Selasa, 28 Februari 2017

Kemenlu: Raja Salman bin Abdulaziz Menolak Bertemu Rizieq Shihab






TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Armanatha Nasir menjelaskan bahwa hingga saat ini tidak ada rencana dari Raja Salman bin Abdulaziz untuk bertemu secara khusus dengan pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab.

"Sampai sekarang, kami masih belum terima ada rencana pertemuan dengan Rizieq Shihab dari pihak Raja Salman," jelas Armanatha Nasir saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (28/2/2017).



Prabowo tancap gas pepet SBY cari dukungan lawan Ahok





Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah bersurat kepada ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengajak bertemu. Hal itu diungkapkan wakil ketua tim pemenangan Anies Sandi, M Taufik di Posko pemenangan Anies Sandi Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat.

"Pak Prabowo juga sudah bersurat ke Pak SBY untuk ketemu. Kemarin Pak Sandi sudah bicara dengan Pak Prabowo," kata Taufik di Posko pemenangan Anies Sandi Jalan Cicurug No 6, Menteng, Jakarta Pusat.

Taufik mengatakan, hingga kini belum ada jadwal yang pasti untuk pertemuan kedua pimpinan partai tersebut. Sebab keduanya memiliki jadwal yang padat.

"Kalau pemimpin 2 partai besar itu kan sibuk. Jadi hanya tinggal mengatur waktu saja," ujarnya.

Tak hanya dengan SBY, Partai Gerindra juga akan menemui sejumlah pimpinan partai pendukung pasangan Agus-Sylvi. Komunikasi di tingkat Provinsi pun telah dilakukan. Namun untuk di tingkat pusat semua masih sebatas komunikasi.

"Untuk tingkat provinsi sudah (bertemu). Kalau DPP masih komunikasi," singkat Taufik.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto mengatakan pertemuan tersebut bersifat tertutup. "Kita saat ini kan pertemuannya juga tertutup, biarlah ini biar diselesaikan secara tertutup lebih dulu nanti hasilnya kalau sudah ada media akan diberikan informasi," kata Agus.

Kendati demikian, Agus mengaku tidak tahu persis kapan pertemuan kedua tokoh tersebut akan berlangsung. "Rencananya memang akan ada pertemuan pertemuan itu tapi tindaklanjutnya sedang dilaksanakan rencana-rencana," jelasnya.

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ini meyakini silaturahmi antara SBY dan Prabowo akan menghasilkan hasil positif bagi negara Indonesia. "Rasanya pertemuan itu adalah hal yang bagus sehingga silaturahmi siapa saja bertemu apalagi dua tokoh antara pak SBY dan Pak Prabowo adalah dua tokoh yang cukup betul-betul berpotensial menuju kebaikan di negeri ini tentu sangat bagus," klaim Agus.

Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan rencana koalisi antara Partai Gerindra dan Partai Demokrat langsung di putaran dua ditangani oleh Prabowo Subianto. "Pak Prabowo lagi menunggu waktu dari Pak SBY. Setelah jadwal memungkinkan akan dilakukan pertemuan," kata Sandiaga.

Lebih lanjut Sandiaga menuturkan, pertemuan dengan pimpinan partai lain langsung ditangani oleh para Sekjen dari Partai Gerindra dan PKS. Komunikasi koalisi Partai Gerindra dan PKS pun menjalin komunikasi yang baik dengan 3 parpol lainnya yakni PKB, PPP dan PAN.

"Dengan ketua parpol lain ditangani oleh Sekjen Gerindra dan Sekjen PKS. Sampai saat ini sudah berjalan," ujar Sandiaga.

Lebih lanjut Sandiaga mengaku baik Partai Gerindra maupun PKS telah melihat peluang adanya sinergi yang terbangun dengan partai pendukung Agus Sylvi. Karenanya sesuai arahan Prabowo, PKS dan Gerindra memilih jemput bola untuk memenangkan pasangan Anies Sandi di putaran kedua 19 April mendatang.

"Kami diberi tahu oleh Pak Prabowo bahwa kita akan jemput bola. Kita akan inisiatif untuk menghubungi agar aspirasi (pendukung) Agus Sylvi bisa terwakili nanti," ungkap Sandiaga.

Sandiaga memastikan di putaran kedua Anies Sandi bisa menghadirkan solusi untuk berbagai masalah yang dihadapi warga Jakarta. Juga bisa menarik perhatian pendukung Agus Sylvi untuk merapatkan barisan mendukung pasangan nomor urut 3.

"Pada putaran kedua Anies Sandi bisa hadirkan solusi bagi masalah dihadapi oleh warga Jakarta dan menarik harapan pendukung Agus Sylvi," pungkasnya.



ALHAMDULILLAH!!! Raja Salman: Ahok Tidak Menistakan Agama.






Saya yakin Raja Salman seorang yang sangat beretika. Dia akan sangat sadar bahwa setiap komentarnya terhadap perpolitikan suatu negara Islam atau negara dengan mayoritas penduduk Muslim akan mempengaruhi perkembangan dan perubahan mata angin perpolitikan negara yang bersangkutan.

Saya hanya memetakan agenda kunjungan beliau ke negara-negara Asia.

Beliau memulai kunjungannya ke Negeri Jiran Malaysia, lalu ke Indonesia, berlanjut ke Brunai Darussalam, lalu ke Jepang, singgah di Negeri Tirai Bambu, berlanjut ke Kepulauan Maldives dan berakhir di Jordania. Rangkaian kunjungan tersebut adalah until beret dungeon para Pemimpin Negara until membicarakan hubungan kerjasama bilateral mengenai common issues yang tread back secara regional maupun internasional.

Namun dari sekian banyak kunjungan, masa tinggal di Indonesia adalah yang paling lama, yaitu 9 hari mulai dari tanggal 1 Maret sampai dengan 9 Maret. Beliau dan rombongan akan menyempatkan diri untuk berlibur di Bali.

Ahok Menistakan Agama?

Tidak adanya kesempatan bagi pihak FPI untuk bertemu dan menyuarakan versi mereka tentang perkara penistaan agama kepada Raja Diraja adalah sebuah kerugian besar.




Ulama Mesir Syekh Mustafa Amr Wardani yang gagal menjadi Saksi Ahli pada gelar perkara kasus Penistaan Agama

Masih segar dalam ingatan bagaimana murkanya seorang Rizieq Shihab ketika seorang Ulama Mesir yang dengan kerelaan pribadinya datang ke Indonesia untuk menjadi saksi ahli dalam gelar perkara kasus dugaan penistaan agama dan pendapat netralnya cenderung mengatakan bahwa Ahok tidak menistakan agama. FPI dengan segala cara dan dalihnya berhasil mengusir sang Ulama kembali ke negara asalnya.


Saya yakin ketika pihak Kerajaan memantau semua berita tentang prestasi-prestasi Gubernur DKI Jakarta, kasus Penistaan Agama yang sedang membelitnya pun tidak akan luput dari pantauan Sang Raja.

Aksi Bela Agama 411 dan 212 cukup menggegerkan dunia. Dan ketika difoto dari atas, pemandangannya hampir menyaingin pemandangan umat yang sedang bertawaf di Ka’bah.

Kalau misalnya pertanyaan yang sama diajukan pada Baginda Raja Salman, setelah kita beri kesempatan beliau menonton video yang berdurasi 1 jam 45 menit, lalu menghadiahinya sebuah buku karya Ahok yang berjudul “Merubah Indonesia” dimana pada halaman 40 terdapat kalimat yang mencolek satu ayat Al Quran, kira-kira apa pendapat beliau?

Anda murni saya ajak berfantasi, berandai-andai. Jujur saja, saya jengah melihat semua Saksi yang diajukan sampai hari ini tidak ada yang berkualitas. Para Saksi Ahli tidak maksimal mendemonstrasikan keahliannya tapi malah memperlihatkan kedangkalan ilmu dan keberpihakannya.

Mungkinkah pendapat Raja Salma akan sama dengan pendapat Ulama Mesir Syekh Mustafa Amr Wardani? Kalau pendapatnya berbeda dan menurut beliau, “Iya kata-kata dipidato Ahok itu adalah sebuah pengungkapan menistakan agama”, artinya sidang dilanjutkan. Tapi kalau pendapat beliau sama dengan pendapat Ulama Mesir Syekh Mustafa Amr Wardani, akankan semua pelapor mencabut laporannya dan MUI membatalkan Fatwanya? Lalu Ahok terbebas dari kursi pesakitan di persidangan dan melenggang bebas?

Apa kira-kira manuver mereka untuk membantah pendapat Sang Raja Yang Mulia?

Ke Bali Lalu Ke Cina

Ada dua hal yang menarik yang kalau kita kaitkan dengan apa yang selalu digaungkan oleh penduduk planet tetangga kita yaitu penduduk Bumi Datar. Yaitu Bali dan negara Cina.

Raja Arab Saudi juga memegang jabatan penting untuk kalangan Muslim di dunia, beliau adalah Penjaga Dua Kota Suci bagi umat Islam di dunia. Sementara Negara Arab Saudi sendiri menjadi barometer ajaran Islam di dunia disusul Negara Mesir yang selalu menjadi tujuan setiap Muslim untuk menggali Ilmu Agama Islam.

Lalu mungkinkah, Sang Raja yang salah karena memutuskan berlibur di pulau yang penuh dengan berhala? Kemudian akan merangkul Cina yang begitu diharamkan oleh umat Islam Bumi Datar sampai-sampai mereka disetarakan dengan seekor binatang haram?

Ini dua jahitan telak buat mulut-mulut Penduduk Bumi Datar.




Tak Ada Kawan, Buni Yani “Keliling” Cari Pertolongan.






Tersangka kasus UU ITE, Buni Yani, jam 11.45 Wib bersama dengan kuasa hukumnya, Aldwin Rahadian datang ke kantor Komnas Ham, Jl Latuharhari 4-B, menteng, Jakarta Pusat, Senin 27 Februari 2017 dengan maksud untuk mengadukan kasus yang sedang dialaminya agar mendapatkan keadilan yang setara di depan hukum. Sumber detik link

Tidak hanya mengadukan kasus, Buni Yani bersama dengan kuasa hukumnya, Suami dari Fahira Fahmi idris yang bernama Aldwin Rahadian ini juga melayangkan surat terbuka yang ditujukan untuk Bapak Presiden Joko Widodo. Dengan alasan bahwa dirinya (Buni Yani) merasa tidak diperlakukan dengan adil.

“Mudah-mudahan presiden sebagai pimpinan tertinggi, sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan mudah-mudahan juga saya yakin itu diketahui begitu. Mudah-mudahan peka terhadap persoalan rakyatnya,” kata Aldwin Rahadian di kantor Komnas HAM.

Permasalahan, dan Gosip Buni Yani.

Kita ketahui bersama, Kami 23 Februari 2017 lalu Buni yani meminta polisi untuk menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk dirinya. Saat itu Buni Yani membandingkan kasusnya dengan kasus Ade Armando yang diberhentikan kasusnya oleh pihak kepolisian. Sumber kompas link

Menurut fakta, pada tanggal yang sama 23 Februari, diketahui bahwa sekarang nasib Buni Yani, kini sudah tidak punya pekerjaan tetap. Aldwin mengungkapkan semenjak terjerat kasus dosen nonaktif London School of Public Relations tersebut tak lagi punya pekerjaan tetap. Rutinitas Buni Yani sehari-hari kini hanya menulis sambil menunggu panggilan menjadi pembicara di seminar-seminar. Sumber suara link

Sedangkan menurut gosip yang beredar, Buni Yani kini sudah menghabiskan 900 Juta Rupiah untuk menyewa pengacara dalam menghadapi kasus persidangannya ini, dan dalam kondisi ini Buni Yani benar-benar merasa didalam Kondisi terbawahnya ( Tidak memiliki kerja bahkan dana sudah habis cukup besar ).

Tak Ada Kawan, Buni Yani “Keliling” Cari Pertolongan.

Menurut Aldwin Tanggal 23 Februari 2017, kasus Buni Yani ini sekarang seakan-akan menggantung, nggak jelas, apakah masih P19 apa P21? ujar Aldwin. Sejatinya ketika ditanya kepada kepolisian dihari esok 24 Februari 2017 Kepolisian Polda sudah menyerahkan ke Kejati Jawa Barat, namun berkas Buni Yani dikembalikan ke Polda Metro Jaya karena menurut penyidik kejaksaan belum lengkap. Jadi berkas masih P19 jika nanti sudah penyerahan tersangka ya baru P21 dan barang bukti diserahkan. Sumber suara link 1 dan link 2

Merasa kasusnya tidak jelas dan digantung seperti ini sekarang Buni Yani melakukan segala macam cara untuk menyelesaikan kasusnya.


Datang ke Komnas Ham untuk meminta pertolongan? Membuat surat terbuka untuk Bapak Jokowi? Dan lalu Adwin berkata: ” Dengan surat terbuka ini, Aldwin berharap presiden dapat mengetahui perkara kliennya. Aldwin berharap presiden merespons aduan Buni Yani.”

Persoalan rakyatnya? Memang betul Buni Yani itu adalah satu dari rakyatnya pak Jokowi. Tapi untuk apa pak Jokowi memperlakukan Buni Yani sebagai seorang rakyat yang spesial? Bukankah itu kesalahan Buni Yani sendiri yang memprovokasi di media sosial?

Sekarang seolah-olah dirinya yang paling merasa di tindas, lagi-lagi playing victim. Sekiranya untuk mungkin “Menyelamatkan” dirinya, karena kita ketahui bersama, kerjaan sudah tidak ada, uang juga sudah sangat minim, dan kalau ini diperlama, dan semakin digantung. Maka logikanya si Adwin kemungkinan akan hengkang, karena bapak Buni Yani sudah tidak mampu membayarnya lagi.

Ini adalah suatu contoh nyata. orang yang dimanfaatkan kemudian dicampakkan dan sialnya sekarang harus berjuang sendiri. kemana mereka semua para kaum Bumi Datar? Atau para politisi yang mempolitisasi kejadian ini semua? Tidak adakah yang bersedia menolong Buni Yani? Paling tidak sekiranya memperkerjakan dirinya di kantor-kantor perusahaan terdekat?

Saya yakin bapak Sandiaga punya banyak usaha, dan mengapa tidak merekrut Buni Yani? Karena hidupnya ini hanya menunggu pemanggilan dari kepolisian, bahkan part time untuk mengisi acara seminar jika dipanggil Siapakah yang mau menolong dirinya?

Karena tidak ada satu orang pun yang mau menolongnya, maka sekarang dirinya berusaha mencari perlindungan kesana kemari bahkan hingga ke Pak Jokowi. Wait ! Apakah ada udang dibalik batu dari semua ini? Semoga saja tidak.
Ke-khawatiran saya adalah, dengan surat terbuka yang diberikan kepada Jokowi, Buni Yani kini lagi sedang memainkan sebuah peran, peran apa? Peran untuk dikasihani dan kasusnya di “Berhentikan” Mengapa ke Presiden? Karena Presiden merupakan ikon dari seluruh rakyat, dan kemungkinan rakyat dibagi menjadi 2 Bumi Bulat dan Bumi Datar. Ketakutan saya ialah dimana Pak Jokowi tidak menghiraukan Surat Terbuka ini

Maka kesan yang “Timbul” di mata kaum Bumi Datar adalah Pak Presiden Jokowi adalah reziem yang kejam, pilih kasih dan terlebih hanya mendukung kasus Pak Basuki. ( Memaksakan citra sesuai apa yang diharapkan oleh Buni Yani atau mungkin oleh Politisi )

( Ya sebenarnya buat apa juga diurusi? Semua di urus pasti oleh Kepolisian, dan secara fakta, emangnya Ahok harus buat Surat terbuka juga gitu dalam kasusnya? Tidak bukan? Ahok hadapi langsung dalam persidangan )

Jadi dari sikap Buni Yani kali ini saya mengambil kesimpulan bahwa ada 2 presepsi,
Presepsi pertama Buni Yani dibuang oleh teman-temannya, tidak ada yang menolong.
Presepsi kedua Buni Yani playing victim untuk menciptakan kesan Pak Jokowi tidak adil.

Kalau memang ternyata dirinya mempunyai niatan kedua, maka sudah dipastikan ( Berlipat Gandanya ) dalam tanda kutip “Keburukan” yang melekat pada dirinya. Sedangkan apabila ternyata dirinya ada di Presepsi yang pertama Maka ketahuilah! Politik itu kezam sodora2!!!


Begitulah Kura-Kura



Senin, 27 Februari 2017

HEBOH!!! Anis Matta [Presiden PKS] Sarankan Ke Publik Untuk Berpoligami Seperti Dirinya.




Jakarta -  Anis Matta dinilai tak sembarang muncul ke publik dengan istri keduanya Szilvia Fabula yang asal Hungaria. Presiden PKS yang digadang-gadang partainya untuk maju Capres 2014 itu dinilai ingin membuka komunikasi dengan publik. Terutama soal Capres berpoligami.

"Anis ini mencoba mengkomunikasikan pilihan hidup pribadi dia ke publik. Banyak politisi yang tak siap dengan sorotan poligami, dan Anis ini tidak defensif dia coba proaktif," jelas pengamat politik UGM Ari Sujito saat berbincang, Jumat (27\/12\/2013).

Menurut Ari, mungkin konstituen PKS sudah bisa menerima dengan gaya hidup Anis yang poligami. Tapi, bila dia ingin maju Capres, Anis juga harus bisa merengkuh publik yang lebih lusa.

"Publik secara umum belum menerima," jelas Ari.

Ari punya saran, citra Anis tak kuat sebagai politisi yang memiliki gagasan besar. Jangan dibandingkan dengan Soekarno yang berpoligami tapi diterima publik. Soekarno banyak melahirkan gagasan besar sehingga publik bisa memaklumi apa yang dilakukan proklamator itu.

"Anis mungkin bisa memposisikan dirinya sebagai tokoh pemberantasan korupsi. Kalau dia jagoan dalam pemberantasan korupsi, tak akan menjadi sorotan soal poligami. Yang penting dia berkarya dan diakui publik," jelasnya.

Untuk ukuran Capres, Anis tak bisa hanya melihat kader PKS yang memaklumi poligami dengan sejumlah alasan. Anis harus melihat publik yang lebih luas yang masih mempertanyakan soal poligami seorang politisi.

"Anis bisa memulai dengan membuat dirinya transparan, tak ada yang disembunyikan dari publik. Ini adalah proses demokrasi, track record seseorang akan dilihat seperti apa," tutup Ari.



Sumber

MENGEJUTKAN!!! Ada teror bom jelang Raja Salman datang, ini kata Dubes Arab Saudi...




Merdeka.com - Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Osamh Mohammed Al Shuibu apresiasi kepolisian Indonesia yang telah berhasil melumpuhkan pelaku teror bom di taman Pendawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/2) dalam tempo cukup singkat. Kejadian ini hanya selang dua hari kedatangan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Tanah Air.

"Saya sudah mengakui kemampuan keamanan Indonesia. Tapi kepercayaan saya makin bertambah dengan kejadian yang baru terjadi. Dimana aksi teror bisa dilumpuhkan dalam waktu 2 jam," ungkapnya saat berada di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (27/2).

"Oleh karena itu, saya mengapresiasi kerja daripada Densus 88," kata dia.

Tidak hanya itu, Osamh yakin unsur keamanan di Indonesia dapat memberikan jaminan keamanan terkait rencana kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz beserta rombongan ke Indonesia pada tanggal 1-9 Maret 2017.

"Keamanan dari Saudi Arabia yang cukup merasa puas dan yakin bahwa keamanan Indonesia akan mampu untuk mengamankan rajanya di Indonesia. Bagi kami urusan keamanan Raja adalah hal yang sangat penting," papar Osamh.

"Saya percaya saya pernah menjabat sebagai atase militer di Indonesia sebelum menjadi duta besar kemampuan dan kekuatan keamanan Indonesia untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan Keamanan pimpinan," tutup Osamh. [rnd]




Polisi kerjasama dengan Facebook selidiki akun penghina Jokowi




Merdeka.com - Akun Facebook bernama Indrisantika Kurniasari mengunggah foto Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Tito Karnavian. Akun tersebut menyematkan kalimat bernada penghinaan terhadap kepala negara yang saat itu menggunakan busana adat Gelar Kehormatan dari Maluku.

Dalam tulisannya, dimulai dengan bertanya asal pakaian yang dikenakan Jokowi, akun Facebook itu juga menyebut Presiden sebagai Raja Kodok dan menuduh mantan Gubernur DKI Jakarta itu berniat menyaingi pakaian Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Polda Metro Jaya pun langsung bergerak mencari tahu siapa pemilik akun Facebook tersebut. Kasubdit Cyber Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu menegaskan sedang menyelidiki kasus tersebut.

"Saya tahu kok. Ini masih kami telusuri dulu siapa pemilik akunnya," katanya, Senin (27/2).

Pihaknya mengaku bekerjasama dengan Facebook untuk mengetahui pemilik akun Facebook tersebut. "Kami kan cek dulu ini akun Facebook siapa, nulisnya kapan dan motifnya. Salah satunya bekerja sama dengan Facebook agar bisa membuka datanya. Baik itu akun sudah ditutup atau belum," katanya.

Ditanya apakan penyebar juga akan diproses, dia menjawab "Ya tergantung motifnya apa. Kalau berniat jelek ya bisa saja kami jerat," jawabnya.

"Kami tahu itu akun-akun yang nyabarin konten negatif. Tapi kami silent kerjanya. Moga-moga cepat ketangkap," katanya. [dan]




Inilah Bukti Rizieq Takut di Intimidasi Masalah Pribadi...





Habib Rizieq di rencanakan akan hadir pada Sidang Ahok ke 11, ACTA Advokat Cinta Tanah Air selaku tim kuasa hukum Habib Rizieq mengatakan “Jangan ada intimidasi. Ini hukum publik, jangan ditarik ke privat, ke masalah pribadi saksi, jadi tidak masuk akal, ” kata perwakilan ACTA, herdiansyah di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu Berita link CNN disini. Rizieq Takut di Intimidasi dalam sidang kasus Ahok ke 11.

Herdiansyah memberikan peringatan kepada tim kuasa hukum Ahok agar tak menyerang masalah pribadi. Herdiansyah ini memprediksi bahwa pengacara Ahok direncanakan akan mencecar Rizieq Syihab, spekulasinya ialah pengalaman ketika Ma’aruf Amin didalam persidangan sebelumnya (diklaim) oleh Herdiansyah dicecar tim pengacara Ahok.

“Biarkan saksi berikan keterangan seluas-luasnya, sesuai apa yang disumpah. Kalau mereka berbohong, ada konsekuensi hukum. Tidak perlu diintimidasi”

Kerennya si herdiansyah ini mengancam “Apabila hakim langgar kode etik, kami akan laporkan ke komisi yudisial dan dewan pengawas hakim. Apabila jaksa kami laporkan ke komisi kejaksaan. Apabila pengacara ahok melanggar akan dilaporkan ke organisasi pengacara.” Kata Herdiansyah.

Luar biasa sekali, belum aja terbukti sudah bermain spekulasi. Apa sih masalah pribadi yang ditakutkan oleh Herdiansyah? Memangnya kenapa dengan masalah pribadi tersebut ya kura-kura? Kalau memang tidak terbukti bersalah, logisnya ya ga masalah toh?

Misal nih saya beri contoh. saya tidak melakukan kegiatan WA ke Firza Husein, ketika hal tersebut ditanya. justru akan menjadi penguat saya. Bu/Pak pertanyaanmu ga nyambung, dan lagian saya tidak pernah melakukannya. Simple toh? Malah jadi blunder lagi, karena apa? Yakan urusannya apa toh? Kasus WA dengan kasus kali ini? Beda konteks.

Nah lain cerita, kalau soal Kriminalisasi, lain cerita juga, kalau soal video di potong durasi.

Kalau pengacara hukum Ahok mencecar dengan pertanyaan tersebut, harusnya ya juga tidak salah. Mengapa?

Tuduhan Kriminalisasi yang diklaim oleh Bumi Datar soal “Kriminalisasi Ulama” Wajar untuk dicecar, karena apa? Dimana letak “Kriminalisasi Ulamanya” Kalau memang Rizieq salah ya sudah sewajarnya untuk ditahan. Logisnya kan gini, mereka mengklaim muluk Ahok “Mulutnya Harimaunya, maka hati hati” Begitu bukan? Nah kalau Rizieq “Mulut Rizieq bukan Harimau? Jadi ga perlu hati-hati dalam mengucap, kalau Rizieq bebas ngomong apa aja. Karena kalau Rizieq ga bebas ngomong apa aja nanti pihak Bumi Datar, protes bilang “Kriminalisasi Ulama”.

Super sekali bukan? Kalau ini gak boleh di cecar, kok semaunya ya? Lagi-lagi semaunya mereka, cuma mereka yang boleh bebas melakukan apa saja. Benar bukan?




Lanjut nih, persoalan soal video yang di potong dari 13 menit jadi 1 menit. Apakah ingat sebuah video yang diupload Humor Politik? Berikut linknya

Transkipnya kurang lebih seperti ini

“Jadi saya ingetin, Video itu durasinya hanya 2 menit 13 detik,jJadi dengan rekaman video yang di edit sedimikian rupa, dengan durasi 2 menit 13 detik. Tidak bisa dipertanggung jawabkan. Dan saya sendiri keberatan kalau video itu dijadikan sebagai barang bukti atau alat bukti sebab, dengan editan selama 1 atau 2 jam dipotong jadi 2 menit 13 detik. ini bisa menimbulkan presepsi yang berbahaya, dan karena itu kita juga tadi bilang kepada penyidik. bisa menyajikan atau menyediakan kepada kami video dalam secara utuh, karena bahaya sekali. Kalau kita harus ee. harus menganalisa atau berpendapat dengan satu ceramah yang durasinya juga 2 menit 13 detik”





Video sebut diupload oleh Fans Page Humor Politk Rabu 22 Februari 2017 lalu. kita ketauhi bersama video tersebut diupload oleh Akun Facebook bernama Haldi Oktaveri pada tanggal 13 Februari 2017. Video yang sudah dishare sebanyak 36.768 kali ini pada link berikut, berdurasi 14 menit dan dipotong oleh Humor Politik hanya 1 Menit.

Sehingga presepsi yang timbul akibat dari video tersebut, menurut saya pribadi, ini bapak Rizieq dukung Ahok? Belain Ahok? Kalau video dipotong itu membuat presepsi yang salah?

Jadi sudah cocok belum kesamaan video yang di potong dan tidak?

Nah kembali ke inti. Kalau memang kedua hal ini tidak boleh di cecar oleh tim kuasa hukum Ahok, jelas sekali ini namanya “Penistaan Kuasa Hukum Ahok” Karena dilarang berekspresi, ekspresinya ditahan oleh Herdiansyah selaku kuasa hukum Rizieq Syihab.

Begitulah kura-kura.







Semoga Pak Anies Melunasi Bayaran Artis Stand Up Pandji Pragiwaksono Alias Sang Koplak




Ini bukan surat terbuka, tulisan ini hanyalah catatan imajinasi saya untuk tulisan mas Pandji Pragiwaksono berjudul “Saya dibayar Anies Baswedan

Awalnya saya mengira tulisan itu sebagai sebuah klarifikasi ringan dan renyah dari sang Juru Bicara, sekaligus bentuk peng-iya-an — istilah yang lebih pas mengganti kata terserah — mas Pandji menjawab banyaknya pertanyaan teman-teman Mas Pandji yang datang sebagai juru tanya teman-temannya. Mereka semua kompak heran dan bertanya “Pandji Kenapa?”.

Membaca tulisan mas Pandji hingga tuntas, memantik nyali saya untuk memberi catatan terhadap jawaban pertanyaan selanjutnya “Jadi elo tuh kenapa milih Anies?”. Sebuah jawaban panjang yang mengantarkan ingatan saya kepada celotehan Ratna Sarumpaet cs kepada Ahok yang tetap menggusur Kalijodo dan sejumlah pemukiman tak manusiawi lainnya.

Mas Pandji mencoba menggiring pembaca untuk fokus kepada hal-hal yang membuatnya tidak memilih Ahok dengan kalimat, “Karena saya sejak awal tidak memilih beliau. Saya memilih Pak Jokowi. Saya memilih Gubernur yang peduli dengan CARA dia melakukan sesuatu bukan hanya melakukan tanpa pertimbangan dalam tindakan. Gubernur yang memilih pendekatan humanis”.

Pendapat tersebut lalu diperkuat dengan dua tautan video. Video pertama adalah video hasil editan dengan adegan ngeyel-ngeyelan Ahok vs Jokowi soal istilah gusur dan geser. Kocak dan bisa membuat saya tertawa.

Tertawaan itu kemudian mendadak berhenti saat mengetuk tautan video kedua, video hasil suntingan berdurasi 2 menit 5 detik dari yang seharusnya hanya berdurasi 59 detik. Entah Mas Pandji sadar atau tidak bahwa video tersebut dipublikasikan oleh kanal youtube milik kelompok radikal berisi materi-materi fitnah kepada Pak Jokowi pilihan mas Pandji sendiri, serta penuh dengan materi propaganda kekhalifahan yang menjadi agenda utama kelompok tersebut.

Apakah mas Pandji hanya melakukan tanpa pertimbangan dalam tindakan itu, cuma mas Pandji dan Tuhan yang tahu. Yang jelas tautan itu berpotensi diketuk setidaknya oleh satu juta pengikut mas Pandji di twiiter. Alih-alih bantu masyarakat kita yang masih cukup mudah terprovokasi, menghindarkan mereka dari informasi seperti itu, Mas Pandji justru ikut-ikutan menjadi juru bicara kanal intoleran tersebut.

Tulisan mas Pandji lebih banyak menarasikan sebagian kecil warga menengah kebawah sebagai korban. Mirip tulisan para bigot bayaran yang selalu mengisahkan nestapa warga miskin di bantaran kali, di pinggiran rel kereta api, dan di lahan sengketa, yang pada kenyataannya memang dipelihara dan dijadikan tameng hidup oleh para mafia tanah.

Mas Pandji lebih memilih mengesampingkan warga menengah kebawah lainnya yang harus ikut menanggung terpaan banjir bertahun-tahun lamanya akibat permukiman liar yang terus menggerus lebar sungai-sungai di Jakarta.

Mas Pandji menarasikan terburu-burunya Ahok merelokasi 8000 Kepala Keluarga dalam beberapa bulan saja, lalu membandingkannya dengan era Gubernur Foke yang hanya 3200 Kepala Keluarga selama kurun waktu 5 tahun. Mas Pandji justu menampik fakta soal pertimbangan Ahok dalam relokasi yang bertujuan melunasi janji-janji Gubernur Foke dan sebelum-sebelumnya untuk menyelesaikan masalah banjir Ibu Kota. Tidak hanya untuk 8000 kk itu saja, tapi seluruh masyarakat Jakarta.

Seperti yang sudah saya jelaskan diawal tulisan ini, membaca tulisan mas Pandji benar-benar menggiring pada suatu imajinasi mas Pandji yang sedang ngomel ala Ratna Sarumpaet cs. Menggunakan testimoni tak lebih dari 10 orang sudah dianggap mewakili ribuan bahkan jutaan orang lainnya.

Mas Pandji juga menggiring opini pembaca dengan sebuah kalimat tanya “memilih untuk diri sendiri atau memilih untuk seluruh warga Jakarta ?” Mas Pandji lupa, bahwa sebelum kasus Al-Maidah 51, menurut hasil survey yang dilakukan SMRC Oktober 2016 lalu, 75% warga Jakarta puas akan kinerja Gubernur Ahok. Dalam survey itu rata-rata 90% warga Jakarta menilai pelayanan Pemerintah DKI soal sarana dan prasanana baik/sangat baik.

Bahkan, dalam hasil survey yang sama, disebutkan empat sifat kepemimpinan yang paling penting dimiliki seorang Gubernur menurut masyarakat DKI, yaitu bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, mampu memimpin, perhatian pada rakyat serta tegas dan berwibawa, Pak Basuki mengguli dua kandidat lainnya.


Memang, seperti diakui sendiri oleh Pak Basuki soal gaya komunikasinya yang apa adanya dan tak jarang terkesan arogan, kurang disukai bahkan akhirnya menjadi batu sandungan. Tapi ketegaran Pak Basuki untuk tetap bangkit berdiri, berbesar hati mengakui kesalahan, dan mulai memperbaiki kekurangan itu, bagi saya dan mungkin bagi Ahokers lainnya adalah sikap kesatria yang makin meyakinkan bahwa pilihan kami sudah tepat.

Soal reklamasi yang mas Pandji bahas, saya belum bisa berkomentar banyak. Dalam pandangan saya sebagai pecinta lingkungan saya setuju dengan pendapat mas Pandji dan para pakar lingkungan. Bagi saya yang juga pendukung Jokowi, lebih baik menghindari spekulasi sambil menunggu proses pembahasan yang sedang bergulir antara Pemerintah Pusat, Pemprov DKI, dan pihak-pihak lain yang lebih berkompeten, agar isu tersebut tidak menjadi bola liar.

Saya ingin memberi catatan terhadap pertanyaan yang sudah mas Pandji simpulkan sendiri. Sesungguhnya mas Pandji terlalu terburu-buru memberikan stigma kepada kami, bahwa kami memilih Pak Basuki semata-mata untuk kami sendiri. Tidak mas!

Kami memilih Pak Basuki sebagai Gubernur yang setia dan taat pada konstitusi, bukan pada konstituen seperti kebanyakan politikus negeri ini. Kami mempercayakan provinsi kami kepada orang baik yang meski babak belur dihatam terpaan isu, tapi tetap gigih bertahan pada prinsip keadilan sosial yang tak berpihak hingga saat ini.

Dari situ, saya sampai pada satu pendapat bahwa mereka yang heran terhadap pilihan mas Pandji berbanding lurus dengan banyaknya komentar negatif yang ditujukan kepada Pak Anies saat sungkeman ke Petamburan menghadap ayahanda Rizieq Shihab. Keheranan bagi mereka yang masih memandang Pak Anies sebagai seorang akademisi atau negarawan.

Sementara bagi saya, Pak Anies sesungguhnya telah meninggalkan perannya sebagai akademisi, apalagi negarawan sejak beliau memutuskan maju dalam Konvensi Capres Partai Demokrat pada Agustus 2013 lalu. Sejak saat itu saya memprediksi bahwa kalimat-kalimat motivasi dari seorang Pak Anies tak lebih dari sekadar ungkapan seorang oportunis.

Benar saja, pada Pilpres 2014 lalu Pak Anies sebagai Jubir Jokowi menghajar habis Prabowo, lalu di Pilgub DKI Jakarta 2017 ini berbalik mengelu-elukan Prabowo sebagai Negawaran. Serupa dengan kunjungan ke markas FPI dengan dalih persamaan hak sebagai warga negara, setelah sebelumnya mengatakan FPI sebagai organisasi ekstremis yang anti keberagaman.

Tak ada kawan dan lawan abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan. Dan Pak Anies sampai hari ini telah menujukkan kualitasnya sebagai Politikus.

Ada satu pesan penting dari Pak Anies agar kita menjaga tenun kebangsaan, buat kami adalah motivasi yang seharusnya terus diingat dan dijalankan. Sekalipun Pak Anies saat ini sedang tidak membutuhkannya. Kita semua termasuk mas Pandji harus terus bergerak seirama indahnya kalimat tersebut, Meski Pak Anies kali ini hanya butuh sebagian benangnya saja.

Saya harap mas Pandji menonton sebuah video iklan politik Turki, bagaimana jutaan rakyat Turki tergerak secara spontan bahu-membahu menaikkan kembali sang Ay Yıldız setelah ada pihak yang mencoba menurunkannya.

Kira-kira seperti itulah gambaran semangat kami semua yang bergerak secara spontan memberi dukungan kepada Pak Basuki. Kami memang berbeda dengan mas Pandji, yang ternyata butuh diundang secara pribadi oleh Pak Anies untuk membantunya.

Seperti halnya mas Pandji yang sudah memilih berada diseberang saya. Sayapun tidak akan menghalangi mas Pandji. Bahkan saya mendukung Mas Pandji dan berharap semoga kelak jika Pak Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta, Pak Anies benar-benar melunasi bayaran yang dijanjikan kepada mas Pandji juga kepada kami semua yang tidak memilihnya.

Kita ternyata sama-sama dibayar mas. Bedanya bayaran dengan DP 0% seperti yang Pak Anies janjikan kepada mas Pandji, serupa dengan DP 75% dari bayaran yang telah kami dapatkan dari Pak Basuki.

Terakhir saya ingin menyampaikan pesan dari juru bayar Pak Basuki, bahwa seluruh warga DKI harusnya sudah terima. Jika mas Pandji, pak Anies, dan om Sandiaga sebagai warga Jakarta merasa belum kebagian, silakan datang pagi-pagi ke kantor gubernur. Pak Basuki langsung yang akan melayani pengaduan seluruh warga Jakarta.


Ikuti Aturan, Jokowi dan Ahok Menyambut Raja Arab, Rizieq CS Kejang



Tadi malam saya baru mendapatkan pesan dari WhatsApp saya tentang kedatangan Raja Salman yang sangat heboh dan membuat saya tertarik untuk membahas satu hal yang saya anggap sangat greget. Sudah menjadi informasi umum bahwa pihak Arab Saudi tidak mengagendakan pertemuan dengan satu pentolan keturunan Arab, Rizieq Shihab. Namun ada informasi yang sangat masuk akal.

Aturan Penyambutan Kenegaraan

Tentu pembaca Seword sudah tahu akan kedatangan Raja Salman, Raja Arab ke Indonesia pada tanggal 1 Maret. Pak Presiden Jokowi juga sudah memberikan keterangan bahwa ia sendiri akan menjemput Raja Arab di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Menurut tradisi, Raja tidak diperkenankan menyalami lawan jenis yang bukan muhrimnya. Pak Dhe tahu betul akan tradisi ini, maka ada kemungkinan bahwa Ibu Negara Iriana Widodo tidak menyambut kedatangan Raja Arab. Pada tahun 2015 ketika Raja Salman bertemu dengan Presiden Obama, banyak pemberitaan mengenai Raja Salman menyalami Ibu Presiden Michelle Obama. Hal tersebut tidak lumrah dilakukan di dalam tradisi kerajaan Arab.

Penyambut Raja Arab Adalah Presiden dan Gubernur




JENG JENG! – Sound Effect Gue

Penyambutan kenegaraan ini pun dilakukan secara resmi, sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur. Jikalau memang sesuai dengan rencana, maka seharusnya Sang Gubernur Petahana, Pak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, ikut menyambut kedatangan kenegaraan Arab Saudi tersebut.

Sebagai gubernur, Pak Basuki Tjahaja Purnama secara protokoler akan datang menemani Pak Dhe dan menjemput rombongan Arab. Belum lagi makan malam bersama di Istana Kepresidenan, tentu Pak Ahok akan ikut menjamu Raja Arab dan rombongannya yang pastinya kebanyakan laki-laki.

Jenggot yang Terbakar

Saya pikir hal ini akan membuat Rizieq CS akan kebakaran jenggot. Mengapa kebakaran jenggot? Karena klaim-klaim sebelumnya yang diutarakan oleh kuasa hukumnya bahwa Rizieq ingin menemui Raja Arab. Hal ini dibantah oleh Dubes Arab Saudi. Jangan sampai deh #TeamRizieq mengatakan bahwa Dubes Arab Saudi tidak mewakili keinginan Raja Arab. Baca disini.

Anggap saja Raja dan Rizieq berhasil dipertemukan, itupun tidak akan dianggap pertemuan yang bersejarah, secara pertemuan tersebut tidak resmi dan di luar kunjungan kenegaraan pada tanggal 1-3 Maret.

Selain Rizieq Shihab yang kebakaran jenggot, ada juga satu orang lagi yang mungkin akan panas, merupakan saingan dari Pak Ahok. Siapa lagi kalau bukan Anies Baswedan? Ia memiliki darah Arab, muslim, cerdas, dan santun. Ia pun akan melihat hal ini.

Kesempatan-kesempatan semacam ini, menurut saya bukanlah sebuah kebetulan. Sepertinya keadaan sekarang sedang memihak kepada Pak Basuki. Ada konspirasi-konspirasi yang tidak terlihat dilakukan oleh langit, untuk mendukung Pak Basuki tetap duduk di kursi Gubernur. Kita tentu mengharapkan hal ini dapat terjadi, apalagi sebagai pendukung Ahok.

Sumbu Yang Padam Tersiram Air

Dengan kemungkinan penyambutan Raja Salman oleh Pak Dhe yang ditemani Pak Ahok, tentunya akan membuat pandangan warga Jakarta, khususnya warga yang masih termakan isu-isu penistaan agama, segera memudar. Kita tentu sama-sama berharap bahwa pertemuan ini membawa dampak positif bagi kehidupan beragama rakyat Indonesia, mengingat banyak orang yang begitu mengagumkan Arab sebagai cikal bakal lahirnya agama Islam di dunia.

Jika memang kaum-kaum pengkafir Ahok ini benar-benar murni menginginkan perdamaian dan murni bukan bayaran, saya harap pertemuan Raja dengan Basuki benar-benar terlaksana. Berhubung suhu politik di Jakarta sedang tinggi, sumbu mereka yang pendek butuh siraman air dingin dari penyambutan Pak Dhe dan Pak Ahok kepada Raja Salman.

Ending yang Happy

Aturan-aturan keagamaan boleh berjalan sesuai dengan kepercayaan masing-masing, demikian juga dengan aturan protokoler yang harus dijalankan. Semoga kita dapat melihat foto Pak Ahok yang menurut keterangan saksi, menyakiti seluruh umat Islam, bersalaman dengan Raja Arab. Apakah kaum sumbu pendek akan mempersalahkan Raja Salman? Situ sehat?

Sehat kan yang saya katakan?


Masjid Tolak Urus Jenazah? Jangan Takut, Pemprov DKI Jakarta Akan Urus, Gratis!







Belakangan ini muncul isu tak sedap tentang Mesjid-mesjid yang menolak untuk mengurus dan mensholati jenazah pendukung dan pembela ‘penista agama’ (Ahok). Bahkan pada pemberitaan di Detik.com, ada tiga Mesjid di Jakarta yang telah memasang spanduk tersebut.

Sumber: https://m.detik.com/news/berita/d-3431781/spanduk-tolak-salatkan-jenazah-terpasang-di-3-masjid-di-karet-jaksel

Kita semua tahu bahwa sebenarnya spanduk-spanduk tersebut hanyalah bentuk ‘kampanye terselubung’, yang sejatinya bukan bertujuan untuk membela agama. Karena dari ajaran agama Islam sendiri, mengurus jenazah orang Muslim yang sudah meninggal, hukumnya adalah wajib, tanpa melihat siapa dan apa amal ibadah jenazah tersebut semasa masih hidup. Aroma busuk intimidasi dan ancaman dari paslon yang takut kalah sangat kuat menyeruak dari spanduk-spanduk tersebut. Entah ada dimana nalar dan hati nurani para pemasang spanduk kampanye kotor tersebut, sampai jenazah dan Rumah Allah pun tega dinodai oleh nafsu syahwat kekuasaan sesaat.

Tapi ternyata intimidasi dan ancaman tersebut hanya berupa pepesan kosong saja. Kenapa? Karena ternyata Pemprov DKI Jakarta jauh-jauh hari sudah memiliki program pengurusan jenazah yang lengkap dan sangat murah, bahkan gratis untuk warga kurang mampu. Saya coba jelaskan satu persatu ya:

Pasukan Palang Hitam

Ada satu tim di bawah naungan Dinas Pertamanan dan Pemakaman Pemprov DKI Jakarta yang khusus mengurus jenazah, bernama pasukan ‘Palang Hitam’. Nama Palang Hitam ini diambil dari pita hitam yang biasa disematkan kepada jenazah. Jadi kalau Palang Merah untuk mengurus orang yang masih hidup, Palang Hitam khusus mengurus orang yang sudah meninggal.



Pasukan Palang Hitam ini pada dasarnya mengurus semua jenazah, baik dari panti sosial, keluarga miskin, korban kecelakaan, pembunuhan, atau bahkan mayat yang tidak diketahui identitasnya. Mulai dari menjemput jenazah, memandikan, membungkus kain kafan, sampai juga menshalatkan untuk yang beragama Islam

Berikut kutipan pernyataan Yudi, salah satu anggota pasukan Palang Hitam kepada wartawan, Rabu 18 Januari 2017:

“Untuk korban kecelakaan atau penemuan mayat, kami dihubungi oleh pihak kepolisian. Prosedurnya begitu. Biasanya, setelah polisi selesai melakukan olah TKP, jenazah akan dibawa sesuai permintaan. Bisa ke Rumah Sakit Polri, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), atau ke rumah keluarga korban apabila sudah teridentifikasi.”

Jumlah personel pasukan Palang Hitam pun bertambah tiap tahun karena besarnya permintaan masyarakat yang meminta bantuan untuk mengurus jenazah. Saat ini, ada 48 personel Palang Hitam di bawah Dinas Pemprov DKI Jakarta. Mereka bergerak dengan kendaraan operasional berupa ambulans yang berjumlah 20 unit.

Sumber: http://bangka.tribunnews.com/2017/01/20/inilah-kisah-palang-hitam-pemburu-mayat-di-belantara-ibukota-sejak-zaman-belanda

Ambulans Jenazah

Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta memiliki puluhan Ambulans yang dapat dipergunakan untuk mengantar jenazah. Berikut kutipan pernyataan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Jafar Mukhlisin kepada wartawan, Sabtu 3 September 2016:

“Bahkan kalau ada jenazah yang ditemukan dan tidak ada keluarganya kami yang urus, sampai ke pemakaman.”

Layanan ini gratis dan terbuka untuk siapa saja di wilayah DKI Jakarta. Caranya sangat mudah, cukup dengan menghubungi call centre 021-5484544.



Sumber: http://m.beritajakarta.com/read/35993/distamkam_dki_berikan_layanan_ambulan_jenazah_gratis

Pemakaman

Untuk biaya pemakaman di Jakarta sebenarnya tergolong murah, tidak lebih dari Rp 100 ribu. Ada empat tarif pemakaman yang dikenakan untuk warga. Untuk Blok AA I biaya yang dikutip Rp 100 ribu, Blok AA II Rp 80 ribu, Blok A I Rp 60 ribu, dan A II Rp 40 ribu. Harga tersebut sudah termasuk biaya gali-tutup lubang kubur, listrik, pengeras suara, kursi, dan tenda.

Sejak jaman Gubernur Ahok yang gencar memerangi pungli, pembayaran pemakaman pun sudah dilakukan secara online melalui Bank DKI. Caranya cukup mudah, ahli waris mendatangi kelurahan setempat dengan membawa surat keterangan kematian dari RT/RW. Setelah itu ahli waris tersebut diminta membayar ke Bank DKI yang ada di setiap kantor kelurahan. Sesudah membayar, ahli waris akan diberikan nomor. Setelah nomor tersebut divalidasi, lalu dibawa ke TPU (Tempat Pemakaman Umum) yang dituju, dan petugas pun akan menggalikan makam.

Proses pemakaman tersebut, bahkan untuk warga kurang mampu, boleh gratis. Mereka akan mendapatkan bantuan pemakaman sebesar Rp 885 ribu.

‎Bantuan Rp 885 ribu itu meliputi biaya retribusi selama 3 tahun sebesar Rp 100 ribu, pemulasaran jenazah Rp 100 ribu, kain kafan Rp 300 ribu, ramuan Rp 85 ribu, dinding ari atau peti Rp 200 ribu, dan angkutan jenazah Rp 100 ribu.

“Jadi mereka keluarkan dulu biaya pemakaman, nanti akan diganti pemerintah senilai Rp 885 ribu melalui Bank DKI,” tutur dia.

Sumber: http://m.liputan6.com/news/read/2476167/biaya-pemakaman-tanpa-pungli-di-jakarta


Nah,sudah paham kan sayang, hidup di Jakarta ini, tidak perlu dibikin ribet! Terlebih lagi jika Gubernur-nya memang murni memikirkan kepentingan rakyat. Jangankan semasa hidup, setelah meninggal pun tetap akan diurus… pantang diintimidasi, ditarik pungli, apalagi ditanya-tanya pada Pilkada Jakarta tahun 2017 milih nomor berapa? Hahaha… Itu mah kampanye kotor yang sudah kebablasan! Semoga warga Jakarta semakin tersadarkan mata dan hati nuraninya, sehingga dapat memilih mana pemimpin daerah yang benar-benar amanah. Amin.



Sumber

Sabtu, 25 Februari 2017

Polisi yang Ikut Pengamanan Raja Salman Dapat Naik Haji Gratis, FPI Gigit Jari



Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia dengan membawa 1.500-an rombongan. Tentunya butuh pengamanan dari pihak Indonesia selaku tuan rumah dalam lawatan ini.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul menyatakan, personel kepolisian yang terlibat pengamanan kegiatan lawatan Raja Salman akan diberikan naik haji atau umrah gratis. Tak hanya itu, personel yang terlibat dalam pengamanan kegiatan-kegiatan Kedutaan Besar (Kedubes) Arab Saudi di Indonesia, juga diganjar hadiah serupa.

"Ada beberapa reward yang disampaikan oleh Kedubes Arab Saudi kepada beberapa personel kepolisian dalam upaya-upaya membantu kegiatan-kegiatan Kedubes Arab Saudi," ujar Martinus di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2017).

Martinus mengatakan kabar baik tersebut disampaikan oleh pihak Kedutaan Besar Arab untuk Indonesia.

"Ini tentu reward yang dilakukan terkait misalnya untuk mengirimkan naik haji atau umrah," sambung Martinus.

Menurut Martinus, saat ini pihaknya sedang mendata nama-nama personel yang akan diajukan ke Kedubes Arab Saudi, sesuai permintaan pihak sana. "Ini yang masih kita inventarisir nama-namanya yang akan diminta oleh Kedubes Arab Saudi," tutur Martinus.
(aud/bag)



Telak! Mahfud MD Membuat Rizieq dan Kuasa Hukumnya Malu Tingkat Nasional





Melihat nasib Rizieq Syihab, saya ingin meminjam istilah “kasihan-kasihan syukurin” milik Founder Seword.com, Mas Alifurrahman. Itulah istilah yang paling pas untuk menggambarkan Rizieq Syihab saat ini.

Kasihan juga melihat Rizieq Syihab harus beberapa kali berurusan dengan pihak berwajib. Apalagi beliau seorang habib dan ‘ulama’ bagi pendukungnya. Namun mengapa saya harus bilang syukurin karena mereka sendiri yang membuat saya harus menyematkan istilah syukurin.heheh

Begini, Rizieq dan FPI sering mengklaim secara sepihak. Kita ingat bahwa dulu mereka membawa bendera Palestina ketika melakukan aksi demo. Mereka merasa bangga seolah-olah pembela Palestina. Tapi yang ada, Kedubes Palestina justru melarang FPI membawa bendera Palestina. Selanjutnya, mereka mengklaim Raja Salman akan ke Indonesia dan menemui Rizieq Syihab serta tidak akan menemui Jokowi. Klaim mereka langsung runtuh tak berbekas setelah perwakilan Arab Saudi menyatakan tidak ada rencana Raja Salman untuk menemui Rizieq Syihab. Heheh

Belum puas mengklaim secara sepihak, kuasa hukum Rizieq Syihab mengklaim telah mendapatkan saksi ahli dalam persidangan Rizieq Syihab.

Kuasa hukum sekaligus Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam Kiagus Muhammad Choiri akan mengajukan lima orang saksi meringankan bagi Habib Rizieq Shihab dalam kasus dugaan penistaan lambang negara dan pencemaran nama baik.

“Yang sudah confirm ada lima orang. Yang sudah menyatakan siap (adalah) Prof Yusril Ihza Mahenda dan Mahfud MD,” kata Kiagus, Jumat (24/2/2017).

Saksi-saksi ahli yang bakal diajukan adalah ahli pidana, tata negara, sejarah Pancasila, teknologi informasi, digital forensik, dan bahasa.

“Semua sudah siap. Hanya saja, Prof Yusril yang sudah siap berbicara ke media,” kata dia.

Saksi-saksi yang diajukan nantinya akan membela Rizieq dengan cara menganalisis barang bukti rekaman ceramah yang diduga mengandung unsur penistaan Pancasila dan pencemaran nama baik Presiden pertama RI Sukarno.

Kiagus belum dapat memastikan kapan kelima nama tersebut akan diajukan untuk diperiksa oleh penyidik Polda Jawa Barat.

Ia meminta kepada polisi untuk tidak buru-buru mengajukan berkas perkara ke pengadilan sebelum memeriksa saksi ahli yang diajukan.

Dia optimistis bahwa saksi-saksi ahli yang diajukan bisa membuktikan bahwa Rizieq tidak bersalah.

“Kalau hasilnya tidak terbukti, ya, tidak usah dilanjutkan (ke persidangan),” kata dia.

http://www.tribunnews.com/nasional/2017/02/24/rizieq-shihab-minta-yusril-dan-mahfud-md-jadi-saksi-ahli


Sudah saya duga dari awal. Saya ragu Prof. Mahfud MD akan secepat itu bersedia menjadi saksi ahli apalagi untuk Rizieq Syihab. Saya tidak menemukan alasan yang bisa menjelaskan mengapa Mahfud MD mau menjadi saksi ahli Rizieq. Mahdud MD juga belum melakukan konfirmasi secara langsung. Berbeda dengan Yusril yang memang telah menyatakan secara langsung akan menjadi saksi ahli Rizieq. Bahkan beliau berjanji akan memberikan kesaksian yang meringankan Rizieq Syihab.

Dugaan saya terbukti. Pernyataan mereka bahwa Magfud MD bersedia menjadi saksi ahli Rizieq Syihab adalah klaim sepihak dari kubu mereka. Berikut bantahan Mahfud MD.

Selain mengajukan Yusril Ihza Mahendra, Kapitra Ampera, pengacara Habib Rizieq berniat menghadirkan Mahfud MD sebagai ahli dalam kasus penodaan Pancasila. Namun Mahfud MD menolak.

“Selain Pak Yusril ada juga Pak Mahfud MD. Sudah kami koordinasi,” kata Kapitra dalam perbincangan, Minggu (26/2/2017).

Rizieq ditetapkan sebagai tersangka setelah adanya pelaporan dari Sukmawati Soekarnoputri. Ceramah Rizieq yang pernah menyinggung Pancasila di Gedung Sate, Bandung dianggap melecehkan Pancasila.

Menurut Kapitra, Mahfud MD yang juga merupakan mantan Ketua MK memiliki kapasitas sebagai pakar tata negara dan bisa menjadi ahli dalam perkara itu. Kapitra juga sudah berkoordinasi dengan pihak penyidik Polda Jabar yang mengusut kasus ini.

“Dengan polisi sudah. Mereka yang bilang ‘bang silakan mencari saksi dan ahli dari pihak abang’. Ya saya cari,” kata Kapitra.

Dikonfirmasi terpisah, Mahfud MD menyatakan belum pernah mendapatkan permintaan untuk menjadi ahli untuk Rizieq.

“Saya belum pernah dihubungi oleh siapapun untuk menjadi ahli. Sejak selesai menjadi ketua MK saya tak mau menjadi saksi ahli atau kuasa hukum dalam kasus-kasus kongkret,” ujar Mahfud.

https://news.detik.com/berita/d-3432085/pengacara-habib-rizieq-ingin-ajukan-jadi-ahli-mahfud-md-menolak?_ga=1.194019694.230163414.1437976755

Bantahan yang sangat telak. Sangat parah. Bahkan Mahfud MD sama sekali belum dihubungi oleh Kuasa Hukum Rizieq namun sudah dklaim bersedia menjadi saksi ahli. Untuk kesekian kalinya kubu Rizieq Syihab melakukan tindakan yang membuat dirinya malu. Tidak ada yang tanpa sengaja mencemoh kubu Rizieq karena mereka sendiri yang membuat dirinya malu. Namun kalau memang tidak merasa malu sungguh mukanya sangat tebal. Sudah mengklaim secara sepihak, namun ternyata dibantah klaim itu oleh yang bersangkutan langsung. Apa tidak malu? Hehe

Lagi pula, Rizieq Syihab itu siapa sehingga seorang Prof. Mahfud MD harus membela Rizieq Syihab? Mahfud MD adalah pakar hukum dan pernah menjadi ketua MK. Sedangkan Rizieq?\ Apa kepentingan Mahfud MD sehingga harus membela Rizieq? Saya jujur belum bisa menemukan jawaban dari pertanyaan saya sendiri. Heheh

Mungkin seperti itu….



Mendukung Ahok Adalah Perjuangan Melawan Kemunafikan dan Diskriminasi






“Ada yang ngomong santun, agamais, tetapi munafik……karena akar masalah bangsa kita adalah korupsi (dan) kemunafikan,” (Ahok,2016).

Kebohongan yang dibungkus dengan kata-kata indah sering kali menipu rakyat bangsa ini. Indonesia adalah bangsa yang ramah-tamah, murah senyum, begitu katanya meskipun bisa tiba-tiba menjadi garang ketika menggunakan motor atau mendekati Pilkada. Lihat saja kisah seorang tukang bubur yang menipu warga hingga kerugiannya mencapai 1,1 triliun (baca disini). Menggunakan sorban dan berbicara agama tapi ujung-ujungnya menipu. Dari tukang bubur hingga wakil rakyat virus munafik ini telah menggerogoti bangsa Indonesia dan sulit untuk di-identifikasi kecuali oleh orang-orang cerdas dan kritis.

Agar persepsi kita sama maka mari kita lihat dahulu apa itu munafik. Munāfiq atau Munafik (kata benda, dari bahasa Arab: منافق, plural munāfiqūn) adalah terminologi dalam Islam untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama Islam, namun sebenarnya hati mereka memungkirinya. (sumber). Sementara menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), munafik adalah berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua.

Ada sedikit perbedaan antara kedua pengertian munafik diatas namun umumnya masyarakat Indonesia memahami munafik adalah seperti yang dijelaskan oleh KBBI. Contohnya ngaku ulama tapi ternyata zinah dengan wanita yang bukan istri sah-nya. Tampilan seperti nabi tapi kelakuan Abu Jahal. Ngomong anti korupsi padahal korupsi. Kira-kira begitulah pengertian munafik menurut orang Indonesia.

Perjuangan mendukung Ahok adalah perjuangan melawan kemunafikan dan diskriminasi serta penindasan dari mereka yang mengatasnamakan kelompok mayoritas. Perjuangan melawan mereka-mereka yang berkata tidak korupsi namun ternyata korupsi dengan santun. Perjuangan melawan mereka yang berkata surga namun berperilaku sebaliknya, marah-marah, berzinah, menipu, hingga menghasut untuk membunuh.

Meminta Ahok untuk dihukum sementara mereka meminta si nganu untuk dibebaskan. Melarang Presiden intervensi kasus Ahok sementara mereka sendiri mencoba mengintervensi kasus si nganu itu dan berdalih itu kriminalisasi ulama. Padahal jelas sekali bahwa Ahok yang dikriminalisasi, sengaja dipaksakan menjadi terdakwa karena mereka menggunakan massa untuk menekan Ahok. Kasus Ahok itu hanya satu dan berasal dari ucapan Ahok yang sengaja disalahpahami, sengaja pura-pura tidak tahu, sengaja menjebak Ahok. Itu kriminalisasi. Sementara si nganu memecahkan rekor dilaporkan karena sedikitnya 5 kasus berbeda termasuk kasus pornografi tapi diminta dibebaskan. Pura-pura lupa bagaimana garangnya mereka ketika kasus Ariel mencuat. Demo setiap hari agar Ariel dipenjara….


Mesjid pun kini secara terkoordinir semakin ramai memasang spanduk penolakan terhadap jenazah pendukung Ahok. Sementara jenazah koruptor tidak pernah mereka tolak, uangnya pun bisa jadi mereka terima dengan suka cita. Toh tidak apa-apa korupsi asal untuk kepentingan umat, membangun mesjid dan pesantren seperti yang diungkapkan oleh Sofyan. Padahal jelas-jelas Islam melarang mengambil sesuatu yang bukan hak-nya, itu haram dan MUI juga mengatakan korupsi tetap haram. Lulusan pesantren macam apa kelak jika pesantrennya dibangun dari uang haram?

Entah citra Islam apa yang ingin mereka bentuk, saya tidak paham. Begitu garang dalam membela koruptor, membela yang diduga “pezinah”, membela tukang memaki-maki, bahkan membela yang menistakan agama lain. Juga begitu garang, membubarkan ibadah penganut lain seperti di Bandung tahun lalu, menghalang-halangi pembangunan rumah ibadah agama lain seperti di Bogor, menurunkan patung Buddha, hingga membakar rumah ibadah agama lain. Padahal semua itu dilarang dalam Islam. Dalam Islam kita dilarang mendzalimi orang meskipun ia kafir, dilarang merusak rumah ibadah agama lain meski dalam situasi perang, dilarang menghina sesembahan agama orang lain, dilarang berbohong, dilarang memfitnah.

Menolak mengurus jenazah padahal MUI mewajibkan bahkan tidak memperbolehkan melabeli orang lain kafir atau munafik. (Sumber). Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi mengatakan wajib bagi orang Islam untuk mensalatkan Muslim yang meninggal meski yang bersangkutan dituduh munafik atau kafir. “Kita tidak boleh menghukumi seseorang itu munafik atau kafir, yang berhak hanya Allah SWT,” kata Zainut di Jakarta, Sabtu. Dia juga mengingatkan kepada umat Islam mengurus jenazah hukumnya fardhu kifayah. Maka umat Islam bekewajiban memandikan, mengkafani, mensalatkan dan menguburkan bagi seorang jenazah Muslim.


Jadi siapa yang munafik? kami yang memilih pemimpin berdasarkan fatwa ulama mesir, atau fatwa NU, atau fatwa MUI tahun 2012, atau tafsir menurut Quraish Shihabm atau tafsir menurut PKS?


Ngatain Pak Jokowi Kodok, Indrisantika Kurniasari Hina Lambang Negara.





Mak cek akunnya ada 32 ribu followernya. Mak jadi mikir ini orang sapa yang ngikutin ya, kerjanya apa, pendidikannya apa gak jelas diikut2 in karena statusnya rata2 provokatif. Termasuk beberapa bulan lalu nyetatus kenapa ya Bambang Tri yang menulis buku Jokowi undercover gak ditangkep. Dia nyindir maksudnya kali takut nangkep karena si dodol itu ngomongnya gak bisa dibantah. Lah si dodol itu kan akhirnya ditangkep, si mbak ini gak nyetatus tuh soal penangkapannya.

Mak ni heran ni orang kerjanya apa ya. Koq seorang ibu dah brasa macam Aung Suu Kyi dari Myanmar barangkali dia sok pejuang, padahal apa sih dia ini???? Ada yang tau??

Benci sekali sama pak Jokowi disebutnya Presiden Kodok, benci sama China, pokoknya bencilah. Tiap saat takbir pula dia kalo ada banjir, maksudnya apa itu???

Biar Ahok jatuh karena banjir???

Pemegang KTP mana dia ini? Kalau di bumi datar mungkin tak ada banjir, begitu ada air ngalir kebawah, tauk kemana jatuhnya, ngapung barangkali di antariksa…

Seingat mak belasan tahun lalu beredar kabar di Jakarta ada kolor ijo.

Jadi ada orang ini cuma pake kolor ijo mengganggu orang2 di rumah2 di Jakarta. Katanya si kolor ijo ini mistis bisa nembus pintu rumah, pokoknya sakti. Cuma bisa ditangkal dengan bambu. Kelilingan lah penjual bambu mendadak di komplek mak. ART mak suatu kali manggil2 mak pas lagi telpon sama Bapak diluar negeri, ada tukang bambu, ayo beli bu, kalo gak nanti bahaya kata si mb.

Mak bilang sama Bapak, nanti telpon lagi, mak mau urus kolor ijo dulu “green underpants man.”

Bapak : “Apa?????”

Bapak cerita sama orang2 di kantornya sana, istrinya sedang urus “green underpants man”


Orang2 pada bengong, pada mikir, Bapak sejak sering ke Jakarta jadi aneh.

Memang sedikit banyak di Indonesia ini aneh. Kepercayaan sama yang mistis2 besar. Pak mantan pun percaya, malah ditulisnya soal santet menyantet di buku biografinya wkwk.

Lalu segala dibuat hoax dan diurusin. Kalo ada hoax dibicarakan dimana2 maka penuh otak sama yang gak gak penting.

Segala office boy fitza hats tiba2 dijadikan panutan sama onta2.

Yang aneh bagi mak, ya ada ya emak2 macam yang ngatain baju adat yang dipakai pak Jokowi itu, lalu segala hal negatif tentang Jokowi Ahok apapun yang mereka buat. Mak ini kagum sempat2 nya ibu ini ngehujat2 presiden terpilih.

Mak ini yang anaknya 4 setengah mati sama Bapak ngidupin anak, didik anak, gak sempat lah kami ini mau ngatain pejabat negara macam ibu itu.

Trus apa pula yang mau dikatain, kalau nanti misal dijawab sama pak Jokowi :

“Ya udah kalo loe pinter, loe aja gih jadi presiden!”

Memang sanggup kau? Siapa memangnya kau? Tak pernah ngaca kau ya?

Kalau pun kau dicalonkan jadi RT belum tentu kau kupilih, tukang bikin onar soalnya kau, jangan pulak jadi presiden jauh kali harapan kau itu.

Beli cermin lah kau sama mak kau ini, terang cerminku, kalau burik muka kita langsung keliatan.

Pak Pulisih, cobalah kasi pelajaran, supaya yang gini2 gak kebablasan, pusing pulak awak disebutnya TAIKER, semua yang dukung Jokowi dan atau Ahok disebutnya Taiker dan Cebonger.

Punya anak dia ini masa bicara begitu sebagai seorang Ibu. Sopan dikit mulut tuh. Mau jadi apa anak2 kita kalau sebagai ibu mulut lebih parah dari comberan kotornya.

Nah pengikutnya juga, gak bisakah kalian itu lebi dodol lagi, yang begini kalian ikutin pening awak.

Janganlah terlalu tinggi menilai diri, tak ada seujung kukunya Pak Jokowi kalian itu, janganlah sok pintar jadi orang ya!!

Kalau tak suka itu yang pintar dikit mengkritik, dengan data2 yang valid. Ini kau bilang pak Jokowi kodok, memangnya kau punya bukti tes DNA nya apa? Asal aja kau!!


Pergilah ngaca dulu sekarang, sapa tau nanti kalau dijemput Pulisih tak bisa lagi kau ngaca.


Saat Bandung Kena Banjir Bandang, Aa Gym dan Kaum Bumi Datar Kemana?



Masih ingat kan sehari sebelum pencoblosan Pilkada DKI. Saat itu Aa Gym membuat sebuah tweet yang mengomentari sebuah foto tentang banjir yang terjadi di Bukit Duri. Sayangnya, tweet tersebut sudah lenyap dihapus oleh Aa setelah diserang oleh netizen bahwa foto yang Aa unggah itu adalah hoax. Sebab, foto tersebut diambil pada tahun 2015 silam.


Tidak ada permintaan maaf atau basa-basi ala kadarnya dari Aa. Padahal, orang Sunda itu suka basa-basi (istriku orang Sunda soalnya). Apalagi, hoax yang Aa tweet-kan itu dengan niat menyerang Petahana di DKI. Meski, saya tidak tahu niat Aa, tapi dari tweet yang Aa Gym buat, itu jelas-jelas hendak mendeskreditkan Petahana karena gagal mengatasi banjir.

Begini tweet Aa Gym yang telah dihapusnya:



Innalillahi, Jakarta banjir lagi, semoga nanti Ada pemimpin Jakarta yang rendah hati, tak ujub takabur merasa Sudah banyak berbuat

Kalaupun misalnya banjir itu benar terjadi dimana foto itu bukan hoax, maka dari tweet Aa ini, penyebab banjir dikarena:
Pemimpinnya (gubernur) tidak rendah hati
Pemimpinnya takabur merasa sudah banyak berbuat

Sayangnya, mengapa Aa berani mencuit seperti ini untuk Jakarta saja? Mengapa saat Bandung hari ini terkena banjir bandang yang dahsyat, Aa tidak melakukan (men-tweet) hal yang serupa? Mengapa Aa jadi pilih kasih seperti ini, padahal Rasul tidak pernah mengajarkan tebang pilih? Mengapa Aa keras kepada Jakarta, tapi menjadi lembek kepada Jawa Barat? Padahal, Aa kan tinggal di Jawa Barat.

Dan. Saat Bandung terkena banjir bandang, kaum bumi datar mendadak diam seribu bahasa. Mungkin mereka sekarang sedang berdoa agar banjir segera berhenti. Kaum bumi datar hanya bisa memaklumi bahwa banjir bandang ini adalah musibah yang datang dari Allah kepada kaum mukmin. Supaya keimanan mereka meningkat.


Helloo… Saat Jakarta banjir, mereka justru yang paling depan menghujat, memaki, dan menganggap semua itu adalah azab. Mereka begitu bernafsu untuk menyerang Petahana untuk menurunkan elektabilitasnya di Pilkada putaran kedua. Segala kemampuan menghujat yang mereka miliki dikeluarkan sampai berceceran di media sosial. Sampai saya muak dengan segala “standar ganda” mereka.

Tapi. Saat di Bandung terjadi banjir bandang yang lebih mengerikan. Saatnya mengalihkan isu. Sebelumnya mereka seperti seekor anjing yang menyalak tak karuan, kini mereka menjadi seekor lembu yang mengeluh sesekali. Mereka menutup mata dari teriakan dan duka para korban banjir. Padahal, sebelumnya mereka adalah orang yang paling simpati terhadap sesama.

Melihat aliran air yang bercampur dengan lumpur, bergerak cepat melibas setiap benda di depannya, banjir seperti ini benar-benar mengerikan. Kekuatan merusaknya jauh lebih parah dari banjir di ibukota. Yang jadi pertanyaannya adalah apakah Aa Gym berani mengatakan bahwa banjir tersebut disebabkan karena pemimpinnya (gubernur) tidak rendah diri? Atau banjir tersebut disebabkan karena pemimpinnya merasa takabur merasa telah banyak berbuat?

Saya yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Aa tidak akan pernah berani melakukannya. Mengapa? Karena apa untungnya untuk Aa? Apa untungnya menyerang gubernur Aher yang agamis itu, yang berasal dari partai dakwah? Sesama pejuang dakwah tidak baik saling menjatuhkan, bukan begitu Aa? Jadi, sesama pejuang dakwah harus saling melindungi, juga menutupi.

Jadi, memang tak ada untungnya menyerang pemimpin Jawa Barat, sekalipun jika itu tsunami melanda. Dalil tentang Fira’un, Kaum Saba, dan Raja Namrud hanya cocok untuk Ahok. Tidak perduli Ahok sudah membangun ini dan itu, Ahok sudah berbuat ini dan ini, tidak perduli. Sebab, sebaik apapun pemimpinnya, sehebat apapun ia membangun, dan semanfaat apapun ia kepada warganya, semua itu tidak berlaku untuk Ahok. Ahok tetap salah, meski ia benar.

Pesan saya untuk warga Bandung yang terkana banjir banding adalah: Bersabar dan memaklumi bahwa semua ini adalah musibah yang datang dari Allah untuk menguji umat-Nya. Tidak perlu ribut di media sosial, karena ribut itu khusus untuk orang kafir. Tidak perlu menghujat pak gubernur karena pak gubernur muslim yang taat yang rajin berdoa.

Dan satu lagi. Kalau memang dirasa perlu. Coba kait-kaitkan musibah ini dengan Ahok. Misalnya, gara-gara sebagian warga muslim DKI milih Ahok, Allah turunkan azab untuk Indonesia. Pokoknya, salahkan Ahok.


Selamat mencoba. Semoga antum menjadi bagian dari para pewaris surga di antara kaum bumi datar. Kuncinya, bisa ambil di Petamburan.




Jimly Asshiddiqie: SBY rajin prihatin, Jokowi itu kerja, kerja




Merdeka.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menyarankan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi keluh kesahnya terkait kondisi demokrasi di Indonesia. Pernyataan ini menyikapi ucapan Jokowi soal demokrasi kebablasan yang belakangan terjadi.

Jimly menyindir, mantan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap berkeluh kesah di ruang publik terkait fitnah-fitnah yang menyasar kepadanya. Dia menyarankan agar pemerintah lebih baik bertindak ketimbang mengeluh.

"Dan artinya kita harus menerima kenyataan ada perubahan-perubahan baru. Keluhan-keluhan kebablasan boleh jadi dikurangi bernada berkeluh kesah. Kalau Pak SBY rajin sekali dia kan prihatin dan sebagainya. Yang kita penting bertindak. Saya senang Pak Jokowi itu kerja, kerja, kerja," kata Jimly saat diskusi bertajuk 'Kebebasan. Demokrasi. Kebablasan' di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta, Sabtu (25/2).

Kondisi demokrasi kebablasan, kata Jimly, juga dikarenakan masalah manajemen internal di pemerintahan. Kabinet kerja Jokowi-Jusuf Kalla banyak diisi dua lapis generasi, yakni generasi tua dan muda. Terkadang, generasi tua menyelipkan agenda sendiri sementara generasi muda kurang inisiatif.

"Struktur kabinet ada dua lapis generasi satu tua sekali satu muda sekali. Kadang-kadang yang tua sekali punya agenda tua juga. Yang muda agak kurang inisiatif. Jadi memang manajemen internal juga," terangnya.

Persoalan lain yang disoroti adalah soal komunikasi pemerintah kepada publik termasuk dengan organisasi-organisasi Islam. Jimly melihat komunikasi Jokowi ke beberapa organisasi keagamaan tidak cukup.

"Persoalan lain komunikasi publik hubungan dengan masyarakat luas, komunikasi dengan umat Islam. Tidak mudah dipahami cukup dengan memegang NU dan Muhammadiyah. Nah jadi komunikasi publik ini penting perlu manajemen sendiri perlu orang yang tampil," tegasnya.

Sebelumnya, dalam empat sampai lima bulan terakhir, Presiden Joko Widodo mengaku mendapat banyak pertanyaan mengenai demokrasi di Indonesia yang tengah diuji oleh serangkaian persoalan. Salah satu pertanyaan yang dilontarkan adalah demokrasi Indonesia yang sudah kelewatan atau kebablasan.

"Apa demokrasi sudah terlalu bebas dan kebablasan? Saya jawab iya. Demokrasi kita kebablasan," tegas Presiden Jokowi saat memberikan pidato dalam rangka pengukuhan pengurus Partai Hanura di Sentul International Convention Center, Rabu (22/2).




Buni Yani Meminta SP3 Agar Kasusnya Dihentikan. Maksud Lho!!!




Setiap orang harus mempertanggung jawabkan perbuatannya, baik di dunia ini dan di akhirat. Buni Yani sendiri sudah menjadi terjerat kasus penyebaran kebencian dari video dan transkrip editannya. Buntut dari postingan Buni Yani sungguh panjang dan melelahkan.

Salah satu Gubernur terbaik Indonesia menjalani sidang karena Buni Yani. Di sidang Ahok saja terlihat dengan gamblang siapa yang benar dan siapa yang ngawur. Malah ada saksi yang hanya menyaksikan video editan Buni Yani tapi sudah mampu bersaksi. Kasus Ahok bisa dibilang terjadi karena desakan massa.

Nah, sekarang Buni Yani meminta SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan) agar kasusnya berhenti. Alasannya?

“Pak Buni Yani sendiri mengatakan bahwa harusnya perlakuan yang sama diberlakukan, seperti apa yang terjadi di kasus Ade Armando, prosesnya dihentikan. Kalau mau fair kita juga sama dong, hentikan,” kata Aldwin, kuasa hukum Buni Yani

Mari kita lihat dulu apa yang menjadi kasus Ade Armando. Kasus Ade Armando bermula dari unggahan status di Facebook-nya yang berbunyi, “Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues.”

Meski sudah diperiksa oleh polisi, tidak ditemukan tindak pidana dalam kasus Ade. Ini sudah sesuai logika karena postingan itu memang milik Ade sendiri, juga isinya yang tidak menghina siapapun. Berbeda dengan postingan Buni Yani yang mengedit ucapan Ahok dan seakan-akan menuduh Ahok sudah menistakan Agama.

Sudah jelas bukan? Minta fair dan diperlakukan sama dengan Ade Armando? Buset, apa mereka tidak punya TV untuk melihat buntut dari postingan Buni Yani? Efeknya sampai Ahok disidang dan terjadi demo. Postingan tersebut juga dipakai untuk menghasut warga agar tidak memilih Ahok.

Mau fair seperti apa? Kalau minta fair seperti kasus Ahok sih boleh-boleh saja. Ahok menjalani sidang tanpa pra-peradilan, Buni Yani mengajukan pra-peradilan. Ahok menjalani sidang dengan enteng, Buni Yani malah mau kasusnya dihentikan. Ini kan sudah lari dari tanggung jawab. Anda yang berani memposting, anda pula yang menanggung akibatnya.


Kalau Mereka Benar Kok Takut?

Tidak ada orang yang ingin berurusan dengan kepolisian. Tapi kalau sudah berkasus, mau tak mau harus dijalankan sampai tuntas. Apa yang dilakukan oleh Buni Yani selama ini menunjukkan bahwa beliau tidak siap disidang. Bila Ahok sampai sekarang masih santai menghadapi kasusnya, Buni Yani masih berusaha agar kasusnya dihentikan.

Pra peradilan yang ditempuh sudah gagal, sekarang berusaha menggunakan cocoklogi agar bisa bebas. Rencananya, Aldwin akan mengajukan permohonan SP3 untuk kliennya. Aldwin menilai, kliennya harus mendapat perlakuan penanganan hukum yang sama seperti Ade Armando. Keduanya sama-sama diduga melakukan penyebaran kebencian berdasar suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sesuai Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.

Ya, pasalnya sama. Tapi yang dilakukan sungguh berbeda. Ade Armando TIDAK mengedit maupun menyatakan kata-kata yang menuduh dan menghiba siapapun. Sedangkan Buni Yani mempostingkan video yang sudah dipotong dan transkrip editan sehingga seolah-olah Ahok sudah menistakan agama.

“Kan jelas-jelas bahasanya, dikutip dilihat seperti apa, menebarkan kebencian gitu lho. Jadi menurut saya ini, ada kesan diskriminatif, perlakuan berbeda,” ujar Aldwin.

Jelas lah perlakuannya berbeda. Yang dilakukan mereka berdua sungguh berbeda. Diskriminatif bagaimana? Mau disamakan dengan kasus Ahok yang disidang secepat Mercedes? Coba kasus Buni Yani diberikan tiket ekspress seperti Ahok, pasti teriak diskriminatif lagi.

Kalau memang merasa tidak bersalah mengapa begitu takut menjalani sidang? Jalani saja, kalau memang anda itu tidak bersalah pasti akan bebas. Efek dari postingan anda sendiri sangat buruk. Ahok sudah pasti ditolak menjadi gubernur oleh pihak sesapian karena Agamanya, tapi postingan anda menjadi peluru yang sangat tajam.

Sudahlah, jangan banyak ngeles lagi. Jalani saja sidangnya. Biar ini menjadi pelajaran agar selalu berhati-hati dalam mempostingkan sesuatu di media sosial. Banyak pihak yang merasa diuntungkan oleh postingan ini, tapi tidak ada yang terlihat membela Buni Yani. Tunggu saja sidangnya, keadilan akan didapat disana. (24/02/2017)


Jumat, 24 Februari 2017

FPI Malu, Raja Salman Tidak Berniat Temui Rizieq Shihab






Kedatangan Raja Salman ke Indonesia adalah suatu kebanggaan bagi kita semua. Sejarah mencatat bahwa Raja Arab (penjaga dua kota suci umat islam) datang ke Indonesia 46 tahun yang lalu. Bulan maret 2017 yang akan datang, Raja Salman dengan pasukannya akan berkunjung ke Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kedatangannya dengan 1.500 orang, 7 pesawat, 10 orang menteri dan 20 orang pangeran.

Belakangan ini Indonesia lagi riuh dan panas dengan isu Agama. Dimana politik identitas memanaskan suhu politik secara nasional yang hanya berakar pada isu penodaan agama. Hal ini hanya lantaran karena adanya calon pemimpin non-muslim yang ikut bertarung di Pilkada, tepatnya Pilkada DKI Jakarta yaitu Ahok.

Kedatangan Raja Salman, langsung ramai dimedia, dan menyebutkan bahwa kedatangannya ke Indonesia ada kaitannya dengan berbagai aksi yang terjadi dimana dalam hal ini dikomandoi oleh FPI yang dipimpin imam besarnya yaitu Rizieq Shihab.

Berikut saya ingatkan kembali mengenai Raja Salman yang disebut hendak menemui Rizieq Shihab :

“Prof. Dr. H. Dailami Firdaus ‪Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As- Syafi’iyah UIA juga mengapresiasi rencana pertemuan Raja Salman dan Habib Rizieq. “Jadi kalau kabar itu benar bahwa akan ada pertemuan tersebut maka kita menyambut baik,” papar pria yang akrab disapa Bang Dailami.

Menurut anggota DPD dari Jakarta ini, bisa saja pertemuan tersebut terjadi karena ada aksi super damai 212 yang melibatkan jutaan massa umat Islam berkumpul di Monas dengan berzikir dan salawat.

“Aksi tersebut dengan kecepatan informasi menyebar ke seluruh dunia, termasuk Arab Saudi. Tentu saja nama Habib Rizieq yang dikenal ketokohannya dalam aksi tersebut, mungkin membuat Raja Salman menghendaki bertemu dengan Habib Rizieq,” papar Bang Dailami.

Kita semua tahu sebelumnya, pendukung dan simpatisan FPI menyebutkan bahwa aksi mereka juga didukung Palestina. Yang kemudian bendera Palestina ikut mewarnai aksi-aksi yang terjadi. Namun pada kenyataannya Kedubes Palestina membantah dan menyesalkan bendera palestin dibawa-bawa dalam aksi yang dikomandoi FPI.


Novel Bakmumin justru menanggapinya dan menyebut kedubes Palestin tidak mewakili negara Palestin. Hal ini alasan yang sungguh irasional. Jika kedubes tidak mewakili negara, lantas mewakili apa?


Begitupun dengan kedatangan Raja Salman, lagi dan lagi FPI harus menanggung malu. Karena tidak ada kaitan kedatangan Raja Salman untuk mengapresiasi berbagai aksi yang terjadi, pun demikian menemui Rizieq Shihab.


Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi membantah kabar Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud akan bertemu dengan Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Shihab saat berkunjung ke Indonesia pada Maret 2017. Bantahan itu disampaikan melalui keterangan tertulis resmi yang dikeluarkan Kedutaan.



Kedutaan menjelaskan Raja Salman akan datang ke Indonesia untuk memenuhi undangan Presiden Joko Widodo yang pada 2015 berkunjung ke Saudi. “Berkaitan dengan apa yang tersebar di situs jejaring sosial selain pernyataan di atas adalah informasi yang tidak benar.” Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menyampaikannya pada Jumat, 27 Januari 2017.


Rencana kedatangan Raja Salman pernah disampaikan Presiden Jokowi saat mengumumkan penambahan kuota haji. Jokowi mengapresiasi pengembalian kuota haji yang diputuskan pemerintah Saudi melalui menteri haji dan umrah.


Selain mengembalikan kuota haji Indonesia menjadi 211.000 jemaah, pemerintah Saudi menambah kuota haji sebesar 10.000. Dengan begitu, kuota haji Indonesia pada 2017 menjadi 221.000.


Salah satu yang akan dibahas dalam kunjungan yang berlangsung selama 1-9 Maret 2017 tersebut adalah mengenai kerja sama di bidang minyak dan gas (Migas).


Kepala Biro Komunikasi Layanan Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko mengatakan, kerja sama terkait minyak yang akan ditawarkan kementeriannya adalah impor minyak dengan harga spesial atau preferred price.


Menurut Sujatmiko, masalah tersebut sebelumnya sudah dibicarakan Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan Menteri Energi Arab Saudi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), Januari lalu.


Jelas bahwa kedatangan Raja Salman ke Indonesia tak lain adalah untuk kerjasama dan meningkatkan hubungan kedua negara. Yang perlu kita ketahui, Indonesia punya Pertamina dan Arab punya Aramko, tentunya jika kerjasama mengenai kilang minyak dan energi ini terjalin dengan baik, hal ini sangat strategis untuk memajukan perekonomian Indonesia.


Jokowi paham bahwa kerja sama dengan Raja Salman akan lebih menguntungkan pada bidang minyak. Dan dunia tentunya mengetahui Timur Tengah dan Arab adalah ladang minyak. Selain ada kerjasama dalam bidang lainnya seperti kuota haji, budaya, pendidikan, dan lain-lain.


Saya rasa, yang menyebutkan dan menggembar-gemborkan kedatangan Raja Salman untuk apresiasi aksi yang terjadi dan hendak menemui Rizieq Shihab akan sangat malu. Terutama FPI dan barisan simpatisan.


LhoSalah satu yang akan dibahas dalam kunjungan yang berlangsung selama 1-9 Maret 2017 tersebut adalah mengenai kerja sama di bidang minyak dan gas (Migas).

Kepala Biro Komunikasi Layanan Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko mengatakan, kerja sama terkait minyak yang akan ditawarkan kementeriannya adalah impor minyak dengan harga spesial atau preferred price.

Menurut Sujatmiko, masalah tersebut sebelumnya sudah dibicarakan Menteri ESDM Ignasius Jonan dengan Menteri Energi Arab Saudi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE), Januari lalu.



Lho wong diundang Jokowi kok, masa disebut mau nemui Rizieq yang sedang tersandung aneka ragam kasus nan pahit.


Akankah FPI menyebutkan Raja Salman tidak mewakili Arab? Seperti mereka menyebutkan kedubes Paletin tidak mewakili negara Palestin.



HEBOH!!! Terkait Laporan Antasari, Polda Metro Sudah Periksa Tiga Orang. SBY Dan HT Menyusul...





TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, penyidik sudah memeriksa mantan Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Antasari Azhar.

Pemeriksaan itu terkait dugaan tindak pidana persangkaan palsu, serta dugaan ada pejabat polisi sengaja menggelapkan dan membuat barang bukti tidak dipakai di pengadilan.

"Kasus Antasari sudah dilakukan pemeriksaan ke Antasari," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/2/2017).

Selain Antasari, penyidik juga memeriksa adik kandung Nasruddin Zulkarnaen, yakni Andi Syamsuddin, dan kuasa hukum Antasari, yakni Boyamin Saiman.

"Jadi sudah diperiksa tiga orang, yakni Boyamin, adiknya Nasrudin, Pak Andi Syamsuddin, dan Pak Antasari," kata dia.

Martinus mengatakan, pemeriksaan dilakukan di kantor Bareskrim yang sementara ini bertempat di Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Kamis (23/2/2017) lalu. Ketiganya selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 17.00 WIB.

Menurut Martinus, penyidik mengajukan sekitar 25 pertanyaan kepada Antasari. Sementara kepada Andi dan Boyamin, Martinus mengaku tidak mengetahui secara pasti berapa banyak pertanyaan yang diajukan penyidik.

Dalam pemeriksaan itu, kata Martinus, penyidik ingin menggali lebih dalam laporan yang disampaikan oleh Antasari.

"Substansinya penyidik ingin dapatkan info yang disangkakan itu. Laporan sangkaan palsu ini digali apakah ini pidana dan diteruskan ke penyidikan. Atau malah berhenti di penyelidikan," ujarnya.

Ia menambahkan, penyidik akan memanggil dua orang saksi pada minggu depan. Namun demikian, Martinus tidak bisa menjelaskan lebih rinci kapan tepatnya pemeriksaan selanjutnya akan dilakukan.

Sebelumnya, Antasari menyampaikan laporan ke Bareskrim Polri, Jakarta, pada Selasa (14/2/2017).

Dalam laporannya, Antasari menyebut ada pihak yang sengaja mengkriminalisasi dirinya.

Antasari juga menganggap Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai dalang di balik upaya kriminalisasi tersebut.

Antasari mengatakan, sekitar Maret 2009, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo pernah menemui dirinya. Saat itu, kata Antasari, Hary mengaku diutus oleh SBY selaku Presiden saat itu.

Dalam pertemuan itu, Hary meminta agar KPK tidak menahan Mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aulia Tantowi Pohan, besan SBY.

Antasari mengaku menolak permintaan itu. Sebab, sudah menjadi prosedur bagi KPK untuk menahan seseorang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Menurut Antasari, Hary terus memohon kepadanya. Dirinya pun, terus menolak permintaan tersebut.

Berselang dua bulan kemudian, Antasari ditangkap polisi. Ia dituduh membunuh Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen. Antasari menduga bahwa kasusnya tak terlepas dari kedatangan Hary yang diutus SBY ke rumahnya pada malam itu.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan bahwa pihak yang dilaporkan Antasari bukanlah SBY, melainkan anggota Polri yang saat itu menangani kasusnya.

Menurut Tito, Antasari merasa sejumlah anggota Polri melakukan pembiaran dan seolah melakukan rekayasa atau menghilangkan barang bukti kasus.

"Yang bersangkutan datang ke Mabes Polri justru melaporkan anggota Polri, termasuk Pak Kapolda Metro," kata Tito. (Fachri Fachrudin)