Rabu, 30 November 2016

GNPF Klaim Demo 2 Desember Diikuti Warga Sebanyak Ini....




Suara.com - Wakil Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Zaitun Rasmin mengklaim peserta demonstrasi di Ibu Kota Jakarta pada 2 Desember nanti akan mencapai tiga juta orang. Dia mengatakan peserta berasal dari berbagai daerah.

"Kami perkirakan massa yang tiba tidak kurang ada tiga juta (orang), tapi itu tergantung kondisi besok (2 Desember)," kata Zaitun usai rapat koordinasi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).

Menurut dia peserta demonstrasi datang, antara lain dari Jawa, Sulawesi, dan Sumatera. Mereka akan berkumpul di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

"Kita lihat saja, untuk Jakarta saja berapa penduduknya? Massa akan banyak dari Jakarta, ada juga dari Depok, Bekasi, sebagian Jawa Barat, lalu nanti ada yang lainnya. Surabaya ada dari Solo, Yogyakarta ada, Sumatera Barat sudah melaporkan hadir, Sulawesi juga hadir," kata Zaitun.

Zaitun mengungkapkan massa pendemo yang hadir diperkirakan paling banyak dari Jabodetabek.

Zaitun yakin kawasan Monas dapat menampung semua peserta demonstrasi.

Berdasarkan kesepakatan GNPF - MUI dan Polri, demonstrasi akan dipusatkan di kawasan Monumen Nasional, beda dari rencana semula di Jalan Sudirman dan Jalan M. H. Thamrin.

Demonstrasi semula akan diselenggarakan Jalan M. H. Thamrin sampai Jalan Sudirman dengan cara salat Jumat berjamaah dan berdoa bersama.

Organisasi tersebut akhirnya mau menerima usulan para ulama dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk mengalihkan tempat aksi yaitu di Monas. Sebab, aksi di jalan raya dapat mengganggu kepentingan publik.

Demonstrasi tersebut mengangkat isu penahanan terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Walau mengatasnamakan Islam, tak semua organisasi Islam mendukung. Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengimbau warganya untuk tak ikut-ikutan demo karena Ahok sudah diproses secara hukum.






SBY Provokasi Lagi, 212 Terancam Rusuh Seperti 411





Menjelang demo 2 Desember, hari ini 28 November SBY kembali melakukan provokasi. Berbeda dengan sebelumnya yang menggelar keterangan pers, kali ini SBY hanya menuliskannya. Dari analisis Pakar Mantan, SBY tidak melakukan keterangan pers seperti sebelumnya untuk menghindari dari serangan bully terhadap dirinya. Hal ini sempat dicurhatkan oleh SBY dalam catatannya:

“Saya masih ingat ketika saya melakukan klarifikasi atas informasi yang sampai ke pusat kekuasaan bahwa seolah Partai Demokrat terlibat dan SBY dituduh membiayai aksi damai 4 November, saya diserang dan dihabisi tanpa ampun.”

Ya, mayoritas rakyat Indonesia membenci SBY karena keterangan persnya lebih banyak bermuatan provokasi, bukan klarifikasi. Selengkapnya anda bisa baca di: https://seword.com/politik/analisa-kenapa-sby-malah-memprovokasi/

Jadi sekarang masuk akal kenapa SBY tak berani menggelar konferensi pers lagi, sebab pasti akan dibully. Sebab apa yang disampaikan SBY juga sama-sama berisi provokasi menjelang 2 Desember. Untuk itu SBY memilih menuliskan catatan dengan harapan tak terlalu dibully, sementara pesan provokaatifnya bisa sampai pada massa militan SBY yang selama ini berada di bawah naungan majelis dzikir. Cerdas sekali, kalau tak mau disebut licik.

SBY kembali memprovokasi dengan menyatakan bahwa apa yang dijanjikan oleh Jokowi dan JK dalam kasus Ahok akan diproses dan diselesaikan secepatnya, dinilai terlambat.

“Nampaknya sudah terlanjur terbangun mistrust (rasa tidak percaya) dari kalangan rakyat terhadap negara, pemimpin dan penegak hukum. Sudah ada trust deficit,” tulis SBY.

Kalimat provokatif ini merupakan tuduhan tidak mendasar yang kemudian dikemas dalam bentuk opini atau klaim. Liciknya, SBY juga terlihat sangat memahami para pendemo yang dikatakannya tidak surut dalam menuntut keadilan (baca: mau demo lagi). Sementara kondisi sosial menurut klaim SBY sudah meningkat.

Dalam tulisan panjang kali lebarnya, SBY tidak sedikitpun punya niat menenangkan masyarakat yang sudah terpovokasi. SBY sama sekali tidak membahas bahwa Ahok sudah jadi tersangka dan meminta rakyat menahan diri atau mempercayakannya pada penegak hukum. Tidak ada.

Hanya sedikit saja disinggung bahwa kita diminta tidak melibatkan dunia internasional dan pelanggaran HAM terhadap Ahok. “biarlah para penegak hukum bekerja secara profesional, adil dan obyektif. Jangan ada pihak yang mengintervensi dan menekan-nekan,” tulis SBY. Pernyataan yang kontra dari sebelumnya karena mengklaim bahwa pendemo tidak surut, tapi kemudian meminta tidak ada intervensi. SBY ini mirip playboy cap kambing, menyatakan cinta pada Isyana tapi pada Jessica mengaku tidak bisa mencintai Isyana. Lihatlah, SBY beropini bahwa pihak pendemo tidak surut dan tetap mau berdemo, tapi di sisi lain mengharap tak ada intervensi. Coba bantu rakyat mengerti, sedikit saja. Sebenarnya SBY maunya apa?


Kalau SBY mau tak ada intervensi hukum, seharusnya opini yang disampaikan adalah mengharap pendemo tidak perlu turun pada 2 Desember nanti. Sebab Ahok sudah jadi tersangka, dan kalau masih ada demo berarti ada upaya intervensi. Bukan malah menggambarkan seolah-olah pendemo pantang mundur apapun yang terjadi. Apalagi mengompori bahwa rakyat sudah tidak percaya dengan Presiden dan penegak hukum, ini jelas perilaku sapi-sapian.

Bagaimanapun, pernyataan SBY ini mungkin biasa saja bagi kita. Sebab sebelumnya lebih provokatif. Sebagai rakyat kita hanya bisa percaya kepada Polri dan TNI bahwa negara ini tidak akan krisis. Tapi bagi Polri dan TNI, catatan SBY ini harus disikapi serius.

Kita harus ingat sebelum 4 November lalu, sebenarnya tensi politik sudah menurun setelah Jokowi mendatangi Prabowo. Namun kemudian memanas lagi setelah SBY memberikan keterangan pers “Sampai lebaran kuda massa tak akan berhenti demo.” Sekarang setelah Ahok dijadikan tersangka, tensi politik juga sudah jauh berkurang. Banyak masyarakat sudah mulai sadar bahwa mereka hanya dimanfaatkan oleh FPI, seperti yang saya tulis sebelumnya:https://seword.com/sosbud/masyarakat-mulai-sadar-telah-dimanfaatkan-fpi/

Tapi sekarang SBY menuliskan catatan yang tak kalah provokatifnya menjelang 2 Desember. Artinya ada potensi kerusuhan kembali dan pengerahan massa yang dipelopori oleh FPI dan yang secingkrangan dengannya. Potensi itu harus diperhitungkan, jangan sampai lengah. Jika sebelumnya mereka menuntut Presiden Jokowi turun dan mau menduduki Istana serta gedung DPR, 2 Desember nanti ada kemungkinnan upaya-upaya seperti itu lagi.

Polri dan TNI tidak boleh terlalu percaya dengan orang-orang cingkrang. Mereka bilang damai, faktanya usil dan rusuh. Mereka bilang hanya menuntut proses hukum, faktanya mereka mau Jokowi lengser.

Begitulah kura-kura.






Selasa, 29 November 2016

Kakak Angkat Ahok: Adik Saya Di-"bully", Enggak Mungkin Saya Tinggal Diam


Jessi CarinaCagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan kakak angkatnya, Andi Analta di Rumah Lembang, Selasa (29/11/2016).






JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk membela adiknya, kakak angkat calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Andi Analta Amir, datang ke Rumah Lembang. Andi mengatakan, kehadirannya bukan untuk urusan politik melainkan untuk membela adiknya.

"Keberadaan saya di sini, saya enggak terlibat dalam politik, tetapi karena adik saya di-bully, enggak mungkin saya tinggal diam," ujar Andi di Rumah Lembang, Menteng, Selasa (29/11/2016).

Andi mengatakan, hubungannya dengan Basuki atau Ahok begitu dekat. Ahok juga sangat dekat dengan ibunya, Misribu Andi Baso Amier.

Saking dekatnya hubungan mereka, Andi suka merasa cemburu dengan Ahok. Andi mengatakan, cerita itu menunjukkan betapa dekatnya Ahok dengan keluarganya yang Muslim.

"Saya bukan kakak main-main dan bukan Islam abal-abal," ujar Andi.

"Makanya saya sedih adik saya dibilang menistakan agama," ucap Andi.

Andi menjelaskan makna penistaan agama menurut pemahamannya. Menurut dia, adiknya tidak pernah melakukan penistaan itu. Kata dia, Ahok sendiri sudah mencoba berubah dan memperbaiki kata-katanya.





Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2016/11/29/11372531/kakak.angkat.ahok.adik.saya.di-.bully.enggak.mungkin.saya.tinggal.diam

Rizieq Minta 2 Desember Libur? Horeee!


"Jadikan hari Aksi 212 sebagai hari libur dan jalan protokol bisa dikosongkan dari kendaraan sebagaimana car free day," ujar Rizieq seperti dilansir JPNN 28/11/16. 

Sang Ulama super kondang ini berkilah bahwa massa yang terdiri dari berbagai organisasi masyarakat (ormas Islam) dan elemen lainnya akan menggelar ibadah salat Jumat di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin. 

Sebagai bahan perbandingan, Imam Besar FPI yang juga bos GNPF-MUI mengatakan bahwa pemeritah setiap tahun selalu menggelar peringatan tahun baru dengan menutup Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin. Karenanya, untuk gelar aksi salat Jumat bersama, Rizieq meminta pemerintah mengosongkan jalan protokol itu dengan memberlakukan hari libur pada 2 Desember 2016. "Bahkan pemerintah pernah gelar festival budaya dengan membuat 16 panggung musik dan hiburan sepanjang Sudiman dan Thamrin," tambahnya... 

Senada dengan sang bos, Panglima Lapangan GNPF MUI, Munarman mengatakan pihaknya akan menggelar aksi ujuk rasa Bela Islam jilid III pada Jumat 2 Desember 2016. Unjuk rasa itu mempunyai tema Aksi Damai dan Doa Untuk Negeri yang tujuannya meminta Polri agar segera menahan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama. 

Jadi ingat lagunya Tasya saat ia masih kecil... "... libur tlah tiba! hore.. hore.. horeeeeee... ! 










Menarik ditunggu, apakah Presiden Jokowi akan mengabulkan usulan cerdas dari Rizieq ini setelah sebelumnya dia bersama para bos GNPF-MU mencapai kesepakatan dengan Kapolri terkait aksi 212 ini. Heu heu heu.. kalau diperhatikan, si Habib ini dari hari ke hari emang gemar banget perbarui dan perbarui tuntutan kepada POLRI maupun Pemerintah. 

Waktu itu ia nuntut supaya Ahok diproses hukum saat polisi sudah mulai proses kasusnya si mulut bocor itu, lalu terjadilah aksi 411 yang sangat kesohor dan pasti akan tercatat di buku sejarah indah perjalanan Indonesia Raya. Lalu.. setelah si cina kapir dijadiken tersangka, tuntutannya diganti lagi jadi "tahan dan pennjarakan Ahok" yang klimaksnya akan diperjuangken liwat aksi bela Islam jilid tiga 2 Desember 2016. Setelah belakangan ini ditambah dengan berbagai macam accessories seperti isu makar dan lain-lain, kini ada permintaan baru agar tanggal 2 Desember diliburkan untuk memberi kesempatan sang tuan besar gelar aksinya dengan nyaman.... 

Ya udahlah.... mendingan biarin ajah si bos dan para pengikutnya ungkapkan ekspresi Cinta Tanah Air, Cinta Agama dan Cinta Tuhan-nya... toh nantinya juga akan ketahuan dengan sangat jelas, apa sang bos ini termasuk orang penting atau sangat penting bagi NKRI, orang biasa-biasa aja atau justru doi adalah orang yang blaaaas gak penting buat negeri super kaya raya penuh susu dan madu ini... 

#INDONESIA RAJA DUNIA ! Heu heu heu... Salam 101, Satu Untuk Semua-Semua Untuk Satu One For All-All For One

Anas: Seandainya Saya SBY, Saya Antar Ibas ke KPK


JAKARTA, TRIBUN — Mantan Ketua Umum DPP Demokrat Anas Urbaningrum kembali mengeluarkan pernyataan terkait Susilo Bambang Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

Melalui kuasa hukumnya, Firman Wijaya, Anas meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adil dalam menangani kasus Hambalang. Anas, yang kini mendekam di Rumah Tahanan KPK, adalah tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang. Pernyataan Anas melalui pengacaranya ini merespons polemik tentang pemeriksaan Ibas dalam kasus itu.

"Ini terkait posisi Mas Ibas yang ramai dibicarakan terkait keterangan Nazar dan Yulianis. Mas Anas berpesan, 'Seandainya saya SBY, saya akan mengantar sendiri Mas Ibas ke KPK'," kata Firman Wijaya menirukan pernyataan Anas, seusai menjenguk kliennya di Rutan KPK, Jakarta, Selasa (28/1/2014).

Firman mengatakan, selama ini Anas kooperatif dengan penyidik. Oleh karena itu, ia berharap KPK adil dalam menangani kasus tersebut.

Secara terpisah, seperti dikutip Kompas, Rabu (29/1/2014), Palmer Situmorang, Ketua Tim Advokat dan Konsultan Hukum Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga, memastikan, Ibas akan memenuhi panggilan KPK jika dipanggil lembaga itu.

"Tidak ada keengganan sama sekali dari kami. Bapak SBY selalu mendukung kerja KPK," ujarnya.
Nama Ibas disebut

Sebelumnya, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto yang juga loyalis Anas menyebut SBY dan Ibas sebagai pihak yang seharusnya diperiksa KPK terkait penyidikan kasus dugaan gratifikasi proyek Hambalang. Menurut Tri, SBY selaku Dewan Pembina Partai Demokrat ketika itu merupakan penanggung jawab Kongres Partai Demokrat 2010. Sementara itu, Ibas bertindak sebagai steering committee dalam kongres.

Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis juga mengaku pernah menyebut nama Ibas ketika diperiksa sebagai saksi dalam kasus Hambalang yang menjerat Anas. Menurut Yulianis, nama Ibas disebutnya saat penyidik mencecarnya soal penyelenggaran Kongres Partai Demokrat 2010.

Yulianis mengungkapkan, ada catatan keuangan Grup Permai yang menyebutkan aliran dana 200.000 dollar AS ke Ibas. Dana tersebut, kata Yulianis, berkaitan dengan pelaksanaan Kongres Partai Demokrat 2010. Kepada wartawan, Yulianis menyebut uang 200.000 dollar AS itu berasal dari proyek Grup Permai yang bermasalah.

Sejauh ini, KPK belum memeriksa Ibas. Ketua KPK Abraham Samad sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya belum memanggil Ibas untuk diperiksa dalam kasus Hambalang karena belum menemukan cukup bukti mengenai keterlibatan Ibas yang perlu diklarifikasikan kepada yang bersangkutan.

Keterangan yang disampaikan Yulianis terkait Ibas, menurut Abraham, hanya dilontarkan dalam persidangan, dan tak pernah secara resmi dikatakan kepada penyidik KPK untuk dimasukkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP).

Abraham juga menegaskan, meski nantinya Yulianis telah mengatakan keterlibatan Ibas dalam BAP, KPK belum dapat memanggil Ibas. Pemanggilan itu harus didukung dua alat bukti atau keterangan lain untuk memperkuat pernyataan Yulianis.

Ibas sudah membantah dirinya terlibat korupsi. "Saya katakan tudingan tersebut tidak benar dan tidak berdasar. Seribu persen saya yakin kalau saya tidak menerima dana dari kasus yang disebut-sebut selama ini," kata Ibas.





Sumber : http://batam.tribunnews.com/2014/01/29/anas-seandainya-saya-sby-saya-antar-ibas-ke-kpk

Biadab! Santri Disuruh Jalan Kaki Ciamis-Jakarta untuk Demo Ahok





Santri adalah pelajar yang menetap di pesantren. Tujuan mereka menjadi santri adalah belajar ilmu agama dan umum. Rata-rata usia santri di bawah 20 tahun. Saya pernah menjadi santri di salah satu pesantren di Indonesia. Pernah beberapa kali mengajar di pesantren berbeda kota.

Dari sepanjang pengalaman saya menjadi santri, tidak pernah sedikitpun kyai berbicara tentang politik. Bahkan santri dilarang mengenakan kaos-kaos partai. Kyai tak pernah membicarakan apapun terkait negara ini kecuali tentang cerita sejarah, khas dan identitas masing-masing daerah. Tak pernah sedikitpun kyai menyinggung soal kinerja Presiden, apalagi Bupati setempat. Meskipun saat itu bupati di daerah saya terkenal paling tidak melakukan apa-apa. Itu kyai saya di pesantren yang terletak di ujung timur pulau Madura. Salah satu pesantren tertua dan terbaik di Indonesia saat ini.

Saya terdidik di lingkungan pesantren yang tidak pernah membahas tentang pejabat negara. Sekalipun ada lomba debat, yang kami bahas adalah persoalan sosial budaya dalam pepatah-pepatah arab. Apakah relevan dengan kehidupan di Indonesia atau tidak? Saat lomba pidato, bahasan yang ada hanyalah tentang menuntut ilmu, sopan pada guru, orang tua dan seputar semangat bergotong royong.

Tapi ketika saya dikirim ke sekitar Jakarta (untuk mengajar), saya baru tau kalau sebagian sekolah atau pesantren memang kerap memiliki warna bendera fanatik. Semakin banyak golongan guru di sebuah pesantren tersebut, semakin jelas lah ke mana arah politiknya. Suatu kesempatan ada guru yang menggunakan fasilitas sekolah untuk kepentingan partai politik. Jadi mereka berkumpul di sekolah untuk membahas konsulidasi antar kader partai.

Pengalaman ini saya dapat 8 tahun yang lalu dan masih saya ingat sampai sekarang. Saya ingat betul sebab sempat berkomunikasi sangat intens dengan kyai di Madura terkait sistem dan doktrin yang tidak bisa saya terima pada saat itu.

Sekarang, setelah 8 tahun berlalu, saya memang jarang masuk ke lingkungan pesantren. Hanya sebatas sowan atau ziarah. Tidak lagi hidup di lingkungan pesantren. Kalaupun mendengar informasi, sebatas mendengar saja. Tidak sampai berpikir keras atau protes.

Tapi hari ini saya sedang berpikir keras saat melihat santri asal Ciamis yang diajak jalan kaki ke Jakarta untuk ikut terlibat dalam aksi 2 Desember. Mereka berjalan kaki karena tak ada bus yang mau memfasilitasi mereka.

Saya benar-benar terhenyak. Sadis sekali pimpinan pesantren ini. Seumur-umur saya tak pernah disuruh kyai untuk mengikuti perintah yang sangat tidak manusiawi seperti ini. Ciamis ke Jakarta bukan jarak yang dekat, jauh sekali. Sekitar 200 kilometer. Kyai macam apa yang menyuruh santrinya untuk jalan kaki sejauh itu? Oh maaf, gelar kyai pasti terlalu agung untuk disematkan pada pimpinan pesantren itu. Demi Allah terlalu agung.

Saya kehabisan kata-kata untuk menjuluki pimpinan pesantren ini sebagai makhluk apa. Bagaimana bisa seorang pimpinan pesantren bertindak dan memberi instruksi sejahat itu? Jangankan bergelar ustad atau kyai, untuk disebut manusia biasa saja sudah tidak pantas sama sekali.

Sekarang pembaca seword coba bayangkan anak kalian ada di pesantren tersebut. Kemudian mereka disuruh jalan kaki ke Jakarta. Sebagai orang tua, apakah yang kalian rasakan jika anak anda diperlakukan seperti itu? Jangankan pimpinan pesantren, kita sendiri yang mengasuh dari kecil dan melahirkan, tak akan sudi membiarkan anak-anak kita jalan kaki ratusan kilometer, sekalipun itu tujuannya baik.


Coba saya tantang kalian para orang tua. Semisal anak anda mau wisata atau ziarah ke makam wali, tapi kalian tak punya ongkos untuk membiayai sang anak. Apa yang akan kalian lakukan? Pasti akan cari pinjaman sampai dapat. Sampai dapat. Tidak bisa tidak. Jika tidak ada yang meminjami, kita pasti tak akan sudi membiarkan anak kita jalan kaki sejauh itu.

Tapi ketika anak-anak kita kirim ke pesantren dengan tujuan mendapat pelajaran agama yang baik, lebih dalam dan sopan, malah diperlakukan jauh lebih buruk dari binatang. Bayangkan, sapi dan kambingpun kita angkut pakai kendaraan. Ini anak manusia, santri yang harusnya belajar agama, disuruh jalan kaki ke Jakarta. Edan!



Sebagai orang yang pernah menjadi santri selama 6 tahun dan pernah mengajar di beberapa pesantren, demi Allah saya mengutuk pimpinan pesantren yang menginstruksikan ataupun memberi ijin santrinya untuk jalan kaki dari Ciamis ke Jakarta. Demi Allah itu perbuatan yang sangat biadab, tidak manusiawi.

Untuk itu pemerintah melalui Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak harus menindak pimpinan pesantren dan siapapun yang memiliki ide jalan kaki ini. Mereka harus diantar ke rumah sakit jiwa untuk tes kesehatannya, saya yakin ada yang bermasalah dengan otaknya.

Menyuruh santri berjalan kaki dari Ciamis ke Jakarta bukanlah perilaku manusia normal. Jika kita marah dengan pelecehan seksual terhadap anak, kita juga harus marah dengan mereka yang menyuruh jalan kaki sepanjang ratusan kilometer.

Sementara buat orang-orang tua yang merasa anaknya berada di pesantren yang saya maksud ini, harap segera mencari pesantren lain saja. Pesantren yang mengajak santrinya berdemo, apalagi jalan kaki sejauh ratusan kilometer, dapat dipastikan bukan pesantren yang benar untuk tempat menuntut ilmu. Ini pasti. Sebab pesantren bukanlah tempat untuk mengajarkan santrinya berdemo. Pesantren adalah tempat mengaji dan belajar kitab-kitab, dari Alquran, hadits sampai kitab kuning.

Terakhir, terlepas dari fakta bahwa para rombongan santri ini tidak sampai ke Jakarta, sebab mereka kelelahan dan balik pulang menggunakan angkot, namun penindakan terhadap pimpinan pesantren dan inisiator demo wajib dilakukan. Ini kasus pelecehan terhadap santri dan anak-anak. Ini pelanggaran sangat serius dan tidak manusiawi.

Selepas membaca artikel ini, saya tak peduli anda mau menyebut saya kafir, liberal, yahudi dan sebagainya. Sebab anda cukup jadi manusia dan memiliki hati untuk setuju dengan artikel ini dan ikut mengutuk pelaku yang berlindung di balik jubah agama namun melakukan pelecehan terhadap santri dan anak-anak. Ini pelecehan yang luar biasa.

Begitulah kura-kura.




Daftar Harta Kekayaan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno











Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah merilis laporan harta kekayaan para calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Pengumuman LHKPN para cagub dan cawagub ini dilakukan untuk memastikan penyelenggara negara yang bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Berikut daftar kekayaan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.


1. Anies Rasyid Baswedan

Sebelum menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Joko Widodo. Terakhir, Anies Baswedan melaporkan harta kekayaannya pada 20 September 2016.

Harta tidak bergerak yang dimiliki oleh Anies Baswedan senilai Rp 9.901.255.000. Rinciannya:

1. Tanah dan bangunan seluas 1.655 m2 dan 565 m2 Jakarta Selatan yang berasal dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2010 sampai dengan 2016 senilai Rp 8.408.525.000

2. Tanah seluas 91 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2012 sampai dengan 2013 senilai Rp 1.492.730.000.

Harta bergerak berupa alat transportasi dengan total nilai Rp 352.000.000. Rinciannya:

1. Mobil, merk Toyota Avanza tahun pembuatan 2012, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2012 senilai Rp 112.000.000

2. Mobil, merk Toyota Kijang Innova, tahun pembuatan 2008, yang berasal dari hasil sendiri

perolehan tahun 2008 senilai Rp 105.000.000

3. Mobil, merk Mazda 2, tahun pembuatan 2013, perolehan tahun 2016 senilai Rp 135.000.000

Harta bergerak lainnya dengan total nilai Rp 671.463.848. Rinciannya:

1. Logam mulia dari warisan perolehan dari tahun 1985 sampai dengan 2016 senilai Rp 333.133.348

2. Benda bergerak lainnya perolehan dari tahun 2005 sampai dengan 2016 senilai Rp 338.330.500

Surat berharga total nilai Rp 88.768.976. Rinciannya:

1. Tahun investasi dari 2012 sampai dengan 2013 yang berasal dari hasil sendiri senilai Rp 50.000.000

2. Tahun investasi 2008, yang berasal dari warisan senilai Rp 38.768.976

Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 701.714.556 dan USD 8.893.

Hutang dalam bentuk pinjaman uang senilai Rp 4.408.159.775.

Sehingga total kekayaan Anies Baswedan adalah Rp 7.307.042.605 dan USD 8.893



2. Sandiaga Salahuddin Uno






Sebelum mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga adalah pengusaha sebuah perusahaan bernama Saratoga Capital. Perusahaan ini bergerak dalam bidang infrastruktur dan sumber daya alam.

Sandiaga melaporkan harta kekayaannya pada 29 September 2016. Total harta tak bergerak yang dimiliki adalah Rp 113.516.301.444. Rinciannya:

1. Tanah dan bangunan seluas 852 m2 dan 582 m2, di Jakarta Selatan dari hibah perolehan dari tahun 2004 sampai dengan 2015 NJOP Rp 20.552.460.000

2. Tanah dan bangunan seluas 475 m2 dan 239 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2010
sampai dengan 2015 NJOP Rp 10.890.462.000

3. Tanah dan bangunan seluas 277 m2 dan 277 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2006
sampai dengan 2015 NJOP Rp 5.084.335.000

4. Tanah dan bangunan seluas 454 m2 dan 250 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2006
sampai dengan 2015 NJOP Rp 7.884.370.000

5. Tanah dan bangunan seluas 450 m2 dan 511 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2010 sampai dengan 2015 NJOP Rp 11.486.350.000

6. Tanah seluas 15 m2 di Tangerang dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2012 sampai dengan 2015 NJOP Rp 37.110.000

7. Tanah seluas 15 m2 di Tangerang dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2012 sampai dengan 2015 NJOP Rp 37.110.000

8. Bangunan seluas 160 m2 di Singapura dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2001 sampai dengan 2015 NJOP Rp 7.504.731.000

9. Bangunan seluas 119 m2 di Washington DC dari hasil sendiri perolehan dari tahun 2014 sampai dengan 2015 NJOP Rp 7.487.834.160

10. Bangunan seluas 453 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 10.512.068.932

11. Bangunan seluas 460 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 10.644.045.316

12. Bangunan seluas 922 m2 di Jakarta Selatan dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 NJOP Rp 21.395.425.036

Harta bergerak berupa alat transportasi dengan total nilai Rp 375.000.000. Rinciannya:

1. Mobil, merk Nissan Grand Livina tahun pembuatan 2013, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2014 nilai jual
Rp 125.000.000

2. Mobil, merk Nissan X-Trail tahun pembuatan 2015, yang berasal dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 nilai jual Rp 250.000.000

Harta bergerak lainnya dengan total Rp 3.200.000.000. Rinciannya:

1. Logam mulia dari hasil sendiri perolehan tahun 2015, dengan nilai jual Rp 1.500.000.000

2. Barang seni dan antik dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 dengan nilai jual Rp 1.000.000.000

3. Benda bergerak lainnya dari hasil sendiri perolehan tahun 2015 dengan nilai jual Rp 700.000.000

Surat berharga dengan total nilai Rp 3.721.379.813.530 dan USD 1.287.801. Rinciannya:

1. Tahun investasi dari 1997 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 50.000.000

2. Tahun investasi dari 2002 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 3.171.105.995.000

3. Tahun investasi dari 2002 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.350.000.000

4. Tahun investasi dari 2003 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.000.000

5. Tahun investasi dari 2003 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 90.000.000

6. Tahun investasi dari 2004 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 3.500.000.000

7. Tahun investasi dari 2004 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 255.000.000

8. Tahun investasi dari 2004 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 255.000.000

9. Tahun investasi dari 2003 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 250.000.000

10. Tahun investasi dari 2005 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 90.150.000

11. Tahun investasi dari 2006 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 900.000

12. Tahun investasi dari 2006 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 30.000.000

13. Tahun investasi dari 2007 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 330.031.674.030

14. Tahun investasi dari 2007 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 5.000.000

15. Tahun investasi dari 2007 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 5.000.000

16. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 368.760

17. Tahun investasi dari 2009 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 23.368.094.500

18. Tahun investasi dari 2011 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 1.050.000.000

19. Tahun investasi dari 2011 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 63.331.000.000

20. Tahun investasi dari 2013 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 33.000.000

21. Tahun investasi dari 2013 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 126.425.000.000

22. Tahun investasi dari 2014 sampai dengan 2015 yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 120.000.000

23. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 2

24. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 4.000

25. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 10

26. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 325

27. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual USD 690.704

28. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual Rp 33.000.000

29. Tahun investasi 2015, yang berasal dari hasil sendiri dengan nilai jual
USD 224.000

Giro dan setara kas lainnya senilai Rp 12.899.258.838 dan USD 30.247.421.

Piutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 13.834.597.000 dan USD 2.465.84.

Hutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 8.441.678.156 dan USD 23.653.682.

Sehingga total kekayaan Sandiaga Uno adalah Rp 3.856.763.292.656 dan USD 10.347.381




Ditanya Presenter Kompas TV, Siap Maju di Pilpres 2019? Ini Jawaban Prabowo


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Saat tampil sebagai tamu khusus di acara bincang Rosi dengan presenter Rosiana Silalahi di Kompas TV Senin (28/11/2016) malam ini, Prabowo mendapat pertanyaan tajam dari presenter Rosiana Silalahi: apakah siap dia maju lagi di Pemilihan Presiden/Pilpres 2019?

Menanggapi pertanyaan itu, Prabowo menyatakan, sepenuhnya bergantung pada konteks politik menjelang 2019 nanti.

"Kondisi politik pada saat itu apakah dukungan masih kuat terhadap saya, kemudian partai saya bagaimana. Ini kan proses demokrasi, saya akan lihat pada saatnya," kata dia.

"Kalau saya merasa dukungan pada saya kuat, dan saya seandainya mendapat mandat dari rakyat, (saya akan bertanya pada diri sendiri) mampu nggak saya berbuat yang terbaik pada rakyat, kalau saya mampu insyaallah saya akan berbuat untuk itu," lanjutnya.

Rosi lalu melanjutkan dengan pancingan untuk mempertajam pertanyaan ini dengan pernyataanm saat Presiden Jokowi menemuinya di kediaman Hambalang, Jokowi sudah memnberi sinyal kepada Prabowo, bahwa mungkin keduanya kelak akan bertemu lagi di Pilpres 2019.

Prabowo menjawab, itu sinyal untuk berani maju. Saya rasa orang yang siap maju, itu keberanian.

"Berkeliling bertemu dengan semua orang. Alhamdulillah, hubungan saya dengan Pak Jokowi tetap baik. Orang sepertinya tidak percaya ya? Di negara negara yang demokrasinya sudah lebih hebat dari kita ternyata susah lho, mereka saling bersaing tapi tetap bisa bersahabat baik," ungkapnya.

"Hubungan saya dengan Pak Jokowi sekarang tetap baik, hubungan saya dengan menteri-menteri di kabinet Pak Jokowi juga tetap baik. Jadi kita bisa cari solusi bersama. Itulah di Republik ini. Siapa yang (merasa) mampu harus berani (maju)," lanjutnya.

Terlepas soal peluang dia maju lagi di Pilpres 2019, Prabowo menyatakan, banyak masalah kebangsaan yang harus diatasi bersama. Secara internal di Gerindra, dia berusaha menanamkan nilai-nilai baik pada setiap kader Gerindra.

"Banyak hal yang harus kita ciptakan untuk kondisi yang baik. Saya terus berusaha membangun komunikasi, mendidik kader kader saya yang muda-muda untuk selalu berpegang pada nilai nilai yang baik, jangan terpengaruh pada pragmatisme, budaya tipu tipu, yang penuh rekayaasa. Saya ingin ada pemimpin muda yang ceria, yang berani," tandas Prabowo Subianto.




Sumber : http://www.tribunnews.com/nasional/2016/11/28/ditanya-presenter-kompas-tv-siap-maju-di-pilpres-2019-ini-jawaban-prabowo

Ratna Sarumpaet ke DPR Minta Supaya Tito Dicopot dari Kapolri




Suara.com - Siang ini, aktivis Ratna Sarumpaet mendatangi Komisi III DPR ingin meminta dewan memberhentikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dia menilai sikap Tito dalam menanggapi rencana demonstrasi 2 Desember dengan menyebut ada indikasi rencana makar, berlebihan

"Jadi kami ingin mendesak Komisi III untuk segera merekomendasi pemberhentian (Tito) sebagai Kapolri," kata Ratna di DPR, Senin (28/11/2016).

Menurut Ratna, Tito seharusnya menyampaikan pernyataan-pernyataan yang mengayomi masyarakat, bukan sebaliknya.

Pernyataan Tito yang diprotes Ratna yaitu ketika ingin membubarkan peserta demonstrasi jika dianggap melanggar ketentuan hukum sesuai Pasal 18 Ayat 1 UU Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum.

"Di pasal itu jelas, siapapun, termasuk Presiden. Apalagi Kapolri yang menghalang-halangi, tidak bisa itu," ujar perempuan yang ikut demonstrasi pada 4 November itu.

Ratna menuding Tito berpihak dalam menangani kasus Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dalam kasus dugaan penistaan agama. Sebab, menurut Ratna, Polri tidak menahan calon gubernur petahana tersebut, padahal dalam kasus-kasus sebelumnya, orang yang sudah ditetapkan menjadi tersangka langsung ditahan.


"Semua orang ditangkap kalau sudah penistaan agama, tetapi saat ini tidak ditangkap, kenapa berat betul untuk menangkap. Kenapa orang-orang yang mendesak untuk menangkap di musuhi betul oleh Kapolri," kata Ratna.

Kemarin pagi, ketika mengunjungi Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Tito menegaskan tidak pernah menuduh organisasi massa yang mendukung demonstrasi 2 Desember sebagai kelompok yang akan makar. Organisasi yang akan demonstrasi menamakan diri sebagai Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia, meski belakangan MUI tidak setuju nama lembaganya dipakai.

“Saya tidak pernah sekali pun menuduh teman-teman yang melakukan aksi bela Islam ini adalah kelompok makar. Saya sudah komunikasikan dengan mereka. Tetapi ada kelompok-kelompok yang ingin menggunakan isu ini karena ada pengumpulan massa. Mereka mendompleng dengan membawa isu lain, di antaranya menggulingkan Presiden dengan cara menduduki DPR,” kata Tito.

Isu yang diusung dalam demonstrasi yang akan diselenggarakan pada 2 Desember yaitu penegakan hukum terhadap Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Isu tersebut tetap diangkat, padahal polisi sudah memproses kasus tersebut. Demonstrasi awal Desember nanti merupakan lanjutan dari aksi 4 November.

Pada demonstrasi 4 November, Tito meyakini semangatnya untuk mendorong polisi menegakkan hukum. Namun, dia menyayangkan ada kelompok yang menungganginya untuk kepentingan di luar kasus Ahok.

"Saya sangat yakin aksi bela Islam yang 4 November, saya sudah komunikasi banyak dengan habib dengan semua komponen, saya dialog dan saya tangkap semua nuansanya kasus Ahok minta proses hukum, tapi ada kelompok-kelompok lain yang ingin menggunakan isu ini," katanya.

Tito menginginkan jangan sampai demonstrasi 2 Desember nanti dipakai sebagai alat untuk melancarkan kepentingan kelompok tertentu yang ingin merusak keutuhan bangsa ini.

"Kami tidak mampu. Semua unsur harus bersatu padu dan jangan sampai kita digerogoti. NU jaringannya sangat besar. Kalau dipadukan dengan Polri, ini sangat luar biasa dan NKRI bisa kita selamatkan," ujarnya.




Inilah 6 Prestasi Ahok yang Berhasil Mengubah Jakarta.....


Saat ini marak pemberitaan mengenai pemilihan ketua daerah yang secara serentak akan dilaksanakan bulan Februari 2017 mendatang. Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok ikut pula diberitakan. Pasalnya, Gubernur DKI Jakarta tersebut kembali mencalonkan dirinya untuk periode kepemimpinan berikutnya. Ahok dikenal sebagai pemimpin daerah yang tegas, bahkan galak. Namun hal tersebut memiliki andil dalam terciptanya kondisi Jakarta yang lebih baik. Kali ini Ruangguru.com akan mengulas prestasi-prestasi yang dicapai oleh Ahok selama masa jabatannya. Dari artikel ini, kamu bisa tahu perbaikan apa saja yang sudah terjadi di Jakarta dan perbaikan yang bisa kamu harapkan dari gubernur berikutnya. Simak terus ya!

Pada tahun 2014 yang lalu, Ahok dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sebelumnya ia adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dan sempat menjadi anggota DPR RI. Karirnya menjadi kepala daerah sebetulnya sudah dimulai sejak tahun 2005 saat ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur. Ia pun juga pernah menjadi kandidat Gubernur Bangka Belitung di tahun 2007. Sebelum terjun ke dunia politik, laki-laki bergelar insinyur ini sempat menggeluti bidang bisnis. Namun, ia sepertinya lebih menyukai politik dibanding bisnis. Ini dia prestasinya di bidang politik, terutama saat menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Mendisiplinkan PNS

Akibat ketegasannya terhadap para PNS di DKI Jakarta, Ahok dianggap galak oleh sebagian orang. Memang, hukuman yang diberikan oleh ayah dari tiga orang anak ini tidak main-main apabila ada pegawai daerah yang ‘membandel’. Ia tak segan memotong Tunjangan Kerja Daerah (TKD) seorang pegawai apabilatelat masuk kantor atau bolos kerja. Menjawab keluhan warga

Di masa kepemimpinannya, Ahok memberikan tiga nomor pengaduan yang dapat digunakan warga Jakarta untuk melaporkan berbagai masalah. Ketiga nomor tersebut adalah 0811944728, 081927666999, dan 085811291966. Masalah yang diadukan haruslah berkaitan dengan urusan publik di Jakarta. Misalnya tentang jalanan rusak, lampu merah yang mati, dan lain-lain. Laporan tersebut disampaikan melalui SMS. Keluhan-keluhan yang sampai ke nomor tersebut benar-benar direspon oleh pemerintah, lho. Hal ini terbukti dari apresiasi para warga yang sudah pernah menggunakan layanan ini. Selain melalui SMS, keluhan bisa juga disampaikan melalui aplikasi online Qlue dan Lapor!.

Membuat transportasi umum lebih nyaman

Armada bus Transjakarta sebagian besar diganti atas instruksi Ahok. Beberapa di antaranya memang sudah tidak layak untuk beroperasi lagi. Masih ingat, kan, saat dulu bus Transjakarta sering dikabarkan meledak dan mogok? Selain itu, mantan pria yang gemar makan durian ini juga menambah jumlah unit agar semakin banyak orang yang bisa diakomodir oleh moda transportasi ini. Semoga bus-bus baru ini terus dirawat dengan baik ya.

Membasmi pungutan liar

Kini sudah tidak ada lagi biaya yang terpaksa dikeluarkan oleh warga Jakarta saat mengurus KTP atau dokumen-dokumen kependudukan lainnya. Pegawai di Pemda DKI Jakarta tidak lagi berani memberikan syarat uang pelicin kepada warga yang ingin permasalahan administrasinya dibantu. Hal ini disebabkan adanya ancaman dipecat apabila praktik tersebut diketahui oleh Ahok. Laki-laki kelahiran 50 tahun silam ini membuktikan bahwa ancamannya bukan hanya gertakan sambal. Awal tahun ini, ia memecat pejabat di Dinas Kebersihan DKI Jakarta karena kasus pungutan liar.

Membuat Jakarta lebih rapi

Pemukiman yang terletak di pinggir sungai dianggap sebagai penyebab banjir yang kerap terjadi di Jakarta. Akhirnya, Ahok memerintahkan agar pemukiman tersebut digusur dan warganya dipindahkan ke lokasi lain. Awalnya penggusuran yang dilakukan menuai banyak kontra. Para warga pun enggan pindah dari rumahnya. Oleh sebab itu, Ahok mempercepat pembangunan rumah susun (rusun) agar warga yang tergusur dapat segera tinggal di rumah yang baru. Selain relokasi terhadap pemukiman warga di pinggir sungai, pedagang-pedang kaki lima juga menjadi sasaran relokasi. Pedagang kaki lima yang tersebar di sekitar Tanah Abang adalah salah satunya. Posisi mereka yang semrawut di ibukota membuat jalanan menjadi semakin macet.

Mewujudkan sungai yang bersih

Ternyata, bukan hanya pemukiman liar di pinggir sungai saja yang menyebabkan banjir di Jakarta. Sungai yang dipenuhi oleh sampah juga menjadi salah satu penyebabnya. Demi mewujudkan Kota Jakarta yang bersih dan bebas banjir, anak sulung dari empat bersaudara ini membentuk tim untuk membersihkan sungai-sungai di Jakarta. Usaha Ahok dan timnya tidak sia-sia. Kini beberapa sungai di Jakarta, seperti Ciliwung, sudah tampak lebih bersih lho dari sebelumnya.

Menginisiasikan transparansi APBD

Transparansi APBD baru pertama kali dilakukan pada saat Ahok menjabat. Gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya dilaporkan belum pernah menginisiasi hal yang sama. Dengan transparansi ini, penduduk Jakarta tidak lagi merasa was-was bahwa anggaran digunakan dengan tidak semestinya. Hal ini juga menjadi salah satu cara agar masyarakat dapat ikut serta menilai kinerja pemerintah daerah. Mudah-mudahan hal ini bisa diikuti oleh provinsi-provinsi lain di Indonesia ya.

Prestasi-prestasi yang telah dicapai oleh Ahok ini semoga dapat menginspirasi para kandidat kepala daerah di Indonesia. Selain itu, sebagai masyarakat, kamu harus mendukung program-program yang positif dan menjaga kondisi daerah yang sudah membaik, smart buddies! Ahok tidak lepas dari pemberitaan buruk di media. Memang ia bukanlah manusia yang sempurna, tetapi kamu tetap bisa mencontoh hal-hal yang baik darinya. Ajak teman-temanmu untuk mengikuti jejak Ahok dalam berprestasi dengan share artikel ini, ya! Kalau kamu tahu prestasi Ahok yang lainnya, jangan ragu untuk tambahkan di kolom komentar.



Senin, 28 November 2016

Ahok: Kasih Saya Kesempatan di Periode Kedua untuk Jakarta Luar Biasa





Jakarta - Calon gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) hadir dalam peluncuran aplikasi Go Ahok 2. Aplikasi ini digagas oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Teman Ahok.

Ahok berharap dengan adanya aplikasi baru tersebut bisa makin masyarakat semakin paham apa saja visi misi, strategi dan kebijakan yang sudah dirinya buat selama menjadi gubernur.

"Ini yang kami maksudkan. Ada visi misi, kebijakan dan strategi. Kebijakan kami kan warga Jakarta hidup lebih mudah. Ini yang saya suka, mobile aplikasi. Ini sangat kreatif," kata Ahok di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).

Dalam peluncuran aplikasi Go Ahok 2 tersebut juga hadir Ketum PSI Grace Natalie dan relawan Teman Ahok Amalia Ayuningtyas. Ahok berharap dengan adanya aplikasi tersebut bisa membuatnya kembali menjadi Gubernur DKI 2017-2022. Karena masih ada pekerjaan rumah besar yang menunggu Ahok, yaitu Asian Games 2018.

"Kita harap masyarakat kasih saya kesempatan di periode kedua. Karena kita sedang persiapan Asian Games 2018. Kita mau supaya tamu-tamu bisa merasakan Jakarta yang berbeda," ujar Ahok.

Cagub petahana tersebut pun menjelaskan apa saja proyek yang sedang digarap oleh Pemprov DKI dalam memperbaiki DKI menuju Asian Games 2018. Beberapa proyek tersebut antara lain Lingkar Semanggi yang akan diresmikan tahun depan, serta Mass Rapid Transit (MRT) yang akan diuji coba pada 2018.

"Lingkar Semanggi tahun depan kita resmikan. Bundaran HI sedang kita bagusin, ada air mancur musik. Nanti bisa nonton dari taman yang kita buat di kantor bekas Kedubes Inggris. Lalu sepanjang Monas hingga Patung Pemuda Senayan akan punya trotoar yang baik serta taman kota. MRT juga sudah selesai dan bisa diuji coba walapun operasi di tahun 2019. Dari Lapangan Banteng sampai Kota Tua sudah beres. Termasuk Kali Besar Barat, kalinya sudah bersih, sampai Muara Baru, Muara Angke sampai Kepulauan Seribu," papar Ahok.

"Kita harap di tahun 2018, tamu yang datang bisa lihat Jakarta yang utuh, yang luar biasa," lanjutnya.

Ahok berharap aplikasi Go Ahok 2 tersebut bisa menyebarkan segala proyek tersebut. Sehingga masyarakat DKI punya alasan mengapa harus memilihnya lagi menjadi Gubernur

"Sampaikan pada yang lain, kenapa harus pilih Ahok lagi jadi Gubernur," tutupnya.


(bis/erd)





Ini Alasan Yusril Akhirnya Dukung Dan Bantu Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama... [VIDEO]


JAKARTA--Petahana Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengapresiasi pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra yang mendukung calon gubernur DKI Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama dalam Pilkada sekaligus membantunya dalam kasus dugaan penistaan agama.

"Saya pribadi memberikan apresiasi dengan kenegarawanan dan kesetiaan Pak Yusril kalau mau mendampingi dan memberikan penjelasan kepada masyarakat atau membantu Pak Ahok, mendampingi Pak Ahok dalam menjalani proses hukum itu," kata Djarot usai berdiskusi dengan masyarakat di Rumah Lembang di Jalan Lembang, Kelurahan Menteng, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).




Video Dukungan Yusril Ke Ahok : 









Mantan Wali Kota Blitar itu mengatakan Yusril dapat membantu memberikan penjelasan sesuai dengan keahliannya dalam melihat masalah dugaan penistaan agama itu, sehingga masyarakat Indonesia memperoleh penjelasan tepat dari berbagai pihak dalam menanggapi dugaan penistaan agama.

"Kita berharap Pak Yusril juga bantu kita, mendampingi Pak Ahok untuk menjelaskan dugaan penodaan agama itu. Kan beliau tahu Pak Ahok waktu kecil bagaimana di Belitung," kata dia.Sebelumnya, pakar hukum tata negara Indonesia, Yusril Ihza Mahendra, mengajak umat muslim memaafkan Ahok dalam kaitannya dengan dugaan penistaan agama.

Yusril meminta Ahok dimaafkan karena Gubernur DKI non-aktif itu sudah berkali-kali menyampaikan permohonan maaf akibat ucapannya menyebut Alquran Surat Al Maidah di hadapan warga Kepulauan Seribu.

"Kalau Ahok disidik, kedua pasangan yang lain tidak boleh diuntungkan. Ahok pun tidak boleh dirugikan. Demikian pula sebaliknya," pungkas Yusril.







Sumber : http://bandung.bisnis.com/read/20161128/34239/564052/yusril-bela-ahok-djarot-lempar-pujian

BARESKIM: Terungkap, Skenario Kelompok ISIS Dompleng Aksi 4 November






Liputan6.com, Jakarta - Bareskrim menangkap beberapa orang yang tergabung dalam Hawariyun yang berbaiat kepada ISIS. Ada delapan orang yang diduga mendompleng kerusuhan di demo 4 November lalu.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan penyidik membongkar bagaimana skenario kelompok yang dipimpin Abu Nusaibah ini berupaya menyusup dalam kerusuhan.

"Bahwa pada tanggal 4 November 2016, pukul 19.30 WIB, setelah terjadinya bentrok antara massa dengan petugas keamanan, Abu Nusaibah memerintahkan Wandi Sopandi alias Abu Usama untuk mengumpulkan kelompok Hawariyun di Masjid Al Fatah, Menteng, Jakarta Pusat," kata Boy dalam pesan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (28/11/2016).

Ada delapan orang dan beberapa kelompok Hawariyun yang berhasil dikumpulkan malam itu. Mereka adalah Dimas Adi Saputra, Wahyu Widada, Ibnu Aji Maulana, Zubair, Reno Suhartono, dan beberapa anggota Hawariyun. Adapun Fuad Zakir Bani diundang namun tidak hadir dalam pertemuan itu.

Pertemuan digelar terpisah. Sebagian orang berkumpul di depan halaman Masjid Al Fatah. Sebagian lainnya di dalam masjid. Abu Nusaibah lalu memerintahkan Wandi untuk membagi dua kelompok untuk menyusup dalam kerusuhan.

Kelompok satu dipimpin Abu Fatir untuk bergerak ke Penjaringan yang saat itu tengah rusuh. Sementara Abu Nusaibah akan memimpin kelompok lain dan bergabung dengan massa di DPR.

"Tujuannya adalah agar berhadapan langsung dengan aparat keamanan dalam chaos, dan mencari kelengahan aparat keamanan untuk merebut senjata api atau apabila ada senjata yang jatuh segera ambil," kata Boy.

Berdasarkan keterangan salah seorang tersangka Dimas, saat tiba di Penjaringan dia tidak bergabung dengan massa, tapi langsung menyusup ke barisan di belakang polisi untuk mencari kelengahan aparat.

"Namun bentrok sudah berhasil dikendalikan oleh aparat kemanan. Sehingga kelompok pimpinan Abu Fatir bergabung dengan massa yang ada di DPR," Boy membeberkan.

"Pengakuan tersangka, mereka bergerak berkumpul di Mesjid Al Fatah dari rumah masing-masing, tidak ikut demo di siang harinya, karena mereka akan memanfaatkan jika situasi rusuh," Boy menambahkan.

Pengungkapan ini bermula dari ditangkapnya Saulihun alias Abu Nusaidah alias Abu Hilya. Dia diduga anggota jaringan ISIS yang memotivasi orang-orang untuk mendukung kelompok radikal tersebut.

Saulihun juga bertugas untuk membaiat orang-orang yang berhasil direkrut. Bahkan, dia pun berencana melumpuhkan dan merampas senjata polisi pada demo 4 November 2016.

"Dia berencana merampas senjata petugas pada demo kemarin. Tapi dia gagal, karena memang tidak ada anggota yang dibekali senjata api," kata Boy.




Survei Poltracking: Warga Jakarta Masih Puas Kinerja Ahok











Liputan6.com, Jakarta Poltracking Indonesia kembali merilis data survei terbaru pada kurun 7 hingga 17 November 2016. Hasilnya, publik masih puas dengan kinerja Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Publik yang mengatakan puas terhadap kinerja Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mencapai 63,08 persen," tutur Direktur Eksekutif dan Riset Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/11/2016).

Hanya saja, jika dibandingkan periode tahun lalu yakni pada September 2015, tingkat kepuasan publik terhadap Ahok mengalami penurunan 5,64 persen. Detailnya adalah dari 68,72 persen menjadi 63,08 persen pada November 2016.

Sementara, Djarot Saiful Hidayat mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih kecil dibanding pasangannya, Ahok. Hanya sekitar 47,75 persen publik Jakarta puas dengan kinerja mantan Wali Kota Blitar itu.

"Dibandingkan September lalu (2015), tingkat kepuasan kinerja Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menurun 4,3 persen dari tahun lalu," beber Hanta.

Hanta juga menyebutkan, pelayanan kesehatan yang terjangkau menjadi sektor paling berhasil yang ditangani Ahok selama menjabat. Sebanyak 76,3 persen warga Ibu Kota puas dengan pelayanan kesehatan yang terjangkau di Jakarta.

Adapun masalah penanggulangan kemacetan, hanya sebesar 22,8 persen publik yang puas.

Dalam penelitian survei tersebut, Poltracking Indonesia menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200 orang dan margin of error sebesar 2,8 persen.




Inilah Momen Agus Grogi di Mata Najwa [VIDEO]





Indopress, Jakarta – Acara Mata Najwa yang terkenal dengan pertanyaan-pertanyaan tajamnya di Metro Tv semalam (12/10) mengambil tema “Bertaruh di Jakarta”. Menghadirkan sosok yang baru muncul dan belum diperhitungkan sebelumnya di Pilkada DKI Jakarta 2017, Agus Harimurti Yudhoyono.

Seperti biasa presenter Mata Najwa, Najwa Shihab memulainya dengan melakukan sejumlah klarifikasi-klarifikasi terkait isu atau kabar yang beredar terutama terkait pilihan Cikieas pada Agus Yudhoyono adalah dikarenakan dia adalah anak dari ketua umum Partai Demokrat.

“Anda bisa mendapatkan tiket paling mahal bertarung di Politik paling seksi di Indonesia, itu karena Anda anak ketua Umum Parato Demokrat kah?” tanya Najwa.

“Itu kalau nama saya keluar dari Ketua Umum Partai Demokrat tapi nyatanya nama saya itu muncul dari tiga partai pengusung lainnya,” tanggap Agus. “Artinya tidak ada design dari awal untuk melibatkan saya di dalam pilgub Jakarta ini,” lanjutnya.

Kemudian Najwa membuka data bahwa pemilihan nama Agus memang terkesan tiba-tiba tapi penggodokan nama Agus sudah dilakukan tiga minggu sebelum pemberitahuannya pada Agus terkait keputusan pemilihannya yang pada saat itu sedang berada di Australia.

Setelah Najwa menyebutkan sejumlah data yang dimilikinya, disini Agus mulai mengambil kopi yang ada di depannya dan meminumnya.

“Bagi saya itu tiba-tiba karena bagi saya itu sama sakali tidak diajak ngomong,” jelas Agus.

“Jadi yang mempersiapkan orang tua dan tim partai yang lain,” sela Najwa.

“Osaya tidak mengatakan seperti itu!”timpal Agus. “Versi saya adalah saya saat itu ada di Darwin dan segera kembali untuk mengetahui secara langsung,” lanjutnya.

Kemudian inilah momen saat pertayaan Najwa tidak dijawab oleh Agus.

“Kalau kemudian Anda bukan anak mantan presiden yang sekarang ketua Umum Parpol, apakah kira-kira ada yang mencalonkan Anda mas Agus?” tanya Najwa.


“Menurut Anda bagaimana? Menurut Anda? Apakah saya pantas?” tanya Agus balik ke Najwa, sambil kembali menyruput kopi yang ada di depannya dan riuh para penonton di Studio Metro Tv.

Kemudian Najwa melanjutkan pertanyaan dengan menjelaskan “karena berbeda kalau calon lain yang mau maju mereka ikut fit and propert tes dan mendaftar ke partai Demokrat, tapi kalau Anda hanya ditelpon oleh Ayah dan ditanya mau atau tidak?”

“Saya tidak mendesain apapun saya tidak minta tiket apalagi saya melobi kepada partai-partai lain, Never!” tegas Agus.

“Tidak pernah melobi? Tidak pernah secara pribadi melobi?” tanya Najwa lagi.

“Tidak pernah , kalau ditanya sama saya tidak pernah melobi apapun,” tegas Agus kembali.

“Tapi apakah yang lain melobi atau tidak Anda tidak tahu?” cerca Najwa.

“Silahkan tanya saja kepada yang lainnya, saya tidak tahu jawabannya, saya tidak bisa merepresentasikan siapapun, kalau memang ada jawan-jawaban yang lain klarifikasi tapi Anda sekarang sedang mengundang saya disini, jawaban saya adalah versi saya,” tegas Agus.



Video momen Agus grogi di Mata Najwa.





Ahmad Dhani: Presiden Sekarang Pekok, Indonesia Butuh Pemimpin Seperti Saya!




Calon wakil bupati Bekasi Ahmad Dhani dilaporkan karena dianggap telah menghina presiden saat aksi 4 November lalu. Polisi pada Kamis (24/11) pun mulai memanggil saksi-saksi terkait kasus tersebut.

Namun laporan tersebut tak membuat Dhani diam dalam mengkritik pemerintahan. Ia menilai negeri ini butuh pemimpin yang baru seperti dirinya karena presiden yang sekarang itu tidak peka (pekok). “Kita butuh pemimpin yang peka bukan pemimpin yang pekok,” ujarnya lewat kicauan di Twitter.



Follow

Dhani Ahmad Prasetyo @AHMADDHANIPRAST


Kita butuh PEMIMPIN yang PEKA bukan PEMIMPIN yang PEKOK... ADP
1:59 PM - 24 Nov 2016

198198 Retweets
213213 likes






Ahmad Dhani dilaporkan ke polisi pada 6 November lalu. Ia dituding melontarkan kata-kata yang dianggap menghina presiden.

Pada hari ini, Juru bicara FPI Munarman telah dipanggil oleh kepolisian. Namun ia tidak bisa hadir. “Pak Munarman hari ini tidak bisa hadir memenuhi panggilan itu karena ada kegiatan yang sulit ditinggalkan. Makanya saya ke sini mau sampaikan itu,” ujar pengacara Munarman, M Kapitra Ampera, kepada wartawan di depan Kantor Krimum Polda Metro Jaya, Kamis (24/11).

Kendati demikian, dia menanggapi surat pemanggilan polisi terhadap kliennya tersebut. Ia mempertanyakan surat pemanggilan tersebut karena di dalam surat itu tak ada penjelasan siapa terlapornya.

Padahal, kata dia, seharusnya Presiden RI Joko Widodo yang melakukan pelaporan langsung ke polisi. Karena, menurutnya, jika kasus tersebut dilaporkan orang lain, hal itu tentu tidak bisa diterima secara hukum. (republika)(satelitnews)




Kemkominfo blokir situs habibrizieq.com




Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) meminta seluruh penyelenggara internet memblokir situs habibrizieq.com. Plt Kepala Humas Kemkominfo, Noor Izza mengatakan, pemblokiran situs tersebut atas permintaan dari lembaga seperti Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Iya, benar. Semalam kami sudah mengirimkan notifikasi kepada seluruh penyelenggara internet. Pemblokiran ini atas permintaan dari kolaborasi lembaga terkait," ujarnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Minggu (27/11).

Dikatakannya, alasan pemblokiran situs tersebut lantaran menyebarkan pesan-pesan yang dianggap memprovokasi dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Jika melihat dari alamat websitenya, dugaan sementara situs tersebut adalah milik Habib Rizieq. Namun, Noor tidak mengetahui jelas siapa pemilik alamat website itu.

"Saya tidak tahu, apakah situs itu merupakan website resminya atau bukan. Tapi yang jelas, berdasarkan laporan dari lembaga terkait, website itu sering menjadi viral di media sosial," ungkapnya.

Berdasarkan pantauan Merdeka.com, situs tersebut masih bisa diakses dengan menggunakan beberapa provider. Namun, jika diakses menggunakan Telkomsel dan Indosat Ooredoo, situs tersebut diarahkan langsung ke laman peringatan situs tidak dapat diakses.



Minggu, 27 November 2016

Memalukan!! Agus Tolak Hadir Di Mata Najwa & Dianggap Tak Sanggup Bersaing Terbuka






Beberapa hari yang lalu Mata Najwa sempat mengundang ketiga timses di Pilgub Jakarta. Namun saat itu Timses Agus tidak hadir karena alasan sibuk. Kemudian malam ini saya lihat tayang ulang ultah Mata Najwa, ada Ahok dan Anies yang hadir di salah satu segmen. Yang menarik adalah, Najwa menjelaskan bahwa sebenarnya Agus juga diundang, namun tidak hadir. Absennya Agus ini justru membuat banyak orang mengirimi chat pada saya. haha

Begini, sebenarnya Agus tidak dua kali absen, sebab yang pertama absen itu timsesnya. Lalu sekarang Agusnya. Beda. Tapi memang mereka semua satu kesatuan, sehingga kemudian tidak bisa dipisahkan.

Absennya Agus atau timsesnya di Mata Najwa mungkin akan membuat sebagian orang bertanya-tanya. Meskipun Mata Najwa tayang di Metro yang merupakan teve milik Surya Paloh dan Nasdem mendukung Ahok, tapi bagaimanapun ini media swasta terbuka. Timses Anies tetap hadir, Anies sendiri juga hadir. Jadi kalau ada yang berpikir karena Metro merupakan media ‘milik’ pendukung Ahok, ini sangat tidak masuk akal. Terbantahkan dengan hadirnya Anies dan Timsesnya.

Sampai di sini beberapa pembaca seword mungkin akan bertanya-tanya. Lalu alasan Agus dan timsesnya tak datang ke Mata Najwa? Dalam kacamata Pakar Mantan, ada dua kemungkinan.

Pertama, Agus kapok datang ke Mata Najwa. Karena di kunjungan perdananya sebagai calon Gubernur, Agus babak belur tak bisa menjawab pertanyaan Najwa. Bahkan Agus membuka aib dirinya karena tidak tau tentang visi misinya menjadi Calon Gubernur.

Sepulang dari Mata Najwa, nama Agus mendapat nilai negatif dari masyarakat. Satu Indonesia jadi tahu bagaimana sikap dan tingkah anak mantan Presiden 10 tahun ini. Masyarakat juga jadi sadar, bahwa memang tidak ada alasan paling logis atau faktor pendukung selain Agus bisa maju sebagai Cagub karena merupakan anak ketum Parpol. Jika bukan anak ketum Parpol, Agus dapat dipastikan tak akan bisa maju. Pasti. Sebab yang mantan menteri saja tak mampu maju, apalagi mayor?

Nah, efek negatif ini pasti sudah disadari oleh SBY sang bapak. Dia tentu tak mau anaknya kembali babak belur di Mata Najwa. Jadi lebih baik tidak hadir. Lebih tidak melakukan apa-apa daripada menjadi lebih buruk. Salah satu karakter politik SBY selama 10 tahun terakhir. Lebih baik urusi album lagi, aman damai, tak perlu perbaiki ekonomi, hukum dan sebagainya sebab berpotensi dibenci orang.

Apalagi pasca demo 4 November, banyak indikator mengarah pada SBY dan anaknya. Curhat SBY lewat keterangan pers, video Agus makan bersama bibib bibib, sampai beredarnya chat instruksi timses dalam mengatur pendemo merupakan sejumlah isu hangat yang beredar di kalangan masyarakat. Kalau timses atau Agus sendiri yang datang ke Mata Najwa, hampir pasti ini akan ditanyakan. Dan Agus maupun timsesnya, bahkan SBY sekalipun, tak akan mampu menjawab pertanyaan Najwa.

Kedua, ada kemungkinan Agus dan timsesnya tidak mampu untuk berada di tempat umum untuk bersaing secara terbuka. Patut dicatat, Agus mau datang ke Mata Najwa karena dia diundang secara khusus, didampingi para relawan dan politisi pendukung seperti Roy Suryo dan sejenisnya. Tapi ketika Agus harus duduk bersama Ahok atau Anies, dia tidak berani hadir. Sebab itu ruang terbuka, lagipula Agus tidak bisa membawa pendukungnya ke studio. Saya pikir itu juga yang terjadi pada timsesnya. Mereka enggan hadir di tempat umum dan terbuka.

Terlepas apakah kemungkinan nomer satu atau dua yang benar, itu jadi tak terlalu penting. Pada intinya Agus dan timsesnya cukup ketakutan untuk hadir di Mata Najwa. Yang menjadi point menarik dari kacamat Pakar Mantan justru pepatah ibarat buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitulah Agus, begitu pula SBY.

Saya jadi teringat SBY yang menolak hadir ke Kick Andy karena tidak mendapat bocoran pertanyaan yang akan diajukan oleh Andy F Noya. Sekarang Agus juga tidak hadir ke Mata Najwa dengan kemungkinan terlogis karena takut mendapat pertanyaan-pertanyaan yang membuat citranya semakin buruk, atau takut karena tidak ada penonton pendukungnya.





Inilah 10 Alasan SBY Itu Presiden Paling Licik yang Pernah Dimiliki Indonesia......


1. Memposisikan dirinya sebagai pihak yang selalu terzolimi dan teraniaya. 

2. Memprovokasi umat Islam dan MUI untuk menerbitkan fatwa dan demo besar-besaran pada tanggal 4 November 2016 dengan satu tujuan besar; agar Ahok tumbang sehingga anaknya si Agus Harimurti itu yang jadi Gubernur DKI. 

3. Menasehati seluruh lulusan akademi perwira TNI dan Polri agar mereka jangan bercita-cita menjadi kepala daerah, melainkan harus konsentrasi dan mengabdi sepenuhnya hanya sebagai perwira TNI atau Polri. Namun realitajya justru menyuruh putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, berhenti jadi Mayor dan melamar jadi calon Gubernur DKI Jakarta. 

4. Menginsntruksikan agar Indonesia tak boleh membangun dinasti politik, tapi dari balik layar dia mendorong anak-anaknya dan sanak keluarganya berbondong-bondong mengajukan diri masuk Parlemen. Berikut daftarnya; Edhi Baskoro Yudhoyono, Dapil Jatim VII. Sepupu SBY, Sartono Hutomo, Dapil Jatim VII. Keponakan SBY, Mexicana Leo Hartanto, Dapil DKI Jakarta I. Sri Hidayati (adik ipar Agung Budi Santoso) Dapil di Jawa Barat III Adik ipar SBY, Hartanto Edhi Wibowo, Agus Hermanto, Lintang Pramesti, Nurcahyo Anggorojati, Decky Hardijanto, Putri Permatasari, Dapil Banten III, Dapil Jabar VIII, Jateng I, Jateng VI.Jateng V. 

5. Kongkalingkong kasus Bunda Putri. 

6. Mensomasi Kompasianer, Sri Mulyono terkait tulisannya, "Anas: Kejarlah Daku, Kau Terungkap" yang menelanjangi kebusukan SBY di Kompasiana. Dua kali Kompasianer Sri Mulyono disomasi pangacara keluarga SBY, Palmer Situmorang, yaitu pada tanggal 14 Desember dan tanggal 20 Desember. 

7. Memenjarakan Antasari Azhar karena telah menangkap dan memenjarakan besannya, Aulia Pohan, yang terlibat kasus penggelapan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp 100 miliar. 

8. Menjadikan Bank Century sebagai mesin ATM-nya untuk untuk membiayai kampanye politiknya. 

9. Mengkondisikan agar proyek IT di KPU dimenangkan oleh perusahaannya Hartati Murdaya (Bendahara Partai Demokrat). 

 10. Menelantarkan 32 proyek listrik dengan nilai ratusan triliun rupiah sehingga menyengsarakan rakyat. 

BREAKING NEWS!!!!! Nahas, Rumah Pergerakan Rapat Demo 212 Ludes Dilalap Sijago Merah




Beberapa elemen aktivis BEM kampus se tanah Air dan elemen aktivis Muhammadiyah, sedang melakukan rapat persiapan aksi damai 212 bersama ulama pada tanggal 2 Desember 2016 mendatang.

Fokus rapatnya di Rumah Pergerakan Jalan cempaka XVI No. 8 Jakarta Pusat. Pada saat rapat dimulai pukul 20.00 berjalan sekitar 1 jam lebih. Posisi api muncul dari kamar belakang yang berdekatan dengan Musollah.

Tentu peserta rapat kaget dan segera berupaya memadamkan api. Mereka berbagi tugas, ada yang mematikan kontak meteran listrik karena dalam posisi menyala. Ada juga, yang berupaya memadamkan dengan air seadanya.
Terlebih, kawan-kawan lain sambil lari keluar mencari bantuan untuk menghubungi Damkar dan petugas Pemadam kebakaran.
Lama kebakaran berlangsung sekitar 10 menit si jago merah (api) sudah menghanguskan seperdua rumah. Kemudian, dalam 10 menit terakhir, posisi
rumah sudah gosong karena api melahapnya.

Tetapi, perlu juga di ketahui, bahwa damkar dan petugas pemadam kebakaran datang sekitar 10 menit api berlangsung membakar rumah.
Mobil damkar dan pemadam kebakaran membutuhkan waktu 20 menit untuk mematikan api. Namun, sudah tidak tersisa dan rumah posisinya ludes.
Akibat kerugian kebakaran ini belum di pastikan.




Penyebab kebakaran Rumah Pergerakan atau Kantor BEN Institut di bawah Pimpinan Beni Pramula Aktivis Mantan Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ini dalam analisa bahwa ada indikasi sabotase menjelang demonstrasi 212 Bela Islam Jilid III.

Namun, komponen aktivis Indonesia dan Organisasi Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (FOKAL IMM) mendesak agar kantor Rumah Pergerakan itu segera di usut dan diperiksa oleh pihak yang berwajib.

Billahi fisabilillhaq Fastaqul Khaerat
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Terima kasih




Sumber : http://sangpencerah.id/2016/11/rumah-pergerakan-terbakar-saat-rapat-persiapan-aksi-212.html

Sabtu, 26 November 2016

HEBOH HMI BIKIN Polling PILGUB DKI, Hasilnya Mencengangkan!




Mungkin tak pernah terfikir dibenak anak-anak muda HMI ini bahwa polling yang mereka buka pada 22 November kemarin akan membuat shock mereka sendiri.
Bagaimana tidak? Hampir seratus persen Ahok mendapatkan suara, tentu saja ini diluar dugaan mereka, sehingga tak berfikir panjang lagi mereka akhirnya menghapus polling tersebut.

Ini link url polling yang telah mereka hapus: http://www.pbhmi.or.id/polling-pilgub-dki-jakarta

>

Namun seperti kita ketahui, walaupun link url sudah dihapus di website resmi mereka ( www.pbhmi.or.id ) google masih menyimpan cache atau riwayat jejaknya, sehingga kita masih bisa masuk dan melihat hasil polling tersebut.
Ini alamat cache polling tersebut: Cache Polling HMI


Mungkin pepatah ini sangat cock untuk menggambarkan kelakuan anak-anak muda HMI ini: Buruk Rupa Cermin Dibelah!







Terduga Penyebar Isu Rush Money adalah Guru SMK Pluit Raya Jakarta Utara. Ini Berita Selengkapnya......


Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menunjukan postingan AR, tersangka penyebar isu rush money, Sabtu, 26 November 2016, di Mabes Polri. Amirullah/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Unit Cyber Crime Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia menangkap AR alias Abu Uwais yang diduga menyebarkan isu rush money atau penarikan uang secara besar-besaran melalui akun Facebook. Pelaku merupakan guru SMK di daerah Pluit Raya, Jakarta Utara.

"Penangkapan dilakukan Kamis kemarin seusai yang bersangkutan pulang dari sekolah," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu, 26 November 2016.

Pelaku yang berusia 31 tahun itu mengajar di SMK di daerah Pluit Raya, Jakarta Utara. Pelaku berinisial AR itu beralamat di Jalan Masda Raya, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.

Boy mengatakan penangkapan AR dilakukan atas posting-an di Facebook tersangka dengan akun Abu Uwais. Dalam posting-an tersebut, AR berbaring di tengah hamparan uang seolah-olah telah menarik uang dari bank. Dia juga memperlihatkan buku tabungannya. Foto tersebut diberi keterangan yang dianggap provokatif. "Aksi rush money mulai berjalan, ayo ambil uang kita dari bank milik komunis," kata Boy menirukan posting-an AR.

Boy mengatakan posting-an AR sangat provokatif, tidak mendidik, dan sangat tidak baik untuk masyarakat. "Atas dasar unggahan inilah, konten inilah, dia ditangkap dan dilakukan pemeriksaan," kata Boy.

Dari tersangka, polisi mengamankan sebuah telepon seluler dan beberapa kelengkapan barang pribadi yang sedang dalam pemeriksaan. Penyidik mempersangkakan AR atas pelanggaran Pasal 28 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Boy mengatakan ancaman pidana pasal tersebut mencapai 6 tahun penjara. Namun, dalam kasus ini polisi tidak menahan AR dan hanya mewajibkan lapor diri. Alasannya, karena profesi AR adalah seorang guru dan memiliki anak yang masih kecil. AR juga telah membuat pernyataan penyesalan dan permintaan maaf pada netizen atas konten tidak benar yang disebarkan.






Sumber : https://nasional.tempo.co/read/news/2016/11/26/078823367/diduga-penyebar-isu-rush-money-guru-smk-pluit-ditangkap

Republik Ini Bukan Cuma Milik FPI.... NKRI HARGA MATI




PURWOKERTO – Kabar tentang dugaan tentang adanya rencana menggoyang pemerintahan Joko Widodo juga menggema di daerah. Di Kabupaten Banyumas, bermunculan berbagai spanduk beruliskan dukungan untuk presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu.

Di Purwokerto pun muncul spanduk dukungan untuk Jokowi. Spanduk-spanduk itu terpasang di sejumlah lokasi strategis. Sebagian besar spanduk bertuliskan dukungan untuk Jokowi dengan hastag #pasangbadanutkjokowi.

Dari pantauan Radar Banyumas (Jawa Pos Group), spanduk-spanduk ituterpasang di beberapa titik seperti Simpang Kebondalem, Pertigaan GOR Satria, hingga di Perempatan Kaliputih. Tulisan yang tertera pada spanduk tersebut antara lain Banteng Banyumas Siap Pasang Badan untuk Jokowi dan Republik Ini Milik Semua Golongan bukan Cuma Milik FPI. Semuanya mengusung tanda pagar atau tagar #pasangbadanutkjokowi.

Selain itu juga ada tulisan Ahok Sudah Tersangka Untuk Apa ke Jakarta dari Laskar Cinta Damai Banyumas. Ada pula spanduk bertuliskan desakan agar Ahmad Dhani diproses hukum karena menghina Presiden Jokowi.

Meski demikian, sampai saat ini belum diketahui pemasangnya. Salah satu warga, Wahyu Indra Kusuma mengatakan spanduk-spanduk itu sudah ada sejak minggu lalu. Namun, dia mengaku tidak mengetahui pihak yang memasangnya.

“Saya lihat di Simpang Kaliputih, kalau tidak salah sejak Jumat lalu (18/11). Tapi ternyata tidak hanya di situ saja. Ada beberapa spanduk serupa di titik-titik lain,” katanya.

Meski demikian, katanya, keberadaan spanduk-spanduk iyu juga tak dipersoalkan warga. Hanya saja dia juga mengatakan, keberadaan spanduk-spanduk itu memang membuat warga bertanya-tanya.

“Tapi bagi yang tidak tahu kan jadi bertanya-tanya sebenarnya ada apa, karena yang lagi ramai kan malah kasus Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama, ted),” ujarnya

Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDIP Banyumas Jarot C Setyoko mengatakan, tidak ada instruksi mengenai pemasangan spanduk tersebut. Pihaknya juga tidak mengetahui siapa yang memasang spanduk-spanduk itu.

“Secara organisasi tidak ada instruksi dari pusat, sehingga kami juga tidak tahu. Menurut saya sangat wajar kalau spanduk itu muncul, karena basis dukungan massa di Banyumas untuk Jokowi sangat besar,” katanya.

Dia menjelaskan, saat ini di Banyumas memang banyak kelompok-kelompok nasionalis atau relawan pendukung Jokowi. Oleh karena itu, katanya, keberadaan spanduk-spanduk itu merupakan hal wajar.

“Secara historis, Banyumas menjadi kabupaten penyumbang suara terbesar nomor dua di Indonesia untuk Jokowi, khususnya pada tahun 2014 lalu,” jelasnya.(bay/acd/jpg/ara/jpnn)





Sumber : http://www.jpnn.com/read/2016/11/25/483097/Republik-Ini-Bukan-Cuma-Milik-FPI-