lalu digodok sampai matang di tim mereka, plus opini-opini menyesatkan yang mereka tebarkan ke beberapa situs web siluman abal-abal, dikipas-kipasin oleh tim buzzer mereka dengan segala meme dan gimmick yang diciptakan sekreatif mungkin. Semuanya terstruktur rapih dan terencana sampai masuk tuh barang.

Namun untungnya Gusti ora sare, sepandai-pandainya keong merayap suatu saat nanti akan tergelincir juga. Kini mereka kena batunya. Disikat Polisi tanpa ampun. Setelah sindikat itu digulung, kini Polisi mengincar siapa-siapa saja yang menggunakan jasa dan service mereka selama ini. Mereka dibayar oleh siapa? Siapa-siapa saja yang pakai jasa mereka untuk menebar Hoax dan ujaran kebencian?

Para pengguna jasa layanan sindikat penyebar konten negatif yang menyinggung SARA dan ujaran kebencian di media sosial yang punya akun tuyul siluman abal-abal sampai 800.000 akun itu kini sedang dicari oleh Polisi.

Kalau untuk ukuran DKI Jakarta, jangan bertanya kepada rumput yang bergoyang dan pasir yang berbisik karena disana tidak ada jawabnya mengapa di tanahku terjadi bencana. Coba tanya saja sama Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, saya yakin mereka pasti tahu. Malu bertanya, ancur muka kemudian.

Kura-kura begitu.



Penghina Jokowi, Jasriadi ternyata guru les bahasa Inggris

Tags




Merdeka.com - Jasriadi alias Jas (32) salah seorang tersangka kasus penebar ujaran kebencian dan SARA terhadap Presiden Jokowi Widodo ternyata seorang guru les bahasa Inggris. Selain itu, dia juga berkutat dengan laptop hingga jam 5 subuh.

"Yang saya tahu dia guru les bahasa Inggris, ngajarnya tidak di rumah tapi di luar. Saya tidak tahu di mana tempat ngajar les itu. Kemarin ada tulisan spanduknya di rumah ini," ujar tetangga Jasriadi, Dori (25) saat berbincang dengan merdeka.com Jumat (25/8).

Dia mengaku tidak begitu mengenal Jas secara pribadi. Sebab, meski bertetangga mereka sama-sama sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Walaupun begitu, para tetangga Jasriadi hanya mengetahui profesinya.

Pasca ditangkap Jasriadi oleh polisi, aktivitas di rumahnya tak lagi terlihat. Jas diketahui memiliki dua orang adik perempuan‎ yang masih kuliah di salah satu perguruan tinggi Pekanbaru.

"Adik-adiknya masih ada tinggal di rumah ini, tapi lebih sering masuk kuliah. Jarang ada di rumah, kadang mereka berada di rumah temannya," ungkap Dori.

Sebelum ditangkap, Jasriadi memang jarang berkomunikasi dengan warga sekitar lainnya. Namun, dia lebih sering bercanda dengan Elsi Giovanni (22) istri dari Dori yang merupakan tetangga sebelah rumah mereka.

"Dia kerjanya pegang laptop terus, sampai jam 5 pagi begitu. Pernah dulu Jas minta izin ke saya untuk menghidupkan musik dari laptopnya, sambil bekerja online‎. Kadang dia suka bercanda kalau main-main kesini," kata Elsi.

Sebelumnya diberitakan, ‎tiga orang pelaku yang menghina Presiden Joko Widodo ditangkap Satgas Patroli Siber Bareskrim sebagai jaringan penebar ujaran kebencian dan SARA yang bernama Saracen. Ketiganya yakni Jasriadi, Sri Rahayu Ningsih dan MFT (43). Setelah ditelusuri, ternyata aktivitas mereka berpusat di Kota Pekanbaru yang diketuai oleh Jasriadi.

Saat merdeka.com mendatangi rumah kontrakan Jasriadi di Jalan Kassah gang Salempayo RT 04 RW 02, Kelurahan Tangkerang Tengah, Kecamatan Marpoyan Damai ,Kota Pekanbaru, kondisi tertutup dan tidak ditemukan penghuni.

Jasriadi ditangkap pada awal Agustus lalu di rumah kontrakannya di Pekanbaru. Selain dia, Sri Rahayu Ningsih juga ditangkap di tempat terpisah, yakni Cianjur Jawa Barat.

Mereka bertiga ditangkap karena terbukti telah menghina Presiden Joko Widodo melalui postingan di media sosial Facebook. Selain itu mereka juga menyebarkan ujaran kebencian dan SARA serta berita bohong atau hoax melalui akun Facebook miliknya.

Jas merupakan Ketua Saracen dan MFT yang berperan sebagai Koordinator Bidang Media dan Informasi. Atas perbuatannya itu, Jas dijerat tindak pidana ilegal akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat 2 jo Pasal 30 ayat 2 dan atau Pasal 46 ayat 1 jo Pasal 30 ayat 1 UU ITE Nomor 19 tahun 2016 dengan ancaman 7 tahun penjara.

MFT dikenakan tindak pidana ujaran kebencian atau hatespeech dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara.

Sedangkan SRN dikenakan tindak pidana ujaran kebencian atau hatespeech dengan konten SARA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A ayat 2 jo Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan UU ITE dengan ancaman 6 tahun penjara, dan atau Pasal 45 ayat 3 jo Pasal 27 ayat 3 UU ITE dengan ancaman 4 tahun penjara. [noe]




Sumber

Kamis, 24 Agustus 2017

Ahok menjadi Korban Nyata Saracen, Pelaku Telah Tertangkap. Gusti Ora Sare......

Tags





Terungkapnya bisnis ujaran kebencian yang dikenal dengan istilah saracen cukup mengejutkan. Bisnis seperti ini sepertinya terhitung baru dan belum banyak dikenal. Mungkin tidak banyak yang menduga bahwa bisnis seperti ini benar-benar nyata dan memiliki organisasi yang terstruktur meskipun banyaknya postingan yang berisi ujaran kebencian juga terlihat janggal.

Saya yakin tidak ada orang yang mau menyempatkan waktu untuk membuat meme dan postingan yang berisi ujaran kebencian terhadap salah satu pihak. Secara naluri, sepertinya jarang ada manusia yang hatinya rela melakukan aktivitas ini secara terus menerus. Belum termasuk biaya yang dikeluarkan untuk membeli kuota internet untuk memposting ujaran kebencian tersebut.

Akhirnya terkuak bahwa maraknya postingan yang berisi ujaran kebencian, sara, fitnah, dan provokasi memang sebuah bisnis yang menggiurkan. Tidak tanggung-tanggung, bisnis seperti ini menyentuh angka ratusan juta.


Pilkada DKI sepertinya menjadi embrio dari bisnis saracen. Ahok seperti menjadi target utama dari pelaku bisnis saracen. Dengan segala kehebatan dan prestasinya, Ahok nyaris mustahil bisa dikalahkan dalam kondisi normal.

Bisnis saracen kemungkinan menjadi pilihan lawan-lawan Ahok untuk menjungkalkan Ahok. Bukan mustahil ada oknum politik yang membayar orang-orang untuk membuat meme dan tulisan yang berisi ujaran kebencian kepada Ahok. Jika mau dicek, ribuan meme dan postingan yang berisi ujaran kebencian kepada Ahok bertebaran di media sosial terlebih saat sedang panas-panasnya Pilkada DKI.

Dengan menggunakan saraen, lawan-lawan politik Ahok tidak terlalu capai berkampanye dan mengeluarkan biaya banyak untuk menjegal Ahok. Cukup bayar orang-orang beberapa ratus juta untuk membuat meme, postingan, yang tujuannya agar masyarakat membenci Ahok. Taktik ini pun terbilang sangat efektif karena mayoritas masyarakat Jakarta adalah pengguna media sosial. Biaya yang dikeluarkan juga terliha sedikit jika dibandingkan dana kampanye yang terhitung hingga puluhan milyar.

Mereka tidak perlu melakukan money politik, memberikan sejumlah uang agar mau memilih calon yang disungnya. Mereka tidak perlu terlalu intens berkampanye, membanggakan program dan kelebihan calon yang disusungnya dengan harapan mampu membuat masyarakat tertarik. Mereka cukup menyuruh orang untuk membuat postingan dan meme yang bertujuan agar masyarakat membenci Ahok.


Saya tidak menuduh politisi mana yang telah melibatkan saracen untuk menjegal Ahok. Namun bukti-bukti ke arah sana semakin kuat mengingat banyaknya postingan yang sangat mendikreditkan Ahok saat Pilkada DKI.

Kebanyakan masyarakat mungkin akan mengira bahwa kekalahan Ahok akibat isu penodaan agama. Namun sepertinya jarang yang menyadari bahwa isu penodaan agama itu menjadi tidak berarti ketika tidak diviralkan dengan bisnis saracen ini. Jika tidak ada postingan dan meme yang ikut memans-manasi isu penodaan agama, maka kemungkinan isu penodaan agama ini tidak sampai datang ke Jakarta untuk melakukan aksi demo hingga berjilid-jilid.

Tergeraknya hati umat muslim di seluruh penjuru Indonesia untuk datang ke Jakarta mengikuti aksi demo adalah jasa saracen. Mereka terus membuat postingan yang tujuannya membuat umat muslim marah dan merasa telah dilecehkan oleh Ahok sehingga merasa perlu untuk datang ke Jakarta. Luar biasa! Hanya bermodal saracen, mereka mampu membuat geger Indonesia dengan adanya aksi demo yang berjilid-jilid.

Ahok mungkin adalah korban nyata dari bisnis saracen. Namun apakah hukum alam membiarkan mereka semua tertawa di atas penderitaan Ahok?

Saya sengaja menggunakan istilah “hukum alam” agar lebih universal. Maksud hukum alam di sini adalah hukum Tuhan. Namun “hukum alam” menjadi istilah yang lebih umum dan bisa diterima berbagai kalangan.

Ahok mungkin tidak malakukan apapun untuk membalas kelakuan mereka. Ahok hanya pasrah menjalani nasib hidup dipenjara. Ahok tidak korupsi. Ahok memajukan Jakarta. Ahok membahagiakan warga Jakarta. Tentu pantas jika apa yang menimpa Ahok dinilai sebagai ketidak adilan.

Namun hukum alam nampaknya tidak membiarkan perbuatan dzalim itu terus tertawa. Hukum alam tidak akan membiarkan perilaku dzalim bebas dari balasan. Pada saatnya, hukum alam akan memberikan balasan bagi orang-orang yang berbuat kedzaliman di muka bumi ini.

Para pelaku bisnis saracen mungkin telah tertawa terbahak-bahak karena usahanya untuk menjegal Ahok berbuah manis. Bonus yang diterima dari sang bos pun lumayan. Mereka menikmati bisnis barunya dan tak pernah merasa takut suatu saat akan ditangkap polisi. Mereka mungkin berpikiran sama seperti kebanyakan masyarakat yang bahwa apa yang mereka lakukan tidak akan membuatnya ditangkap polisi. Pekerjaan ini memang terlihat baru dan seolah-olah belum ada pasal yang mengaturnya sehingga dianggap tidak melanggar hukum.

Namun siapa sangka, alam membuka kedok mereka semua. Kedok merea akhirnya terbongkar. Sosok-sosok yang sudah ditangkap saat ini bisa jadi hanya sebagian kecil dari jaringan saracen yang lebih besar. Setelah nama kondang Egi sujana disebut-sebut menjadi bagian dari jaringan ini, bukan tidak mungkin ada nama besar lain yang akan terbongkar kedoknya dan ternyata menjadi bagian dari jaringan saracen ini.

Ahok tak perlu membalaskan perilaku dzamil terhadap dirinya, namu hukum alam yang akan membalaskannya….



Rabu, 23 Agustus 2017

Order Hari Tanoe Mampet, Ahmad Dhani “Ngemis” Kerjaan ke Anies

Tags




Hubungan bisnis Ahmad Dani dengan Hari Tanoe, pemilik MNC Grup belakang cukup renggang, pasalnya Bos MNC sekarang berpihak ke pemerintah Joko Widodo. Mau tak mau order manggung untuk Managemen Republik Cinta tidak selancar dulu saat masih sekapal.

Sosok Ahmad Dani tadinya sering muncul di jaringan TV milih HT, entah sebagai individu atau program TV. Dani sangat populer di acara pencarian bakat penyanyi “Indonesia Idol” , “X Factor” dan “Rising Star”. sebagai juri. Pada program musik sejenis “Voice of Indonesia”, pentolan grup musik Dewa itu tidak diikutkan lagi, alasan RCTI untuk memberikan nuansa baru.

Seperti dilansir kapanlagi.com (25/02/2016) : “Kenapa kita tidak ada Ahmad Dhani? Karena kita ingin prefer yang berbeda. Saya yakin kredibilitas mereka (para juri) bisa melahirkan penyanyi baru Indonesia. Buat mereka ini bukan hanya sekedar show, tapi mereka ingin menjadikan superstar bersama,” ujar Fabian Dharmawan, Operational Manager Production RCTI saat jumpa pers di Studio 4 RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada (24/2).


Meski demikian Dani masih mempunyai program acara di MNC TV pada tahun 2016 yaitu “Dewi Dewi Mahadewi The Show “, seperti dirilis oleh Sindonews.com (2/02/206). Program tersebut merupakan ajang pencarian bakat untuk mengisi personil girl band bentukan Ahmad Dani, Dewi – Dewi.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, masih berkarib dengan Hari Tanoe mendukung pasangan Anies – Sandy yang dicalonkan oleh Gerindra dan PKS. Bahkan pendiri Dewa 19 tersebut ikut maju di Pilkada bertarung sebagai calon bupati di Kabupaten Bekasi. Sayang belum beruntung, kalah suara dengan petahana.

Kerjasamanya dengan RCTI di tahun ini terkuak ketika Dhani menanggapi gossip rumahnya terjual, seperti dilansir Tribunews.com (26/10/2016).

“Mereka senang berkhayal, tapi nggak apa-apa, mereka begitu kenyataannya. Studio masih aman, studio Ahmad Dhani juga masih disewa RCTI sampai 2017. Rumah juga aman,” tandas Ahmad Dhani.


Sampai bulan apa kerjasama penyewaan studio musik Dhani oleh RCTI tidak diketahui, belakangan penampilannya di jaringan TV MNC tak sesering dulu. Sebagai pemilik program acara atau sebagai juri ajang pencarian bakat.

Bisa jadi Hari Tanoe berhati – hati menempatkan Dhani sebagai pengisi acara rutin di jaringan TV miliknya, mengingat resiko politik. Perindo , partai besutan bos MNC TV ini sudah merilis pernyataan akan mendukung Joko Widodo sebagai Presden di Pemilu 2019. Padahal sebelum digembar-gemborkan HT akan maju sebagai Calon Presiden pada Pilpres 2019, dan kabar itu pun lenyap seiring kasus hukum yang melilitnya.

Seperti dilansir CNN (02/08/2017) pernyataan dari Sekjen Perindo soal dukungan partainya.

“Ada kesan kuat yang akan diusulkan adalah presiden yang sekarang, karena kemungkinan yang menang sekarang,” kata Sekretaris Jenderal Partai Perindo Ahmad Rofiq saat dihubungi wartawan, Rabu (2/8).

Lalu bagaimana nasib Ahmad Dhani setelah Hari Tanoe akan dukung Jokowi di Pilpres 2019. Ada sebuah berita hiburan, pasangan Anies – Sandy memberikan tugas sebagai salah satu anggota tim kerja Anies – Sandy untuk urusan budaya dan wisata.

Seperti dilansir Kompas.com (2/07/2017) , Musisi Ahmad Dhani menjadi salah satu anggota tim kerja wisata dan budaya yang merupakan bagian dari tim pengarah gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan- Sandiaga Uno. Dia mengaku menawarkan diri untuk membantu tim kerja menyusun program kerja yang akan diusulkan kepada Anies-Sandi.

“Saya bersama Bang Fadli Zon (Wakil Ketua DPR RI) dalam waktu dekat akan membuat dewan museum,” ujar Dhani.


Tentu Hari Tanoe masih ingat kasus penghinaan kepada Presiden Joko Widodo dengan kata “Babi , Anjing” saat demo di Monas di Pilkada DKI Jakarta kemarin. Mungkin saja kata – kata serupa tertuju pada HT karena orderan dari MNC seret.





Eggi Sudjana Terlibat grup penyebar SARA dan ujaran kebencian Saracen????

Tags

Akhirnya terbongkar juga grup penyebar SARA dan ujaran kebencian. Grup bernama Saracen tersebut berhasil dicyduk polisi dengan menangkap JAS (32) berperan sebagai ketua, SRN (32) sebagai koordinator wilayah, dan MFT (43) bergerak di bidang media informasi.
Saracen memang punya struktur organisasi tersendiri. Mereka bergerak dengan peran dan tugasnya masing-masing. Dengan senjata ribuan akun, mereka siap menyebarkan isu ujaran kebencian dan SARA sesuai dengan pesanan. Dalam temuannya, polisi menemukan sebuah pesanan senilai puluhan juta rupiah.

“Para pelaku ini memiliki ribuan akun, misalnya kurang-lebih 2.000 akun, itu dia menjelek-jelekkan satu agama, ribuan lagi kurang-lebih itu yang menjelek-jelekkan agama yang lain, itu yang kemudian tergantung pemesanan,” ujar Kabag Mitra Divisi Humas Polri Kombes Awi Setiyono di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta, Rabu (23/8/2017).

“Dalam satu proposal yang kami temukan, itu kurang lebih setiap proposal nilainya puluhan juta (rupiah),” kata Kepala Subdit I Dittipid Siber Bareskrim Polri Kombes Pol Irwan Anwar.

Memang benar-benar terbukti sekarang bahwa isu SARA memang sangat massif disebarkan melalui media sosial. Dan aksi ini ternyata benar juga dibiayai puluhan juta. Berapa ratus juta yang dikeluarkan bahkan sampai miliaran untuk mengunggah tulisan berbau SARA dan juga ucapan kebencian?? Hal ini sepertinya harus menunggu hitungan polisi untuk bisa memastikannya, tetapi harganya pasti menyentuh angka miliaran.

BIsa dibayangkan sekarang bagaimana menyebarkan kebencian dan isu SARA sudah jadi sebuah mata pencaharian. Jika kita melihat bahwa Saracen ini punya struktur organisasi, maka dana yang dibutuhkan untuk menghidupi orang-orang di dalamnya butuh dana yang sangat besar.

Yang menarik dari susunan organisai dan kepengurusan ini adalah munculnya nama Eggi Sudjana. Apakah benar ini adalah Eggy Sudjana yang terkenal sebagai pengacaranya Rizieq Shihab?? Sampai saat ini belum ada klarifikasi dari Eggi dan juga dari pihak kepolisian. Tetapi setidaknya kita bisa katakn kemungkinannya sangatlah besar.

Nama Eggi jelas adalah sebuah representasi dari ucapan SARA dan ucapan kebencian. Maaf kata, segala sesuatu yang sudah masuk dan tercemar oleh FPI maka akan menjadi orang-orang yang suka berbicara SARA dan ucapan kebencian. Eggy adalah salah satunya.

Jadi, kalau ditanya apakah Eggy adalah benar dewan penasehat Saracen, maka 99,99 persen saya meyakini hal tersebut. Tidak mungkin rasanya ada nama Eggy Sudjna lain yang se-EggySudjana yang FPI yang sangat cocok dengan tampilan penyebar SARA dan ujaran kebencian.

Apalagi kalau kita juga melihat bagaimana dia ikut vokal dalam menyebarkan isu SARA dan kebencian dalam isu-isu yang berhubungan dengan Ahok. Eggy juga adalah inisiator dan tokohnya ACTA yang selalu siap melakukan upaya hukum untuk menyerang Ahok dan melindungi mereka yang menyerang Ahok.

Lalu yang menjadi pertanyaan menariknya, akankah Eggy Sudjna juga akan ikut kena cyduk?? Inilah yang patut kita nantikan. Apakah pihak kepolisian berani menyentuh Eggy Sudjana yang notabene adalah salah satu kuasa hukum Rizieq Shihab?? Ataukah nantinya Eggy akan segera meluncur dan kabur juga seperti Rizieq ke Arab Saudi??

Saya berpikir, polisi harus berani sampai menyentuh orang-orang yang menjadi dewan penasehat dan dewan pakarnya, karena mereka ini pastinya punya peran untuk menyebarkan isu SARA dan ujaran kebencian tersebut. Dan sangat mungkin mereka juga jadi penghubung dari orang-orang yang memesan isu-isu tersebut.

Jika ini berhasil ditelusuri, maka polisi akan mendapatkan nama orang-orang yang memesan konten-konten berisi SARA dan ujaran kebencian tersebut. Kemungkinan besr dan sepertinya tidak akan jauh dari nama-nama poltisi atau mereka yang terlibat dalam sebuah partai poliik. Apalagi kalau merujuk dalam kasus Ahok.

Bukan hanya Ahok, klau berdasarkan keterangan pihak kepolisian, mereka ini juga adalah orang-orang yang menyebar ujaran kebencin dan isu tidak sedap berkaitan dengan Presiden Jokowi. Tercyduknya mereka akan menjadi sebuh peringatan keras kepada setiap lawan politik Presiden Jokowi jelan Pilpres 2019. Karena itu saya berharap Eggy juga dicyduk beserta bersama para pemesanan konten tersebut.

Kelakuan mereka-mereka ini memang menyedihkan. Tidak pernah terbayang ada anak-anak bangsa yang jualan kebencian dan SARA yang bisa berakibat terpecahbelahnya bangsa dan negara. Sebuah ancaman besar bagi Persatuan Indonesia.

Ancaman kita sekarang memang bukan lagi penjajah dalam bentuk kehadiran sebuah negara, melainkan kehadiran ideologi dan kebencian yang bisa merusak dan memecah belah NKRI. Mari lawan dan jangan bungkam jika temukan mereka yang ungkapkan kebencian untuk memecah belah bangsa.


Salam Cyduk.



HEBOH VIRAL!!! [VIDEO] Niatnya Merekam Polisi Lagi Nilang, Malah Hal Fatal Ini yang Didapat Si Pengendara.....

Tags




TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang pria pengguna akun Instagram @teguhstno, mengunggah sebuah video saat ditilang oleh polisi, Selasa (23/8/2017).

Video tersebut memperlihatkan seorang polisi yang menghentikan mobil di jalan.

Polisi yang menilang pun sempat memberi tahu jika hal yang dilakukan oleh pengendara tidak tepat.

Diduga pengendara menggunakan mobil pribadi untuk mengangkut barang.

"Kamu salah ya, bukan buat ngangkut barang," kata polisi yang sadar perlakuannya direkam.
Aksi pria yang merekam polisi yang menilang ini justru banjir cacian.

Beberapa warganet menganggap jika perekam video sengaja mencari-cari kesalahan polisi.

Padahal polisi sudah menindak sesuai dengan aturan.

"Niatnya pengen dapet piagam, hape, jatuhnya malah dibully," tulis akun @ryanfon_.

"Kepingin dapet apresiasi dr masyarakat lebih tepatnya. Video viral, jadi terkenal. Sukur2 diundang ke talkshow di tv, sekalian aja pak SIMnya jangan dibalikin. LOL," tulis akun @gieeharyadi.

Bukan Rangkul, Penjarakan Rizieq dengan Segala Cara, Strategi Terbaik Jokowi 2019

Tags


SEWORD.COM - Rizieq akan bebas dari kasus chat porno dan kasus-kasus lain? Buni Yani akan lepas? Deal FPI akan dibubarkan jika Rizieq dibebaskan? Publik normal dan waras dibuat jengah dengan perkembangan politik Indonesia, jelang 2019. Posisi dan konstelasi politik berjalan dinamis. Sikap tegas Presiden Jokowi dengan pembubaran ormas radikal dan penguatan NKRI dan Pancasila mengubah arah politik.

Namun, saat bersamaan maneuver berbagai sudut berlangsung. Rizieq yang kabur ke Arab menaikkan posisi tawar. Minta dibebaskan. Sementara kalangan tertentu menawarkan strategi kacau road map Jokowi 2019. Ini di luar keinginan the Supreme Operator dan sebagian the Operators.
Apa yang sesungguhnya terjadi? Apa kaitan perkembangan terkait maneuver berbagai pihak di dalam dan luar Istana terkait penanganan kasus Rizieq FPI? Yakinkah bahwa deal tukeran pembebasan kasus Rizieq dengan pembubaran FPI bisa terjadi? Apakah dengan merangkul Islam garis keras dan Islam radikal seperti 2017 di Pilkada DKI akan menguntungkan Jokowi 2019? Perhitungan apakah yang menjadi alat pacu dan picuan bagi upaya pembebasan Rizieq dan – juga Buni Yani?

Rizieq FPI adalah pion kelas teri. Kelas cere. Dia hanyalah kaki tangan. Bukan tokoh. Ibaratnya dia adalah buruh atau jongos politik. Kehidupannya ditopang dari fungsinya sebagai cecunguk, sebagai alat. Tak lain dan tak bukan. Kini dia meminta ke Negara Indonesia memetieskan kasus chat pornonya. Tentu ada imbal balik politiknya. Dia mencoba menampilkan sisi tawarnya: FPI.

Di tengah Rizieq dan FPI banjir dukungan dari mulai kaki tangannya Anies Baswedan, Prabowo, SBY, Harry Tanoe, kelompok pendana lainnya, dan bahkan Om Tommy, kini muncul pemikiran tentang peran Islam radikal dalam politik Indonesia.

Tekanan kuat Presiden Jokowi untuk menghancurkan Islam radikal, ormas anti Pancasila, ormas berazskan khilafah, dengan Perppu Ormas, tentu menyengat tidak hanya pengikut, juga para simpatisan mereka. Simpatisan ini pun berada di semua lini kekuasaan selama 30 tahun belakangan, termasuk di dalam masa pemerintahan Jokowi.

Perlawanan politik oleh simpatisan yang selama 10 tahun mereguk kekuasaan, pundi uang, kesempatan korup, dan memupuk budaya KKN yang masif, terstruktur, dan sistematis itu lebih dramatis lagi ketika semua kepentingan itu digabungkan dengan dan atas nama agama.

Tiba-tiba agama dijadikan alat yang jauh lebih keras, kejam, blatant, dalam menyobek kebangsaan Indonesia. Agama secara terang-terangan digunakan sebagai alat politik, sebagai tameng, sebagai pembenar, sebagai kedok dan sebagai tempat untuk menyembunyikan kejahatan politik dan hukum.

Sukses Jusuf Kalla mendudukkan Anies di DKI dan memimpin pergerakan Islam di bawah kendalinya, dengan kolaborasi dengan Islam radikal FPI, FUI, GNPF, telah membuat posisi JK dianggap penting dalam konstelasi dan kontestasi politik 2019. Pun posisi JK di Golkar dan pengusaha di berbagai lini kehidupan dianggap sebagai kartu kekuatan.

Maka Islam radikal dianggap sebagai kekuatan nyata dalam politik di Indonesia. Gambaran yang salah kaprah. Mereka hanya minoritas yang harus disingkirkan dengan segera sebelum mereka semakin besar.

Ketika manusia Prabowo dan SBY dan Amien Rais dan para simpatisan itu mengelukan Rizieq dan FPI, Jokowi harus ingat bahwa mereka tengah bermain-main dengan api yang bisa membakar NKRI. Kemenangan itu menjadi titik balik kesadaran perlawanan dan kesadaran akan perlunya mereka bersuara.

Ketika perang strategi di Pilkada DKI, dengan Ahok sebagai center of interest, bahkan sebagai political target, bahkan sebagai martir demokrasi, kemenangan Anies dan kriminalisasi Ahok justru menjadi titik awal kekuatan silent majority bersuara.

Apalagi adanya fakta bahwa antara pendukung Jokowi dan pendukung Ahok saling beririsan. Mereka sebagai silent majority memiliki kepentingan yang sama yakni keadilan, kehormatan, toleransi, pluralisme, keragaman, Pancasila, dan NKRI.

Polarisasi kekuatan telah nyata. Kini dua kekuatan nyata tengah berseberangan saling rebut pengaruh untuk Pilpres 2019, tentu sebelumnya pilkada serentak 2018. Yang satu kelompok SBY, Prabowo, JK menggandeng FPI dan gerakan Islam radikal itu. Yang satu lagi menggunakan kekuatan politik waras dan elegan sesuai dengan tujuan bangsa dan negara.

Maka, ketika terjadi perkembangan politik yang mengarah pada kompromi politik dengan Rizieq FPI dengan memetieskan kasusnya – dan juga upaya membebaskan Buni Yani – publik waras silent majority pun dibuat terkaget. (Syukur kalau ini hanya strategi mengelus ular agar ular jinak dan keluar dari sarang lalu digebuk dengan kasus lain, baru jos. Tapi kalau kebablasan berakibat sangat buruk bagi penegakan hukum di NKRI.)

Strategi mana pula yang mencoba membenamkan rasa keadilan demi dukungan Islam garis keras – yang senyatanya telah dikuasai oleh lawan politik Jokowi? Jika deal pembebasan Rizieq benar terlaksana dengan dealpembubaran FPI sekali pun, tidak ada jamiman simpatisan Islam radikal memuji dan beralih mendukung Jokowi. Tidak. Mereka adalah para manusia ideologist yang susah untuk berpindah haluan dan keyakinan politik.

Senyatanya, hanya dengan memenjarakan Rizieq FPI, Buni Yani, penuntasan kasus makar, penghinaan kepada Presiden Jokowi, dan lain-lain termasuk ketegasan membongkar E-KTP yang juga melibatkan tersangka Setya Novanto, maka silent majority akan melihat ketegasan dan keadilan dalam masyarakat, dan akan memenangkan Jokowi.

Jokowi sebaiknya mengabaikan saran dan strategi untuk memanfaatkan atau merebut simpati para penganut khilafah, Islam garis keras, FPI, FUI, HTI, GNPF yang jumlahnya cuma segelintir dan dibesar-besarkan itu. Gerakkan dan gelorakan Nawa Cita dalam pembangunan yang sudah berjalan. Itu modal besar untuk kemenangan di 2019.


Kita yakin, Presiden Jokowi tdak ikut-ikutan silau melihat keberhasilan skenario testing the water oleh JK dan Prabowo dan SBY yang menggandeng FPI dan berhasil mendudukkan Anies. Tidak. Sebagian besar rakyat Indonesia tidak seperti pemilih Anies di DKI yang merupakan 58% warga tercerdas di DKI dan juga mungkin di dunia akhirat. Masih banyak orang Indonesia yang waras dan tidak akan termakan oleh gerakan Islam radikal. Penjarakan Rizieq dan Buni Yani, maka Jokowi dua periode. 

Salam bahagia ala saya.


Selasa, 22 Agustus 2017

Zalimnya bos First Travel pakai uang jemaah buat tumpuk kekayaan

Tags


Merdeka.com - Kasus penipuan terhadap puluhan ribu calon jemaah umrah yang dilakukan biro perjalanan umrah First Travel terus menyorot perhatian. Sebabnya, ribuan orang gagal berangkat umrah padahal sudah lunas menyetor sejumlah uang.

Dalam kasus ini, polisi sudah menetapkan tiga orang sebagai tersangka yakni bos First Travel, Andika Surachman, Anniesa Desvitasari Hasibuan, dan sang adik Siti Nuraidah Hasibuan alias Kiki.

Terbaru, Mabes Polri mengungkap total jemaah First Travel yang mendaftar berjumlah 72.000. Temuan tersebut didapati penyidik ketika penyidik Bareskrim Polri menggeledah sejumlah rumah dan kantor milik bos First Travel.

"Jadi bukan 70.000 orang," ujar Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (21/8) kemarin.

Tak cuma itu, dari total 72.000 calon jemaah umrah, yang sudah diberangkatkan oleh First Travel belum ada setengahnya. Sebab First Travel baru memberangkatkan total 14.000 orang.

Artinya, jumlah dana yang sudah disetorkan ke First Travel bisa mencapai triliunan rupiah atau lebih besar dari dugaan awal Rp 550 miliar. Namun hingga kini di mana uang milik jemaah itu tak diketahui keberadaannya.

Lebih anehnya lagi, jumlah uang yang ada di delapan rekening milik First Travel yang sudah disita kepolisian jumlahnya sangat minim, yakni cuma Rp 1,3 juta saja. Selain itu, utang juga ternyata menumpuk. First Travel berutang sekitar Rp 24 miliar. Utang itu untuk membayar penginapan para jemaah di Mekkah dan Madinah sejak 2015 sampai 2017.

Pasangan suami istri itu juga berutang ke seseorang yang tak disebutkan namanya oleh polisi. Bahkan, nominalnya mencapai Rp 80 miliar. Lantas kemana uang milik jemaah yang sudah disetorkan ke First Travel?

Wakil Ketua Pusat Pelaporan Analisa Keuangan (PPATK) Dian Ediana Rae mengatakan aliran dana para calon jemaah umrah yang mencapai miliaran rupiah ternyata diinvestasikan ke aset pribadi, seperti mobil dan rumah. Aliran dana tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan penelusuran uang dan aset milik bos First Travel.

"Selain digunakan untuk memberangkatkan umrah, dana juga digunakan untuk kepentingan pembelian aset pribadi," katanya dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (20/8).

Dian menambahkan, langkah menelusuri uang dan aset milik bos First Travel merupakan inisiatif dari PPATK. Mengingat kasus penipuan yang merugikan ribuan jemaah dan tidak tahu tempat uang setoran umrah ke First Travel.

"Jadi pasca-kasus ini bergulir, PPATK telah secara proaktif melakukan penelitian terhadap puluhan rekening yang terkait First Travel di beberapa bank," katanya.

Polisi sendiri telah menyita empat mobil, rumah mewah di Sentul City serta beberapa buku tabungan milik Andika dan Anniesa. Namun, barang pribadi itu sudah menjadi jaminan atas utangnya. Dari tabungan yang berasal dari 8 rekening, hanya 1 rekening yang berisi saldo. Jumlahnya hanya Rp 1,3 juta.

Selain itu, polisi juga menyita aset milik sang adik, Kiki, seperti rumah dan lima mobil. [dan]



Senin, 21 Agustus 2017

SBY Mewariskan Hutang, Proyek Mangkrak, Radikalisme, Jokowi Terima Dengan Ikhlas dan Tak Menyalahkan SBY

Tags




Jokowi menjadi presiden dimana kondisi Indonesia sedang carut marut dan bisa dikatakan berada pada titik nadir. Jokowi memang harus menerima semua konsekuensi logis dari jabatannya sebagai presiden. Jokowi harus menerima dengan lapang dada warisan pemerintah SBY karena bukan warisan harta yang diterima, namun warisan hutang, proyek mangkrak, dan radikalisme.

Beruntung Jokowi tak pernah mengungkit-ungkit hal tersebut karena ketika Jokowi memilih jabatan presiden, maka konsekuensi logisnya harus menerima apapun warisan dari pemerintahan SBY. Sikap Jokowi memang sangat kesatria. Beliau tidak menyalahkan presiden sebelumnya. Sebaliknya, Jokowi memperbaiki kekurangan dari presiden sebelumnya tanpa mengeluh dan menyalahkan.

Pendukung Jokowi pun seharusnya meneladani sikap yang ditunjukkan oleh sang idola. Pendukungnya seyogyanya tidak menyalahkan presiden SBY. Hanya saja, terkadang kita memang perlu menunjukkan hal ini kepada khalayak agar masyarakat tidak terlalu mudah menyalahkan Jokowi.


Masyarakat perlu paham bahwa meningkatnya hutang Indonesia itu terjadi pada era SBY yang digunakan untuk mensubsidi berbagai bidang dan BLT sehingga tidak menyalahkan Jokowi. Masyarakat perlu paham bahwa hutang yang di era Jokowi adalah hutang yang digunakan untuk hal yang produktif, termasuk salah satunya menyelesaikan proyek-proyek mangkrak di era SBY.

Masyarakat juga perlu memahami bahwa maraknya radikalisme saat ini adalah buah dari era pemerintahan SBY. Pemerintahan SBY yang ikut menumbuhkembangkan paham radikalisme, namun Jokowi yang terkena imbas dan harus menangkal paham radikalisme tersebut.

Pendapat ini dikemukakan oleh cendekiawan muslim, Komarudin Hidayat.Beliau menilai, maraknya radikalisme di era kepemimpinan Presiden Jokowi tidak terjadi begitu saja. Ia berpendapat, Jokowi hanya kena getah kebijakan pemerintahan SBY.

“Pak SBY itu kan Presiden yang motonya zero enemy. Dia enggak mau konflik dengan siapapun. Jadi ketika jelas ada radikalisme dan pelanggaran, dibiarkan saja,” jelas Komaruddin di acara Sarasehan Kebangsaan, dengan tema Saya Indonesia, Saya Pancasila, di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jakarta, Minggu 20 Agustus 2017.


Sikap ekstrem yang sudah ada dibiarkan. Akibatnya, menurut dia, terasa di pemerintahan Jokowi. Pemikiran ekstremisme berkembang besar.

Komarudin menganalogikannya dengan kebakaran. Jika ada yang membakar, tapi sekelilingnya membiarkan, maka api tersebut menjadi besar.

“Ada ungkapan klasik begini, kelompok minoritas radikal itu ada karena ada mayoritas yang membiarkan itu terjadi,” ucap Komaruddin.

Ketika sudah besar, persoalan radikalisme menjadi lebih sulit diatasi. Tantangan itulah yang kini dihadapi pemerintahan

Pernyataan yang sangat logis dari Komarudin Hidayat. SBY memang tidak mau berkonflik dengan siapa pun. Bukan berarti SBY cinta damai, namun semata-mata untuk melanggengkan kekuasannya. Terbukti, dengan gaya kepemimpinan SBY yang cenderung tidak mau berkonflik, membuatnya mampu berkuasa di Indonesia selama dua periode.

SBY lebih suka mendiamkan, atau menyumpal mulut pihak-pihak yang mencoba mengganggu kekuasannya. Ketika rakyat mengeluh kelaparan dan kemiskinan, SBY sumpal mulut mereka dengan BLT meskipun sumber dana BLT berasal dari hutang. Demi melanggengkan kekuasannya, SBY mensubsidi berbagai sektor seperti BBM dan listrik hanya untuk menarik suara rakya agar kembali memilihnya untuk kedua kalinya.

Ormas-ormas radikal pada era SBY dibiarkan beraksi dan melebarkan sayap. Asalkan tidak mengganggu kekuasaan, SBY tidak akan menindak mereka. SBY lebih memilih membiarkan mereka berkembang biak dibanding membatasi gerak mereka. SBY memang ingin pada eranya, kondisi masyarakat dan negara terlihat aman, tentran, damai, makmur, sejahtera, meskipun harus mengorbankan negara dengan hutang.

Warisan-warisan buruk era SBY yang sekarang harus Jokowi hadapi dengan penuh keikhlasan. Jika Jokowi mengeluh dengan warisan ini, maka lebih baik tidak usah menjadi presiden. Namun Jokowi ternyata terbukti mampu bersikap kesatria. Jokowi paham betul bahwa apa yang dipilihnya itu penuh dengan resiko. Jokowi sudah siap menerima resiko tersebut. Ketika di era SBY radikalisme dibiarkan, di era Jokowi geraknya menjadi terbatas. Perppu Ormas menjadi menjadi bukti perlawanan Jokowi terhadap mereka.

Jokowi bisa dikatakan ikhlas menerima cacian dan hinaan yang datang dari orang-orang yang benci kepada dirinya maupun dari orang-orang yang tidak paham persoalan negara. Hal ini bagian dari resiko dari jabatan presiden yang dipilihnya.

Selain berkewajiban memajukan negara dan mensejahterakan rakyat, tugas seorang presiden juga harus memberikan contoh sikap yang baik terutama ketika menghadapi persoalan. Jokowi bisa dikatakan sukses dalam memberikan contoh sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang presiden. Secara sikap, Jokowi bisa dikatakan sebagai presiden ideal dimana Jokowi bisa merangkul siapapun, mendekatkan jarak antara pejabat pemerintah dengan warga, serta mampu menghargai presiden sebelumnya meskipun telah mewarisi persoalam-persoalan negara yang tidak ringan.


Mantap Jiwa Pakdhe Jokowi!! Freeport Bertekuk Lutut. Saham 51% Dan Smelter Jadi Hak Indonesia

Tags



Siang tadi, 21 Agustus 2017, Presiden Jokowi memanggil Menteri ESDM Ignasius Jonan di Istana Negara. Usai bertemu Presiden, Jonan memastikan PT Freeport Indonesia sudah setuju untuk melepas 51% saham ke pihak nasional Indonesia. Dalam bahasa ekonominya adalah divestasi saham.

Divestasi saham 51% inilah yang selama ini menjadi salah satu komponen dari 4 isu negosiasi antara pemerintah dan Freeport yang meliputi stabilitas investasi jangka panjang, kelanjutan operasi Freeport pasca 2041, pembangunan smelter, dan divestasi saham.

Sebelumnya Freeport menyatakan hanya setuju untuk menjual 30% saham kepada pemerintah, sesuai dengan Memorandum of Understanding (MoU) antara Freeport dengan pemerintah tanggal 25 Juli 2014.


Dengan perjuangan gigih dari Presiden Jokowi, Pak Jonan dan Pak Archandra sampai mengalami ancaman digugat ke jalur peradilan internasional atau arbitrase, akhirnya stabilitas investasi dan perpanjangan izin operasi sampai 2041 bisa disepakati kedua belah pihak antara pemerintah Indonesia dan PT Freeport. Dan itu semua menandakan pembicaraan tentang divestasi saham 51% dan pembangunan smelter sudah disepakati, karena semuanya itu memang 1 paket yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

“Kalau 51% sudah sepakat. Tinggal nanti caranya segala macam. Ini mau nego final,” ungkap Jonan di Istana Kepresidenan, Jakarta, 21 Agustus 2017.

Begitu juga dengan pembangunan smelter. Jonan menyatakan pihak Freeport sudah setuju dengan permintaan pemerintah Indonesia.

“Kalau soal divestasi, bangun smelter saya kira sih prinsipnya sih sudah selesai, enggak ada apa-apa sih,” demikian penjelasan Pak Jonan.




Mantap jiwa!!! Keren abis. Akhirnya Freeport bertekuk lutut pada Indonesia.

Lewat perjuangan The Three Musketeers Indonesia yaitu Presiden Jokowi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, Indonesia akhirnya bisa memenangkan perundingan yang sengit ini.

Benar-benar pertarungan dan pertempuran politik tingkat dewa yang sangat berkelas. Indonesia akhirnya menang melawan Amerika. Woooowwwww……… Masihkah kita meragukan “kejantanan” Pakdhe Jokowi beserta seluruh jajarannya??? Masih adakah yang nyinyir mempermasalahkan Presiden kita ndeso, plonga plongo dan lain-lain dan sebagainya??? Kaca mana kaca……………… Emangnya prestasi kaum The Nyinyiers apa sih selain ngablak ngga ada juntrungannya. Upsssss……..

Mengapa pemerintah Indonesia sangat ngotot meminta pembangunan smelter???

Dalam industri pertambangan mineral logam, smelter merupakan bagian dari proses sebuah produksi, mineral yang ditambang dari alam biasanya masih tercampur dengan kotoran yaitu material bawaan yang tidak diinginkan. Material bawaan tersebut harus dibersihkan dan dimurnikan pada smelter.

Smelter itu sendiri adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel, tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.

Pembangunan smelter diwajibkan bagi seluruh perusahaan tambang di Indonesia baik perusahaan besar maupun kecil. Dengan adanya pembangunan smelter, geliat dan pertumbuhan ekonomi pasti akan terjadi di tempat tersebut dan di daerah sekitarnya. Itulah yang dibidik oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Usaha pemerintah berbuah manis. Dengan adanya pembangunan smelter yang sudah disepakati oleh Freeport, ini semua membuktikan pemerintah berusaha keras memperbaiki perekonomian bangsa, meningkatkan nilai hidup masyarakat, dan mengembalikan citra pertambangan yang terkadang hanya disebut sebagai perusak alam.

Selanjutnya, pembahasan akan dilanjutkan pada pembicaraan tentang komponen perpajakan. Dan ini menjadi kewenangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

“Terutama yang di bidang perpajakan dan retribusi daerah. Tapi itu porsinya lebih ke Menteri Keuangan ya,” terang Jonan.

Ahaaaaaaa…………. Setelah tadi The Three Musketeers Indonesia yang membuka jalan, sekarang giliran Srikandi Indonesia yang sedang bersiap melepaskan anak panah dari busurnya. Dalam waktu dekat, Menkeu Sri Mulyani akan bertemu dengan Freeport untuk membahas hal tersebut. Rasakan nikmatnya cinta. Maju terus pantang mundur Bu Sri. Ayo tunjukkan The Power of Emak-Emak Indonesia yang dahsyat itu. Hiduplah Indonesia Raya. Merdekaaaaaa………………



Doa terbaik untuk Presiden Jokowi dan seluruh jajarannya. Untuk Indonesia yang lebih baik lagi. Amin.

#SayaIndonesia #SayaPancasila


Senin, 14 Agustus 2017

Densus 88 Ringkus Dua Pria Tegal, Begini Kronologisnya

Tags




jpnn.com, TEGAL - Densus 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil meringkus dua terduga teroris di dua tempat berbeda, setelah 2 bulan terakhir melakukan pemantauan.

Kedua terduga itu yakni, Gilang Nubaris alias Indra, 24, warga Jalan Imam Bonjol, RT 01 RW 02, Kelurahan Kudaeli, Slawi dan Akhmad Ghoni alias Goni, 24, warga Jalan Imam Bonjol, RT 07 RW 02, Kelurahan Kudaile, Slawi.

Dari informasi yang dihimpun, tim yang beranggotakan 20 personel itu di bawah kendali AKBP Didi Novi. Sebelumnya, tim tersebut bergerak menuju Kota Tegal pada Minggu (13/8) sekitar pukul 13.00 WIB.

Tim berhasil membekuk Gilang Nubaris yang sedang berbelanja peralatan komputer di wilayah Kota Tegal.

Dari hasil pengembangan, setelah penangkapan Gilang, tim Densus 88meluncur ke Slawi, Kabupaten Tegal, untuk menangkap tersangka, Akhmad Ghoni.

Ghoni diringkus di dalam kamar tidurnya sekitar pukul 13.13 WIB. Kedunya tercatat masih merupakan kerabat.

Kapolres AKBP Heru Sutopo SIK, didampingi Wakapolres Kompol Muhammad Purbaya, dan Kasat Intelkam AKP Bambang Susanto SH membenarkan aksi penangkapan dua terduga teroris oleh tim Densus 88 Mabes Polri tersebut.

“Memang benar ada penangkapan dua terduga teroris oleh tim Densus 88 pada Minggu siang di dua tempat berbeda. Untuk informasi lanjutan, apakah keduanya masuk jaringan dari mana, kami tidak bisa memberikan keterangan resmi,” ujarnya di depan awak media Senin (14/8).

Setelah penangkapan keduanya, tim Densus 88 sempat melakukan pemeriksaan awal di Mapolres Tegal Kota sebelum membawa terduga teroris tersebut ke Mabes Polri.

Dari informasi yang didapat personelnya, kata dia, terduga teroris Gilang itu selama ini menjalani aktivitas sebagai teknisi komputer.

Sementara itu, Ketua RT 07 RW 02 Edy Makenur, 52, yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal Akhmad Ghoni menyatakan bahwa pihaknya selama ini tidak mengetahui secara pasti aktivitas warganya yang diduga beralifiasi dengan jaringan teroris.

“Ibunya sempat syok ketika rumahnya didatangi banyak polisi dan anaknya dibawa ke dalam mobil bok yang dikawal mobil jenis Inova,” tutur Edy.

Dia menjelaskan, Ghoni adalah anak pertama dari tiga bersaudara, putra dari pasangan Asikin dan Rusmiyati. Asikin sendiri saat ini masih mendekam di Lapas Tegal Andong karena kasus pencurian dengan pemberatan (curat).

Sementara, pasca penangkapan terduga Gilang, pihak keluarga menutup rapat semua bentuk informasi yang dibutuhkan awak media. Papan nama tempat usaha teknisi komputer langsung dicopot setelah penangkapan kemarin.

Menurut kesaksian Edi Makenur, sosok Ghoni dikenal sebagai pribadi tertutup. “Dia (Ghoni) baru pulang dari Jakarta dan sempat meminta surat pengantar untuk kerja. Dia menjadi cleaning service di Jakarta selama 2 tahun. Setelah pulang, dia menjalankan aktivitas jual kue kebab di seputar kota Slawi. Dia juga sempat mengontrak rumah di Trayeman untuk menggelar pengajian kelompoknya,” terangnya.

Sementara sepupu Ghoni Apriyadi, 44, yang tinggal serumah dengan terduga teroris menyatakan, Ghoni selama ini memang lebih banyak berdiam diri dalam kamarnya.

“Saat ditangkap polisi siang kemarin, dia hanya membawa dompet dan tas kecil,” tutur pemilik warung kopi di teras rumah Nomor 22 dekat bengkel motor tersebut. Dia juga menyatakan, polisi akan datang kembali ke rumah tersebut dalam waktu dekat. (her/fat)



Saat Anies Baswedan Lawan Emak-emak, Kelar Hidup Lo, Viralkan?

Tags




Zaman sekarang, jadi pejabat itu tidak bisa semena-mena, masyarakat sudah bisa mengkontrol di era teknologi ini. Jadi tidak ada penguasa yang mutlak di zaman ini.

Bagaikan kualat, Anies yang dulu sering nyinyir akan apa yang dilakukan Ahok, kali ini kena damprat emak-emak lewat video yang viral. Dalam video tersebut ada mobil yang diduga membawa Gubernur terpilih Anies Baswedan tidak mau mengikuti antrian saat suasana jalan ramai.

Mobil tersebut diikuti oleh pengendara sepeda motor, dalam suara tersebut sepertinya lawan Anies kali ini adalah emak-emak. Dalam video tersebut, emak-emak berceloteh.


“Tuh mobilnya Anies tuh, nggak mau ngikut antre. Belum jadi gubernur udah contohnya nggak bener. Liat nih, kita ngikutin dari belakangnya, kaga beres lo. Itu belum jadi gubernur itu, udah semena-mena lihat itu mobilnya tat tit tat tit minta jalan kaya presiden,” kata emak-emak yang mengendarai motor tersebut.

“Mentang-mentang jalan satu arah, terus dia minta jalan. Orang pada ngantre dia ini minta jalan ngawe-ngawe tangannya. Eh presiden bukan, gubernur juga belum jadi, udah semena-mena, tat tit tat tit tat tit kaga jelas, buat gua sih asik aja ngikutin dari belakang… ha ha ha ha,” kata sang emak-emak.

Presiden saja tidak seperti itu

Menanggapi si emak-emak, bahwa si Anies sudah kaya presiden saja, mobilnya tat tit tat tit minta jalan. Pak presiden saat ini tidak seperti itu. Jokowi seperti diceritakan oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Mayjen (Mar) Bambang Suswantono tidak mau ada tat tit tut pret.


Jokowi akan menegur anggota paspampres melalui ajudan jika dalam iring-iringan kendaraan presiden membunyikan klakson atau sirine. Selain itu, tidak boleh juga menutup jalan. Tidak berhenti disitu saja, jika Jokowi merasa ada yang aneh/curiga, mengapa di jalur kiri atau kanan mobilnya terjadi kemacetan panjang, maka beliau minta dialirkan ( dibuka).

Jadi kali ini sang emak mengatakan Anies seperti presiden merupakan sindiran telak.



Ingat Ahok yang menjadi idola emak-emak

Emak, bagi saya adalah orang yang sangat luar biasa. Saya banyak menemukan srikandi-srikandi yang ada di sekitar saya. Terkadang ditengah keterpurukan ekonomi keluarga, emak-emak membantu suami untuk mencari nafkah.

Meskipun setelah lelah bekerja, di rumah masih tetap menjadi ibu yang baik untuk anak-anak. Tidak jarang, mereka masih sibuk setelah pulang kerja untuk menjadi ibu rumah tangga seperti kebanyakan, dari beres-beres sampai masak.

Di masa Ahok, emak-emak sangat lengket dengan Ahok. Coba saja googling , kebanyakan emak-emak dan anak-anak yang sering foto bareng Ahok.



Pemimpin itu melayani dan mengayomi, bukan gagah-gagahan

Dalam demokrasi, berbeda dengan sistem kerajaan. Dalam demokrasi, orang yang menjadi pemimpin mendedikasikan dirinya untuk melayani rakyat, karena memang rakyat yang memilihnya menjadi pemimpin. Berbeda dengan seorang raja, yang menjadi penguasa berdasarkan garis keturunan, sehingga rakyat tidak memiliki hak untuk memilih pemimpinnya sendiri.

Dalam demokrasi di zaman ini membuat tantangan dan tempaan demokrasi yang sesungguhnya. Mudahnya informasi menyebar, terkadang membuat demokrasi dijadikan celah untuk menyebarkan fitnah dan nyinyiran, bukan kritikan yang berguna, dan itu semua dibenturkan dengan dalih demokrasi. Oleh sebab itu, untuk mengamankan demokrasi pada jalurnya, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, tidak perduli itu rakyat biaya, tokoh agama, maupun tokoh politik.

Di sisi lain, di zaman ini juga demokrasi menjadi benar-benar demokratis, karena segala kebijakan dapat langsung dinilai oleh publik. Segala isu yang terkait kebijakan pemerintah, akan langsung diterima oleh masyarakat, dan dengan mudah masyarakat akan memberi respon balik, baik melalui media sosial maupun komentar dalam berita-berita yang memuat kebijakan tersebut.

Untuk para pewaris orde baru, semestinya memahami ini. Bahwa tidak bisa zaman ini disamakan dengan zaman orde baru. Tidak lagi bisa ada kekuatan mutlak dalam pemerintahan. Jadi tidak usah menggoreng isu yang aneh-aneh terhadap pemerintahan era ini dengan diktator dan lain sebagainya.

Tidak usah lagi menggoreng segala fitnah yang biasa dilakukan pada orde baru, dengan isu SARA dan lain-lain. Sudahi saja mimpi-mimpi untuk kembali kepada orde baru yang penuh dengan tipu muslihat dan tangan besi.



Minggu, 13 Agustus 2017

Dikhianati, Model Hot Ini Ungkap Hubungan di Atas Ranjang dengan Walikota Kendari, Ini Foto-fotonya

Tags




TRIBUNNEWS.COM - Model dan juga berprofesi sebagai pengacara Destiya Purna Panca alias Destiara Talita melaporkan Walikota Kendari terpilih Adriatma Dwi Putra ke kantor Polda Metro Jaya (8/8/2017).

Laporan yang dibuat Destiara yang tertuang dalam laporan polisi bernomor LP/3733/VIII/2017/PMJ/Dit.Reskrimum tanggal 08 Agustus 2017, menyebutkan bahwa pelapor melaporkan terkait Pasal 310 KUHP, 311 KUH tentang Pencemaran Nama Baik dan atau Pasal 315 KUHP tentang Penghinaan.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Destiara Talita melapor karena merasa terhina dengan perkataan Adriatma.

Destiara Talita pertama kali kenal dengan Walikota Kendari yang baru terpilih Adriatma Dwi Putra (ADP) pada tahun 2016.

Perkenalan ini berlanjut hingga mereka melakukan hubungan intim yang frekuensinya lebih dari dua kali.

Pada tahun 2017, Destiara Talita mulai kesulitan menghubungi Adriatma Dwi Putra.

"Setelah bisa dihubungi terlapor malah memaki-maki merendahkan harkat martabat pelapor. Dia enggak terima," kata Argo.

Atas dasar itu, Destiara Talita melapor ke Polda Metro Jaya.

Menurut pengakuan Destiya Talita, ia mengaku terakhir berhubungan intim dengan Walikota Kendari pada 14 Juni 2017 di Hotel Marina Bay Sand Singapura.

Saat itu, ADP berjanji akan menikahi Destiara Talita secara siri.

"Waktu itu saya percaya bahwa nantinya pernikahan siri akan terjadi,” ujar Destiara Talita di Mapolda.

Merujuk pengakuan ini, Grid.ID mencoba menelusuri keberadaannya pada tanggal 14 Juni 2017.

Dilihat dari akun Instagramnya, pada tanggal 15 - 17 Juni, Destiara Talita berada di Hotal Marina Bay Sand Singapura.

Inilah beberapa foto keberadaan Destiara Talita di Marina Bay Sand Singapura.Destiara Talita saat berada di salah satu kamar Hotal Marina Bay Sand Singapura (Instagram) Destiara Talita saat berada di salah satu kamar Hotal Marina Bay Sand Singapura (Instagram) ()Destiara Talita (Instagram)

Atas foto di atas, bahkan banyak komentar yang langsung dikaitkan dengan pemicu pelaporan Destiara Talita.

"Ternyata kamar ini hmmmm, " ujar akun @dianfebrianto23.

Destiara Talita lahir pada tanggal 23 Desember 1988 di Jakarta.

Destiara Talita menghabiskan waktu masa sekolahnya di Bekasi dengan bersekolah di SDN Jati Asih V Bekasi, SMPN 9 Bekasi, dan SMAN 6 Bekasi.

Ia lalu melanjutkan pendidikan sarjana Hukum di Universitas Esa Unggul dari tahun 2011 hingga 2014.

Setahun kemudian Destiara Talita melanjutkan pendidikan S2 Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH) dengan bidang Study Trade, Investment and Competition Law dan lulus pada tahun 2016. (*)



Kamis, 10 Agustus 2017

LUARBIASA!!!! Foto Tidur Menteri Jokowi VS Fahri Hamzah dan Para Begundal DPR jadi Viral

Tags




Beredar viral foto bagaimana bapak dan ibu menteri kabinet kerja Jokowi yang diabadikan di dalam foto unggahan netizen. Mereka yang mengunggah mungkin saja staf pribadinya, bisa juga para tamu yang iseng memfoto. Kita tahu bahwa selama tiga tahun ini Joko Widodo dan para jajaran menteri memang bekerja gila-gilaan selama ini.

Mulai dari mantan direktur utama PT KAI Ignasius Jonan yang tertangkap kamera sedang tertidur di salah satu gerbong kereta ekonomi. Harus kita akui, bahwa dengan keberadaannya, banyak sekali reformasi birokrasi dan juga reformasi teknis yang dikerjakan oleh PT KAI.




Perkeretaapian Indonesia, khususnya Pulau Jawa sangat terasa kemajuannya, baik dari ketepatan waktu, ketersediaan gerbong, untuk menjawab permasalahan transportasi daerah Jabodetabek. Foto tersebut sempat viral tersebar dan mengundang decak kagum para fansnya.

Dengan kinerja yang luar biasa, tentu lirikan maut dari mata Pak Jokowi tertuju pada sosok pria kelahiran Singapura ini. Ketika dilantik menjadi Menteri Perhubungan pada saat itu, presiden Joko Widodo pun menyinggung soal foto Jonan yang tertidur dengan nada bercanda.

“Nanti Pak Jonan tidak hanya tidur di kereta, tapi juga di kapal sama pesawat,” ujar Jokowi di Istana Negara, Minggu (26/10).

Jonan yang sempat dimutasi oleh Pak Dhe bersama-sama dengan Anies yang dipecat dari menteri pendidikan, lantas mendapatkan kembali jabatan yang baru. Dari Dirut PT KAI, Jonan naik ke kelas yang lebih tinggi, menteri perhubungan. Jonan yang rendah hati pun, tentu menganggap jabatan menteri merupakan jabatan tertinggi. Namun ketika ia ‘dimutasi’ alias reshuffle, ia pun tidak lantas kecewa dengan Pak Dhe Jokowi.


Beberapa saat kemudian, sang mantan menteri perhubungan yang tidak baper dan baik hati, dilantik kembali oleh Pak Dhe Jokowi untuk menjadi menteri ESDM, menggantikan posisi menteri Archandra, yang menjabat menjadi wakil menteri, karena polemik kewarganegaraan yang dimilikinya. Luar biasa apa yang menjadi perubahan strategi sang pecatur ataupun bisa kita sebut sang pelatih.

Selain Jonan, ada pula foto-foto menteri yang tertangkap tidur. Mereka adalah menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di Bandara Internasional John F Kennedy, New York Amerika Serikat, menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Bandara Husein Sastra Negara Bandung, dan juga Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri di Bandara Internasional Juanda, Surabaya.



Akun pengunggah foto Menteri Susi, Jim B Aditya pun sontak menjadi sorotan dunia maya, dengan unggahan menteri Susi yang tertidur pulas setelah seharian menjadi pembicara konferensi PBB mengenai kelautan di New York. Menteri yang katanya tidak lulus SMP itu, sempat pula diberitakan viral tidak mau ‘menjual’ dirinya seharga lima trilyun, sedangkan ada seorang tokoh wayang Sengkuni, yang sangat cerdas dan lulusan Amerika, dapat dibeli dengan harga 600 juta. Menteri kelautan dan perikanan ini mendapatkan hati di mata rakyat.



Mensos Khofifah pun juga tertangkap kamera tertidur, setelah melakukan kegiatan pembagian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Bahkan sebelum hal tersebut, Menteri Khofifah juga melakukan kunjungan ke Kabupaten Toli-Toli dan Kota Palu, Sulawesi Tengah.



Sedangkan foto menteri Hanif Dhakiri juga viral beredar saat sedang transit di bandara tersebut selama satu jam. Terdapat buku yang sepertinya menemaninya tidur. Tidak diketahui dari mana anggota Kabinet Kerja itu berangkat dan ke mana tujuannya.

Luar biasa memang menteri-menteri yang dipilih oleh Jokowi. Dengan berbagai latar belakang, mereka siap bekerja dan membanting tulang untuk kesejahteraan rakyatnya dan kedaulatan bangsanya. Meskipun demikian, masih banyak haters-haters bajingan yang tidak tahu berterima kasih kepada Jokowi dan para menterinya.

Mereka pun masih saja mengatakan hal ini sebagai bentuk pencitraan. Tentu fenomena tidur ini tidak bisa kita lihat sebatas aksi tidur belaka. Sebagai manusia yang bisa menilai, kita tentu juga dapat melihat mereka tertidur dalam keadaan seperti apa, posisi seperti apa, dan di mana.

Dengan sederhana dapat kita simpulkan bahwa para menteri TIDUR SEHABIS BEKERJA. Berbeda jauh dengan apa yang dilakukan oleh anggota DPR dan mantan menteri Roy Suryo, mereka TIDUR SEWAKTU BEKERJA. Permasalahan bukan berada pada tidurnya, melainkan sebuah metanarasi yang dihidupi oleh orang-orang tersebut. Ini masalah ‘keberpihakan’. Hahaha.

Ah sudah lah, artikel saya cukup sampai disini. Saya terlalu malas untuk mengomentari hal-hal yang jelek mengenai ‘wakil’ Anda, Fahri dan para begundalnya. Karena memang sudah jelek dari sononya. Saya beri bonus satu lagi. Calon Wakil Gubernur Jakarta yang tertidur saat memanjatkan doa.



Keren kan yang menteri kita lakukan?

Betul kan yang saya katakan?




AHY Ketemu Gibran: Beda Gaya Anak Jenderal Dan Anak Ndeso

Tags



Hari ini, Kamis (10/8/2017), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Gibran Rakabuming Raka di Istana Negara, Jakpus. AHY tidak menjadi cebong dan tidak perlu ijin Pepo karena memang ini ternyata bukanlah pertemuan politik. AHY datang ingin meminta restu kepada Presiden Joko Widodo untuk peluncuran The Yudhoyono Institute.

Ketepatan di Istana juga lagi ada Gibran yang sepertinya ikut ke Istana karena malamnya juga akan datang dalam acara peluncuran The Yudhoyono Institute. Gibran memang diundang oleh AHY yang juga mengundang anak-anak Presiden lainnya, dari Sukarno hingga Jokowi.

Entah siapa saja yang akan datang, tetapi yang pasti sepertinya adalah Gibran yang sudah ada di Istana. Apakah Kaesang dan Kahiyang datang juga?? Belum ada kepastian tetapi pastinya juga diundang. AHY sepertinya ingin menjadikan acara peluncuran The Yudhoyono Institute heboh dengan hadirnya para anak Presiden.
Ada yang menarik dari pertemuan antara AHY dan Gibran. Pertemuan ini seperti sedang menunjukkan perbedaan mencolok antara Presiden SBY dan Presiden Jokowi yang tercermin dari tampilan anak sulung mereka. Kalau AHY cerminan SBY yang gayanya sangat elegan dan resmi, maka Gibran adalah cerminan Jokowi yang nyantai dan apa adanya.

Hal ini bisa dilihat dengan pakaian yang mereka gunakan. Saat bertemu, AHY mengenakan kemeja batik cokelat yang dipadankan dengan celana bahan. Sedangkan Gibran berpenampilan santai mengenakan hoodie biru muda yang dipadankan dengan celana jins biru tua. Memang gaya AHY ini sepertinya jadi kewajiban jika bertamu ke Istana, tetapi pastinya gaya AHY tidak jauh seperti ini dalam setiap acaranya

Mengapa begitu?? Karena AHY ini sangat jauh berbeda kehidupannya dengan Gibran. AHY bisa saya sebut adalah keturunan “bangsawan” karena punya kakek Jenderal dan Ayah Jenderal. AHY pasti hidup dalam lingkungan keluarga rapi dan sangat disiplin. Disiplin militer pastinya. Dan AHY juga semakin menjiwai disiplin kemiliteran tersebut dengan masuk militer.

Jadi, kalau gaya AHY sangat necis dan rapi serta elegan bak seorang bangsawan, maka wajar saja karena dia memang dibentuk dalam keluarga yang demikian. Mungkin, kalau isu itu benar, hanya Ibas yang tidak tampak seperti bangsawan karena kelakuan buruknya waktu kuliah di Australia.

Berbeda dengan Gibran. Gayanya ndeso dan bahkan terkesan nyeleneh. Gibran sepertinya menjadi sebuah simbol anti kemapanan dan kebiasaan yang seharusnya dicerminkan oleh keluarga Presiden. kalau Kaesang dan Kahiyang lebih mudah berbaur dan tampil eledan, maka Gibran akan tampil nyantai.

Itulah mengapa ketika menerima AHY, Gibran berpenampilan nyantai dengan alasan bahwa pertemuan tersebut adalah pertemuan santai. Padahal tinggal bilang saja memang gayanya seperti itu. Ngeles si Gibran ini hanya jadi sebuah pembelaan dan pembenaran dari gaya seorang ndeso.

Gaya Gibran ini tentu tidak jauh dari gaya Jokowi yang memang selalu tampil berbeda dan bahkan nyeleneh. Pernah tampil pakai jins dan sepatu kets, Jokowi juga pernah memakai sarung dalam acara-acara tertentu. Memang benar kata orang, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Itulah yang memang membedakan kedua anak Presiden ini yang memang terbentuk dari gaya bapaknya dan juga lingkungan keluarga. Syukurnya, gaya Gibran ini tidak perlu jadi sorotan dan keenegan publik karena memang publik sudah jengah dengan gaya-gaya sok elegan dan bangsawan para pejabat dan anak-anaknya yang malah membuat mereka jadi sombong dan angkuh.

Presiden jokowi dan keluarganya memang dipilih rakyat sebagai antitesis dan kekecewaan rakyat terhadap gaya-gaya pejabat yang jauh dari rakyat dan bahkan seperti sangat sulit disentuh oleh rakyat. Jokowi dan keluarga benar-benar menampilkan diri mereka apa adanya dan tetap tampil seperti diri mereka biasanya.

Saya yakin, kalau nantinya mereka ini bertarung dalam Pilpres (AMIN), maka saya memprediksi bahwa rakyat akan memilih Gibran dibandingkan AHY. Mengapa?? Karena rakyat pasti lebih suka sosok Gibran yang guyon dan apa adanya daripada AHY yang kaku dan hanya dekat dengan rakyat saat kampanye saja.

Jadi, kalau anda disuruh memilih mana yang anda inginkan jadi pemimpin Indonesia ke depan, anda pilih AHY atau Gibran?? Kalau saya pasti akan pilih GIBRAN.


Salam NDESO!