Minggu, 30 April 2017

Anies Baswedan Menang, Hukum Rimba kembali Merajalela di Tanah Abang

Tags



Baru saja Pilkada DKI selesai, borok lama kini muncul lagi di Tanah Abang. Kawasan perbelanjaan terbesar di Asia Tenggara yang selama masa kepemimpinan Ahok sudah teratur, tertib, dan bebas dari kemacetan, kini awut-awutan, kumuh, semrawut dan kemacetan yang luar biasa.

Mulai dari jalan Jati Baru sampai ke arah jalan KS Tubun, kemacetan parah sampai kendaraan pun tidak bisa bergerak karena para pedagang kaki lima yang berjubelan berjualan semau-maunya mereka sampai meluber ke badan jalan, ditambah lagi dengan ulah sopir angkot dan tukang ojek yang ngetem seenaknya yang mengakibatkan menyempitnya ruas jalan.

Kondisi trotoar Pasar Tanah Abang yang telah dipercantik dan diperluas Ahok dari 3 meter menjadi 9-10 meter, kini nasibnya sangat mengenaskan, kumuh dan semrawut dipenuhi sampah dan pedagang kaki lima, mulai dari pedagang kain hingga pedagang gorengan yang berjubel-jubelan di Trotoar yang diperluas dan dipercantik Ahok dengan susah payah.

Para pedagang mengaku pemimpin DKI yang baru akan beda tindakannya sehingga mereka pun ramai-ramai menyerbu kembali Tanah Abang. Selain di Tanah Abang yang kini kumuh, kotor dan semrawut, hal yang serupa tapi tak sama juga terjadi di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Kawasan yang telah dirapihkan Ahok dulu kini telah dipenuhi 150 bangunan liar.

Bangunan-bangunan liar yang terbuat dari tripleks itu baru dibangun dalam sepekan terakhir setelah pilkada putaran kedua usai pada tanggal 19 April.2017. Sama halnya dengan PKL di Tanah Abang, warga liar itu juga meyakini bahwa Gubernur DKI yang baru Anies Baswedan tidak akan menertibkan mereka sesuai janji-janjinya semasa kampanye.

Sebagai ibu kota negara, pusat ekonomi, dan pemerintahan, Jakarta selayaknya menjadi etalase Indonesia, namun sayangnya mayoritas warga Jakarta adalah rakyat kecil yang kurang pendidikan dan mudah dibodohi dengan isu agama. Akibatnya ya begini jadinya, Jakarta yang sudah bagus di tangan Ahok, kini kumuh, kotor dan semrawut, karena merasa pemimpin yang baru tidak akan menertibkan mereka.

Jakarta adalah ibu kota negara, yang harusnya menjadi barometer dan teladan bagi kota-kota lainnya, tapi yang terjadi justru sebaliknya, giliran ada Gubernur yang bagus di depan mata yang mau memperhatikan nasib mereka sebagai warga kecil, justru mereka tolak ramai-ramai secara berjamaah hanya karena Ahok Cina dan beragama Kristen.

Upaya dan kerja keras Ahok mewujudkan Jakarta yang bebas dari banjir, kesemrawutan, kemacetan, pedagang kaki lima dan permukiman kumuh ternyata tidak cukup membuat mayoritas warga Jakarta memilihnya untuk memimpin Jakarta lima tahun kedepan. Miris memang, tapi mau bilang apa lagi? Sad but true.

Kerja keras Ahok dan timnya selama ini untuk memoles wajah kumuh Ibu Kota tidak berarti apa-apa bagi mereka. Tidak kurang dari 10 kawasan kumuh di seantero Jakarta telah ditata Ahok dengan baik, mulai dari kawasan permukiman kumuh Luar Batang, kawasan prostitusi dan hiburan malam Kalijodo, Jakarta Utara, sampai kawasan Bidaracina di Jakarta Timur, semuanya dirapihkan dan ditata Ahok.

Bukan hanya itu saja, dari 2.200 titik banjir, kini yang tersisa hanya tinggal 80 titik banjir. Sungai-sungai di Jakarta yang dulu kotor, bau dan dipenuhi sampah dan laler, kini airnya bersih dan jernih, sehingga anak-anak pun tanpa rasa jijik lagi bebas mandi dan jumpalitan di air sungai yang bersih dan jernih.

Begitu juga dengan pelayanan publik di ruang lingkup Pemprov DKI Jakarta, mulai dari pungli dan berbelitnya birokrasi dibabat Ahok tanpa ampun. Kedisiplinan, etos kerja dan produktivitas yang tinggi telah ia tanamkan dengan susah payah dikalangan Pemprov DKI Jakarta. Namun kini apa yang ia dapat? Nasi sudah menjadi bubur.

Kesemrawutan kini mulai merajalela karena mereka tahu Ahok kalah pilkada. Mungkin ini juga salah satu sebab mereka tidak pilih Ahok agar mereka bebas merajaleka semau-maunya di Jakarta. PKL liar, tukang parkir liar dan premanisme kembali menyerbu ruang terbuka hijau dan ruang publik terpadu ramah anak.

Begitu juga yang terjadi di kawasan Pasar Ikan dan lingkungan Kampung Luar Batang, kini dipenuhi dengan bangunan liar. Para penghuni liar itu berpatokan pada janji-janji Anies Baswedan semasa kampanye yang mengedepankan dialog dan pemberdayaan dengan tidak akan menggusur rakyat kecil. Akibatnya fatal, Jakarta kini jadi rusak lagi.

Benar kata orang luar Jakarta, kalau Ahok kalah dalam pilkada DKI, yang rugi bukan Ahok, tapi warga Jakarta. Kini warga DKI bisa melihat bedanya. Selama kurang lebih tiga tahun lamanya memimpin Jakarta, Ahok telah menorehkan kenangan yang terindah dalam hati rakyat yang memilihnya.

Ia bukan saja telah berhasil mengubah birokrasi dan meningkatkan kinerja Pemprov Ibu Kota yang bersinergi dan,mengedepankan pelayanan, melainkan juga telah berhasil menerapkan standard yang tinggi dalam ruang lingkup birokrasi Pemprov DKI.

Namun sayangnya lebih dari 50% warga Jakarta telah membuang sebutir intan yang tidak ternilai harganya akibat alam bawah sadar mereka yang secara terus menerus direcoki racun primordialisme dan sentimen agama.


Sabtu, 29 April 2017

LUARBIASA!!! Ucapan Anies Ini, Bukti Calon Gubernur Pilihan Anda Tidak Siap Bekerja dan Ketakutan

Tags



Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membuat pernyataan tentang persiapan Asian Games. Menurutnya, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki ” Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, dapat menuntaskan pengerjaan yang berkaitan dengan persiapan Asian Games 2018 mendatang. Anies tidak ingin ada kendala saat perhelatan Asian Games, terutama dalam masa kepemimpinannya sebagai gubernur selanjutnya.

“Ada Asian Games, pastikan saat Asian Games tidak ada yang terlambat, harus on time. Jangan sampai nanti berikutnya muncul masalah karena sekarang (penyelesaian persiapan) tidak tepat waktu,” kata Anies saat ditemui di rumahnya, Jalan Lebak Bulus Dalam, Jakarta Selatan, Jumat (28/4/2017) siang.

Lebih lanjut Anies mengingatkan agar persiapan untuk Asian Games jangan sampai melambat karena kuatir ia yang disalahkan saat menjabat gubernur nantinya.

“Jangan kemudian (kinerjanya) melambat, nanti yang disalahkan gubernur berikutnya. Hanya karena sekarang (tinggal) enam bulan (lalu) slow down, melambat. ” (http://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/28/16213941/anies.ingin.persiapan.asian.games.rampung.sebelum.dirinya.menjabat)

Menyimak pernyataan Anies Baswedan tersebut terasa konyol dan mengelikan. Meskipun sudah banyak yang meragukan kualitas Anies mampu mengantikan Ahok, tetapi dengan penyataan konyolnya semakin membuktikan kekhawatiran banyak orang.

Kenapa Anies begitu khawatir dengan pelaksanaan Asian Games? Belum juga dilantik Anies saat ini kelihatan sangat khawatir dan mungkin sudah pusing tujuh keliling hanya dengan membayangkan saja betapa banyak dan beratnya tugas dan pekerjaan seorang gubernur DKI Jakarta.

Padahal saya nyakin, tanpa diingatkan Anies, pastinya Ahok akan melakukan tugas-tugasnya sampai bukan Oktober mendatang. Jika misalnya sesuai dengan perencanaan bulan Oktober 2017 persiapan untuk Asian Games sudah sekian persen, pastinya tidak diragukan lagi Ahok-Djarot akan menyelesaikan sesuai dengan target semula sekian persen tersebut. Melihat kinerja, tanggungjawab Ahok selama ini, rasanya tidak mungkin Ahok akan memperlambat persiapan Asian Games hanya karena ia tidak terpilih kembali menjadi Gubernur DKI Jakarta. Jadi untuk yang satu ini, Anies sih tidak usah meragukan komitmen Ahok-Djarot.

Menurut saya, pernyataan Anies diatas selain konyol juga memperlihatkan sejumlah kelemahan calon gubernur DKI Jakarta ini.

Pertama, Anies tidak nyakin akan kemampuan dirinya menjadi gubernur DKI Jakarta. Jika Anies merasa mempunyai kapasitas sebagai seorang gubernur, ia tidak akan kuatir seperti itu, karena nyakin mampu menyelesaikan persiapan untuk event Asian Games 2018. Jika ia memiliki kualitas kerja yang baik tentunya mampu untuk menyesuaikan diri dengan jabatan yang disandangnya. Toh ia juga pernah menjabat sebagai menteri yang pekerjaan dan tanggungjawabnya lebih berat di bandingkan tanggungjawab seorang gubernur tho.

Kedua, Anies berjiwa pesimis dan peragu. Belum juga dilantik ia menjadi panik dan khawatir berlebihan. Mungkin saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta kemarin Anies hanya mengejar gengsi dan ambisi untuk menjadi DKI 1 tanpa mempertimbangkan, mencaritahu tanggung jawab seorang gubernur DKI Jakarta. Optimis seorang Anies tidak kelihatan. Ia terlihat begitu pesimis mampu menyelesaikan persiapan Asian Games setelah dirinya di lantik Oktober nanti. Coba bandingkan dengan Jokowi-Ahok waktu mengantikan Foke dengan segudang tanggung jawab dan pekerjaan yang diterimanya dan diselesaikan tanpa mengeluh dan sangat optimis untuk merubah Jakarta menjadi lebih baik lagi. Lha ini, Anies belum-belum kok sudah pesimis gitu. Anies sih cukup enak mengantikan Ahok karena birokrasi sudah tertata, sistim sudah jadi, tinggal melanjutkan saja. Tidak usah capek-capek menata dari awal. Puenak dan peunak thok.

Ketiga, memperlihatkan seorang pemimpin yang tidak mau repot dan tidak mau capek kerja tetapi ingin mendapatkan hasil yang memuaskan. Seperti semboyannya OK OC ‘Ogah Kerja Ogah Capek’ wkwkwkwkw. Anies ingin Ahok yang mempersiapkan segala sesuatunya dan nantinya ia tinggal menerima jadi saja, tahu beresnya. Kalau sampai hasilnya memuaskan ia yang menunggu pujian tetapi kalau hasilnya kurang memuaskan, maka semua itu karena salah Ahok. Enak bukan?

Keempat, sejauh ini menunjukkan bahwa Anies itu bukan pelayan masyarakat tetapi bos masyarakat. Kalau pelayan masyarakat tentu saja bersiap diri untuk melayani masyarakat, menyelesaikan pekerjaanya tanpa mengeluh.

Kelima, melihat gelagatnya ada kemungkinan Anies ini akan baperan dan naga-naganya suka curcol tentang kesulitannya menangani Jakarta. Mungkin nantinya akan curhat gimana merealisasikan janji DP rumah 0%, menunaikan janji program plus-nya, menghadapi tagihan-tagihan dari kelompok sumbu pendek yang kemarin dapat janji manis semanis madu, dll.

Keenam, ketujuh deel, silahkan ditambahkan sendiri. Maaf, semoga tidak ada lambaian tangan atau kibaran bendera putih setelah dilantik gubernur nantinya ya pak, hahahahahaha.


Begitulah kura-kura.


HEBOH!!! Amin Rais Mengancam Presiden

Tags

Hampir lima tahun lalu, Prof.Dr Amien Rais pernah berkata, 

 “… kemenangan Jokowi-Ahok bisa mengancam iklim demokrasi di Jakarta; sebab, Ahok ini didukung pebisnis. 

 Saya tak menyebutnya etnis; barisan pebisnis yang berdiri di belakang pasangan Jokowi-Ahok selama ini sangat berpotensi mencaplok kekuatan politik. Padahal, kekuatan pebisnis mestinya dikontrol oleh kekuatan politik untuk menciptakan iklim demokrasi yang segar. 

Saya terus terang sangat khawatir. 

Perkawinan politik dan bisnis ini bisa mengancam demokrasi dan kontraproduktif dengan kepentingan rakyat. 

Watak bisnis ialah profit dan kerap kali lupa norma hukum. Padahal, yang bisa mengingatkan bahwa bisnis keliru adalah kekuatan politik. Namun, jika politik sudah dicaplok pebisnis, maka masa depan demokrasi di ambang kehancuran. ..." [Jappy Pellokila, Kompasiana, 3 Oktober 2012].

Ya, di atas adala suara dan teriakan sekitar lima tahun lalu. Kini, apakah Amin Rais sudah berubah? Tidak. Amin Rais, menurutku, sementara sakit. Ia mengidap penyakit "Dendam Politik" yang sangat parah, sehingga tak terobati oleh apa dan siapa pun. 

Dendam politik yang sangat parah tersebut membuat pada setiap kesempatan Amin Rais menyerang Presiden Jokowi dan mereka yang ia anggap "orangnya Jokowi." 

Hingga kini, Amin Rais tetap melakukan manuver-manuver dalam rangka memunculkan opini negatif terhadap kinerja Jokowi. Dan jika, hal-hal itu (dari Amin Rais tersebut) terpublikasi, maka diharapkan memunculkan penilaian negatif dan penolakan terhadap Jokowi. 

Hal yang masih hangat dari Amin Rais adalah Sekitar Pilkada DKI Jakarta dan menyangkut Proses Peradilan Ahok. 

Sekitar Pilkada DKI Jakarta; Amin Rais, yang Profesor dan Doktor, seakan "tak tahu" atau buta dan tuli tentang ormas keagaman radikal, rasis, anti pilar-pilar pemersatu NKRI yang mendukung salah satu pasangan calon Gub dan Wagub DKI Jakarta. Amin Rais "berkarib ria" dengan mereka. 

Sekitar Peradilan Ahok; sekali lagi, Sang Profesor Doktor itu, mengikuti pola pikir paksaan bahwa "Ahok adalah Penista Agama." 

Sejak Oktober 2016, Amin Rais berulangkali mengeluarkan umpatan terhadap Ahok. Dengan manisnya, pada berbagai kesempatan, Amin menyebut Ahok sebagai penista agama. Wouuu kereen. 

Bahkan, Amin juga menghubungkan Proses Peradilan Ahok dengan Presiden Jokowi, sehingga mendapat kritik dari berbagai pihak; termasuk dari Goenawan Muhamad. Sungguh memalukan. 

Nah. Itulah Amin Rais. 

Menarik untuk ditelaah, ada apa di balik kata-kata Amin Rais, "Ahok Bebas, Jokowi Finish!?" 

Suatu ancaman yang terang benderang. 

Mungkin Amin membayangkan bahwa ia bisa "meminjam panggung demontrasi" untuk menggulingkan pemerintah? Atau, Amin mau menjadi "Pusat Diluar Kekuasaan" untuk melakukan Kudeta Sipil? 

Entahlah! 

Memangnya, pada konteks kekinian, Amin Rais itu siapa sehingga mau meng-finish-kan Presiden Jokowi?  

Sorry to say, "Wahai Amin Rais, dirimu bukan siapa-siapa lagi. Sekarang bukan era 1998, ketika itu, dalam diri rakyat ada semangat gulingkan pemerintah." 

Oleh sebab itu, Amin Rais perlu tahu bahwa, sekarang rakyat berpihak pada Presiden Jokowi. Sehingga "melawan atau mencoba finishkan Jokowi, maka rakyat akan serentak membelanya. Jadi, saya sarankan, sebaiknya Amin Rais menikmati pensiun; dan tak stop berikan pernyataan yang bersifat ancaman serta provokasi. Nikmatilah hidup dan kehidupan sebagai orang tua yang arif serta penuh hikmat. 

Dari Kamar Sebelah, Depok, Jawa Barat 

Opa Jappy | Gerakan Damai Nusantara

Sumber

[ VIDEO ] Deddy Corbuzier Dengan Telak Menyindir Anies, “Kenyataan Kadang Menyakitkan”

Tags





Sebuah fenomena yang tak biasa telah terjadi di Jakarta. Ya, Pilgub Jakarta telah membuat situasi menjadi sebuah anomali. Lihat saja di Balai Kota Jakarta saat ini dipenuhi oleh karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Kenapa mereka yang menerima karangan bunga dan bukan Anies-Sandi? Bukankah Ahok-Djarot kalah dalam Pilgub Jakarta? Seharusnya yang menerima karangan bunga itu Anies-Sandi yang menjadi pemenang Pilgub Jakarta dan bukan Ahok-Djarot. Tapi kenyataannya adalah bahwa saat ini Balai Kota Jakarta dipenuhi ribuan karangan bunga ucapan terima kasih kepada Ahok-Djarot yang telah membuat Jakarta lebih baik.

Melihat fenomena yang ganjil ini, bagaimanakah perasaan Anies-Sandi sebagai pemenang Pilgub Jakarta, yang meskipun mendapatkan karangan bunga ucapan selamat tetapi tidak dapat dibandingkan dengan karangan bunga yang diterima oleh Ahok-Djarot. Tentu gundah, sedih dan mungkin sambil mengumpat. “Aku yang menangkan kok malah yang kalah dapat karangan bunga, opo iki?” Seakan tidak percaya bahwa kemenangan mereka tidak dianggap oleh warga Jakarta. Bahkan warga Jakarta ramai-ramai mengunjungi Balai Kota hanya sekedar ingin berfoto dengan Ahok. Dan Anies-Sandi? Bahkan mengunjungi untuk mengucapkan selamat saja tidak ada yang mau, apalagi berfoto ria.

Ngenes memang pasangan Anies-sandi ini, walau pun menang warga Jakarta tetap cuek. Seakan-akan mereka bukan pemenang yang sebenarnya. Pantasan mimik wajah Anies setelah terpilih menjadi Gubernur selalu kelihatan kecut. Lha bagaimana tidak kecut jika kemenangan mereka tidak dianggap oleh warga Jakarta. Apalagi ketika Anies tahu bahwa Pemprov selama kepemimpinan Ahok menggunakan sistem e-Budgeting yang tidak mungkin bisa dikutak-katik semau hati. Ya, tambah kecutlah muka Anies. Kenyataan yang tidak diharapkan oleh Anies.

Selebriti Deddy Corbuzier, pemandu acara Hitam-Putih disalah satu stasiun TV bersama dengan Chika Jessica tidak mau ketinggalan dengan fenomena yang ganjil ini. Mereka membuat sebuah video yang berjudul “The Winner – My Boss and Me” yang menceritakan Deddy Corbuzier seakan-akan memenangkan sebuah pertandingan, tetapi justru pihak yang kalah yang mendapatkan karangan bunga dan bukan dirinya. Berikut adalah cuplikan dari video tersebut.


Chika : “Lho kok gak ada pak boss?” sambil menengok ke dalam sebuah ruangan kerja. Kemudian melihat kedatangan Deddy, “Eh, itu pak boss.”

Chika : “Ngapain ya kok celingak-celinguk… celingak-celinguk”

Chika : “Pak, pak boss. Lagi apa?”

Deddy : “Saya lagi bingung, Saya khan menang pertandingan kemarin, tapi kenapa gak ada yang kasih selamat, gak ada yang kasih karangan bunga sama sekali?” (dengan penuh emosi).

Chika : “Oh… ada pak, karangan bunga….”

Deddy: “Mana…. mana?”

Chika: “Banyak banget……” sambil merentangkan tangannya membuat bulatan besar.

“Gak dikasih ke sini pak,..”

Deddy: “Kasih ke siapa?” penuh keheranan.

Chika: “Kasih ke lawan Bapak yang kalah….”

Deddy melongo keheranan.

Chika: “Soalnya mungkin mereka tidak peduli… meski pun Bapak menang…” sambil ketawa.

Tinggallah Deddy Corbuzier penuh dengan kegeraman.

Dan Deddy Corbuzier meninggalkan sebuah kalimat yang nyelekit diakhir videonya, “Kenyataan kadang menyakitkan“.


Ketika melihat video ini, saya senyum-senyum sendiri, karena saya merasakan begitu telaknya Deddy Corbuzier menyindir Anies Baswedan. Seperti yang digambarkan didalam video tersebut, begitulah kenyataan Anies saat ini. Ucapan selamat hanya dari segelintir orang saja, dan karangan bunga ucapan selamat pun bisa dihitung dengan jari. Lain halnya dengan Ahok-Djarot sebagai pihak yang kalah, mereka bahkan mendapatkan ribuan karangan bunga. Mungkin fenomena yang ganjil ini menjadi ilham untuk Deddy Corbuzier membuat video parodi tentang Anies yang menang Pilkada Jakarta.

Memang kenyataan kadang lebih menyakitkan seperti yang ditulis Deddy Corbuzier diakhir videonya. Mungkin bisa dikatakan kenyataan yang sangat kejam. Bagaimana tidak, seharusnya yang menang yang mendapatkan karangan bunga, kenapa ini malah sebaliknya? Bukankah ini sangat kejam. Sungguh terlalu…. begitu kata bang Rhoma Irama.

Tapi saya sarankan Anies dapat memprovokasi pendukungnya untuk memberikan karangan bunga ucapan selamat ketika Anies-Sandi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada bulan Oktober nanti. Kalau bisa sih karangan bunganya melebihi yang diterima Ahok-Djarot saat ini. Kalau kurang dari itu, saya malah kasihan melihatnya, karena justru nanti akan dibully oleh netizen. Kita tunggu saja, apakah pendukung Anies-Sandi akan memberikan karangan bunga mereka melebihi karangan bunga yang diberikan oleh pendukung Ahok-Djarot.


Salam kura-kura.



Sumber

Hary Tanoe Jadi Mualaf Demi Dapat Bersanding Dengan Prabowo Maju PILPRES 2019??

Tags



Mulai ramai beredar kasak kusuk di berbagai media sosial, isu tentang Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT) yang kini telah menjadi seorang Mualaf. Isu tersebut disinyalir bermula dari keterlibatan HT secara langsung dalam kampanye pemenangan paslon Anies Sandi, yang sekaligus mendekatkan lagi hubungan antara Prabowo dengan HT. Pada Pilpres tahun 2014, HT sempat menggandeng partai Hanura dengan menawarkan ke publik paket hemat (pahe) Capres dan Cawapres dengan slogan ‘Win HT’ atau Wiranto-Hary Tanoe. Sayangnya walaupun sangat gencar beriklan, terutama di rangkaian stasiun TV milik HT, sampai pernah masuk ke salah satu episode sinetron ‘Tukang Bubur Naik Haji’, pahe tersebut gagal secara menyedihkan. Malah perolehan suara partai Hanura anjlok ke angka 5% saja. Sangat mengenaskan Sumber: Detik.


Kembali ke isu HT menjadi mualaf. Setelah gonjang-ganjing penolakan Cagub petahana Ahok yang non muslim dan beragama Kristen pada Pilkada Jakarta yang sarat intimidasi bernuansa SARA, dari mulai penolakan pemimpin non muslim berdasarkan surat Al Maidah ayat 51, menolak mensholatkan saudaranya sesama muslim yang mendukung pemimpin non muslim, memunafikkan sesama muslim yang mendukung pemimpin non muslim, dan lain-lain. Semua aksi tersebut bukan main-main, pengerahan massa besar-besaran melalui demo berjilid memakai nomor cantik berbuntut, spanduk-spanduk yang menyebar seantero Jakarta, sampai kotbah di Mesjid-mesjid sampai ke pelosok Jakarta.

Dari keseluruhan aksi di atas, menjadi lumrah jika HT yang sudah jelas-jelas berambisi menjadi ‘Pemimpin negeri’… eits ini bukan gosip ya, HT sendiri yang menuliskan di sms yang ditujukan kepada Jaksa Yulianto yang menangani kasus dugaan korupsi pajak Mobile 8 awal tahun 2016. Berikut kutipannya:

“Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah, siapa yang benar. Siapa yang profesional siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan itu tidak akan langgeng, saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang suka abuse of power.Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju.” Sumber: Detik2

Menjadi dilema tersendiri bagi HT yang juga merupakan keturunan Tionghoa dan beragama Kristen, persis sama seperti Ahok. Jika nanti pada saatnya, misalkan HT benar mencalonkan diri menjadi Cawapres pada tahun 2019, apakah FPI, FUI, GNPF-MUI, PKS, dan kawan-kawan akan pura-pura tutup mata dan mengamini saja? Apa kata dunia? Jalan satu-satunya, yang paling aman, memang jika HT memilih berganti agama, dan menjadi seorang mualaf.

Karena itulah sepertinya mulai santer berkembang isu tentang HT menjadi mualaf di media sosial, terutama Twitter. Berikut beberapa contohnya:

@ryan_nus: Pilpres 2019: Prabowo-Hary Tanoe, Jokowi-Sri mulyani. Note: HT jadi mualaf, SMI diserang ayat pemimpin wanita

@Ryan58827075: @harytanoe65 @Hary_Tanoe mualaf karna lg pilkada bergabung dulu dgn FPI rizieq shihab sesuai kebutuhan lah

@Tilapia_NYC: Dari mesjid At Tin nampak cikal bakal Indonesia 2019, wajah2 penampakan. Aplgi issue berkembang @Hary_Tanoe bakal jd mualaf. #janganjangan


Berikut beberapa screenshot kicauan tentang isu HT menjadi mualaf di jagad Twitter:







Tapi setelah saya mengecek kebenarannya, isu tersebut adalah hoax. Setidaknya sampai saat saya menuliskan artikel ini, HT belum mualaf.

Jadi menurut saya, ada tiga kemungkinan mengapa beredar isu tersebut:


1.Tim penasehat politik HT sengaja melempar isu tersebut ke netizen, to test the water. Untuk mengetahui bagaimana kira-kira respons masyarakat, positif atau negatif? Hal ini lumrah dilakukan di dunia politik, terutama jika hendak mengambil suatu kebijakan.


2.Isu tersebut timbul begitu saja tanpa disengaja, darimana asalnya, apa tujuannya, tidak jelas, murni hoax.


3.Isu tersebut sengaja dilempar oleh lawan politik atau siapa saja yang bersebrangan dengan HT. Isu sensitif berkaitan dengan agama, yang berpotensi menimbulkan gesekan, sehingga HT dan sebagian netizen yang mempercayai isu tersebut kena getahnya.

Beginilah repotnya jika membawa isu agama ke ranah politik. Sekali diterapkan, sulit untuk ditarik kembali. Nanti orang-orang mau bilang apa? Senjata makan tuan.

Isu HT menjadi mualaf, jika sampai suatu saat menjadi kebenaran. Sebaiknya kita ambil sisi positifnya saja, karena setiap agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan. Walaupun tentu keputusan menjadi mualaf itu sebaiknya karena memang benar telah mendapatkan hidayah dari Allah.

Lalu bagaimana jika keputusan menjadi mualaf dilakukan HT semata-mata demi memuluskan karier politiknya? Demi jualan ‘PraboTan’ untuk Pilpres 2019 misalnya? Pada dasarnya, walaupun saya tidak setuju, tapi tetap menghormati keputusan itu. Karena menurut saya, agama adalah urusan pribadi antara seseorang dengan Allah Tuhan YME, yang pada saatnya nanti akan dipertanggung jawaban oleh masing-masing individu. Kesimpulannya, agama seseorang tidak akan berpengaruh pada pilihan politik saya.

Menarik untuk dilihat nanti, apa kira-kira langkah yang akan diambil HT? Only time will tell...


In matter of style, swim with the current. In matter of principle, stand like a rock.



Jumat, 28 April 2017

FAKTA TERKUAK!!! Drama Teror Mobil Terbakar Hingga Penembakan Oleh Sniper, Rekayasa Hingga Konspirasi Adalah Pengalihan Isu “baladacintarizieq”

Tags



Semenjak kasus “baladacintarizieq” ramai diperbincangkan orang hingga diusut di Kepolisian, Rizieq Shihab sering mengalami “teror”, teror yang benar-benar mentah, teror yang seakan-akan dibuat untuk mengalihkan isu yang besar yang sedang melanda dirinya, apakah ini rekayasa semata? Kalau ini rekayasa, mari kita ungkap sedikit teorinya.


Mobil Terbakar, Habib Rizieq Selamat




“Di belakang mobil, ada umat yang sedang berdoa. Pas mobil ini mundur, ada beberapa motor di belakangnya, jadi terganjal. Nah umat di sana diarahkan oleh jawara untuk menyingkir, beberapa mtor kita selamatkan. Mobil kita ganjal dengan batu agar tidak turun terus. Umat membantu memadamkan dengan menyiramkan aqua,” tuturnya.

Sebelum mobil terbakar berkobar dan waktu mulai keluar api, mobil itu dikejar oleh seorang murid Muchsin. Tapi belum sampai muridnya mencapai mobil, dia melihat ada 3 orang keluar, 2 orang dari kursi tengah dan 1 orang dari kursi depan.

“Kalau niat dia baik, dia akan tarik rem tangan mobil biar nggak turun karena itu turunan. Harusnya kalau baik, dia ke warga untuk minta tolong. Tapi ini nggak, dia kabur ke tempat sepi. Sepertinya ini sudah dikondisikan. Selain mobil itu, ada dua mobil lain,” tuturnya.

Banyak kejanggalan dari cerita Muchsin Alatas diatas dimana dilansir dari laman detik.com, Muchsin menceritakan detail kejadian yang sangat tidak masuk akal, terutama dari kronologi sebelum mobil terbakar dan waktu keluar api, murid Muchsin ini melihat ada 3 orang yang selamat dari kebakaran mobil, mungkin ini adalah respon panik sekaligus marah, sehingga si murid Muchsin ini berhalusinasi.

Bagaimana logika mobil yang sudah terbakar, sudah berkobar apinya dan masih ada 3 orang di dalamnya? Apakah ini adalah bentuk lain dari “bom mobil” yang populer di timur tengah? Mungkin seperti itu, hanya saja tidak berhasil, karena mobil tidak meledak, mobil yang terbakar dan meledak itu hanya ada di film saja, kecuali memang benar mereka bawa bom di mobil.

Kenapa tidak dikejar? Bukannya FPI ini seperti orang yang kuat bisa mengejar apapun, paling tidak lempar batu, serasa seperti seorang penakut yang hal seperti ini malah takut. Kesaksian mereka sangat janggal, apalagi menemukan 2 mobil lain yang serupa, cepat sekali investigasinya, seperti sebuah settingan konspirasi yang sudah dipersiapkan semua kronologisnya. Entah ini dibantu oleh siapa, karena ada sedikit campur tangan “profesional” disini.

Teror Sniper Di Rumah Rizieq Shihab



Ini yang cukup mennggelikan bagi penulis, bagaimana tidak, teror sniper hanya untuk main-main? Sniper atau penembak runduk dalam bahasa Indonesia adalah seorang prajurit infanteri yang secara khusus terlatih untuk mempunyai kemampuan membunuh musuh secara tersembunyi dari jarak jauh dengan menggunakan senapan. One man, one bullet.


Informasi yang disebarkan oleh salah satu pengguna Instagram @rat0n0efendi ini ternyata bersumber dari orang dekat Rizieq Shihab, Idrus Sambo. Yang aneh dari pernyataan mereka ini adalah gambar yang disebar, kaca yang kena peluru hanya retak, iya retak. Mungkin sang penembak runduk ini pakai peluru pilus jadi hanya menyebabkan retak, tetapi yang diungkapkan si Idrus Sambo ini, ada sebuah proyektil peluru yang “mendarat” di pendopo tempat kejadian penembakan ini berlangsung di kediaman pimpinan FPI Habib Rizieq Shihab di Mega Mendung Jawa Barat.

Ternyata ini membuktikan bahwa Rizieq Shihab ini juga salah satu orang super kaya, yang mampu membeli kaca anti peluru untuk seluruh kediamannya, tetapi efek yang ditimbulkan kaca anti peluru apabila terkena tembakan juga tidak akan retak seperti itu, tetapi menyebar dan menahan peluru untuk tidak menembus kaca, sehingga kaca anti peluru ini entah buatan siapa hingga retakannya terlihat seperti itu. berikut contoh kaca anti peluru yang terkena tembakan :



Begitulah seharusnya kaca anti peluru yang diterjang peluru, terlihat hantaman peluru seperti ditahan oleh kaca dan disebarkan efek benturannya, ini adalah contoh dari peluru kaliber kecil, mungkin dari pistol, kalau penembak runduk pasti menggunakan peluru tajam dengan kaliber besar dan kecepatan lesatan peluru dari seorang penembak runduk adalah minimal bisa mencapai 1000 meter per detik. Kalau pakai peluru tajam kemungkinan tertembus ada, tergantung dari kaca anti peluru yang digunakan tentunya. Tetapi penggunaan kaca anti peluru sepertinya terbantahkan. Lah kacanya saja terlihat tipis.

Dari kejadian penembakan ini membuat Rizieq Shihab mengungsi, mengungsi ke Arab dengan dalih melaksanakan umrah, berarti umrah kali ini untuk mengungsi bukan undangan Raja Salman? Entah mana yang benar dan mana yang salah.

Rizieq langsung mengungsikan seluruh anggota keluarganya, Sampai kapan Rizieq pergi meninggalkan tanah air? Hingga Indonesia aman bagi Rizieq, aman dari pemanggilan polisi atau aman dari teror dan ancaman?

Namun sayangnya kasus penembakan tersebut tidak dilaporkan ke Polisi. Akan tetapi menurut Idrus Sambo, pihak Rizieq sudah menyimpan peluru yang nyaris menyasar sang habib, dan akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat. Kita tunggu saja konferensi pers dari mereka, entah ini adalah rekayasa semata, konspirasi untuk “menghilangkan” Rizieq atau hanya sebuah pengalihan isu dari kasus-kasus yang menyeret nama Rizieq Shihab?

Karena dengan Rizieq berada di luar negeri sepertinya kasus “baladacintarizieq” akan tertunda, apalagi konfrontasi langsung dengan Firza Husein pasti tidak akan terlaksana. Kita benar-benar menunggu akan kejelasan kasus ini tentunya.

Ya seperti itulah … titik-titik


Marissa Haque Kembali Berulah: Karangan Bunga Untuk Ahok Darot Itu Settingan, Kasihan...

Tags



Belakangan ini banyak terjadi fenomena ganjil di Jakarta. Berawal dari masa Pilkada, ketika paslon petahana dengan kinerja baik dan tingkat kepuasan masyarakat mencapai 70% lebih, malah kalah di kisaran 42% saja, itulah keganjilan pertama, Semakin ganjil ketika paslon yang kalah malah dibanjiri ribuan rangkaian bunga, sebaliknya paslon yang menang malah sepi pengirim bunga, itu keganjilan kedua.
Syirik, itulah keganjilan ketiga. Walaupun malu mengakui, tapi jelas sekali kubu paslon sebelah amat syirik dengan fenomena masifnya kiriman bunga terhadap pasangan Ahok Djarot. Sepertinya nalar mereka tidak bisa terima, jika paslon yang kalah, ternyata begitu dicintai masyarakat dan sangat fenomenal!

Contohnya salah satu pendukung die hard paslon Anies Sandi, DR.Hj Marissa Grace Haque Fawzi, SH, MHum, MBA, MH, MSi, atau kita singkat saja bu Marissa Haque. Ibu dua anak yang terbilang sangat aktif di jejaring sosial, terutama Instagram dan Twitter ini, sangat getol membully fenomena kiriman bunga ini. Berikut beberapa contoh kicauan nya:

“Waaah serem! Alam membongkar kebohongan bunga ini. Alhamdulillah wa syukurillah: Marissa Haque Ikang Fawzi” (Sumber: @haquemarissa 27 April)

“Oh! Bunga tumbang untuk Pak Ahok, pertanda apa ini? Astaghfirullah: Marissa Haque Ikang Fawzi” (Sumber: @haquemarissa 27 April)

“Waduh! Ini karangan bunga u/ Ahok-Jarot kena angin puting beliung? Sungguh kasihan. Pertanda apakah?: Marissa Haque” (Sumber: @haquemarissa 27 April)



Masih ada beberapa kicauan lainnya, masih dengan topik yang sama, dilengkapi dengan foto rangkaian bunga untuk Ahok Djarot yang ambruk, lengkap dengan kicauan Marissa Haque yang lagi-lagi mengatakan seakan-akan rangkaian bunga yang ambruk itu adalah ‘pertanda’ dari Allah.

Luar biasa sekali, hari gini masih percaya ‘pertanda’? Gelar mana gelar?

Padahal ada banyak penjelasan logis mengapa rangkaian bunga tersebut bisa roboh. Siapa tahu ibu Marissa tidak paham, baiklah saya tuliskan:
Angin kencang. Jangakan rangkaian bunga yang hanya ditopang oleh penyangga dari kayu kecil, pohon besar saja bisa ambruk bu!
Posisi berdiri yang tidak stabil.
Kondisi tanah yang tidak rata.
Kemiringan lantai yang tidak seimbang.
Penopang rangkaian bunga tidak kuat.
Mereka sudah lelah, dll…

Masih pada hari yang sama, ada satu kicauan tentang rangkaian bunga runtuh paling cetar di bawah ini:

Oh para Ahokers yg suka kasar dan hobi bully wajib baca ini!: Marissa Haque Ikang Fawzi





Hadeeeh, pertanyaan pertama saya: “Siapa sebenarnya yang suka kasar dan hobi membully bu Marissa?” Jangan sampai buruk muka, cermin dibelah. Lalu pertanyaan kedua, “Apa anehnya diterpa angin kencang lalu karangan bunga ambruk?” Itu kan termasuk salah satu penyebab logis yang sudah saya tuliskan di atas, tentang mengapa rangkaian bunga bisa ambruk. Intinya hanya hukum fisika dasar, tidak ada yang aneh atau ‘plus-plus‘. Hmmm… apa mungkin bu Marissa sudah lupa karena sudah terlalu banyak gelar? Saya cuma membayangkan saja, anak SD atau SMP sekarang sudah banyak yang memakai HP dan main Twitter, lalu tiba-tiba ada yang melihat postingan ibu di atas, apa mereka tidak tertawa termehek-mehek? Gelar berjejer, kog diketawain anak SD/ SMP karena lupa hukum fisika dasar, maluuu….!


Untungnya banyak netizen yang juga tidak menyetujui kicauan Marissa Haque yang asyik mengomentari rangkaian bunga ambruk itu. Berikut beberapa contohnya:

@HaqueMarissa Analisis yg mendalam sekali. Bunga rubuh dpkirin sampe maksud alam segala. Jemuran terbang artinya apaan coba? Hayooo

@HaqueMarissa Gelar ibu bisa nangis kalo posting yang negatif2 terus..

@HaqueMarissa Ahokers tidak kasar karena mba sendiri yg berkata selalu penuh fitnah thp pak Ahok

@HaqueMarissa pdhl mulut mba lebih kasar dan nga beretika, apalagi ngaku haji dan gelar Dr, bikin malu keluarga aja.

@HaqueMarissa Yg nyinyir dluan situ koq sok nasehatin…

Ada lagi keganjilan keempat, masih seputar fenomena kiriman bunga kepada Ahok Djarot. Ternyata seseorang dengan gelar pendidikan berderet, masih bisa dibodohi pakai chat Whatsapp palsu! Asli ngakak!



Begitulah jika syirik dan kebencian sudah merajai hati, nalar dan otak pun ikutan mogok bekerja. Padahal jelas sekali, pada screenshot chat Whatsapp tersebut, yang seakan-akan sedang bercakap-cakap dengan Ahok, chat dengan tanda ceklis biru (tanda sudah dibaca), seharusnya terbalik dengan chat sebelah. Logikasimple saja langsung menunjukkan bahwa screenshot chat Whatsapp tersebut adalah hoax!

Apakah ibu Marissa tidak tahu konsekuensi dari UU ITE yang baru? Yang menjerat bukan hanya pembuat konten berisi hoax, tapi dengan hanya sekedar ikut mendistribusikan (share, forward), dapat dihukum pidana penjara enam tahun dan denda Rp 1 Miliar? Sumber: Hukumonline.com

Terakhir, ada yang lucu pada salah satu postingan tanggal 27 April, Marissa bertanya:

“Kalau teman Chinese-ku bilang BO SHIAW artinya apa ya mba?: Marissa Haque Ikang Fawzi”



Tahukah kira-kira netizen apa artinya? Menurut kawan saya (kalau tidak salah, mohon koreksi di komentar), ‘Bo shiaw’ yang merupakan bahasa dialek Hokkien itu artinya ‘TIDAK LAKU’… Hmmm, jika memang benar teman ibu Marissa sendiri yang mengatakan itu terhadapnya, kira-kira pertanda apakah? Hahaha… Mungkin sudah saatnya Marissa Menambah gelar pendidikan di bidang bahasa Hokkien?

True beauty comes from within… #GombalinAhok


Pengacara FPI Sesumbar: Jika Habib Rizieq Dijemput Paksa, Kami Akan Membela Diri

Tags




Suara.com - Aparat Polda Metro Jaya akan menjemput paksa pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab jika mangkir lagi dari panggilan kedua. Rencananya, Rizieq akan diperiksa sebagai saksi kasus penyebaran konten pornografi yang diunggah di situs Baladacintarizieq.com. Bagaimana tanggapan FPI?

"Itu hak kepolisian yang punya kekuatan untuk memanggil. Tapi kami sebagai pengacara punya hak untuk membela diri, nggak boleh gitu dong itu (Rizieq) kan masih saksi," kata ketua tim pengacara FPI Sugito Atmo Pawiro, Kamis (27/4/2017).

Pada panggilan pertama, Selasa (25/4/2017), Rizieq tidak dapat memenuhi panggilan karena sedang ada kegiatan lain. Untuk agenda panggilan yang akan datang, 1 Mei, Sugito belum bisa memastikan apakah Rizieq bisa datang atau tidak.

"Rizieq ada kegiatan yang cukup padet. Jadi kami akan konfirmasikan dengan penyidik," katanya.

Sugito mengatakan akan berkomunikasi dengan polisi agar Rizieq tidak dijemput paksa.

"Kami komunikasikan baik-baik dengan kepolisian nggak bisa sewenang wenang (jemput paksa), intinya semacam itu," katanya.

Selain Rizieq, penyidik juga telah menjadwalkan pemeriksaan kepada Firza Husein, Fatima alias Ema, istri Rizieq: Syarifah Fadlun Yahya, dan Habib Muchsin Alatas.



Kamis, 27 April 2017

Resmikan 6000 Rusunami, Jokowi Tenggelamkan Program Rumah DP Tidak Jelas Anies Sandi, Warga Pendukung Anies Sandi Kecewa….!

Tags


“Ini rusunami yang nanti akan diperuntukkan untuk pekerja. Harganya kurang lebih Rp 293 juta. Dengan DP hanya 1%. Cicilan satu bulan Rp 1,12 juta” – kata Jokowi

Presiden Jokowi pagi ini meresmikan peletakan batu pertama rumah susun sederhana hak milik (rusunami) untuk buruh atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ia mengatakan, rumah yang disediakan akan ditawarkan dengan harga yang terjangkau dan cicilan bulanan yang juga ringan.

Program kerja rumah murah versi Anies Sandi mentah-mentah ditutup oleh kehebatan Pak Dhe Joko Widodo. 6000 rusunami yang dibangun di daerah Serpong oleh pemerintah, dapat dibeli oleh pekerja dengan harga yang cukup murah.

Dengan biaya hanya 293 juta dan dp 1% (29 juta), kita melihat bagaimana realistisnya program kerja Pak Dhe, dibandingkan dengan program kerja Anies Sandi. Rendahnya biaya uang muka dan cicilan tersebut dan realisasinya terjamin karena ada program sejuta rumah yang sebelumnya sudah dicanangkan. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan juga menjamin bahwa para pekerja dapat mendapatkan rumah murah tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, 6000 unit rumah murah disiapkan. Modelnya jelas, yaitu rusunami. Programnya jelas, karena dari Pak Dhe Joko Widodo. Bukan sekadar janji, Pak Dhe bahkan sudah melakukan peletakan batu pertama di proyek tersebut. Dengan cara yang digunakan oleh Pak Dhe Jokowi, diharapkan proyek ini rampung dalam waktu 2-3 tahun.

Ini cara senyap yang dilakukan oleh Pak Dhe Jokowi di dalam program kerjanya. Ia tidak melakukan pencitraan, melainkan benar-benar senyap. Dengan cara ini, justru janji manies Anies mengenai program rumah DP inkonsisten tenggelam begitu saja.

Kode-kode Pak Dhe Joko Widodo di dalam menjalankan program kerja pemerintah, seolah-olah menantang program-program Anies Sandi mengenai DP yang tidak jelas ini. Bukan hanya kasus ini, ingatkah kita mengenai program OK OCE yang begitu saja ditenggelamkan oleh Pak Ahok dengan Jakarta Creative Hub? Inilah cara senyap dan luar biasa, dilakukan oleh duet maut dari Pak Dhe Jokowi dan Pak Basuki Tjahaja Purnama.

Membandingkan dengan apa yang dikerjakan oleh Anies Sandi, kita lihat bagaimana langit dan bumi-nya komparasi yang ditampilkan oleh Pak Dhe dan Pak Ahok. Program yang tidak jelas dan hanya sebatas wacana, mudah sekali untuk “ditenggelamkan” oleh program yang lebih jelas, dan realistis. Inilah keunikan dari duet Jokowi-Ahok. Mereka memikirkan rakyatnya dan tidak mementingkan agenda politis apapun yang bersamaan waktu juga bisa menjatuhkan mereka.


Mereka sadar bahwa lima tahun pengabdian untuk Jakarta dan Indonesia bukanlah sebuah waktu yang singkat dan dapat dipermainkan. Salut kepada Pak Dhe Jokowi dan Pak Ahok di dalam paradigma akan konsep waktunya.

Seperti jarak langit dan bumi, program pemerintah inipun tidak dapat dibandingkan dengan program Anies Sandi. Hunian yang akan diterima juga memiliki ukuran yang layak, yaitu tipe 30. Tipe 30 artinya cukup menampung sekitar 4-5 orang. Ini merupakan terobosan yang dikerjakan oleh Pak Dhe. Pemerintah sudah memiliki program ini dengan perencanaan yang sudah jelas, tidak seperti Anies Sandi, yang dimulai dengan retorika dan ketakutan mereka akan kekalahan di pilkada.

Luas bangunan tiap rumah susun hak milik ini adalah 32 meter persegi yang terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang keluarga.

“Rusunami ini dilengkapi fasilitas penitipan anak para buruh, playground, playgroup, ruang publik serta fasilitas penunjang lainnya” – Presiden Komisaris PT PP, Andi Gani.

Menurut Andi, dengan fasilitas dan lokasi yang strategis, Andi mengatakan Rusunami Loftvilles Serpong tak kalah dengan perumahan buruh di Vina dan Korea Selatan.

“Kalau bukan peserta BPJS Ketenagakerjaan, tidak bisa memiliki unit di Loftvilles Serpong, kecuali di dua tower yang komersil” – Presiden Komisaris PT PP, Andi Gani.

Betapa realistisnya dan meyakinkannya langkah kerja Pak Dhe di dalam menyelesaikan permasalahan rumah tinggal bagi para warga negara ini. Kepeduliannya terhadap warga ini mungkin sekali tertular kepada Pak Ahok yang juga begitu dikasihi. Dua negarawan besar ini, Pak Ahok dan Pak Jokowi harus terus dipertahankan keberadaannya di Indonesia. Mereka adalah orang-orang yang layak diperjuangkan dan harus dipertahankan di nusantara.

Kita lihat saja 5-10 tahun ke depan, jika orang-orang ini masih dipercaya untuk memimpin negara Indonesia, kemajuan Indonesia akan sangat cepat. Terima kasih Pak Dhe Jokowi untuk setiap pelayanan yang dilakukan demi kemajuan warga negara Indonesia.

Betul kan yang saya katakan?


Polri Bakal Kerahkan Brimob untuk Bersihkan Preman Kalijodo

Tags



jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya akan mengerahkan personel Brimob untuk menjaga area Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo di Jakarta Barat. Rencana itu menyusul ulah preman yang mulai menguasai area publik itu sehingga meresahkan warga.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu pengaduan dari Pemerintah Provinsi DKI sebagai pemilik RPTRA Kalijodo.Begitu ada pengaduan, maka polisi akan langsung bergerak.

"Kami tunggu kalau ada permintaan dari pemda. Kalau iya, kami siapkan. Tidak ada masalah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (27/4).

Dia menambahkan, jika ada permohonan dari Pemprov DKI maka Direktorat Intelijen dan Keamanan Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Brimob. Hal itu untuk mengetahui jumlah personel yang pas guna ditempatkan di RPTRA Kalijowo.

Selain itu, kata Argo, pihaknya juga akan mencari tahu preman atau penggeraknya yang diketahui memungut uang parkir dari pengunjung. "Kami cek dulu preman seperti apa. Kami kan ada operasi-operasi preman. Kalau meresahkan masyarakat jadi urusan polisi," tandas dia. (mg4/jpnn)


Capai 2.700 buah, karangan bunga untuk Ahok akan mengelilingi Monas

Tags



Merdeka.com - Karangan bunga dari warga Jakarta untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat semakin bertambah banyak. Halaman Balai Kota sudah tak mampu lagi menampung karangan bunga yang datang setiap hari.

Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (KDH dan KLN) DKI Jakarta, Mawardi mengungkapkan hingga saat ini jumlah total karangan bunga sudah mencapai 2.700 buah.

Rencananya, karangan bunga yang sudah ada sejak beberapa hari yang lalu akan dipindahkan ke trotoar Monas. Sedangkan untuk karangan bunga yang baru datang akan ditempatkan di sepanjang trotoar depan Balai Kota.

Dengan begitu, pengunjung atau pejalan kaki yang hendak ke arah Monas bisa menikmati pameran bunga karena ditempatkan di luar halaman Balai Kota.

"Di luar, enggak di dalam. Di luar kan ada pagar luar, jadi bukan di dalam Monas," kata Mawardi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (27/4).

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku sudah memerintahkan agar sebagian dipindahkan ke Monas. "Kelilingin monas aja. Yang lama pindahin ke Monas saja keliling," ujar Ahok.

Disinggung soal antusiasme warga ibu kota yang semakin banyak menemuinya di Balai Kota, Ahok tidak merasa terganggu. Akhir-akhir ini, warga datang ke Balai Kota tak hanya mengadukan soal pelayanan publik tapi juga berfoto bersama di sisa akhir masa jabatan Ahok-Djarot.

"Kita kerja saja. Orang mau nungguin silakan. Enggak bisa larang juga saya," kata Ahok. [noe]


Fakta Tak Terbantahkan Bukti BaladaCintaRizieq Bukan Rekayasa

Tags



Sejak diunggah oleh Anonymous beberapa bulan lalu, kasus chat mesum antara Rizieq dan Firza terus diselidiki oleh Polri. Meski sempat terhenti beberapa waktu, akhirnya Polri kembali berencana memeriksa pihak-pihak terkait. Polisi sempat melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Rizieq Shihab beserta istri, Muchsin Alatas, Firza serta Kak Emma yang adalah istri dari Muchsin Alatas. Tapi sangat disayangkan panggilan tersebut tidak dipenuhi oleh Rizieq Shihab dan istri. Sedangkan Firza dan Kak Emma pemanggilannya diminta ditunda dengan alasan sedang sakit.

Menjadi pertanyaan kita bersama kenapa Rizieq tidak menghadiri panggilan polisi? Apakah saking superirornya Rizieq sehingga berani mengabaikan panggila polisi? Atau Rizieq tidak berani menghadapi kenyataan dari kasusnya tersebut? Atau Polri sudah tidak bertaji terhadap Rizieq sehingga Rizieq berani mengabaikan panggilan polisi? Ataukah Rizieq hanya menganggap kasusnya ini rekayasa sehingga dia tidak berkenan hadir?

Benarkah kasus baladacintarizieq antara Rizieq dan Firza itu adalah sebuah rekayasa yang ingin menjatuhkan martabat Rizieq Shihab seperti yang sering kita dengar dari kaum bumi datar? Mari kita periksa bukti-bukti yang tidak terbantahkan dari kasus tersebut.

Mari kita simak satu demi satu bukti yang tidak terbantahkan dari kasus tersebut. Pada awal bulan Februari 2017, polisi menyita sebuah televisi tabung dari rumah Firza Husein di Lubang Buaya, Cipayung Jakarta Timur. Selain sebuah televisi tabung yang persis sama dengan foto Firza Husein yang beredar, polisi juga menyita sebuah sprei yang motif dan warnanya juga sama dengan foto Firza.

Selain Televisi tabung dan sprei yang disita dari rumah Firza, polisi juga menyatakan bahwa tegel dan lantai rumah Firza sama seperti foto Firza. Dan itu adalah bukti awal dari kasus baladacintarizieq.

Dari beberapa barang bukti yang disita dari rumah Firza di Depok, Jawa Barat, Iriawan menyatakan bahwa itu identik dengan yang ada di dalam foto yang beredar. “TV-nya jelas, tegelnya jelas, lantai jelas,” ucapnya.

Selain bukti tersebut, menurut polisi ada 16 lekuk ciri fisik tubuh Firza yang dinyatakan sama dengan foto yang beredar selama ini. Begitu dengan suara dalam percakapan tersebut sama dengan suara Firza.

“Selain itu kan ada 16 lekuk tubuh yang tidak bisa dipungkiri dengan tubuh Firza dalam kasus ini. Nanti ada langkah polisi, seperti kasus Ariel kan ada suaranya. Kan, di situ ada voice Firza juga. Jadi nanti kami buktikan,” kata Iriawan.

Bukti berikutnya adalah adanya sosok kak Emma seperti yang ada pada rekaman suara percakapan seakan-akan antara Firza dengan kak Emma, walau pun suara kak Emma tidak terdengar, tetapi sering diucapkan oleh Firza. Sosok kak Emma adalah istri dari Muchsin Alatas dan kak Emma turut dipanggil menjadi saksi walau pun kak Emma turut mangkir dari panggilan polisi dengan alasan sedang sakit. Bahkan kak Emma sempat menyesalkan karena namanya turut terlibat dari kasus baladacintarizieq ini.

Dan bukti selanjutnya adalah tidak pernah dilaporkannya kasus baladacintarizieq ke polisi, atas tuduhan pencemaran nama baik. apalagi kita tahu bahwa selama ini FPI paling senang bikin laporan ke polisi, jika ada hal yang merugikan pihak mereka. Tetapi untuk kasus baladacintarizieq pihak FPI sama sekali tidak pernah berpikiran untuk melaporkannya ke polisi. Aneh bukan? Kasus bukanlah kasus biasa, tetapi sebuah kasus asusila yang bisa menghancurkan nama besar Rizieq Shihan, tetapi mereka adem ayem saja.

Walau pun pihak Firza telah membantah chat mesum yang beredar luas di media sosial, tetapi pihak kepolisian tetap yakin bahwa fisik dan suara yang beredar di media sosial sama dengan ciri fisik dan suara dari Firza Husein. Jadi, siap-siap saja kita akan dipertontonkan sebuah skandal asusila yang melibatkan orang yang menganggap dirinya sesuci malaikat. Dan jika untuk panggilan berikutnya Rizieq tetap tidak memenuhi panggilan tersebut, maka Rizieq akan dipanggil secara paksa. Dan polisi juga meminta Rizieq kooperatif dan tidak mengerahkan massa. Kalau benar kenapa takut? Buktikanlah bahwa dirinya tidak bersalah, dan jangan berlindung dibawah pengerahan massa. ATau hanya segitukah keberanian Rizieq?


Stresss dia kak Emma!



Sumber

MUI Ingin Bentuk Fraksi di DPR, Tepat atau Kelewat Batas?

Tags



Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, mengemukakan keinginan MUI untuk memiliki fraksi sendiri di DPR RI. Langkah-langkah informal telah dilakukan. Salah satunya adalah lewat pertemuan antara Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dengan beberapa tokoh politik seperti Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Presiden PKS Sohibul Iman, Wakil Sekjen PDIP Ahmad Basarah dan Politikus Golkar Ngabalin.

“Fraksi MUI itu bukan hanya menguntungkan umat Islam tapi seluruh manusia, jadi semua akan merasakan nikmatnya,”

Abbas menjelaskan, adanya fraksi itu, MUI tidak akan menjadi caleg dan masuk ke dalam keanggotaan dari partai politik. Melainkan utusan atau anggota DPR dari partai politik diajak bergabung dengan MUI untuk mewujudkan cita-cita dasar MUI. “Memperjuangan cita-cita menjadikan Islam rahmatan lil alamin yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945,”

Saat disinggung tidak takut adanya tudingan sinis lantaran MUI ikut dalam politik. Abbas menegaskan bahwa adanya Fraksi MUI itu misi utamanya bukan kepada politik. Melainkan memperjuangkan nilai-nilai Pancasila. Jadi, ungkap dia, keliru apabila ada pihak tertentu memberi persepsi miring MUI melakukan politik. “Ini kan MUI hanya memperjuangkan nilai-nilai Pancasila, tidak berpolitik,”

“DPR sering produk-produknya tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945,”

Sumber : http://www.jawapos.com/read/2017/04/26/126036/mui-usulkan-bentuk-fraksi-di-dpr-nih-alasannya

Kalau dilihat dari web MUI sendiri, menurut profil mereka, MUI sendiri sebetulnya merupakan :

Majelis Ulama Indonesia sebagai wadah musyawarah para ulama, zu’ama dan cendekiawan muslim berusaha untuk:

*Memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala;

*Memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa serta;

*Menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah timbal balik antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional;

*Meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.

Sumber : http://mui.or.id/id/category/profile-organisasi/sejarah-mui/

Nah melihat tulisan di profil mereka dengan keinginan untuk masuk sebagai fraksi di DPR saja itu sudah tidak sinkron. Bagaimanapun MUI identik sebagai forum ulama dari berbagai ormas Islam. Kalau MUI kemudian merasa ada pembahasan di DPR yang tidak sesuai dengan pandangan mereka atau dianggap tidak menyejahterakan umat bukankah mereka bisa mengajukan hal tersebut ke Pemerintah dan meminta diundang untuk memberi masukan? Apa urgensinya lembaga ini sampai harus punya fraksi sendiri di DPR?

Kalau MUI masuk seharusnya majelis agama lain juga punya hak untuk diberi ruang yang sama. Apalagi jika dalilnya untuk menegakkan ideologi Pancasila. Lagipula menurut saya lucu juga sih, di DPR itu sendiri ada partai Islam yang pada kenyataannya pendukungnya gemar sekali meneriakkan khilafah yang mana bertentangan dengan ideologi Pancasila. Kalau MUI ingin anggota DPR menjadi Pancasilais sejati dan menerapkan nilai-nilai Pancasila maka itu tidak perlu dengan membuatkan MUI fraksi khusus di DPR. Berikan saja penataran Pancasila kepada anggota-anggota dewan yang baru terpilih dan di-refresh terus setiap tahun. Yang ketahuan menentang ideologi bangsa pecat saja keanggotaannya atau sekalian ditutup partai politiknya.

Dan yang lucu lagi, buat apa mengajak anggota DPR dari partai masuk ke fraksi MUI? Mereka kan sudah punya fraksi masing-masing, kenapa harus tumpang tindih?

Intinya menurut saya permintaan MUI kali ini tidak masuk akal dan tidak berdasar sama sekali. MUI memang punya hak membuat fatwa, namun fatwa itu tidak punya ikatan hukum. Bagi yang percaya silahkan diimani, bagi yang tidak tentu juga bukan perkara besar. Lagipula kita juga masih belum bisa lupa bahwa fatwa MUI yang dikeluarkan tanpa tabayyun terlebih dahulu seperti kasus Ahok saja sudah bisa menimbulkan masalah di sana-sini dan dijadikan tameng pihak tertentu. Takutnya jika ada Fraksi MUI di DPR maka keberadaan mereka cuma jadi keberpihakan bagi pihak tertentu. Politik itu kejam dan penuh intrik, jangan sampai marwah ulama jadi jatuh karena terseret politik praktis.

MUI sudah punya kewenangan mengeluarkan fatwa, rekomendasi, bahkan sertifikasi halal. Masih kurangkah ruang pekerjaan bagi mereka? Bukankah terjun ke politik praktis itu sepertinya hanya akan menempatkan MUI pada posisi yang tak lagi netral? Kalaupun ada anggota MUI yang ingin terjun ke politik praktis gunakanlah jalur partai jangan menggunakan nama organisasi. Jangan serakah dan kelewat batas.


HEBOH VIRAL!!! Tak Bisa Mengelak, Inilah Rentetan Bukti Habib Rizieq Selingkuh Dengan Firza Hotz

Tags



Kalau kemarin penulis membahas terkait pembuktian Kak Emma pada link berikut, maka sekarang kita membahas bukti tentang Firza, agak banyak, tapi pantas dan perlu untuk diketahui, ini hanyalah sebagai perangkaum kasus bahwa Firza memang sepertinya “Berselingkuh”
Karena Polisi mengatakan bahwa benar atau tidaknya itu ada pada putusan pengadilan, jadi mari kita serahkan saja semua pembuktian ini pada pengadilan, disini hanya sebatas informasi untuk perangkuman dari semua berita yang keluar cukup banyak selama ini.

Perlu kita ketahui untuk bagian pertama, bahwa Firza, Emma, Rizieq, Istrinya, semua tidak hadir pada pemanggilan pertama, awalnya cuma Firza dan Emma, entah mengapa, tiba-tiba di hari pemanggilan Rizieq bersama dengan istrinya mereka juga tidak datang.

Mereka direncanakan akan hadir pada tanggal 2 atau 3 Mei, setelah hari buruh pada tanggal 1 Mei 2017.

Entah strategi apa yang akan mereka karang, untuk meloloskan mereka dari jeratan bukti-bukti yang ada kita tunggu saja kabar selanjutnya. Tapi dengan bukti-bukti yang akan saya lampirkan, mungkin Rizieq akan cukup kesulitan menyangkal kebohongan dengan kebohongan.

Bukti pertama:

16 Lekukan Tubuh Tak Terbantah


Polisi menghadirkan ahli antropometri untuk menganalisis lekuk tubuh guna memastikan bahwa foto telanjang yang tersebar di media sosial itu adalah Firza Husein.
“Dari lekuk-lekuk tubuh itu, ada 16 menjadi (analisis) titik lekuk tubuh yang tidak bisa dimungkiri dengan titik lekuk tubuh Firza dalam kasus ini. Nanti ada kedokteran forensik yang dalami itu, seperti di kasus Ariel juga,”

Pembantahan Pengacara Terkait Lekukan, Yang Malah Menguatkan Bukti
Pengacara Firza yang bernama Aziz membantah bahwa foto yang beredar tersebut merupakan editan, beberapa yang saya kutip ini akan menguatkan bukti bahwa mereka (Pengacara Firza) sedang berbohong.
“Simpelnya, ada foto Firza yang foto di Monas, lalu diedit dengan tanpa busana”

Pembahasan: Foto Firza yang ada di Monas, tanpa Jilbab? Rambut berubah-rubah? Dari rambut versi kering, lalu rambut menjadi basah, kemudian pose macem-macem seperti tidur dikasur (rambut memekar), dan foto tersebut Firza memfotonya di Monas? Cerdas ! Firza di Monas, tanpa jilbab, main air, terus tiduran di tanah kita anggap saja seperti itu.

Ucapan berikutnya, penyebar foto itulah yang harus dijerat.
” Coba ketika ada konten porno seyogianya penyebarnya pemuat isu itu yang melakukan perekayasa itu. Bukan berarti pelaku jadi korban”

Pembahasan: Ok ngeles, tapi disini telak bahwa, Aziz menggambarkan bahwa Firza sebagai korban, dan penyebarlah yang tersangka. Jadi berfoto seperti itu, Firza adalah korbannya, secara tidak langsung Aziz seperti mengakui disini.

Chatting Pada Whatsapp, Pembuangan HP Rizieq

Kaitan pertama adalah HP Rizieq dibuang oleh Muchsin, buat apa di buang bro?

“Ya kan katanya dia Muchsin) disuruh buang HP Habib Rizieq, makanya kita periksa,” – Argo

Aneh sekali Rizieq menyuruh HPnya dibuang oleh Muchsin? Mending kasih ke saya aja yakan? Lebih berkah, dari pada dibuang, kan sayang, aneh sekali. oleh karena Muchsin yang membuang makanya dia dipanggil juga sebagai saksi.

Lanjut, Polisi juga menggandeng provider untuk melakukan pembuktian chat tersebut, dari chat dan juga audio rekaman yang ada.

“Nanti dari voice itu ada voice forensik juga. Firza ada suara juga di situ,”

“Intinya kita ingin membuktikan karena dia tidak mengaku. Nah nanti kita tunggu saja bagaimana saksi ahli membuktikan bahwa keduanya saling berkomunikasi via handphone,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Argo Yuwono di kantornya, Rabu (26/4).

Jadi dari 2 nomor yang berbeda akan diperiksa, dan sudah jelas ada 2 suara, ya tidak tau kalau mereka akan ngeles seperti yang sudah-sudah, kayak kemarin video lambang logo PKI, ngeles kuadratnya Rizieq “Bukan dirinya” Hebat bukan?

Ketidakhadiran Mereka & Bukti Terakhir
“Alasan mangkirnya tidak jelas. Kami harap beliau bisa hadir ke depannya,”

Dari mereka yang enggan untuk cepan menyelesaikan masalah, ini sudah menjadi tanda tannya yang cukup besar, hal ini didukung oleh pernyataan berikutnya dari Polisi

Iriawan semakin yakin bahwa Firza dan Rizieq bakal sulit berkelit. terlapor seharusnya membuat laporan balik bila merasa difitnah. Namun, dalam kasus ini Firza dan Rizieq tidak melakukan hal tersebut.

“Ya harusnya begitu kan. Sekarang begini saja, kalau kamu difitnah orang marah tidak? Marah, kalau marah lapor polisi nggak? Lapor. Firza lapor nggak? Enggak. Ya sudah terima kasih ya,” ungkapnya.

Logis bukan? Kalau lo difitnah, contoh kecil aja, itu Rachel Maryam, di fitnah ada twitter yang atas nama dirinya hanya berubah huruf L besar jadi huruf i besar, Rachel langsung melaporkan ke Polisi bukan? Karena Rachel merasa difitnah.

Lah ini Rizieq, Firza, bukannya merasa difitnah dan melaporkan balik, eh malah manggkir dan memperlama kasus, bukannya menyelesaikan.

Sudah banyak bukan, rangkuman Firza Hots kali ini? Sudah semakin menguatkan bukti-bukti terkait yang ada, jadi kita tidak perlu menerka-nerka lagi, semua data sudah tersaji dari Kepolisian dan juga dari ucapan Aziz selaku pengacara Firza yang ucapannya sangat lemah.



https://news.detik.com/berita/d-3484736/polisi-akan-panggil-habib-rizieq-dan-kak-emma-setelah-may-day
https://news.detik.com/berita/d-3483095/polisi-siapkan-panggilan-kedua-untuk-firza-husein-dan-kak-emma
https://news.detik.com/berita/d-3484804/kapolda-ada-16-lekuk-tubuh-yang-tak-bisa-dimungkiri-firza-husein?utm_source=facebook&utm_campaign=detikcomsocmed&utm_medium=btn&utm_content=news
https://news.detik.com/berita/3485086/tolak-pemeriksaan-lekuk-tubuh-pengacara-firza-itu-foto-editan
https://news.detik.com/berita/3482648/selain-rizieq-polisi-akan-panggil-firza-dan-kak-emma
https://kumparan.com/wisnu-prasetyo/polisi-akan-periksa-telepon-genggam-firza-husein-dan-habib-rizieq
https://kumparan.com/teuku-muhammad-valdy-arief/kapolda-saya-harap-habib-rizieq-penuhi-panggilan-polisi
https://www.merdeka.com/peristiwa/ngototnya-polisi-jerat-rizieq-syihab-di-kasus-chat-porno.html



Rabu, 26 April 2017

Umat Hindu Bali Memprotes Partai Perindo Milik HT

Tags








Denpasar, suaradewata.com - DPP Peradah Indonesia Bali menyikapi kegiatan pasupati bendera Partai Perindo yang berlangsung di Pura Gunung Kawi, Tampaksiring, Gianyar, Selasa (25/4) kemarin. Begini isi pernyataan sikap DPP Peradah Indonesia Bali.

Menyikapi pemberitaan salah satu media online di Bali Suaradewata.com pada berita berjudul “Pasupati Bendera Perindo di Pura Gunung Kawi”, Selasa (25/4) di media bersangkutan dan saat ini menuai polemik dikalangan umat Hindu khususnya pengguna media sosial (netizen) di Bali. Dengan ini, kami dari DPP Peradah Indonesia Bali menyampaikan nota protes pada DPW Partai Perindo Bali.

Adapun yang melatarbelakangi keberatan tersebut yakni :

1. Pura Gunung Kawi yang terletak di Desa Tampaksiring Kabupaten Gianyar merupakan salah satu pura Dang Kahyangan yang disucikan oleh umat Hindu tak hanya bagi umat di Gianyar tapi di seluruh Bali. Pura ini dibangun untuk pemujaan para dewa terutama dewa wisnu sekaligus jejak peradaban Rsi Markandeya dalam menyebarkan agama Hindu. Sampai Saat ini pura ini ditujukan untuk kegiatan dan aktivitas upacara keagamaan, bukan untuk kegiatan lainnya. Apalagi bersifat politik praktis.

2. Upacara Pasupati Bendera Partai Perindo yang difasilitasi oleh DPW Partai Perindo Bali tak beretika, tak pantas dan tak elok menggunakan ruang suci dan sakral tempat ibadah dalam hal ini Pura Gunung Kawi sebagai “panggung” kontestasi politik terselubung apapun alasannya. Apalagi hanya untuk mencari simpati publik.

3. Menyayangkan para kader Perindo di Bali pada kegiatan tersebut yang nota bene sebagain besar adalah umat Hindu. Seyogianya, sebagai tuan rumah, lahir, tinggal dan hidup di Bali paham mengenai kearifan lokal, kultur dan spirit Bali. Namun, dari kegiatan yang digelar seolah tak bisa membedakan antara aktivitas keagamaan dan politik. Rasionalitas, akal sehat, dan nalar luntur hanya untuk membangun pencitraan dan eksistensi Parpol.

4. Penggunaan istilah pasupati pada bendera partai juga kurang pantas. Pasupati memiliki makna mistisme yang mendalam. Sarat dengan nilai kearifan lokal dan spiritualitas di Bali. Pasupati menekankan proses sakralisasi sebuah benda sehingga memiliki keuatan magis atau supranatural.

Pasupati indentik dilakukan pada sarana, perangkat spiritual atau tempat yang disucikan oleh umat Hindu di Bali. Apa yang dilakukan oleh Partai Perindo tentu diluar pada lazimnya. Kami nilai ini sebagai sebuah pelecehan spiritual atas simbol agama Hindu karena memanfaatkan ruang tempat suci untuk tujuan politis.

Oleh karena itu Kami dari DPP Peradah Indonesia Bali selain mengajukan protes/keberatan dan perlu segera ditindaklanjuti yakni:

1. Mendesak agar DPW Partai Perindo Bali meminta maaf kepada umat Hindu di Bali khususnya Gianyar karena telah menggunakan Pura Gunung Kawi sebagai “aktivitas” politik yang tak lain telah melecehkan simbol dan tempat ibadah agama Hindu.

2. Mendesak PHDI Bali untuk memberikan peringatan keras dan tegas kepada DPW Partai Perindo Bali atas aktivitas yang tak seharusnya dilakukan di tempat ibadah.

3. Meminta kepada PHDI Bali agar menghimbau kepada seluruh parpol di Bali/Ormas/Kelompok masyarakat agar tidak memanfaatkan tempat suci untuk kepentingan politik praktis, meskipun dalam bentuk/kemasan apapun.

4. Meminta kepada PHDI Bali menghimpau kepada para bendesa adat, prajuru adat, para rohaniawan Hindu, tokoh masyarakat agar berhati-hati/selektif kepada siapapun yang memanfaatkan pura untuk tujuan politis.

5. Mendesak kepada aparat untuk menindak tegas jajaran pengurus DPW Partai Perindo Bali sesuai dengan UU yang berlaku.

Denpasar, 26 April 2017

Dewan Pimpinan Provinsi (DPP)

Peradah Indonesia Bali


Dituduh Rekayasa Tuntutan Kasus Ahok oleh Fadli Zon, Begini Jawaban Telak Jaksa Agung

Tags




Kebencian Fadli Zon kepada Ahok semakin menjadi-jadi. Hal ini bermula saat Jokowi yang kala itu menjadi gubernur DKI mencalon diri sebagai Presiden RI. Dalam pertarungan pilpres 2014, Jokowi bertemu dengan Prabowo sebagai lawannya. Jokowi diusung oleh PDIP dengan koalisi KIHnya, sedangkan Prabowo diusung oleh Gerindra beserta koalisi KMPnya.

Dibabak akhir, Jokowi keluar sebagai pemenangnya, sehingga secara otomatis Ahok naik menjadi gubernur. Dari pertama kali berpasangan memimpin Jakarta, kedekatan mulai dibangun antara Jokowi dan Ahok. Ahok pun sangat mendukung dengan pilihan Jokowi untuk mencalonkan diri, meskipun tidak secara terang-terangan. Ahok kala itu masih menjadi kader Partai Gerindra. Gerindra berharap Ahok bisa menjadi juru kampanye partainya untuk memenangkan Prabowo.


Ahok adalah tipikal yang tidak mau didikte, kesempatan Gerindra untuk memanfaatkan Ahok akhirnya sirna. Ahok lebih memilih netral dalam pertarungan pilpres kala itu. Ahok yang tidak mau diatur membuat Prabowo kesal, apalagi ditambah dengan kekalahannya. Fadli yang merupakan Waketum Gerindra menganggap Ahok telah membelot dari partai.

Disinilah awal mula kebencian Fadli kepada Ahok dimulai, sehingga Fadli selalu menentang kebijakan Ahok yang telah menjadi gubernur. Tak cukup sampai disini, kebencian Fadli kepada Ahok juga ditularkan pada kader-kader Gerindra yang lain. Seperti yang kita lihat, sepak terjang Ahok selalu dihambat oleh M. Taufik cs yang merupakan salah satu pimpinan DPRD DKI Jakarta dari partai Gerindra.

Puncak dari kisruh Ahok dengan Gerindra adalah dengan keluarnya Ahok dari partai berlambang garuda tersebut. Pada pertengahan bulan September 2014, Ahok resmi mundur dari Gerindra. Keluarnya Ahok ditengarai oleh pemikirannya yang sudah tak sejalan dengan Gerindra. Ahok menganggap partai yang pernah ia naungi itu sudah tidak sesuai dengan visi dan misi awal, ketika pertama kali bergabung.

Sejak saat itu, Fadli menganggap Ahok sebagai musuh abadi, apapun yang berhubungan dengan Ahok, Fadli selalu menentangnya. Tak terkecuali dengan masalah hukum yang dihadapi Ahok saat ini. Fadli kembali mengeluarkan pernyataan kontroversialnya, ia menuding tuntutan hukum pada kasus Ahok direkayasa.

Namun pihak kejaksaan menepis pernyataan Fadli yang dianggap tak berdasar. Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menanggapi tudingan Wakil Ketua DPR Fadli Zon terkait dugaan rekayasa di balik ringannya tuntutan jaksa terhadap Ahok. Fadli menilai tuntutan hukuman percobaan 2 tahun disengaja untuk meringankan Ahok.


Prasetyo pun menanggapi bila jaksa telah melakukan tugasnya sesuai dengan koridornya. Dia meminta agar seluruh pihak dapat menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

“Biarkanlah hukum berjalan sesuai dengan koridornya sendiri,” ujar Prasetyo ketika dihubungi, Kamis (27/4/2017).

Menurut Prasetyo, penegak hukum memang sudah seharusnya independen. Namun dia juga berharap semua pihak tidak menekan berdasar pada kepentingan masing-masing.

“Jadi jangan sampai ada suatu tuntutan supaya penegak hukum independen tapi di sisi lain ditekan. Itu kan seperti itu bentuknya, disuruh independen tapi ditekan untuk mengikuti kehendak dan kemauan mereka,”Jaksa Agung M Prasetyo

Sebelumnya, Fadli menyebut tuntutan jaksa itu meringankan Ahok. Dia menyebut tuntutan itu terlihat direkayasa.

“Saya sangat setuju dan saya termasuk sependapat bahwa tuduhan dakwaan jaksa itu sangat terlihat menguntungkan terdakwa. Tuntutan ya yang sekarang ini kelihatan direkayasa dan dipermudah, diperingan,” kata Fadli kepada wartawan seusai acara pleno MUI di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (26/4).

Tuntutan jaksa terhadap Ahok, menurut Fadli, tidak sejalan dengan rasa keadilan masyarakat. Rasa keadilan masyarakat, ditegaskan Fadli, harus menjadi acuan dengan adanya gonjang-ganjing dan kegaduhan yang diakibatkan.

“Tiba-tiba nanti hukumannya hanya percobaan, dan dibebaskan. Saya kira ini membuat masyarakat tidak lagi percaya pada hukum, sementara pada kasus lain dengan yurisprudensi yang ada di hukum, seperti kasus Arswendo dan Musadeq,” ucapnya.

Jaksa penuntut umum yang diketuai Ali Mukartono sebelumnya menuntut Ahok 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun. Jaksa menyebut Ahok terbukti melakukan tindak pidana yang ancaman pidananya diatur dalam Pasal 156 KUHP.

Prasetyo menganggap, justru Fadli sendirilah yang melakukan tekanan terhadap hukum. Jika dituruti hal ini justru menciderai idependensi hukum.

Fadli tendensius kepada Ahok, sikap yang ia tunjukkan bukan kritik terhadap hukum, melainkan ego karena dendam pribadi. Fadli ibaratkan cewek yang baru saja diputus oleh pacarnya, sehingga apapun yang dilakukan sang mantan selalu salah dimata Fadli.

Jadi kesimpulannya,

Jika ingin mengetahui kebenaran hukum, lihat kemana arah Fadli berpihak, lalu pilih kebalikannya, disitulah hukum berpijak.

Begitulah kura-kura


Benarkah Rizieq Akan Ditangkap Jika Ikut Aksi Intoleransi 28 April 2017 ? Ini Ulasannya...

Tags


Informasi akan digelarnya ‘Aksi Simpatik Menjaga Independensi Hakim’ yang akan dilakukan oleh GNPF yang “mendompleng” nama MUI untuk “menipu” umat Islam sudah tersebar di media sosial seperti poster Di Atas.

Poster bernada provokasi dari GNPF-MUI yang berdar di media sosial

Namun, informasi itu belum diketahui kebenarannya karena GNPF yang “mendompleng” nama MUI tersebut belum memberikan surat pemberitahuan ke Polda Metro Jaya.

Berdasarkan informasi yang ada dalam media sosial itu, pada aksi itu nantinya akan dilakukan Shalat Jumat bersama di Masjid Istiqlal. Mengajak untuk melakukan dzikir, sholawat dan doa, serta orasi yang berakhlaqul karimah.

Aksi itu disebut akan terbagi menjadi tiga agenda, yakni, pada Jumat 28 April 2017 long march dari Masjid Istiqlal ke pengadilan negeri Jakarta Utara, di Jalan Gajah Mada Jakarta Pusat.
Kemudian tanggal 29 April sampai dengan 4 Mei, aksi bela Islam di Kejaksaan daerah masing-masing, juga memprotes kejahatan Jaksa yang bela penista agama dan tuntut copot jaksa agung RI. Dan yang ketiga yaitu pada Jumat 5 Mei 2017, massa akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal ke Mahkamah Agung RI.

Aksi itu diduga untuk menuntut agar Majelis Hakim memberikan putusan yang maksimal pada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang pada 9 Mei mendatang akan menerima putusan atas perkara dugaan penodaan agama. Sebab, dalam selembaran undangan yang ada di media sosial itu terdapat ajakan bertuliskan’ Ayo dukung Majelis Hakim ambil putusan maksimal terhadap penista agama’ #AyoPenjarakanAhok.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan aksi long march yang akan dilakukan GNPF akan tetap dipantau oleh aparat kepolisian.
“Jadi ya untuk kegiatan longmarch dilakukan pokoknya polisi tetap memonitor kegiatan-kegiatan itu. Kita masih melihat. Nanti pemberitahuan itu berapa orang yang akan ikut. Semua kita antisipasi, baik lokasinya, baik jalan dan rutenya, kita antisipasi semuanya. Yang terpenting kita siap. Jangan sampai terjadi yang tidak-tidak,” ucap Argo seperti yang diberitakan dalam media nasional ini.

Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mersdisyam mengaku, telah mengetahui akan adanya rencana aksi tersebut.Hingga kini pihaknya masih mendalami apakah benar akan rencana aksi itu.

“Kami lagi dalamin itu belum tau juga itu (benar atau tidak). Karena itu kan baru dishare-share aja itu. Belum ada yang secara pasti, kami masih dalami dari media sosial itu, dari mana,” ujar dia.
Sejauh ini, lanjut Mersdisyam, belum ada laporan resmi terkait hal tersebut kepada pihaknya. Rencana aksi itu hingga kini baru sebatas informasi dari media sosial.

“Belum ada laporan. Maksudnya itu kan di media sosial, kita juga baca,” tuturnya.

Meski begitu, ia mengaku akan terus mendalami informasi tersebut.
Apabila memang akan melakukan suatu kegiatan, yang pasti pihak yang bersangkutan haruslah terlebih dahulu melapor pada aparat kepolisian.
“Ya nanti kami lihat dulu. Kami kan juga baru tahu dan baru terima. Kami tak (mengandai-andai) dulu. Semua kegiatan kan ada aturannya. Sejauh ini, kami belum menanggapi karena ini baru di medsos saja,” kata dia menyudahi seperti yang dimuat dalam media nasional ini.

Penulis merasa lucu melihat poster di atas karena memuat tokoh-tokoh GNPF Seperti Rizieq, Bachtiar Nasir, Zaitun Rasmin dan kawan-kawan yang “mendompleng” nama Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk “menipu” umat Islam seolah-olah GNPF ada hubungan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) !!!


Padahal faktanya bahwa GNPF itu TIDAK ADA hubungan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), bahkan Ketua Umum MUI sendiri lho yang mengatakan bahwa GNPF BUKAN bagian dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan MUI secara tegas MELARANG GNPF memakai atribut MUI seperti yang sudah penulis bahas dalam tulisan yang bisa dibaca di https://seword.com/politik/awas-bahaya-laten-teroris-masuk-kampung-di-jakarta.

Penulis juga merasa semakin geli dan merasa tambah lucu melihat tokoh-tokoh GNPF dalam poster di atas yang “terlibat” dalam kasus hukum tapi malah “memprovokasi” umat Islam untuk menegakkan hukum ???

Itu seperti “maling teriak maling” !!! Penjahat tapi omong ingin menegakkan hukum ??? Wkwkwk

Sosok Munarman yang merupakan jubir FPI yang “terlibat” dalam kasus penghinaan terhadap Pecalang (polisi adat di Bali) juga sudah penulis bahas di https://seword.com/media/breaking-news-admin-situs-fpi-masuk-dpo/.

Sosok Zaitun Rasmin juga sudah pernah penulis bahas dalam tulisan di https://seword.com/politik/benarkah-pendukung-teroris-berada-di-belakang-anies-bagian-4 dan https://seword.com/politik/beberapa-tipe-pendukung-anies-sandi-dan-tujuan-pribadi-mereka/.

Sosok Bachtiar Nasir sudah pernah penulis bahas dalam tulisan di https://seword.com/politik/benarkah-pendukung-teroris-berada-di-belakang-anies-bagian-2/ dan https://seword.com/politik/bachtiar-nasir-stop-menipu-umat/.

Bahkan dalam poster provokasi di atas, terdapat sosok Gatot Saptono alias Muhammad Alkhathath, salah satu pendukung Anies-Sandi yang ingin membubarkan Densus 88 sejak beberapa lama seperti yang sudah penulis bahas di https://seword.com/politik/benarkah-pendukung-teroris-berada-di-belakang-anies-bagian-1/ dan https://seword.com/politik/dosa-dosa-gatot-saptono-alias-muhammad-al-khaththath-fui/.

Penulis merasa heran, kenapa FPI yang sudah terkenal “jelek” di Timur Tengah karena merusak nama Islam seperti kata SBY yang sudah penulis bahas di https://seword.com/politik/sby-saja-pernah-bilang-fpi-terkenal-jelek-di-timur-tengah masih dipercaya ???

Apakah Rizieq yang “memprovokasi” umat Islam itu lebih mulia dari Baginda Rasululullah Muhammad SAW ???

Pernahkah kita mendengar sejarah jika Baginda Rasulullah Muhammad SAW mengeluarkan kata caci maki, menghasut, memprovokasi umat Islam seperti yang dilakukan oleh Rizieq ???

Maaf, penulis tidak mencantumkan nama “Habib” di depan nama Rizieq karena bagi penulis nama itu terlalu mulia bagi seorang Rizieq !!!

Penulis ingat pesan Ketua Umum organisasi Rabithah Alawiyah (organisasi resmi pencatat keturunan Nabi Muhammad SAW) yang bernama Zen Umar bin Smith, yang mengatakan bahwa “Jangan Rusak Citra Rasululullah karena beratnya gelar Habib” seperti yang sudah penulis bahas dalam tulisan di https://seword.com/umum/tuhan-kenapa-aku-terlahir-sebagai-seorang-habib/.

Jadi kepada Rizieq dan kawan-kawannya dari GNPF yang “mendompleng” nama Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk “menipu” umat Islam seolah GNPF itu bagian resmi dari MUI, silahkan saja kalian “merusak” nama Islam dengan menghasut dan memprovokasi umat dengan aksi kalian selanjutnya karena Indonesia ini merupakan negara hukum yang punya aturan hukum terhadap orang-orang seperti kalian yang menghasut orang lain baik secara lisan dan tulisan dalam media sosial maupun aksi demonstrasi.

Kepada Rizieq dan GNPF, tolong STOP “memprovokasi” umat Islam demi kepentingan politik duniawi kalian !!!


Nafys & Dewinta


Stop Kirim Karangan Bunga Ke Ahok!!! Nanti Ada Yang Sewot

Tags



Katakanlah anda menang sebuah lomba, tapi malahan lawan anda yang mendapatkan ucapan selamat. Perasaan anda pasti sungguh sakit, saya yang menang kok malah dia yang mendapat penghargaan?

Inilah yang terjadi di Jakarta hari ini. Ribuan karangan bunga membanjiri balai kota. Namun, karangan bunga ini bukan ingin mengucapkan selamat kepada Anies-Sandi yang telah menang Pilkada DKI. Logisnya kan memang merekalah yang mendapatkan karangan bunga karena sudah menang.


Eh, malahan karangan bunga itu semuanya untuk Ahok. Pendukung Ahok tidak henti-hentinya memberikan dukungan kepada Ahok-Djarot meskipun mereka telah kalah. Bagaimana dengan pendukung Anies-Sandi? Kenapa tidak ada karangan bunga dari mereka? Apa duitnya uda abis buat kampanye?

Inilah bukti mana pendukung yang sebenarnya dan mana pendukung ala kadarnya. Ahok dibiayai oleh rakyat, mereka rela mengeluarkan duit buat ‘membeli’ seorang Gubernur. Anies dibiayai hampir seluruhnya oleh Sandiaga, berarti Sandi dong yang ‘membeli’ Anies?

Jumlah karangan bunga membuat ruang terbuka di Balai Kota DKI Jakarta sudah tidak cukup lagi untuk menampung karangan bunga itu. Akhirnya, beberapa karangan bunga diletakan di sepanjang trotoar di depan Balai Kota DKI Jakarta.

Arus lalu lintas di depan Balai Kota menjadi tersendat karena pengendara memperlambat kendaraan untuk melihat karangan-karangan bunga itu. Bahkan, beberapa karangan bunga ada yang diletakan di sepanjang taman di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Para pejalan kaki yang melintas di trotoar juga menaruh perhatian pada banyak karangan bunga itu. Beberapa dari mereka berfoto di depan karangan bunga.

Isi karangan bunga pun cukup beragam. Hampir semuanya merupakan bentuk dukungan kepada Ahok-Djarot

“Pak Ahok mantan terindah. Jakarta membuang sebutir berlian. Dari kami yang kecewa Pak Ahok dizholimi”.

“Pak Ahok dan Pak Djarot terima kasih. Hanya kalian di hati kami. Takan pernah tergantikan”.

“To Pak Ahok dan Pak Djarot. Thank you for all the works you have done. We are so proud of you“.

“Pak Basuki dan Pak Djarot tak terlihat kesedihan namun tetap tersenyum dan bersyukur. Terima kasih”

“Pak Ahok dan Pak Djarot sukses selalu dalam berkarier. Dari kami yang patah hati”


“Thank you for everything. You are the best governor we ever had. Dari Cupuers yang gagal move on”

Banyak pihak yang kecewa karena Ahok kalah. Bila kalah biasa sih masih lumayan, berarti memang Ahok belum mampu. Tapi kalau kalahnya karena alasan Agama dan kasus akibat video editan, maka sangat sulit untuk menerima hasil Pilkada.

Karangan bunga sebagai bentuk dukungan ini juga pasti menggunakan dana para pendukung sendiri. Kalau pihak Anies-Sandi membuat karangan bunga kemungkinan dananya dari Sandiaga lagi, toh orang super kaya kok.

Ahok sendiri pun kebingungan dengan tindakan pendukungnya ini. Pengantar bunga tidak henti-hentinya mengantar karangan bunga tersebut dan meletakannya di tiap sudut Balai Kota DKI Jakarta.

“Ya aku juga enggak tahu bagaimana mau ngeremnya nih,” ujar Ahok

Ahok mengatakan, awalnya dia berniat untuk mengirim kembali bunga-bunga yang dia terima sebagai ucapan terima kasih. Namun, kebanyakan karangan bunga tersebut datang tanpa disertai alamat pengirim. Jumlahnya pun semakin banyak setiap harinya.

“Beberapa kita mau kirim terima kasih, tapi juga enggak tahu alamatnya di mana,” ujar Ahok.

“Kita mau muat nanti di Twitter atau di website kita. Kita foto terus ucapkan terima kasih,” ujar Ahok.

Rasa sakit hati Ahok pasti mulai terobati dengan banjir karangan bunga ini. Pendukung Ahok masih mau merogoh kocek untuk memberikan dukungan kepada jagoannya. Kalau pendukung Anies-Sandi? Ngapain dukung mereka lagi? Yang penting coblos pemimpin muslim biar masuk surga. Ngapain habis duit buat karangan bunga

Saran saya, sebaiknya hentikan kiriman karangan bunga ini. Nanti ada orang superkaya yang ngambek dan membuat pesanan karangan bunga buat dirinya sendiri. Namun, saat ingin memesan, toko tersebut mengatakan : “Maaf, mesti ngantri dulu. Masih ada 2000 karangan bunga yang belum dibuat”

Ya langsung sewotlah orang superkaya tersebut. Habis itu akan ada orang santun yang mengatakan bahwa yang penting itu adalah kata-kata, bukan karangan bunga. Atau nanti ada ormas-ormas yang berusaha membuat karangan bunga sendiri, tapi tidak mendapat papan dan bunga buatan karena semuanya habis dipakai buat Ahok.

Entah bagaimana perasaan kaum bumi datar sekarang. Mereka yang menang, eh Ahoklah yang mendapat penghargaan dengan karangan bunga.

Teruslah berjuang pak Ahok, nama anda sudah tercatat sebagai salah satu Gubernur terbaik Jakarta. Kami akan selalu mendukung anda.